Anda di halaman 1dari 7

BIOLISTRIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik pada
tubuh kita berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga.
Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh.
Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih
banyak ion Na dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion H dan anion protein.

1.2 Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1. Pengertian Biolistrik.
2. HukumAtau Rumus Dalam Biolistrik
3. Macam-Macam Gelombang Arus Listrik
4. Listrik dan Magnet Dalam Tubuh

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang; pengertian biolistrik,
hukumatau rumus dalam biolistrik, macam-macam gelombang arus listrik, serta listrik
dan magnet dalam tubuh.

1.4 Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan
literatur bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biolistrik


Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena
sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam
bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik
sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries
yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer
neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain.
Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang
pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa
elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung
(Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada ECG,
aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posisi tertentu.
Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger
otak dan kelainan otak lainya.

2.2 HukumAtau Rumus Dalam Biolistrik


Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang
melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum Ohm ini dapat dinyatakanj dalam rumus:
V
R=
I

Keterangan: R = dalam Ohm ( )


I = amper ( A )
V = tegangan ( Volt )
Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu
tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dlam rumus:
VIT
H1 (kalori) =
J

Keterangan: V = tegangan dalam Voltage.


I = arus dalam amper.
T = waktu dalam detik.
J = Joule = 0,239 kal.

2.3 Macam-Macam Gelombang Arus Listrik


Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1. Arus bolak balik/sinosuidal
2. Arus setengah gelombang
3. Arus setengah penuh
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
8. Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji

2.4 Listrik dan Magnet Dalam Tubuh


2.4.1 Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf
otonom.
a. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis
disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari
otak dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak
berhubungan langsung dengan medulla spinalis; keduanya diliputi cairan
serebro spinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis
(columna vertebralis). Berfat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.
Struktur dasar dari sistem saraf di sebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf
mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.

2.4.2 Kelistrikan Saraf


Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ;
serat saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls
lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar
kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat saraf
tipe A, B dan C. Dengan mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf dibagi
dalam dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu
insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah.
Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
2.4.3 Perambata Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai
kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai
ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan
sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang
depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses
repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat refrakter ada dua
fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.
Periode refrekter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk
menghasilkan potensial aksi yang lain.
Periode refrekter relatif
Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode
refrekter absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada
stimulasi/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi
yang baru.
2.4.4 Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.
Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang
berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi
repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

2.4.5 Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada
saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan
ragsangan ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang
akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+ berlahan-lahan
akan masuk kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara
spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa
memerlukanrangsangan dari luar.

2.4.6 Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi


Gelombang potensial aksi dari akson
Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris
Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung

2.4.7 Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan
dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang
dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda
tembaga da sebuah elektroda perak di celupkan dalam sebuah larutan misalnya
larutan elektrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan
potensial antara kedua elektroda itu.
Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak
kedua logamtersebut disebut potensial offset elektroda.
Macam- macam bentuk elektroda :
a. Elektroda Jarum (Mikro Elektroda)
Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini
dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
b. Elektroda Mikropipet
Elektroda ini dibuat dari pada gelas.
c. Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat,
Misalnya perak, nikel, atau alloy.

Bentuk-bentuk ;
o Bentuk plat.
o Bentuk suction cup.
o Bentuk floating.
o Bentuk ear clip.
o Bentuk batang.

2.4.8 Isyarat Listrik Tubuh


Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1) EMG ( Elektromiogram ).
2) ENG ( Elektroneurogrfam ).
3) ERG ( Elektroretionogrfam ).
4) EOG (Elektrookulogram ).
5) EGG ( Elektrogastrogram ).
6) EEG ( Elektroensefalogram ).
7) EKG ( Elektrokardiogram ).
2.4.9 Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu
mempunyai kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang
depolarisasi. Depolarisasi membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan
potensial aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting
perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris .

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia dan merupakan fenomena sel.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang
berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf
motoris atau saraf sensoris.
Dalam biolistrik terdapat beberapa hukum, yaitu Hukum Joule dan Hukum Ohm
Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh tebagi menjadi 9, yaitu:
1. Sistem Syaraf dan Neuron
2. Kelistrikan Saraf
3. Perambata Potensial Aksi
4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
5. Kelistrikan Otot Jantung
6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
7. Elektroda
8. Isyarat Listrik Tubuh
9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

Anda mungkin juga menyukai