Industri Alkali
Industri Alkali
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengulas dan membahas tentang industri
klor alkali seperti soda abu, soda kaustik dan klor serta beberapa uraian prosesnya.
2.3.2 Klor
Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya
disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 oleh Davy yang bersikeras
bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor bersenyawa terutama dengan
natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan
diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan.
Yang akan kita bahas disini yaitu pembelajaran tentang Industri klor dan alkali.
Dapat membantu kita dalam proses pemahaman tentang proses-proses di industri klor
dan alkali. Mungkin bagi para teman-teman dari kimia murni atau dari teknik kimia
sudah tak asing lagi dengan yang nama nya industri klor alkali ini, proses klor alkali
adalah proses elektrolisa garam(NaCl) menjadi gas klorin(Cl2), gas hidrogen(H2) dan
NaOH. (itu kalau produknya dipisahkan). Kalau produknya dicampur saja maka akan
menghasilkan sodium hypochloride atau sodium chlorate.
Klor dalam bahasa yunani adalah: Chloros, (hijau pucat"), adalah unsur kimia
dengan simbol Cl . Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau
grup 17 .Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain
yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya
Cl : berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, nonpolar, kelarutan dalam air
kecil dan larut dalam pelarut non polar seperti heksana.
Pemutih Klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion
ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO-
berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClO-
adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan
basa konjugat dari HCl kuat.
Reaksi sel :
Anoda : Cl- - e Cl2
Katoda : Na+ + H2O + e Na+ + OH - + H2
Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl2
Hasil samping dari proses diaphragma sel berupa gas Cl2 dan gas H2 keluar dari
bagian atas diaphragma sel. Kemudian gas Cl2 akan diproses lebih lanjut
sedangkan NaOH yang keluar dari diaphragma sel dimasukkan menuju evaporator
untuk di pekatkan menjadi 50% NaOH, NaOH di evaporasi menggunakan steam
sehingga akan menghasilkan 50% NaOH.
Pada proses evaporator, Larutan sisa yang tidak terbentuk menjadi 50% NaOH,
diolah kembali untuk mendapatkan produk 70% NaOH, dimana berlanjut pada proses
centrifugasi dengan penambahan sisa garam, kemudian di aduk pada tangki salurator
sambil di murnikan dengan proses penyaringan (filter) , setelah larutan murni,
diletakkan pada tangki konsentrasi (consentrat head feed tank) untuk mengatur
kestabilan konsentrasi pada larutan, setelah itu diteruskan menuju mercury sel, dengan
terjadi penambahan Hg, dimana pada proses ini terjadi reaksi :
Notasi sel
Cl2, C NaCl aq Na NaHg
+Anoda - katoda
Reaksi sel
Anoda : Cl- - e Cl2
Katoda : Na+ + e Na
Na + Hg NaHg
Sisa : NaHg + H2O NaOH + H2 + Hg
Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl
Setelah terjadi reaksi mercury sel menghasilkan gas samping yang berupa gas
Cl2 yang nanti akan diteruskan pada pembentukkan Cl2 liquid. Dan senyawa NaHg yang
akan diteruskan pada denuding tower (menara penguraian) dimana terjadi pelepasan
Hydrogen dan penambahan air, yang akan diolah dengan reaksi yang terbentuk :
Pada reaksi ini terjadi pembentukkan NaOH kembali, lalu dilakukan penyaringan
dengan menggunakan filter press dimana akan terbentuk produk 70% NaOH.
Pada proses hasil samping yang berupa Cl2 gas ( dari diaphagma sel dan mercury
sel) dimanfaatkan untuk membentuk Cl2 Liquid dengan bantuan air yang kemudian
dilanjutkan pada tempat tangki pengeringan, dimana disini terjadi penambahan
H2SO4 sebagai penyerap air berlebih pada proses pengeringan, setelah Cl2 kering,
dibasahkan kembali dengan penambahan air dan kemudian di kompres dengan
kompresor dengan suhu -30 C, dimana akan didapat produk Cl2 yang berupa cairan
(liquid) yang dapat dimanfaatkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Soda abu adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan biasanya
mengandung 99,3% Na2CO3.
2. Proses pembuatan Sodium karbonat (Soda abu) selain proses alam bisa juga
dilakukan dengan proses sintetik, di antaranya Proses Leblanc dan Proses Soda
Ammonia (solvay)
3. Kostik soda di kenal dengan NaOH dan Kostik merupakan basa kuat, natrium
hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%.
4. Proses produksi soda kaustik dilakukan dengan cara elektrolitik dengan beberapa
cara, yaitu Diafragma sel, Merkuri sel dan Membran sel
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan melalui makalah ini hendaknya pembaca bisa lebih
mempelajari lagi proses-proses pembuatan soda abu agar dapat diterapkan di industri
nantinya.
MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Dosen pembimbing:
Netty Herawati, ST,MT
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan oleh dosen pembimbing
dalam mata kuliah Proses Industri Kimia (PIK). Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada pemimpin paling mulia, manusia yang paling baik akhlaknya yaitu
Nabi Muhammad SAW , kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Amin
Makalah ini berjudul Proses Industri Alkali yang nantinya akan memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan Industri Alkali. .
Mungkin kami tidak bisa membuat makalah ini sesempurna mungkin. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca. Khususnya dari dosen yang
telah membimbing penulis dalam mata kuliah ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang sangat
membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga kepada orang-orang terdekat kami
yang telah memberikan semangat nya sehingga makalah ini akhirnya selesai.
Penyusun