Anda di halaman 1dari 32

II-1

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Teori Mengenai Model1


Model diartikan sebagai representasi sistem nyata dalam bentuk yang
sederhana dengan hanya melibatkan komponen-komponen yang berpengaruh.
Model digunakan sebagai alat menganalisis sistem yang telah ada. Pengunaan
model dalam bidang sains berhubungan dengan dunia ciptaan manusia. Model
dari sistem nyata dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan tipe yaitu fisik,
analog, skematik dan matematik. Model-model analog menunjukkan kesamaan-
kesamaan atau kemiripan perilaku dari sistem nyata. Model skematik
merepresentasikan sistem nyata dalam simbol-simbol grafik yang menjelaskan
situasi atau proses dan model matematik secara simbolis merepresentasikan
prinsip-prinsip situasi yang sedang dipelajari. Model dalam analisis sistem dapat
diklasifikasikan menjadi 4 model yaitu sebagai berikut:
1. Model fisik
Model fisik adalah model yang merepresentasikan sistem nyata dalam bentuk
ekivalensi fisik.Ekivalensi fisik yang dimaksud dapat dalam wujud miniatur,
pembesaran skala, duplikasi dan lain-lain dengan menggunakan skala fisik
sebagai variabel model. Globe yang menggambarkan bumi dalam bentuk bulat
yang berputar padalengkap dengan posisi garis lintang, bujur, khatulistiwa
serta posisi benua, lautan dalam skala tertentu adalah salah satu bentuk dari
model fisik.
2. Model Analog
Istilah analog berasal dari kata Junani yaitu analogia yang artinya
proporsi.Arti ini menjelaskan konsep model analog yaitu model yang
menggunakan kesamaan atau kemiripan (similarity) sebagai elemen utama
model. Model analog sama sekali tidak terkait dengan elemen fisik dari sistem
yang direpresentasikannya. Model analog dapat dalam bentuk fisik seperti

1
Sukaria Sinulingga. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009. h. 26-30.
II-2

sirkuit listrik yang digunakan untuk merepresentasikan sistem mekanikal,


sistem hidrolik, bahkan juga sistem ekonomi.Komputer analog menggunakan
komponen elektronik dalam model sistem distribusi tenaga, proses kimia, dan
pembebanan dinamis pada struktur.Ketika komputer digital mulai digunakan
sebagai model sebuah sistem, konsep analoginya menjadi semakin abstrak
karena direpresentasikan oleh simbol-simbol dalam program komputer dan
tidak lagi dalam bentuk fisik. Model analog seringkali digunakan hanya
sebagai sub-sistemdari sebuah sistem yang lebih besar, hali ini disebabkan
tujuan penggunaannya hanya sebatas pengujian dan analisis pada bagian
tertentu saja dari sistem terkait.
3. Model skematik
Model skematik adalah model yang dalam wujud diagram atau peta
(chart).Model ini memanfaatkan kondisi sistem yang direpresentasikannya
dengan mengabaikan elemen-elemen sistem yang dinilai tidak signifikan
dalam memberikan kejelasan. Misalnya diagram struktur organisasi suatu
perusahaan adalah model skematik dari hubungan formal setiap organ dalam
organisasi perusahaan.ManMachine chart adalah juga sebuah model skematik
yang memperlihatkan hubungan antar manusia (pekerja) dengan unsur
peralatan (equipment) yang menjelaskan keseimbangannya. Nilai dari sebuah
model skematik tergantung dari kemampuannya menggambarakn aspek-aspek
penting pada kondisi sistem yang direpresentasikannya. Suatu hal yang perlu
dialami ialah model skematik yang tidak merupakan pemecahan masalah
tetapi sebagai alat bantu untuk menganalisis masalah.
4. Model matematik
Model matematik adalah model yang menggunakan bahasa matematik umtuk
menggambarkan dan menjelaskan permasalahan sistem.Model dari sistem
yang digambarkan dengan atau direpresentasikan oleh simbol-simbol
matematik sering terlihat lebih abstrak dan lebih sulit menunjukkan tingkat
komperhensif dari sistem bersangkutan dari model-model verbal tetapi dalam
aplikasinya jauh lebih teliti.Model matematik sangat efektif digunakan dalam
pemecahan masalah-masalah permalan dan pengendalian misalnya peramalan
II-3

dalam bidang mikroekonomi yaitu tentang pertumbuhan ekonomi,


pertambahan penduduk, pendapatan perkapita ataupun dalam bidang
makroekonomi seperti peramalan penjualan, pengendalian persediaan dan
lain-lain. Model matematik diformulasikan untuk menjelaskan dua kelas
variabel yaitu variabel yang berada dalam pengendalian pengambilan
keputusan dan variabel yang berada di luar pengendalian pengambilan
keputusan. Sasarannya ialah untuk mendapatkan niali dari variabel yang dapat
dikendalikan yangmemberikan pemecahan masalah secara optimum.

2.2. Teori Mengenai Sistem2


Sistem ialah seperangkat elemen atau komponen yang saling bergantung
atau berinteraksi satu dengan yang lainnya menurut pola tertentu dan membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi tersebut menjelaskan
karakteristik sebuah sistem yaitu seperangkat elemen yang membentuk satu
kesatuan (unity), mempunyai hubungan fungsional (functional relationship) dan
kesatuan tujuan. Sekelompok benda yang terletak secara acak dalam sebuah
ruangan memenuhi persyaratan sebagai perangkat elemen tetapi tidak dapat
disebut sebagai sistem karena antar benda tersebut tidak terjadi interaksi atau
tidak memebentuk hubungan fungsional dan tidak memiliki kesatuan tujuan.
Tubuh manusia adalah sebuah sistem yang komponen-komponennya adalah
kerangka, otak, syaraf, cairan tubuh dan lain-lain. Masing-masing komponen
memiliki fungsi masing-masing tetapi terintegrasi dalam satu kesatuan yang utuh
sehingga manusia dapat melakukan apa yang diinginkan tanpa terjadi kontraksi
yang negatif antar komponen.
Di samping memiliki seperangkat elemen atau komponen, dan hubungan
fungsional, sebuah sistem juga harus memiliki atribut. Komponen dari sebuah
sistem adalah elemen-elemen operasional dari sistem tersebut yang terdiri dari
input, proses dan output.

2
Ibid., h. 16-25
II-4

Input Output
Proses Transformasi

Sumber: Sukaria Sinulingga. Pengantar Teknik Industri


Gambar 2.1. Input dan Output

Setiap komponen sistem memiliki nilai tertentu.Nilai komponen


menjelaskan keadaan sistem sebagai perangkat yang disamping memiliki kegiatan
pengendalian juga ada satu atau lebih kendala. Atribut sistem adalah properti dari
komponen sistem tersebut. Properti dari komponen sistem tersebut. Atribut sistem
dicirikan oleh parameter-parameter sistem. Saling hubungan antar komponen
sistem dengan atribut sistem.Keterkaitan atau interaksi antar komponen sistem
dengan atribut tertentu menentukan tujuan dari sistem tersebut. Properti dari
komponen sistem menjelaskan sifat-sifat dari komponen tersebut yaitu:
1. Sifat-sifat dan perilaku setiap komponen dalam perangkat komponen
memberikan efek terhadap sifat-sifat dan perilaku seluruh perangkat dalam
sistem. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi maka kinerja seluruh
komponen lain akan terpengaruh.
2. Sifat-sifat dan perilaku masing-masing komponen bargantung pada sifat-sifat
dan perilaku sedikitnya salah satu komponen lainnya. Sejalan dengan butir 1,
suatu komponen tidak akan mampu melakukan fungsinya dengan baik apabila
komponen-komponen lain tidak mampu memperlihatkan kinerja yang baik
pula. Seorang dosen misalnya tidak akan mampu berperan dengan baik di
kelas apabila mahasiswa atau fasilitas kelas tidak memadai.
3. Setiap sub-set dari komponen juga memliki sifat-sifat dan karakteristik 1 dan
2, tetapi komponen-komponen tidak dapat dibagi ke dalam subset yang
independen maka kedua subset tersebut tidak lagi membentuk sistem.
Walaupun sistem di bentuk oleh komponen-komponennya, sebuah
sistem tidak sekedar penjumlahan dari komponen-komponen sistem.Setiap
komponen sistem juga merupakan sebuah sistem tersendiri.Dengan demikian
sebuah sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Sebagai contoh,
II-5

proses manufacturing di lantai pabrik adalah sebuah sistem dengan komponen-


komponennya antara lain ialah penyiapan bahan baku, permesinan (machining),
pengendalian proses, pengendalian mutu. Pengendalian mutu sebagai sebuah
komponen dari proses manufacturing juga dapat dipandang sebagai sebuah sistem
yang lebih rendah yang komponen-komponennya ialah unit pengujian di
laboratorium, pengambilan sampel dan lain-lain.
Kegiatan-kegiatan dengan maksud tertentu yang dilakukan sebuah
sistem dikenal sebagai fungsi sistem tersebut.Fungsi sebuah sistem pada
umumnya mengkonversikan material, energi atau informasi ke dalam bentuk
tertentu yang diinginkan oleh orang yang mengendalikan sistem tersebut.dalam
sistem manufacturing misalnya berbagai material, energi, dan informasi
dikonversikan oleh suatu proses menjadi produk. Sistem yang mengkonversikan
material, energi dan informasi terdiri dari komponen-komponen struktural
(structural component) dan komponen-komponen aliran (flow component).
Komponen-komponen struktural adalah bagian-bagian statis dari sistem misalnya
bangunan dan tanah yang sifatnya statis.Komponen-komponen operasi adalah
bagian-bagian yang melakukan pemprosesan misalnya mesin-mesin perkakas,
tenaga buruh, pembangkit listrik dan lain-lain. Komoponen-komponen aliran yaitu
material, energi dan informasi adalah bagian-bagian yang dikenakan proses
konversi.
Komponen-komponen struktural, operasi dan aliran memiliki atribut
yang membawa pengaruh terhadap sistem.Atribut dari sistem kelistrikan misalnya
dapat dijelaskan dengan induktansi, kapasitansi, impedansi dan lain-lain. Kondisi
sistem dapat berubah terhadap waktu melalui cara tertentu, misalnya kondisi on-
off dalam sistem kelistrikan. Atribut sistem manufacturing antara lain adalah
kapasitas, inventory, work in progress dan lain-lain. Seberapa baik kinerja sistem
manufacturing dapat dijelaskan dari tingkat utilitas kapasitas, inventory turn over
dan work in progress.
Karena sebuah sistem terbentuk komopnen-komponen yang saling
berinteraksi maka sistem pada umumnya memiliki sifat yang cukup kompleks.
Makin banyak komponen yang terlibat makin kompleks sistem tersebut.
II-6

Kompleksitas sistem dapat dilihat melalui dua cara yaitu dari sudut pandang
sistem dan sudut pandang relasional. Ada tiga pokok perbedaan antara kedua cara
tersebut. Pertama, sebuah relasi dibentuk oleh kedekatan mutu dari komponen-
komponen sedangkan sebuah sistem dibentuk oleh posisi tertentu dan distribusi
ruang dari komponen-komponennya. Ketiga, pertalian atau konektivitas antara
komponen dalam sebuah relasi bersifat langsungataupun tidak langsung
tergantung kepada referensi terhadap seluruh perangkat sistem tersebut. Sifat
interrelasional fungsional antara komponen dapat bercirikan sebagai order
pertama, kedua dan ketiga. Hubungan antara komponen dapat bercirikan sebagai
order pertama, order kedua atau order ketiga. Hubungan antara komponen disebut
mencirikan order pertama apabila bersifat simbiosis (saling memperkuat) dan
order kedua apabila bersifat komplementer dan order ketiga apabila bersifat
tumpang tindih (redundant). Suatu hubungan dikatakan bersifat tumpang tindih
apabila satu atau lebih komponen merupakan duplikasi komponen lain. Sebuah
rancangan sistem dikatakan baik apabila sifat simbiosis dan komplementer
tumbuh dengan baik dalam sistem tersebut dan sistem dikatakan buruk apabila
sistem tersebut banyak menimbulkan redundancy (pelaksanaan fungsi yang
tumpang tindih).Bila dalam sistem manufacturing, unit pengadaan bahan
melakukan seleksi mutu secara teliti sehingga bagian pengolahan terpaksa
melakukan pemeriksaan mutu sebelum proses pengolahan dilakukan maka kedua
komponen sistem ini bekerja secara redundant yang membuat sistem rendah.

2.3. Teori Mengenai Pemodelan Sistem3


Sistem ril dalam dunia ril terdapat beragam dari segi bentuk dan
cakupannya, dengan dimensi yang bervariasi mulai dari sistem yang cukup
sederhana hingga sistem yang cukup kompleks. Keberadaan sistem pada
umumnya cenderung dipersepsikan dalam bentuk utuh sebagai kesatuan yang
berdiri sendiri dengan kehadiran yang terpisah dalam suatu lingkungan. Namun
dari segi fungsinya, keberadaan suatu sistem tidak harus berbentuk badan utuh

3
Humala Napitupulu, Simulasi Sistem, Medan: USU Press. 2009. h. 161-166.
II-7

sebagai halnya makhluk hidup. Sistem dengan fungsi tertentu dapat hadir dalam
suatu bentuk perpaduan komponen-komponen yang menyebar dalam suatu ruang
aktivitas.
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen dan elemen dapat
dipandang sebagai suatu kesatuan dalam sistem lingkungan yang lebih tinggi
dalam ruang yang lebih luas. Lingkungan sebagai suatu sistem juga terdiri dari
komponen-komponen yang tersusun dalam ruang interaksi yang lebih kompleks.
Dengan melihat kehadiran sistem dalam bentuk aktivitas atau sebaliknya aktivitas
sebagai bentuk kehadiran yang menunjukkan keberadaan suatu sistem maka
dimensi dan batas-batas dari suatu sistem dapat ditentukan melalui penentuan
komponen-komponen internal yang terlibat dalam aktivitas sistem. Dengan
penentuan dimensi suatu sistem maka komponen-komponen terkait lainnya yang
tidak termasuk dalam kesatuan sistem merupakan komponen-komponen eksternal
dalam lingkungan sistem. Hubungan antara sistem dengan lingkungan terjalin
melalui input-output eksternal. Berdasarkan input-output dalam aktivitas sistem,
batas-batas sistem terdapat diantara komponen-komponen eksternal yang yang
berada dalam lingkungan sistem. Dalam hal ini batas-batas suatu sistem dapat
diturunkan atau dinaikkan dengan menentukan input-output eksternal dan
komponen-komponen internal sistem yang berhubungan dengan komponen-
komponen lingkungan. Dalam simulasi, penentuan dimensi sistem imitasi sangat
diperlukan pada penyusunan model sistem. Hal ini dilakukan pada penentuan
komponen-kompoenn sistem. Dimensi sistem antrian misalnya ditentukan oleh
tiga komponen utama yaitu kedatangan pelanggan, pelayanan pelanggan dan
barisan antrian. Komponen-komponen tersebut hadir dalam bentuk laju
kedatangan panjang antrian dan laju pelayanan. Struktur sistem ditunjukkan oleh
bentuk tatanan komponen-komponen menurut fungsi dan hubungan interaksi
dalam sistem. Pengenalan struktur dapat dilakukan melalui pengenalan jenis dan
fungsi dari komponen-komponen, serta bentuk hubungan komponen di dalam
sistem.
Setiap sistem ril maupun sistem tiruan mempunyai fungsi dan peranan
tertentu. Fungsi sistem pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas dan operasi
II-8

sistem untuk tujuan tertentu. Fungsi sistem menjelaskan keberadaan dan tujuan
kehadiran sistem. Sebagai contoh, keberadaan dan kehadiran suatu sistem
persediaan adalah untuk pengadaan dan pengendalian persediaan. Sistem
persediaan misalnya berfungsi untuk menjamin pemenuhan kebutuhan sistem
produksi ataupun kelancaran pelayanan permintaan para pelanggan. Berdasarkan
keterkaitan antara kehadiran dan operasi sistem dengan fungsi dan tujuaannya,
keberadaan sistem dapat dilihat dari satu segi dalam suatu bidang, misalnya dari
segi pengelolaan dan dari segi ongkos, dimana fungsi-fungsi pemesanan,
pembelian, penerimaan dan penyimpanan item persediaan dinyatakan dalam
bentuk satuan-satuan ongkos.

2.4. Teori Mengenai Prinsip-Prinsip Pemodelan Sistem4


Prinsip yang digunakan dalam pemodelan sistem yaitu:
1. Block building
Penggambaran sistem ini diorganisasikan dalam serangkaian blok. Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan spesifikasi interaksi yang terjadi di dalam
sistem. Setiap blok menggambarkan sebuah bagian sistem yang bergantung
pada sejumlah kecil variabel masukan dan menghasilkan sejumlah kecil
variabel keluaran. Kemudian sistem secara keseluruhan dapat dijelaskan
dalam bentuk hubungan antar blok.
2. Relevance
Model hanya berisi aspek-aspek sistem yang relevan dengan tujuan studi.
Contoh, jika tujuan studi dalam sistem pabrik adalah membandingkan
pengaruh cara operasi yang berbeda pada efisiensi, maka tidaklah relevan
untuk memperlakukan penggajian pegawai sebagai suatu aktivitas. Sekalipun
informasi yang tak relevan tersebut tidak mengakibatkan gangguan, informasi
tersebut tidak perlu dimasukkan karena meningkatkan kerumitan model dan
mengakibatkan kerja tambahan.

4
Hisyam. Pemodelan Sistem. http://m4shisyam.blogspot.com/2007/09/tenik-simulasi-1.html. 02
April 2016
II-9

3. Accuracy
Ketepatan informasi dihimpun untuk model harus diperhatikan disini.
Contohnya sistem pesawat terbang, ketepatan gerak pesawat bergantung pada
alat kemudi. Dapat dikatakan memadai untuk menggangap alat kemudi
sebagai sebuah benda dan mendapatkan hubungan yang sangat sederhana
antara kontrol permukaan dan arah gerakan pesawat atau mungkin perlu
untuk memperhitungkan fleksibilitas alat kemudi dan memperhatikan getaran
(vibrasi) yang terjadi dalam strukturnya.
4. Aggregation
Jika dalam basis data terdapat konsep one-to-many, maka di dalam
pemodelan sistem terdapat apa yang disebut sebagai aggregation, di mana
kedua konsep tersebut sebenarnya memiliki maksud yang sama. Aggregation
adalah hubungan yang dapat terjadi antar objek yang bersifat whole-part.
Maksudnya adalah, suatu objek dapat berisi atau memiliki objek-objek yang
lainnya, di mana masing-masing objek tersebut dapat memiliki atribut dan
metodenya masing-masing. Misalnya, sebuah objek mobil dapat terdiri dari
beberapa objek lain, seperti: roda, mesin, spion. Pendekatan aggregate
merupakan pendekatan yang umum dilakukan dimana sistem yang ditinjau
diwakili oleh sebuah entitas tunggal atau single object. Decision modeling
untuk aplikasi bisnis banyak menggunakan pendekatan aggregate.

2.5. Teori Mengenai Tujuan dari Pemodelan Sistem5


Model adalah suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu
dari suatu sistem nyata. Pemodelan merupakan tahapan dalam membuat model
dari suatu sistem nyata. Tujuan dari studi pemodelan adalah menentukan
informasi(variabel dan parameter) yang dianggap penting untuk dikumpulkan,
sehingga tidak aada model yang unik. Bila sistem sudah terlalu kompleks,
biasanya dibuat model untuk setiap sub sistem kemudian digabungkan.

5
Jaja Kustija. Model dan sistem. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_
ELEKTRO/195912311985031-JAJA_KUSTIJA/modul_sistem_engineering.pdf. Diakses
Tanggal 18 Maret 2016
II-10

2.6. Teori Mengenai Uji Stasioner Data6


Uji stasioneritas bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner dapat
langsung diestimasi ataukah tidak stasioner karena mengandung unsur trend
(Random Walk) yang dilakukan penanganan tertentu yaitu dengan jalan
mendefferencing. Jika sebagaimana umumnya data tidak stasioner, maka proses
defferencing harus dilakukan beberapa kali sehingga tercapai data yang stasioner.
Suatu data urut waktu dikatakan stasioner apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
Rata-rata : E (LNYt) = (Rata-ratanya konstan)
Variance : Var (LNYt) = E (LNYt - )2 = 2 (Varians-nya konstan)
Convariance : k = E[(LNYt - ) (LNYt + k - )] atau convarian antara dua periode
bergantung pada jarak waktu antara dua periode waktu tersebut dan
tidak bergantung pada waktu dimana convarian dihitung.
Pada data urut waktu yang stasioner pada dasarnya ada gerakan yang
sistematis, artinya perkembangan nilai variabel disebabkan oleh faktor rendom yang
stokastis. Terdapat beberapa metode untuk menguji stasioneritas, yang paling populer
adalah uji unit root Dickey Fuller (DF) dan uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Uji
unit root Dickey Fuller (DF) dilakukan dengan tiga alternatif model sebagai berikut :
1. LNYt = LNYt-1 + ut
2. LNYt = 1 + LNYt-1 + ut
3. LNYt = 1 + 2t + LNYt-1 + ut
Metode pengujian stasioneritas uji Augmented Dickey Fuller (ADF) yang
merupakan perluasan dari uji DF memiliki tiga alternatif model sebagai berikut :

2.7. Teori Mengenai Causal dan Causal Loop7


Causal loop diagram adalah ekspresi hubungan kausal ke dalam gambar
tertentu. Unsur sebab dan akibat salah satu diantaranya merujuk keadaan terukur
kualitatif (dirasakan) atau kuantitatif (aktual). Proses (rate) atau informasi tentang
keadaan sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) atau pengaruh pada

6
Anonim, Metode Penelitian, eprints.ums.ac.id/31665/4/BAB_III.pdf, diakses pada tanggal 02
April 2016
7
Dianda, diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33579/4/Chapter%20II.pdf
diakses tanggal 18 Maret 2016
II-11

proses sebagai akibat atau sebaiknya. Ini adalah aturan logis sistem dinamis dalam
memetakan causal loop diagram seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1

Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33579/4/Chapter%20II.pdf
Gambar 2.2. Causal loop diagram

Causal loop diagram merupakan alat bantu untuk mempermudah


strukturisasi sistem. Strukturisasi rinci untuk simplikasi kompleksitas sesuai
dengan maksud berpikir sistem. Simplikasi berkembang menjadi pola-pola
struktur dinamis. Setiap sistem memiliki perbedaan pola perilaku dinamis. Setelah
unsur sebab dan akibat telah duduk maka selanjutnya (yang dihubungkan dengan
panah sebab akibat) dapat diketahui jenis akibat yang ditimbulkan oleh sebab,
yaitu searah-akibat, serta dapat diketahui jenis akibat yang ditimbulkan oleh
sebab, yaitu searah atau berlawanan arah. Jika hubungan itu searah maka tanda
panahnya positif (+); jika berlawanan arah maka tanda panahnya negative.
Proses penstrukturan selanjutnya adalah merangkai hubungan kausal itu
menjadi sistem tertutup sehingga menghasilkan loops. Sifat positif atau negatif
loops diketahui dengan melihat hasil seluruh proses interaksi tandapanah dalam
suatu loop; searah (disebut loop positif) atau berlawanan arah (disebut loop
negatif). Loop positif berprilaku percepatan atau perlambatan. Loop negatif
berperilaku menuju sasaran atas limit. Ada dua jenis sasaran, yaitu sasaran
menuju eksplisit : lebih besar dari 0 dan sasaran menuju implisit : mendekati 0.
II-12

2.8. Teori Mengenai Powersim8


Model sistem dinamik dapat dinyatakan dan dipecahkan secara numerik
dalam sebuah bahasa pemrograman. Perangkat lunak khusus untuk sistem
dinamik telah banyak tersedia seperti Dynamo, Stella, Powersim, Vensim, Ithink,
dan lain-lain. Pemilihan Powersim sebagai perangkat lunak untuk simulasi model
adalah karena kemudahan dan kecanggihannya yang terus berkembang. Model
kualitatif disajikan dalam bentuk grafik dari satu atau lebih variable terhadap
waktu. Model yang telah dibuat, data kuantitatif berupa data, informasi
dimasukkan dengan mengklik variabel-variabel yang tersedia seperti level, rate,
auxiliary, dan konstanta dan kemudian nilai/formula dimasukkan ke dalam
variabel-variabel tersebut. Selanjutnya, metode numerik dan time step dapat
dipilih untuk mengkalkulasi model.
Pemodelan sistem dinamik terdapat besaran-besaran pokok yang terdiri
atas variabel-variabel. Variabel dalam Powersim yang digunakan adalah variabel
level, variabel rate, variabel auxiliary, dan variabel konstanta.
a. Level
Level merupakan variabel yang menyatakan akumulasi dari sejumlah benda
(nouns) seperti orang, uang, inventory, dan lain-lain, terhadap waktu. Level
dipengaruhi oleh variabel rate dan dinyatakan dengan simbol persegi
panjang. Pada bagian bawah simbol variabel level menunjukkan nama
variable. Simbol level dinyatakan dengan segiempat.

Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/3771/ F06rut.pdf


Gambar 2.3. Simbol Variabel Level

8
Rahayu Utami, Simulasi Dinamika Sistem Ketersediaan Ubi Kayu (Studi Kasus Di Kabupaten
Bogor) Diakses dari http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/3771/ F06rut.pdf,
diakses tanggal 18 Maret 2016
II-13

b. Rate
Rate merupakan suatu aktivitas, pergerakan (movement), atau aliran yang
berkontribusi terhadap perubahan per satuan waktu dalam suatu variabel
level. Rate merupakan satu-satunya variabel yang mempengaruhi variabel
Level. Dalam Powersim simbol Rate dinyatakan dengan kombinasi antara
flow dan Auxiilary. Simbol ini harus terhubung dengan sebuah variabel Level.

Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/3771/ F06rut.pdf


Gambar 2.4. Simbol Variabel Rate

c. Auxilary
Auxilary merupakan variabel tambahan untuk menyederhanakan hubungan
informasi antara Level dan Rate. Seperti variabel Level, variabel auxiilary
juga dapat digunakan untuk menyatakan sejumlah benda (nouns). Simbol
auxilary dinyatakan dengan sebuah lingkaran.

Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/3771/ F06rut.pdf


Gambar 2.5. Simbol Variabel Auxilary

d. Konstanta
Konstanta merupakan input bagi persamaan Rate baik secara langsung
maupun melalui Auxilary. Konstanta menyatakan nilai parameter dari sistem
real. Simbol konstanta dinyatakan dengan belah ketupat.

Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/ 123456789/3771/ F06rut.pdf


Gambar 2.6. Simbol Konstanta
II-14

2.9. Teori Mengenai Logical Conclusion9


Konsekuensi logis, sering dianggap suatu konsep paling dasar
dalam logika, adalah hubungan antara suatu kalimat (atau proposisi) dan kalimat
lain (proposisi) sewaktu kalimat yang terakhir "mengikuti" kalimat sebelumnya.
Sebagai contoh, "Kermit berwarna hijau" adalah konsekuensi logis dari "Semua
katak berwarna hijau" dan "Kermit adalah seekor katak".
Suatu hubungan konsekuensi logis yang terspesifikasi dengan formal
dapat dikarakterisasikan dengan teori model atau teori pembuktian. Konsekuensi
logis dapat pula diekspresikan sebagai suatu fungsi dari himpunan kalimat
terhadap himpunan kalimat lain (formulasi Tarski), atau sebagai hubungan antara
dua himpunan kalimat

2.10. Teori Mengenai System Dynamics10


Dasar metodologi System Dynamics adalah malisis sistem. Suatu
sistem, diartikan sebagai seperangkat elemen yang saling berinteraksi satu sama
lain. Komponen suatu sistem saling berkaitan dengan pola hubungan yang
berbeda, sedangkan antara sistem dengan lingkungannya (system environment),
pola hubungannya sangat terbatas.
Suatu sistem dapat terdiri atas beberapa sub-sistem, dimana definisi
sistem juga berlaku di dalamnya. Interaksi yang terjadi di dalamnya sepanjang
waktu akan mempengaruhi keadaan komponen-komponen sistem. Struktur
sistem (structure system) ditentukan oleh hubungan antara elemen-elemennya.
Batas sistem (system boundary), akan memisahkan sistem dari lingkungannya
System Dynamics mencoba untuk menjelaskan perilaku dari berbagai tindakan
dalam sebagian sistem. Sistem semacam ini disebut sebagai sistem tertutup
(inherent/closed system). Hal ini bukan berarti mengabaikan hubungan antara
sistem dan lingkungannya, melainkan bahwa setiap variable eksternal yang tidak

9
Wikipedia, Konklusi Logis, http://id.wikipedia.org/wiki/Konklusi_logis, diakses tanggal 18 Maret
2016
10
Raden, Pemodelan System Dynamics pada Perencanaan Penataan Ruang Kota diakses dari
http://digilib.itb.ac.id /files/disk1/666 /jbptitbpp-gdl-slamethary-33285-5-2009ts-4.pdf diakses
tanggal 18 Maret 2016
II-15

memiliki efek terhadap sistem juga tidak akan dipengaruhi oleh sistem.
Istilah "dynamics" (dinamika) dalam system dynamics (dinamika
sistem) mengacu pada situasi suatu sistem yang berubah dari waktu ke waktu.
Istilah ini juga dapat ditafsirkan sebagai perubahan-perubahan keadaan suatu
sistem sebagai respons terhadap perubahan-perubahan pada variabel-variabel
input. Pemahaman tentang istilah "dynamics," bersama-sama dengan definisi
sistem yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu, menghasilkan definisi system
dynamics sebagai pemodelan matematis dari suatu kombinasi komponen system
untuk menyelesaikan sekumpulan persamaan yang menyatakan perilaku dinamis
dari sistem tersebut dan dapat diselesaikan untuk menentukan responsnya
terhadap berbagai jenis stimuli".
Asumsi utama dalam paradigma system dynamics adalah bahwa
tendensi-tendensi dinamik yang persistem pada setiap sistem yang kompleks
bersumber dari struktur kausal yang membentuk sistem itu. Oleh karena itulah
model-model system dynamics diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal.
Sarana konseptual dalam bidang ini mencakup diagram-diagram causal
loop yang kaya akan feedback untuk membangun mental model dan model-model
simulasi komputer untuk mengukur saling kebergantungan proses fisik dan
perilaku, umpan balik informasi dan time-delay. System dynamics, sistem
dikonseptualisakan sebagai variabel-variabel state fisik dan informasi (stock)
yang dapat terakumulasi, habis, dan/atau bertambah oleh variabel-variabel rate
(flow) yang kesemuanya berinteraksi melalui rangkaian terutup sebab dan akibat
(feedback loops). Secara formal, model-model system dynamics adalah
serangkaian persamaan-persamaan nonlinier yang diselesaikan melalui integrasi
numerik. Simulasi-simulasi umumnya dilakukan dengan pemahaman grafis atas
pola-pola perilaku yang diamati dalam hasil-hasil simulasi.

2.11. Teori Mengenai Variabel11


Variabel (peubah) adalah sesuatu yang mudah berubah, tidak konsisten,
berfluktuasi, cenderung untuk menyimpang, atau bernilai tidak tetap. Jadi variabel

11
Togar M. Simatupang, Op. Cit., hlm. 93.
II-16

itu adalah sesuatu yang bervariasi. Sifat variatif inilah yang menjadikan sesuatu
itu mampu memberikan informasi. Elemen dari suatu sistem diwakili oleh
atributnya, dan pengertian tentang variabel dalam pemodelan adalah suatu atribut
tertentu yang bernilai tidak tetap, baik atribut elemen sistem, maupun atribut
lingkungan sistem. Sering juga disebut bahwa variabel merupakan faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
12
Jenis-jenis variabel adalah :
1. Variabel independen
a. Tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
b. Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga
sebagai sebab (presumed couse variable) dari variabel dependen, yaitu
variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variable).
c. Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang
mendahului (antecendent variable) dan variabel dependen sebagai
variabel konsekuensi (consequent variable).
2. Variabel dependen
a. Tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
b. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam
variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruh
oleh variabel-variabel independen.
3. Variabel Intervening
Adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung. Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara
variabel dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
4. Variabel Moderating
Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dengan variabel-
variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

12
Prihantoro, Variabel Penelitian, prihantoro.staff.gunadarma.ac.id, diakses tanggal 18 Maret
2016
II-17

Variabel moderating adalah tipe variabel-variabel yang memperkuat atau


memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang
mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel.

2.12. Teori Mengenai Besaran dan Satuan13


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang
dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Satuan adalah
pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran. Besaran terdiri atas dua
besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok merupakan
besaran yang dipandang berdiri sendiri dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Sampai saat ini ditetapkan 7 besaran pokok sebagai berikut :
Tabel 2.1. Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran Pokok Satuan
Panjang Kilometer, meter, sentimeter
Massa kilogram, gram, ton
Waktu tahun, hari, sekon, menit
Suhu Fahrenheit, Kelvin, celcius
Kuat Arus Listrik ampere
Kuat Cahaya candela
Jumlah Zat mol
Sumber : subkioke.files.wordpress.com/2010/01/diktat-fisika-dasar.pdf

Besaran turunan ialah besaran yang diturunkan dan diperoleh dari besaran-
besaran pokok.

2.13. Teori Mengenai Uji Verifikasi dan Validasi Model14


Verifikasi model simulasi atau model pengoperasian sistem maya dapat
dilakukan dengan mengecek kecocokan prosedur yang digunakan pada

13
Riani Lubis, Fisika 1, subkioke.files.wordpress.com/2010/01/diktat-fisika-dasar.pdf, diakses
tanggal 18 Maret 2016
14
Humala L. Napitupulu, Op.Cit., hlm. 213-217.
II-18

pengolahan data operasi sistem imitasi terhadap prosedur pelaksanaan operasi


pada sistem ril. Verifikasi juga perlu dilakukan terhapa program komputer dan
worksheet pengolahan data yang disusun sebagai penjabaran dari prosedur.
Tujuan utama verifikasi model simulasi sistem adalah untuk memastikan
bahwa program komputer dan worksheet pengolahan data yang disusun adalah
sesuai dan benar mewujudkan model konseptual simulasi yang digunakan sebagai
dasar penyusunan prosedur pengoperasian sistem maya. Pengecekan kecocokan
model operasi terhadap model konseptual simulasi sistem perlu dilakukan karena
bentuk model operasi sistem tidak sama dengan bentuk model konseptual
simulasi. Pengecekan juga diperlukan karena program komputer dan worksheet
simulasi yang tidak sesuai dapat memberikan hasil pengoperasian sistem maya
tanpa mengalami error eksekusi meskipun hasil yang diperoleh menyimpang jauh
dari hasil yang seharusnya.
Validasi model simulasi dilakukan dengan mengecek akurasi hasil
program simulasi dan worksheet aplikasi simulasi yang lolos verifikasi. Validasi
model tidak sama dengan verifikasi model tetapi berkaitan berdasarkan
berlakunya validasi atas model yang telah lolos verifikasi. Jika verifikasi
menyangkut penyusunan model yang benar maka validasi menyangkut
penyusunan model simulasi yang benar memberikan hasil yang akurat. Langkah-
langkah uji validasi sebagai berikut :
1. Tentukan Hipotesis Awal
2. Tentukan nilai t (=0.05)
0
t=
s/ n
3. Tentukan df ( = 0.05)
S12 S 22 2
( )
n1 n2
Df
S 2
2
S2
2

1 / n1 1 2 / n 2 1
n1 n2
II-19

4. Tentukan nilai Interpolasi tdf / 2 menggunakan Tabel T

dfa dfb df dfb



tdfb tdfa I tdfb
5. Tentukan nilai perbandingan nilai interpolasi dengan t
6. Kesimpulan

2.14. Teori Mengenai Penentuan Jumlah Replikasi15


Replikasi simulasi seringkali diinginkan mengetahui ukuran sampel atau
jumlah replikasi yang dibutuhkan untuk menunjukkan interval kepercayaan
berdasar relative error (re), antara estimasi mean sampel ( ) dan mean
sebenarnya yang tidak diketahui (). Tujuannya adalah untuk mendapatkan
sampel model yang menunjukkan nilai harapan/rata-rata model, yaitu dengan
menggunakan sejumlah n replikasi yang independen. Ukuran sampel yang
mencukupi akan menggambarkan suatu simpulan yang valid terhadap
populasinya.

( Z / 2) s
2

n =
d

2.15. Teori Mengenai Uji Korelasi


Korelasi positif adalah hubungan yang sifatnya satu arah. Korelasi
positif terjadi jika antara dua variabel atau lebih berjalan parallel atau searah yang
berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y juga mengalami
kenaikan. Macam-macam korelasi positif :
1. Korelasi positif maksimal atau korelasi positif tertinggi yaitu jika pencaran
titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan
yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kanan.
Korelasi positif dikatakan maskimal apabila nilai korelasi adalah 1.
2. Korelasi positif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada
peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau

15
Humala L. Napitupulu. Op.Cit.,hlm. 213-217.
II-20

berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kanan.


Korelasi positif dikatakan kuat apabila nilai korelasi berada pada rentang 0,50
hingga 0,99.
3. Korelasi positif rendah atau korelasi positif kecil yaitu jika pencaran titik
yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar
menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kanan. Korelasi positif
dikatakan rendah apabila nilai korelasi berada pada rentang 0,01 hingga 0,49.
Korelasi negatif adalah korelasi antara dua variabel atau lebih yang
berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan atau sebaliknya.
Korelasi negatif terjadi jika antara dua variabel atau lebih berjalan berlawanan
yang berarti jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y mengalami
penurunan atau sebaliknya. Macam-macam korelasi negatif :
1. Korelasi negatif maksimal atau korelasi negatif sempurna yaitu jika pencaran
titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara satu dengan
yang lain, akan membentuk satu garis lurus yang condong ke arah kiri.
Korelasi negatif dikatakan maskimal apabila nilai korelasi adalah -1.
2. Korelasi negatif tinggi atau kuat yaitu jika pencaran titik yang terdapat pada
peta korelasi sedikit atau beberapa mulai menjauhi garis lurus, terpencar atau
berada di sekitar garis lurus tersebut dengan kecondongan ke arah kiri.
Korelasi negatif dikatakan kuat apabila nilai korelasi berada pada rentang
-0,50 hingga -0,99.
3. Korelasi negatif rendah atau korelasi negatif kecil yaitu jika pencaran titik
yang terdapat pada peta korelasi semakin jauh terpencar atau menyebar
menjauhi garis lurus dengan kecondongan ke arah kiri. Korelasi negatif
dikatakan rendah apabila nilai korelasi berada pada rentang -0,01 hingga
-0,49.
II-21

2.16. Teori Mengenai Sistem Persediaan16


Inventori adalah bahan baku danpenolong, barang jadi dan barang dalam
proses produksi dana barang-barang yangtersedia, yang dimiliki dalam perjalanan
dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir
periode. Sedangkan sistem informasi inventori adalah suatu sistem software yang
akan membantu proses inventarisasi dengan menerapkan tertib administrasi
inventori yang ketat Pencatatan dari barang masuk, penyimpanan, sampai dengan
barang keluar. Dilengkapi dengan sistem pela poran yang sistematis dan akurat.
Sistem informasi inventori ini dibuatdengan sistem multi user yang
memungkinkan pengaksesan sistem informasi olehbeberapa user yang berbeda
dalam suatu waktu
1. Starr dan Miller menjelaskan bahwa inventory is theory hardly enquires
education and inventory immediately brings to minds a stock of some kind of
physical commodity.
2. Rangkuti menyatakan bahwa persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang
disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan
untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan
untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.
3. Baroto menyatakan bahwa persediaan adalah bahan mentah, barang dalam
proses (work in process), barang jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap,
komponen yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan.

16
Darmono, Pengertian Persediaan (Inventory) diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/
UNIMED-Undergraduate-22182-11.%20%20BAB%20II.pdf, diakses pada tanggal 18 Maret
2016
II-22

2.17. Model Dinamika Sistem untuk Mengoptimalkan Daur Ulang dan


Pengumpulan Bahan Limbah dalam Rantai Pasokan Loop Tertutup17
2.17.1. Pendahuluan
Dari abad ke-20, perekonomian dunia sedang mengembangkan pada
tingkat yang mengkhawatirkan dan secara bersamaan, diskresioner eksploitasi
sumber daya alam telah menyebabkan beberapa masalah yang berbeda, misalnya,
degradasi ekologi global, adalah-sumber daya tages dan kekurangan, pencemaran
lingkungan dan sebagainya. Konsumsi massa dan pembuangan sembarangan
kebiasaan memiliki mengungkapkan keterbatasan planet kita .
Equipment Manufacturers (OEM), tetapi juga mengurangi biaya
produksi mereka . Produsen dapat menghemat sekitar 40-60% dari biaya
sementara membayar hanya 20% dari usaha manufaktur jika dibandingkan dengan
produksi normal. Produksi, perencana dan jaringan desain konsep CLSC telah
menarik perhatian para peneliti dan manajer . Bahkan revolusi di bidang
manufaktur yang berkelanjutan dan hijau. Dalam banyak industri, OEM mencari
cara yang efisien untuk inte-parut logistik terbalik ke dalam rantai pasokan
mereka, untuk memulihkan nilai ekonomi dari produk ditolak dan untuk
mengurangi pembuangan biaya.
Sebuah rantai pasokan secara konvensional dianggap sebagai garis,
mulai dari pergerakan barang dari pemasok ke pabrik. Lalu berpindah ke
pedagang besar, pengecer, dan akhirnya mencapai konsumen melalui port
distribusi tersebut. Saat ini, desain rantai pasokan cenderung menjadi melingkar
membentuk loop tertutup daripada menjadi linear karena peningkatan interaksi
antara ujung garis ini. Oleh karena itu, hubungan industri yang kompleks
membuktikan keberadaan dari aliran material tidak hanya hilir, tetapi juga hulu
selama produksi, tahap distribusi, dan konsumsi. Juga, semua kegiatan rantai
pasokan, termasuk rantai terbalik, menghasilkan emisi, polusi, dan limbah melalui
beragam proses dalam rantai lingkungan. Akhirnya, sebuah berdampak negatif
pada sumber daya alam terlihat.

17
Rahimpour,Saeed. 2015 System synamics for Optimizing the Recycling and Collection of Waste
Material in a closed-loop Supply Chain. doi:10.1016/j.simpat.2015.02.001.http://www.sciencedi
rect.com/science/ article/pii/S1569190X15000192.
II-23

Logistik terbalik didefinisikan sebagai proses pemindahan barang dari


des-akhir khas mereka tination untuk tujuan nilai menangkap, atau pembuangan
yang tepat yang mencakup semua kegiatan manufaktur dan logistik termasuk
ulang menggunakan, re-manufaktur, daur ulang, dan mengelola bahan
berbahaya . Selain itu, upaya untuk mengelola kedua maju dan arus balik dalam
rantai pasokan yang dipelajari dalam konteks CLSC.
Isu penting lainnya adalah integrasi dari lingkungan, ekonomi, dan fitur
sosial industri dalam pengaturan yang berdasarkan bantuan dari manajemen rantai
pasokan yang berkelanjutan. Karena kurangnya penelitian tentang kepuasan
pelanggan dan faktor lingkungan, perlunya mempromosikan desain dan
mengelola rantai pasokan yang berkelanjutan menjadi sangat jelas. Di pasar yang
kompetitif saat ini, setiap organisasi telah membuat kepuasan pelanggan sebagai
salah satu dari bidang fokus penting, dan juga, karena pembatasan dari pemerintah
dalam bantalan tanggung jawab mengenai pembuangan yang tepat, telah memaksa
produsen untuk berkonsentrasi pada sistem CLSC dan mengurangi biaya.
SCM didefinisikan sebagai metode kolaboratif untuk perdagangan
melalui perencanaan dan pengendalian-bahan rial dan informasi dari dealer untuk
mengakhiri clienteles. Studi pada konsumen SCM dicapai dari makna analisis
menunjukkan dukungan yang rantai supply sebagai jaringan sel dispensasi
material dianggap oleh untuk pemeriksaan perusahaan rantai pasokan sebagai
disebutkan oleh dan fasilitas client menurut. SCM sering menyebutkan baik pada
manajemen proses yang berorientasi.
Metode dalam memperoleh, membuat dan mengangkut barang dan
fasilitas untuk menutup konsumen atau dalam arti yang lebih luas, untuk-
organisasi yang
Menurut strategis dalam CLSCs telah diperiksa dan dinyatakan dalam
prosa, terlihat pada tahun 2000. Ditawarkan dua kasus penelitian yang SD telah
dilakukan untuk model logistik reverse- (RL); yang berarti aliran tanaman
digunakan kembali untuk kesulitan lingkungan produksi.
Model untuk menilai percabangan mata pelajaran lingkungan pada
jangka panjang sektor pengambilan keputusan dalam berbagai macam dan re-
II-24

manufaktur perbuatan. Oleh karena itu, memperkenalkan model SD diserap pada


mobil yang menggambarkan bahwa pemahaman tentang wajib legislasi dewan
Uni Eropa (EU) tergantung pada proyek yang dihasilkan. Model dinamika sistem
untuk mengoptimalkan daur ulang dan pengumpulan bahan limbah dalam rantai
pasokan loop tertutup.

2.17.2. Kerlanjutan dan Sistem Dinamika


SD adalah teknik berpengaruh ditujukan untuk visi pengadaan kesulitan
kesulitan yang dinamis dan aturan konfrontasition. Sepanjang tahun 1960, SD
didefinisikan sebagai demonstrasi dan imitasi praktek di dinamis kesulitan
manajemen. Dalam perspektif peneliti yang berbeda seperti , SD dibantu orang
untuk memahami dinamika perilaku antara sistem yang kompleks.
SD memiliki samadaur ulang dimaksudkan untuk penyelidikan dan
membuat keputusan abadi berbagai proyek lingkungan. Dalam perspektif,
lingkungan atau modal membubarkan sekitar 10% dari jurnal SD, pada tahun
2003. Metode ini dapat secara konsisten digunakan untuk memahami diskusi
keberlanjutan. Selanjutnya, SD dapat mendukung orang untuk mengenali
pentingnya variasi. Teknik ini juga dapat membantu peneliti untuk membuat
pilihan yang lebih baik terkait dengan CLSC dan keberlanjutan tanggung jawab.
Menganalisis operasi jangka panjang CLSC dalam hal isu-isu lingkungan
dengan berfokus pada semua persediaan utama baru, digunakan dan pulih produk
melalui pendekatan SD. Meskipun model mereka mungkin berguna untuk para
pembuat kebijakan dengan panjang jangka strategis CLSC, baik parameter biaya
atau parameter sosial dipertimbangkan dalam analisis mereka. Mereka
membentuk fungsi tujuan dengan mempertimbangkan isi dari pusat koleksi, disas-
sembly pusat, dan pusat refurbish dengan analisis sensitivitas.
Mereka menganggap biaya pembongkaran, perbaikan biaya, pembuangan
biaya, biaya setup dan biaya persediaan, tetapi mereka tidak mempertimbangkan
biaya transportasi, biaya pengumpulan dan insentif untuk customers. Dengan cara
yang sama, perbaikan dan pembuangan dianggap. Namun, daur ulang, perbaikan
dan penggunaan kembali produk tidak dihitung. Untuk memanfaatkan sepenuhnya
II-25

fungsi perencanaan pasokan, mereka menawarkan kerangka umum dalam


pandangan perencanaan pasokan dan mengembangkan model matematika.
Daur ulang dan pembuangan dihitung sebagai opsi pemulihan produk
hanya sebagai penggunaan kembali produk, sementara re-manufaktur tidak. Itu
tidak percaya pada beberapa karakteristik yang signifikan dari manajemen
lingkungan, misalnya, penyelidikan dampak harga produk dan keuntungan
ekonomis dari pengelolaan lingkungan. Evolusi model SD untuk produsen
tunggal, CLSC produk tunggal dengan kegiatan daur ulang diterapkan untuk
aplikasi dunia nyata disajikan.

2.17.3. Bahan dan Metode


Sebuah perusahaan semikonduktor, yang terletak di Seremban, Malaysia,
dipilih sebagai studi kasus dalam tulisan ini. Dengan jaringan logistik global dan
portofolio produk yang kuat, itu adalah pemasok pilihan kinerja tinggi, hemat
energi, larutan silikon tions untuk pelanggan di power supply, otomotif,
komunikasi, komputer, konsumen, medis, industri, ponsel telepon, dan militer /
kedirgantaraan pasar. Portofolio luas perusahaan termasuk listrik, analog, DSP,
sinyal campuran, muka logika, manajemen jam, non-volatile memori dan
perangkat komponen standar. Memiliki Sertifikasi sebagai berikut:
1. ISO 14001: 2004.
2. ISO 9001: 2008.
3. ISO / TS 16949: 2009
Ada enam kegiatan utama yang terlibat dalam proses pembentukan model
SD seperti yang telah ditunjukkan. Pembangunan Model SD adalah proses tahap
sistem yang dimulai dan diakhiri dengan pemahaman. Aplikasi SD didasarkan
pada jelas didefinisikan memprihatinkan.
II-26

Sumber: Saeed Rahimpour. System synamics for Optimizing the Recycling and Collection of Waste
Material in a closed-loop Supply Chain
Gambar 2.7. System Dynamics Modelling Procces

Model dinamis untuk menghasilkan wawasan ke dalam kebijakan dan


untuk meningkatkan perilaku sistem. Ketika model dinamis dengan benar
dikembangkan, itu diterjemahkan ke dalam representasi kuantitatif mampu
menjadi simulasi. Untuk model dinamis ini menjadi berguna dalam analisis
kebijakan dan dianggap kredibel oleh para penggunanya, itu harus diuji. Kedua
struktur model dan model prilaku
IOR mengalami berbagai tes pada tahap pengujian yang dimaksudkan
untuk membangun kualitas model.
Dalam penelitian ini, software Vensim PLE digunakan untuk membangun
sebuah simulasi SD. Vensim PLE adalah software yang dirancang untuk
pemodelan. Perilaku dinamis dari sistem CLSC dilaksanakan oleh satu set
persamaan matematika yang dijelaskan berikutnya. Perilaku dinamis dari tingkat
variabel seperti Bahan Baku Persediaan, Persediaan Berguna, Distributor
Persediaan, Digunakan Produk, dan Produk daur ulang yang diberikan oleh waktu
yang tidak terpisahkan dari arus masuk bersih dikurangi arus keluar.
Produk Digunakan Persediaan (UPI) didefinisikan oleh waktu integral dari
arus masuk bersih dari bekas Tingkat Produk (UPR) dikurangi net arus keluar
Diterima Produk untuk Daur Ulang (April) dan Produk Ditolak untuk Daur Ulang
II-27

(RPR). Dalam sistem ini, kegiatan daur ulang yang lebih murah adalah pengganti
untuk aktivitas bahan baku pasokan yang lebih mahal.
Demand (D) adalah pola perilaku eksogen variabel yang berbeda, beberapa
waktu komponen seri dapat digunakan untuk merumuskan nilai permintaan
pelanggan yang sebenarnya. Pesanan pelanggan diasumsikan sama dengan
permintaan pelanggan. Sale (S) dirumuskan sebagai nilai minimum antara
Inventarisasi Distributor (DI) dan nilai Demand (D) ditambah Permintaan
Backlog (DB). Hasilnya dibagi dengan Waktu Pengiriman (DT), yang menyajikan
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk untuk pelanggan dari
saat menerima perintah.
Dalam hal ini, waktu pengiriman dianggap lebih besar dari atau sama
dengan langkah waktu simulasi untuk menghindari penjualan menjadi lebih besar
dari kuantitas yang tersedia persediaan Distributor. Dalam hal ini juga,
Permintaan Backlog Reduction Rate (DBRR) sama dengan penjualan. Pesanan
Pelanggan Pemenuhan yang merupakan jumlah dari permintaan pelanggan yang
tidak dapat dipenuhi. Produk yang Diharapkan Ditolak (ERP) dan diharapkan
Diterima Produk (EAP) dianggap distribusi eksponensial. Pengembalian diterima
pada waktu ( t ) adalah produk yang digunakan yang melewati proses
pemeriksaan.

2.17.4. Hasil dan Diskusi


Sistem ini disebutkan disimulasikan dalam perangkat lunak Vensim PLE
untuk menganalisa output yang signifikan, yaitu permintaan yang backlog,
kepuasan pelanggan, pengembalian produk untuk daur ulang, dan GIF.
Asumsi berikut dipertimbangkan ketika model simulasi dibangun:
1. Tidak ada backlog produksi dalam proses produksi.
2. Satu-satunya kegiatan pemulihan bahwa CLSC berkembang adalah daur
ulang.
3. Salah satu produk yang dipilih dari produsen yang diperhitungkan.
Permintaan pelanggan memiliki distribusi normal acak dari bentuk NORM
(X, Y).
II-28

4. Diharapkan Produk Diterima (EAP) memiliki distribusi eksponensial dari


bentuk EXPO (X).
5. Diharapkan Produk Ditolak (ERP) memiliki distribusi eksponensial dari
bentuk EXPO (X).
6. Hal ini diasumsikan bahwa kapasitas penyimpanan di Produsen tak terbatas.
7. Empat belas bulan (56 minggu) dianggap untuk durasi waktu simulasi.
8. Permintaan backlog pada periode pertama dianggap nol.
9. Persediaan diservis (SI) pada periode pertama dianggap 100 item.
10. Distributor Inventory (DI) pada periode pertama dianggap 100 item.
11. Produk Digunakan Persediaan (UPI) dan Produk didaur ulang pada periode
pertama dianggap nol.
Dalam tulisan ini ada beberapa langkah yang menguntungkan yang dapat
diambil dalam tahap verifikasi:
1. Menyajikan definisi yang tepat dari setiap variabel yang digunakan, dan
menjelaskan tujuan dan logika masing-masing persamaan tipe variabel dan
relativitas nya.
2. Memiliki model (termasuk arus dan persamaan) diperiksa oleh orang lain.
3. Mempersiapkan flowchart yang mencakup tindakan mungkin setiap logis
dalam sistem dan mengikuti logika model untuk setiap variabel dan
konsekuensinya pada variabel lain.
4. Justru amati output Model statistik untuk kewajaran di bawah berbagai
masukan dari parameter.

2.17.5. Validasi Model


Dalam hal ini, berikut dilakukan untuk memvalidasi model:
1. Berjalan tepat menggunakan diagram lingkaran yang dihasilkan dari hipotesis
dinamis dilakukan dan menunjukkan bahwa logika itu benar.
2. Stok dan aliran diagram yang dihasilkan tidak ada kesalahan ketika
dijalankan selama periode waktu.
Selain itu, praktis, validasi berkaitan dengan mengukur akurasi model
dengan perbandingan output numerik dari model dengan data
II-29

eksperimen. Membandingkan data yang dikumpulkan dari dunia nyata sistem


dengan data yang dihasilkan dari model simulasi adalah pendekatan standar untuk
melakukan validasi model. Karena output dari model sangat tergantung pada data
input, mengumpulkan dan memvalidasi data harus dilakukan correctly. Alasan
untuk memilih permintaan backlog, sebagaimana telah disebutkan, adalah tingkat
stabilitas di sana.
Setelah menjalankan model berdasarkan prosedur eksperimen, hasil untuk
faktor utama yang pelanggan satis-faksi, permintaan backlog, GIF, dan tingkat
pengembalian produk dipertimbangkan dan ditunjukkan dalam. Selain itu,
perilaku grafis dari faktor tersebut di atas dalam model saat ini akan ditampilkan.

2.17.6. Perbaikan Model


Setelah mengamati hasil dari model CLSC saat ini, ada dua hal yang jelas
yang tingkat rendah pelanggan satis-faksi dan tingkat rendah GIF di
perusahaan. Untuk mengatasi situasi ini, kami mengusulkan untuk meminimalkan
waktu transportasi untuk peningkatan kepuasan pelanggan dan membangun pusat
kolektor untuk perbaikan GIF. Model ditingkatkan dibangun dengan mengubah
beberapa fitur dari model awal sebagai berikut:
1. Tahap pertama dari model perbaikan, waktu pengiriman berkurang 7-6 hari.
2. Tahap pertama dari model perbaikan, waktu pengiriman berkurang 7-6 hari.
3. Tahap kedua dari model perbaikan, mengurangi waktu pengiriman 7-5 hari.
4. Tahap kedua dari model perbaikan, mengurangi waktu pengiriman 7-5 hari.
5. Dalam rantai terbalik, pusat kolektor dianggap untuk mengumpulkan produk
bekas dari pelanggan
Berdasarkan ISO 9001, tujuan perusahaan secara keseluruhan adalah
mampu mencapai tingkat tinggi kepuasan pelanggan. Kebijakan itu perusahaan
dalam hal kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Jika persentase permintaan backlog kurang dari 10, maka kepuasan pelanggan
sama dengan 5 (tingkat terbaik = 100%).
2. Jika persentase permintaan backlog adalah antara 10 dan 25, maka kepuasan
pelanggan sama dengan 4 (80%).
II-30

3. Jika persentase permintaan backlog adalah antara 25 dan 50, maka kepuasan
pelanggan sama 3 (60%).
4. Jika persentase permintaan backlog adalah antara 50 dan 75, maka kepuasan
pelanggan sama 2 (40%).
5. Jika persentase permintaan backlog adalah antara 75 dan 100, maka kepuasan
pelanggan sama dengan 1 (level terburuk = 20%).
Dalam hal ini, ada dua langkah dalam model perbaikan untuk kepuasan
pelanggan. Pada langkah pertama, waktu pengiriman dan waktu pengiriman
berkurang dari 1 minggu (7 hari) ke 0.86 minggu (6 hari). Tabel 1 menunjukkan
persentase permintaan backlog dan tingkat kepuasan pelanggan pada langkah
pertama dari model perbaikan. Pada langkah kedua, waktu pengiriman dan waktu
pengiriman berkurang dari 1 minggu (7 hari) untuk 0.71 minggu (5
hari menunjukkan persentase permintaan backlog dan tingkat kepuasan pelanggan
pada langkah kedua model perbaikan
Berdasarkan perilaku sistem, tercatat bahwa kepuasan pelanggan terutama
dipengaruhi oleh persentase permintaan backlog negatif. Kepuasan pelanggan
akan meningkat dengan mengurangi tingkat permintaan backlog.

Sumber: Saeed Rahimpour. System synamics for Optimizing the Recycling and Collection of Waste
Material in a closed-loop Supply Chain
Gambar 2.8. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Rata-rata persentase permintaan backlog dalam model saat ini adalah


42,10% dan pelanggan. Kepuasan adalah 55,6%, sementara di model perbaikan,
itu menggelegar hingga 21,6%. Dalam rangka untuk menghilangkan backlog
II-31

permintaan dalam model perbaikan, itu dianggap bahwa waktu pengiriman dan
waktu pengiriman menurun 1 hari pada langkah pertama dari model peningkatan
dan 2 hari pada langkah kedua dari model perbaikan untuk mencapai tingkat
kebijakan perusahaan dalam hal kepuasan pelanggan. Dengan perubahan ini,
perusahaan berhasil akan mencapai tingkat kepuasan pelanggan dari 55,6%
menjadi 67,2% dan 77,2%, sedangkan persentase permintaan backlog akan
mengurangi dari 42,10% menjadi 31,76% dan 20,91% masing-masing. Hal ini
dapat dilihat bahwa dengan menggunakan sistem transportasi yang optimal dapat
menyebabkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari permintaan pelanggan tanpa
mengubah persediaan atau bagian lain dari CLSC dan dapat mempertahankan
tingkat kepuasan yang tinggi ini secara stabil.

2.17.7. Kesimpulan
Lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini, mengharuskan perusahaan
mengembangkan rantai pasokan yang efektif dan efisien yang dapat
menggabungkan arus barang maju dan mundur secara bersamaan. Perusahaan
harus mendorong manajer mereka untuk mengembangkan rantai pasokan
sebaliknya lebih efisien dan mencari setiap kesempatan dalam arus balik untuk
mengungkap potensi tungan tages mengembangkan rantai terbalik lebih efisien,
menentukan sumber pengembalian dan mengidentifikasi alasan untuk kembali.
Proses daur ulang dengan mempertimbangkan faktor GIF dan pelaksanaan model
didasarkan pada kebijakan dari studi kasus untuk mematuhi sertifikasi ISO
14001. Kontribusi utama dari makalah ini adalah untuk menganalisis sistem
perilaku CLSC dari perusahaan manufaktur listrik dengan mengembangkan model
sistem dinamis dalam Vensim PLE. Untuk mencapai tujuan ini, pertama, real.
Situasi diselidiki untuk menyadari apa modul dan logika yang perlu
dipertimbangkan dalam model. Kemudian, yang diperlukan.
Data untuk model yang dikembangkan dikumpulkan dan dianalisis untuk
menentukan distribusi mereka. Pada tahap percobaan, jumlah ulangan
ditentukan. Setelah menjalankan model, terungkap bahwa permintaan backlog dan
tingkat produk kembali adalah bottleneck dari sistem yang karena rata-rata relatif
II-32

lebih rendah dari kepuasan pelanggan dan GIF. Dalam rangka meningkatkan
situasi saat ini dari sistem, dianjurkan untuk mengurangi waktu pengiriman dan
menggunakan pusat kolektor. perubahan yang diperlukan dilakukan untuk
menanamkan pusat kolektor dalam model. Untuk menyelidiki hasil, model
dijalankan sesuai dengan sebelumnya prosedur percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat permintaan backlog menurun
21,19%. Hal ini menyebabkan rata-rata tingkat kepuasan Tomer meningkat
21,6%. Selain itu, tingkat produk kembali terlihat telah meningkat dari 184 item
untuk 614 menghasilkan GIF tingkat atas dari 14,80% menjadi 48,1%. Sebagai
masa depan studi, metode dalam penelitian ini dapat diterapkan untuk menyelidiki
berbagai sistem CLSC dan konsekuensi mereka sebelum menerapkannya dalam
kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tabel RF
    Tabel RF
    Dokumen7 halaman
    Tabel RF
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Materi Sosiologi
    Materi Sosiologi
    Dokumen27 halaman
    Materi Sosiologi
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen29 halaman
    Bab Ii
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Gunawan PDF
    Gunawan PDF
    Dokumen15 halaman
    Gunawan PDF
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Case Study CH 3
    Case Study CH 3
    Dokumen6 halaman
    Case Study CH 3
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • Allowance Fix Paling
    Allowance Fix Paling
    Dokumen28 halaman
    Allowance Fix Paling
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    Belum ada peringkat
  • KUISIONER
    KUISIONER
    Dokumen11 halaman
    KUISIONER
    Triedinda Syialylalosa Ermotrifirich
    0% (1)