Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri klor-alkali seperti pembuatan soda abu, soda kaustik dan klor
merupakan salah satu industri kimia dasar yang penting. Bahan bahan ini hampir
setingkat dengan asam sulfat dan amonia. Peranannya sangat penting, sehingga dapat
dikatakan tidak ada barang konsumsi yang diperjualbelikan yang tidak bergantung pada
klor dan alakli pada salah satu tahap pembuatannya. Ketiga produk ini hampir
seluruhnya dijual ke industri dan digunakan untuk pembuatan sabun, deterjen, serat dan
plastik, kaca, petrokimia, pulp dan kertas, pupuk, bahan peledak, pelarut dan berbagai
bahan kimia lainnya.
Soda abu, soda kaustik dan klor merupakan zat kimia yang sangat penting dalam
perindustrian dan kehidupan sehari-hari. Maka sebagai mahasiswa teknik kimia perlu
mempelajari dan mengulas tentang proses pembuatannya. Agar dapat diaplikasikan di
dunia industri nantinya.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengulas dan membahas tentang industri
klor alkali seperti soda abu, soda kaustik dan klor serta beberapa uraian prosesnya.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian soda abu?
2. Bagaimana uraian proses pembuatan soda abu?
3. Apa pengertian soda kaustik dan klor?
4. Bagaimana uraian proses pembuatan soda kaustik dan klor?
BAB II
ISI

2. 1 Industri Soda Abu


Soda abu adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan biasanya
mengandung 99,3% Na2CO3. Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang
larut dalam air dingin dan kelarutan dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalam
industry kimia dikenal dengan soda ash.
Sifat Fisik dan Kimia Sodium Karbonat adalah sebagai berikut :
- Berat molekul : 106 g/mol
- Bentuk : Kristal
- Warna : Putih
- Titik lebur, 0oC : 7,1 g/100 g H2O
- Densitas, 20oC : 2,533 g/ml
- Kapasitas panas, 85oC : 26,41 cal/gmoloC
Sodium karbonat dalam industri kegunaanya sangat luas. Sodium karbonat
dalam industri di gunakan sebagai bahan baku industri kimia, industri-industri yang
menggunakan sodium karbonat untuk bahan baku antara lain :
industri sabun
industri gula
industri gelas
industri obat
industri kertas
industri tekstil
industri metalurgi

2. 2 Proses Pembuatan Soda Abu


Sodium karbonat (soda abu) dalam perdagangan lebih dikenal dengan istilah
alkali. Kandungan soda ash di alam ini jumlahnya terbatas. Pasir dan clay pada tempat
tertentu di gurun pasir biasanya menunjukan adanya kandungan sodium karbonat.
Kebutuhan akan sodium karbonat baik untuk industri dan rumah tangga semakin
meningkat. Untuk memenuhi akan kebutuhan sodium karbonat selain proses alam bisa
juga dilakukan dengan proses sintetik di antaranya :
1. Proses Leblanc
2. Proses Soda Ammonia (solvay)

2.2.1 Proses Leblanc


Proses Leblanc adalah proses pembuatan soda Ash sintetik yang pertama di
lakukan pada tahun 1775. Perusahaan pertama yang memproduksi soda ash dengan
proses Leblanc di bangun di Inggris pada tahun 1823. Proses Leblanc pada umumnya
adalah proses pengolahan garam dengan asam sulfat untuk membuat sodium sulfat dan
asam hydro chloric :
NaCl(l) + H2SO4(l) NaHSO4(l) + HCl(l)
NaCl(l) + NaHSO4(l) Na 2SO4(S) + HCl(l)
Sodium sulfat di panaskan dengan batu kapur dan batu bara (kokas) untuk
memproduksi black ash yang mengandung sodium karbonat, Kalsium sulfida dan
beberapa batu bara yang tidak bereaksi.
Na2SO4(l) + 2 C(s) Na2S(s) + 2 CO2(g)
Na2S(s) + CaCO3(s) Na2CO3(s) + CaS(s)
Sodium karbonat dapat di pisahkan dengan air dari black ash dan di Kaustisasi
dengan kapur mentah, cara ini digunakan untuk mengembalikan sulfur dari kalsium
sulfida.
Proses Leblanc masih di gunakan di Inggris dan benua Eropa selama perang
dunia pertama, tetapi jumlahnya terus berkurang selama perang dunia kedua. Pada saat
ini proses Leblanc sudah tidak dilakukan lagi karena beberapa kelemahan diantaranya :
1. Konsumsi energi yang sangat besar pada saat pelelehan.
2. Membutuhkan tenaga kerja yang intensif karena prosesnya merupakan proses
batch yang memerlukan banyak tahap.
3. Menimbulkan dampak lingkungan.
Karena alasan-alasan di atas tersebut maka pada tahun 1880 proses ini tergeser
oleh proses yang lebih bersih dan lebih efisien yaitu proses soda ammonia (proses
solvay).
2.2.2 Proses Soda Ammonia (Proses Solvay)
Ernest solvay pada tahun 1861 mulai mengembangkan proses soda ammonia.
Pada mulanya proses ini mengalami kesulitan besar dalam bersaing dengan proses
Leblanc yang lebih tua dan lebih mapan, namun dalam beberapa tahun saja proses
solvay berhasil menurunkan harga soda ash sebanyak sepertiganya. Pada tahun 1915
proses soda ammonia akhirnya berhasil menggantikan proses Leblanc.
Proses solvay pertama kali di perkenalkan di Eropa pada tahun 1866 di Couillt
di dekat Charleroi Belgia. Pabrik ini telah memproduksi 1,5 ton per hari pada tahun
1866 dan pada tahun 1872 meningkat jadi 10 ton per hari Penggunaan proses solvay di
industri semakin berkembang, di Eropa misalnya dibangun pabrik Dombasle di dekat
Nancy Perancis dan di Amerika di bangun pabrik stracause di New York.
Bahan baku proses solvay adalah garam, batu gamping, dan kokas atau gas bumi
dan menggunakan ammonia sebagai reagen siklus. Keberhasilan proses ini bergantung
pada kenyataan bahwa ammonia, karbon dioksida dan air, dalam perbandingan yang
tepat bereaksi membentuk natrium bikarbonat. Ammonium bikarbonat bereaksi dengan
natrium klorida membentuk natrium bikarbonat yang relativ tidak larut dalam larutan
yang digunakan oleh, karena itu dapat di saring keluar dan di panggang menjadi soda .

Diagram proses pembuatan soda abu


Proses yang digunakan adalah proses solvay, yang mana di bandingkan dengan
proses yang lain lebih ekonomis dan efisien. Pertimbangan-pertimbangan dibawah ini
dapat mendukung akan terlaksananya pendirian pabrik tersebut, di antaranya yaitu :
- Bahan baku yang digunakan lebih murah yaitu garam dan batu kapur di
bandingkan dengan proses Leblanc, dan Energi yang di gunakan lebih kecil.
- Proses yang digunakan lebih efisien karena menggunakan proses kontinue. dan
karyawan yang di butuhkan lebih kecil.
- Limbah yang dihasilkan tidak membahayakan bagi lingkungan dan sesuai
dengan Dan ketentuan peraturan perundangan.
- Kapasitas produksi lebih besar di bandingkan dengan proses Leblanc sehingga
dapat di produksi dalam jumlah yang sangat besar.
Dari uraian diatas maka akan dibahas bagaimana alur proses industri abu soda
dengan proses yang sedang digunakan sampai sekarang, yaitu proses solvay.
persamaan dari proses keseluruhannya dapat ditulis :
CaCO3 + 2NaCl Na2CO3 + CaCl2
Secara Narasi, proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. NaCl jenuh dialirkan ke absorber bersama dengan CO2 dan NH3 maka akan terjadi
reaksi 4,5,6. Reaksi ini berlangsung pada suhu 40- 50 C.
b. Hasil larutan dan sisa gas dari reaksi dikeluarkan lewat bawah absorber untuk
dialirkan ke menara carbonatasi dari puncak. Akrena reaksi eksoterm,maka perlu
pendingin untuk menjaga suhu reaksi.pada menara ini akan terjadi reaksi no.7 pada suhu
25-60 C dan tekanan 2-3 atm disamping itu juga terbentuk reaksi no.5,6 ( reaksi
penyempurnaan).
c. Hasil reaksi berupa lumpur NaHCO3 dialirkan ke dalam rotary filter untuk
memisahkan padatan NaHCO3 dari larutannya.
d. NaHCO3 dikeringkan dalam kalsinator,disini terjadi reaksi no. 8 karena reaksi
bersifat endoterm maka perlu energi yang diberikan dari bahan bakar.
e. Soda abu yang terbentuk didinginkan dalam pendingin dengan disemprotkan H2O .
f. Tapisan dari rotary filter dialirkan ke menara pemulihan untuk membebaskan
NH3 dan Ca (OH)2
g. Slury ini bagian terbesar mengandung NH4CL 193 gr/lt.
h. Larutan buangan CaCL2 dari hasil analisa mengandung :
CaCl2 = 90-95 gr/lt, NH3 = 6-12 ppm.
2. 3 Industri Soda Kaustik dan Klor

2.3.1 Soda kaustik


Dalam sebuah industri, industri kimia kaustik soda atau NaOH memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dalam pembuatan pulp dan kertas,
tekstil, air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih drain, bahan ini (kaustik
soda) berguna sebagai penetralisir sifat keasaman yang di akibatkan dalam pemakaian
DDBS. Oleh karenanya menjadikan kaustik soda sebagai bahan yang memiliki peranan
sangat penting dalam industri. Oleh karena itu, kami akan menjabarkan beberapa
kegunaan kaustik soda (NaOH) dalam suatu proses industri.
Kostik soda juga di kenal dengan NaOH. Kostik merupakan basa kuat, natrium
hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%. Natrium hidroksida merupakan nama lain dari
caustic soda, coustic soda biasa diproduksi secara komersial melalui dua metode dasar
yaitu sel elektrolisis dan proses kimia. Kebanyakan produk soda kaustik dihasilkan dari
sel elektrolitik. Ada tiga jenis sel elektrolisis yaitu diafragma, merkuri, dan membran .
Bahan baku proses pembuatan caustic soda adalah garam, air, dan listrik.
Caustic soda memiliki rumus kimia yaitu NaOH yang bersifat basa, tidak berbau
dan tidak berwarna . soda caustic merupakan bahan kimia yang sangat korosif dan
reaktif. larutan soda caustic mudah bereaksi dengan logam seperti aluminium,
magnesium, seng, timah, kromium, perunggu, kuningan, tembaga, dan paduan
mengandung logam.
Beberapa industri yang menggunakan coustic soda antara lain yaitu pabrik
sabun, detergen pulp dan kertas, soda juga digunakan dalam alumina seperti industri
minyak dan gas serta tekstil.
Kaustic soda adalah bahan kimia komoditas penting bagi industri pulp dan
kertas. Pokok menggunakan dalam industri pulp dan kertas termasuk memasak /
pengolahan pulp Kraft, ekstraksi lignin selama urutan pemutihan pulp, dan pembuatan
on-situs natrium hipoklorit. Prosedur pemutihan pulp umum melibatkan urutan
pemutihan selama kotoran dan materi berwarna pulp adalah teroksidasi dan diubah ke
bentuk alkali larut, dan urutan ekstraksi selama kotoran dihapus. Tahap Ekstraksi pada
pulp hampir selalu digunakan soda kaustik sebagai bahan baku ekstraksinya.
Sifat fisik dan kimia dari Produk
1. Natrium hidroksida (NaOH)
a. sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH)
- berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50%.
- bersifat lembab cair
- secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas.
- sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
- larut dalam etanol dan metanol
- tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya
- Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan
kertas.
- Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur.
- Titik leleh 318 C
- titik didih 1390 C.
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
- densitas NaOH adalah 2,1
- Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida

b. Sifat kimia Natrium hidroksida (NaOH)


Dengan larutan natrium hidroksida, (HCl)asam klorida dinetralkan dimana akan
terbentuk garam dan air
NaOH + HCl NaCl + H2O

2.3.2 Klor
Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya
disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 oleh Davy yang bersikeras
bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor bersenyawa terutama dengan
natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan
diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan.
Yang akan kita bahas disini yaitu pembelajaran tentang Industri klor dan alkali.
Dapat membantu kita dalam proses pemahaman tentang proses-proses di industri klor
dan alkali. Mungkin bagi para teman-teman dari kimia murni atau dari teknik kimia
sudah tak asing lagi dengan yang nama nya industri klor alkali ini, proses klor alkali
adalah proses elektrolisa garam(NaCl) menjadi gas klorin(Cl2), gas hidrogen(H2) dan
NaOH. (itu kalau produknya dipisahkan). Kalau produknya dicampur saja maka akan
menghasilkan sodium hypochloride atau sodium chlorate.
Klor dalam bahasa yunani adalah: Chloros, (hijau pucat"), adalah unsur kimia
dengan simbol Cl . Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau
grup 17 .Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain
yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas,
klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat,
klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi melalui warna dan sifatnya. Misalnya
Cl : berupa gas warna kuning kehijauan pada suhu kamar, nonpolar, kelarutan dalam air
kecil dan larut dalam pelarut non polar seperti heksana.
Pemutih Klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaClO). Ion
ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO-
berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit. HClO adalah asam lemah dan ion ClO-
adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan
basa konjugat dari HCl kuat.

2.4 Proses Pembuatan Soda Kaustik dan Klor


Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada abad ke
delapan belas, tetapi barulah pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi dengan cara lain.
Sampai beberapa tahun sebelum perang dunia I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan
sebagai koproduk klordari proses elektrolitik sudah boleh dikatakan dapat diabaikan bila
dibanding dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping. Bahan yang
digunakan dalam proses ini Natrium klorida (NaCl), Natrium karbonat (Na2CO3), air
dan bahan baku samping seperti Asam Sulfat (H2SO4), Mercury (Hg), Hidrogen (H2).
Bahan bahan di atas dapat di diolah dan diproses dalam beberapa cara :
1. Diafragma sel
Menggunakan teknologi sel diafragma, klorin, soda kaustik dan hidrogen diproduksi
secara bersamaan. air garam jenuh memasuki kompartemen anoda dari sel, di mana gas
klor dibebaskan. Fungsi diafragma adalah memisahkan air garam dari larutan kaustik
(sel yang disebut effluent) pada sisi katoda, yang juga di mana gas hidrogen dilepaskan.
2. Merkuri sel
Menggunakan larutan NaCl jenuh dengan garam padat, yang terlarut 70% kaustik
langsung
3. Membran sel
Teknologi sel Membran merupakan perkembangan yang relatif baru. Ini berbeda dari
teknologi diafragma sel dalam bahwa solusi sekitar elektroda masing-masing dipisahkan
oleh sebuah membran daripada diafragma. Membran ini sangat selektif dan terutama
memungkinkan migrasi ion natrium dari ruang anoda ke ruang katoda. Air garam jenuh
memasuki kompartemen anoda sel dimana gas klor dibebaskan. Karena ion natrium
hanya dapat melewati membran ke katoda (air garam tidak dapat melewati membran),
soda kaustik (sel limbah cair) mengandung natrium klorida substansial kurang.
kemampuan garam penghapusan Tidak diperlukan seperti pada proses diafragma sel.
Klorin dan hidrogen yang dihasilkan dalam proses membran sel elektrokimia
meninggalkan pada tekanan sedikit lebih tinggi daripada tekanan atmosfer. Setelah
pendinginan pada penukar panas, gas dapat mengalami proses tambahan dalam bentuk
likuifaksi klorin, produksi atau produksi asam klorida hipoklorit.
Proses elektrolitik dari produksi chlorine-caustic soda
Umpan berupa garam NaCl bersama air dimasukkan ke dalam tangki pencampur
(brine Purifier) untuk mendapatkan larutan garam, sehingga terjadi reaksi :

NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl2

Dan pada bagian atas brine purifier ditambahkan Na2CO3 sehingga


terjadi endapan, kemudian endapan di dasar tangki akan langsung dikeluarkan pada
bagian bawah tangki yang berupa kadar Ca,Mg, dan Fe, sedangkan sisanya keluar dari
bagian atasnya menuju ke filter. Endapan yang mungkin masih tersisa disaring
dengan filter, dan diteruskan pada proses pemanasan dengan steam sebelum menuju
diaphragma sel, kemudian hasil dari penyaringan tadi diteruskan langsung menuju
diaphragma sel dimana pada proses ini menggunakan anoda dan katoda yang dialiri arus
DC (direct current / arus bolak balik) sebagai sumber energi, reaksi utama yang terjadi
yaitu :

Notasi sel : Cl2, C NaCl NaOH Fe, H2


+ anoda - katoda

Reaksi sel :
Anoda : Cl- - e Cl2
Katoda : Na+ + H2O + e Na+ + OH - + H2
Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl2

Hasil samping dari proses diaphragma sel berupa gas Cl2 dan gas H2 keluar dari
bagian atas diaphragma sel. Kemudian gas Cl2 akan diproses lebih lanjut
sedangkan NaOH yang keluar dari diaphragma sel dimasukkan menuju evaporator
untuk di pekatkan menjadi 50% NaOH, NaOH di evaporasi menggunakan steam
sehingga akan menghasilkan 50% NaOH.
Pada proses evaporator, Larutan sisa yang tidak terbentuk menjadi 50% NaOH,
diolah kembali untuk mendapatkan produk 70% NaOH, dimana berlanjut pada proses
centrifugasi dengan penambahan sisa garam, kemudian di aduk pada tangki salurator
sambil di murnikan dengan proses penyaringan (filter) , setelah larutan murni,
diletakkan pada tangki konsentrasi (consentrat head feed tank) untuk mengatur
kestabilan konsentrasi pada larutan, setelah itu diteruskan menuju mercury sel, dengan
terjadi penambahan Hg, dimana pada proses ini terjadi reaksi :

Notasi sel
Cl2, C NaCl aq Na NaHg
+Anoda - katoda
Reaksi sel
Anoda : Cl- - e Cl2
Katoda : Na+ + e Na
Na + Hg NaHg
Sisa : NaHg + H2O NaOH + H2 + Hg
Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl

Setelah terjadi reaksi mercury sel menghasilkan gas samping yang berupa gas
Cl2 yang nanti akan diteruskan pada pembentukkan Cl2 liquid. Dan senyawa NaHg yang
akan diteruskan pada denuding tower (menara penguraian) dimana terjadi pelepasan
Hydrogen dan penambahan air, yang akan diolah dengan reaksi yang terbentuk :

NaHg + H2O NaOH + H2 + Hg

Pada reaksi ini terjadi pembentukkan NaOH kembali, lalu dilakukan penyaringan
dengan menggunakan filter press dimana akan terbentuk produk 70% NaOH.
Pada proses hasil samping yang berupa Cl2 gas ( dari diaphagma sel dan mercury
sel) dimanfaatkan untuk membentuk Cl2 Liquid dengan bantuan air yang kemudian
dilanjutkan pada tempat tangki pengeringan, dimana disini terjadi penambahan
H2SO4 sebagai penyerap air berlebih pada proses pengeringan, setelah Cl2 kering,
dibasahkan kembali dengan penambahan air dan kemudian di kompres dengan
kompresor dengan suhu -30 C, dimana akan didapat produk Cl2 yang berupa cairan
(liquid) yang dapat dimanfaatkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :
1. Soda abu adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan biasanya
mengandung 99,3% Na2CO3.
2. Proses pembuatan Sodium karbonat (Soda abu) selain proses alam bisa juga
dilakukan dengan proses sintetik, di antaranya Proses Leblanc dan Proses Soda
Ammonia (solvay)
3. Kostik soda di kenal dengan NaOH dan Kostik merupakan basa kuat, natrium
hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%.
4. Proses produksi soda kaustik dilakukan dengan cara elektrolitik dengan beberapa
cara, yaitu Diafragma sel, Merkuri sel dan Membran sel

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan melalui makalah ini hendaknya pembaca bisa lebih
mempelajari lagi proses-proses pembuatan soda abu agar dapat diterapkan di industri
nantinya.
MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA

PROSES INDUSTRI ALKALI

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Dina Samei Dwiyani 122015036


2. Meylinda Rahayu 122015056

Dosen pembimbing:
Netty Herawati, ST,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang di berikan oleh dosen pembimbing
dalam mata kuliah Proses Industri Kimia (PIK). Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada pemimpin paling mulia, manusia yang paling baik akhlaknya yaitu
Nabi Muhammad SAW , kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Amin
Makalah ini berjudul Proses Industri Alkali yang nantinya akan memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan Industri Alkali. .
Mungkin kami tidak bisa membuat makalah ini sesempurna mungkin. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca. Khususnya dari dosen yang
telah membimbing penulis dalam mata kuliah ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang sangat
membantu dalam penyelesaian makalah ini dan juga kepada orang-orang terdekat kami
yang telah memberikan semangat nya sehingga makalah ini akhirnya selesai.

Palembang , Oktober 2017

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai