Anda di halaman 1dari 12

Penerapan RCM Pada Distribusi Air di PDAM

PENERAPAN RCM PADA SISTEM DISTRIBUSI AIR DI PDAM PASIR PUTIH


PEMATANGAN BARANGAN KABUPATEN ROKAN HULU

Legisnal Hakim1, Fahrizal2

ABSTRAK

Pemerintah daerah kabupaten Rokan Hulu sangat peduli dengan kebutuhan masyarakat akan air
bersih untuk itu sebahagian APBD Pemerintahan kabupaten Rokan Hulu melalui BUMD membangun
infrastruktur unit distribusi air bersih yang disebut Badan Pengelolaan Air Bersih (BPAB), salah satu unit
distribusi air bersihnya adalah BPAB Pematang Barangan-Pasir Putih. Sebuah unit distribusi air bersih
merupakan suatu group fungsi, system, sub system, dan item komponen yang komplet dan saling mendukung
untuk kelancaran operasional dan distribusi air.
Di unit distribusi air BPAB Pematang Barangan untuk pendistribusian air menggunakan system
pompa sentrifugal, dengan sub system pompa volut isapan tunggal dengan merk EBARA PUMP. Untuk
mengurangi downtime yang lama maka perlu dilakukan perawatan untuk meningkatkan ketersediaan/daya
guna (availability) pada fungsi system. Agar fungsi system dapat berfungsi maka penggunaan metode
Reliability Centered Maitenance (RCM) perlu diterapkan dengan cara analisa kualitatif pada item komponen
agar dapat dianalisa secara detail yaitu menggunakan Failure Mode Effect Analisys (FMEA), Logic Tree
Analisys, dan Maintenance Task.

Kata Kunci : RCM, Pompa Sentrifugal

ABSTRACT

Rokan Hulu regency government is very concerned with people's needs for clean water for the most
budget Rokan Hulu regency government owned companies to build infrastructure through water distribution
unit called the Badan Pengelolaan Air Bersih (BPAB), one unit of water distribution net is BPAB Pematang
Barangan-Pasir Putih. A water distribution unit is a group function, system, sub system, and item
components are complete and mutual support for the smooth operation and water distribution.
In water distribution unit BPAB Pematang Barangan for water distribution system using a centrifugal
pump, with sub pump system with a single puff volut brands Ebara PUMP. To reduce the downtime of time it
needs to be done to improve the availability of treatment / usability (availability) in the system function. In
order to serve the function of the system can then use Reliability Centered Maitenance(RCM) method to be
implemented by means of qualitative analysis on the component item that can be analyzed in detail the use of
Failure Mode Effect Analisys (FMEA), Logic Tree ANALISYS, and Maintenance Task.

Key Words: RCM, centrifugal pump

1. PENDAHULUAN perpanjang tangan dari pemerintah untuk


melayani masyarakat. Untuk memenuhi
Saat ini air menjadi kebutuhan vital untuk kebutuhan air tersebut perlu manusia, material,
kebutuhan rumah tangga, industri proses, jasa, modal, metoda, mesin, dan lingkungan ( 5M + E
juga instansi pemerintahan. Untuk itu perlu ). Untuk itu diperlukan dilakukan perencanaan,
kebijakan pemerintah untuk menyediakan air pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap
yang layak untuk didistribusikan ke masyarakat, sistem perawatan handal untuk mengurangi
pemerintah daerah perlu melaksanakan downtime pada mesin/peralatan. Sehingga
pembangunan infrastruktur melalui Badan Usaha downtime mesin menjadi hal yang sangat perlu di
Milik Daerah ( BUMD ) dengan mendirikan unit perhatikan secara lebih bijak. Sebelum mesin
usaha yang dikelola oleh perusahaan sebagai mengalami breakdown, pihak industri biasanya

1,2. Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 129
akan melakukan kegiatan maintenance berupa adalah 90% atau lebih [Suhendra: 2005], Perlunya
unplanned corective maintenance yang bertujuan sebuah kebijakan perawatan dan persediaan part
untuk melakukan perbaikan ketika terjadi mesin kritis agar kegiatan perawatan menjadi
kerusakan ataupun overhaul. Setiap industri lancar. Ketersediaan ( availability ) merupakan
dalam menjalankan aktivitas, dapat dipastikan perbandingan waktu ketersediaan alat dapat
memerlukan ( 5M + E ). Untuk keperluan itu digunakan sesuai dengan fungsinya terhadap total
diperlukan investasi agar bisa mendatangkan waktu yang tersedia untuk beroperasi ( Dunn,
mesin/peralatan yang tidak sedikit. Selain itu, bila 1997 ). Ketidaktersediaan alat dapat disebabkan
mesin/peralatan sudah ada, diperlukan sumber oleh :
daya manussia yang kompeten dan mampu (1) Dilakukan kegiatan perbaikan ( overhaul ),
menjalankan mesin; sistem produksi; metoda (2) Adanya kegiatan perawatan pencegahan (
manufaktur yang terstandarisasi; serta tuntunan preventive maintenance )
terhadap lingkungan yang asri dan menyehatkan (3) Adanya perawatan corrective.
bagi orang yang bekerja dan tinggal disekitar Periode waktu dimana alat/fasilitas dalam
perusahaan. keadaan tidak dapat dipakai/dioperasikan disebut
Hal yang diuraikan diatas merupakan downtime.Semakin tinggi availabilitas berarti
salah satu dari sekian banyak kriteria yang semakin kecil downtime peralatan.
diperlukan perusahaan untuk dapat memenuhi Availabilitas peralatan yang tinggi tergantung
target, sehingga kinerja perusahaan bisa pada faktor kehandalan peralatan, cara
dipelihara, dikembangkan/ditingkatkan sesuai penggunaannya dan perawatannya. Perawatan
dengan tuntutan pelanggan baik tuntutan yang didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
tersirat ataupun tidak. Bila tuntutan pelanggan dilakukan untuk menjamin bahwa sebuah aset
dapat terpenuhi sebahagian besar atau dapat melakukan fungsinya pada standar yang
keseluruhannya itu akan berdampak pada diinginkan.Perawatan aset yang baik harus
perusahaan yang akan mendatangkan keuntungan berpegang pada konsolidasi, simplikasi,
berupa profit maupun benefit dan akan produktivitas yang tinggi, serta biaya perawatan
meningkatkan image perusahaan secara langsung serendah-rendahnya.Berdasarkan pengertian
maupun tidak langsung. Untuk mencapai itu diatas, prinsip kegiatan perawatan adalah
mesin/peralatan produksi dan perlengkapan menghindari breakdown tidak terencana dan
lainnya harus selalu siap pakai, sehingga dapat menekan downtime.Untuk pihak perusahaan
digunakan setiap saat untuk mendistribusi air bagian departement manajemen operasional dan
sesuai dengan yang direncanakan dan hasilnya perawatan membuat kebijakan perawatan yang
bisa dievaluasi serta kembangkan. Agar peralatan mencakup perencanaan, organisasi, aksi dan
selalu siap pakai, perlu dirawat dan apabila rusak kontrol.
harus diperbaiki ( maintenance & repaired ).
Untuk tempat penelitian yang berkaitan Tujuan dan Manfaat Penelitian
dengan tema penelitian penulis mengambil tempat Adapun tujuan dari penelitian yang penulis
di PDAM atau BPAB Pasir Putih Pematang lakukan adalah
Barangan Rokan Hulu.Untuk menjaga agar proses a Dengan penerapan RCM akan dapat
pengolahan air tetap berjalan dengan lancar dan meningkatkan keandalan mesin/ peralatan
baik, pihak perusahaan daerah melakukan pada system distribusi air bersih.
kegiatan perawatan terhadap mesin-mesin dan b Menerapkan RCM pada mesin/peralatan
peralatan. Hal ini penting karena kerusakan satu system distribusi air bersih dengan maksud
mesin dapat menyebabkan terhentinya kegiatan agar umur operasi bisa ditingkatkan.
pengolahan yang menimbulkan kerugian terhadap c Dengan aplikasi RCM diharapkan dapat
perusahaan dan pelayanan. mengurangi dan menghindari kecelakaan
Agar proses produksi/pengolahan air kerja ( zerro accident ) sehingga terwujudnya
berjalan lancar maka mesin dan peralatan harus perusahaan yang memiliki tingkat
memiliki Availability yang tinggi. Sedangkan nilai keselamatan kerja terbaik.
availability dari standar perusahaan kelas dunia

Page 130 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012


Penerapan RCM Pada Distribusi Air di PDAM

d Dengan aplikasi RCM akan terwujudnya 7) Apa yang harus dilakukan bila tindakan
perusahaan yang peduli lingkungan, proaktif tidak dapat ditemukan (Default
keselamatan, dan kesehatan kerja, sehingga Action)?
perusahaan mendapatkan penghargaan
sebagai perusahaan yang ramah lingkungan. Karakteristik Reliability Centered Maintenance
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini Karakteristik RCM yaitu :
adalah mengharapkan aplikasi RCM dapat 1. Tujuan utama dari metode RCM adalah untuk
diterapkan pada perusahaan sebagai bentuk menjaga fungsi sistem peralatan, dan juga
pendekatan alternative dalam sistem perawatan menjaga peralatan agar tetap bekerja.
dan penaksiran ongkos perawatan serta Mengetahui fungsi sistem berarti mengetahui
menjadikannya sebagai bahan evaluasi kebijakan keluaran yang menjadi tujuan sistem dan
perawatan. Dan juga dengan metode RCM dengan demikian dapat direncanakan tindakan
bermanfaat untuk membantu kelancaran produksi perawatan untuk menjaga keluaran sistem
pada suatu perusahaan serta meminimalisasi sesuai dengan performance yang dimiliki
downtime mesin/peralatan. perawatan.

Lingkup Permasalahan 2. Mengidentifikasi mode kerusakan spesifik


Lingkup permasalahan dalam penelitian ini dalam bagian-bagian peralatan yang potensial
adalah: menghasilkan kerusakan fungsi sistem.
1. Penelitian dibatasi hanya pada pompa 3. Membuat prioritas perawatan dari mode
sentrifugal bagian dari sistem distribusi air. kerusakan yang terjadi. Prioritas ini
2. Analisa keandalan dan ketersediaan berdasarkan mode kerusakan yang
komponen berdasarkan analisa kualitatif memberikan kontribusi terbesar dalam sistem
yaitu (FMEA, Tree logic analisis dan akan mendapat prioritas tertinggi. Sistematika
maintenance task) prioritas berdasarkan Logic Tree Analysis.
4. Tindakan yang telah diberi prioritas diberi
Metode Perawatan Berbasis Keandalan (RCM) tindakan pencegahan yang dapat diterapkan.
Metode Reliability Centered Maintenance
(RCM) adalah metode pemeliharaan yang Proses Penyusunan Reliability Centered
menentukan langkah-langkah yang harus diambil Maintenance.
untuk menjamin peralatan bekerja sesuai dengan Di metode RCM yang paling penting adalah
fungsinya. Metode RCM meliputi pembuatan mengumpulkan informasi dan data untuk
kegagalan fungsi yang kemudian akan dicari mengetahui dengan baik sistem yang akan
mode kerusakannya. Dengan adanya Mode dianalisa. Kegiatandilakukan untuk
kerusakan, penyebab kerusakan akan ditentukan mempermudah proses analisa sistem. Penerapan
sehingga dapat didapat dianalisa pengaruh tahap-tahap metode RCM terdiri dari tujuh tahap
kerusakan terhadap unjuk kerja peralatan. yang sistematis yaitu :
Tujuh pertanyaan mendasar pada RCM yaitu : 1. Pemilihan sistem dan pengumpulan
1) Apakah fungsi dan standar kinerja asset informasi.
dalam konteks operasi yang diinginkan ? 2. Pendefinisian batas sistem.
2) Apa yang menyebabkan setiap kegagalan? 3. Deskripsi sistem dan blok diagram fungsi.
(Mode kegagalan) 4. Pendeskripsian fungsi sistem dan kegagalan
3) Apa yang terjadi setiap terjadi fungsi.
kegagalan/efek dari kegagalan? 5. Penyususnan Failure Mode Dan Effect
4) Apakah konsekuensi dari kegagalan tersebut? Analysis (FMEA).
5) Apa yang harus dilakukan untuk 6. Penyusunan Logic Tree Analysis (LTA).
memprediksi atau mencegah terjadi 7. Pemilihan Tindakan/Maintenance Task
kegagalan? (proaktif task)
6) Bagaimana jika tindakan proaktif tidak dapat
ditemukan? (Default Action)

1,2. Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 131
Penyusunan Failure Mode and Effect Analysis 3. Apakah mode kerusakan ini menyebabkan
(FMEA) seluruh atau sebagian mesin berhenti
Tahap ini adalah tahap analisa penyebab (outage)?
terjadinya kegagalan fungsi pada bagian mesin Pada bagian stuktur LTA, prioritas yang
yang diteliti. Kegagalan fungsi pada bagian mesin dihasilkan dikelompokan menjadi empat kategori
yang diteliti akan ditampilkan dalam bentuk yaitu :
matriks. Pembuatan matriks ini menggambarkan
hubungan antara kegagalan fungsi (baris) dengan a Kategori A (masalah keselamatan)
bagian bagian mesin yang diteliti (kolom) yang merupakan prioritas tertinggi.
menjadi dasar pembuatan tabel FMEA. Melalui b Kategori B (masalah mesin berhenti) yang
pembuatan tabel dapat diketahui mode kerusakan merupakan prioritas kedua.
dan penyebab kerusakan bagian bagian mesin c Kategori C (masalah minor) yang
yang teliti. diklasifikasikan menjadi RTF.
Dalam proses analisa FMEA sumber informasi d Kategori D (masalah kerusakan tersembunyi)
yang dapat digunakan adalah antara lain : akan ditinjau kembalidan kemudian
1. Data historis peralatan, yang sebelumnya digolongkan dalam D/A, Atau D/B, Atau
sudah didokumentasikan dalam 3 tahap RCM. D/C
Melalui data historis dapat memberikan
informasi mode kerusakan yang sebenarnya Pemilihan Tindakan/Maintenance Task
yang terjadi pada komponen. Namun analisis Pemilihan tindakan merupakan tahap
mode kerusakan tidak terbatas hanya mode terakhir dari proses analisa RCM. Dari tiap mode
kerusakan yang pernah terjadi, namun kerusakan dibuat daftar tindakan yang mungkin
kemungkinan semua mode kerusakan yang untuk dilakukan dan selanjutnya memilih
terjadi. tindakan yang efektif. Proses analisa ini akan
2. Pengalaman teknisi, engginer, dan ahli menentukan tindakan PM yang tepat untuk mode
perawatan yang menangani mesin-mesin yang kerusakan tertentu. Jika tidak ada tindakan yang
diteliti. bisa dilakukan, maka hanya bisa dimasukan
3. Original Equipment Manufacture (OEM) kedalam RTF, selain itu bila biaya untuk
yang merupakan dokumen mengenai melakukan tindakan melebihi biaya yang
perancangan, operasi, dan perawatan peralatan diakibatkan mode kerusakan, maka mode
yang bersangkutan. kerusakan ini masuk dalam RTF.Tahap akhir dari
proses maintenance task adalah menentukan
Penyusunan Logic Tree Analysis (LTA) akibat dari mode kerusakan terhadap tiga
Penyusunan LTA merupakan proses tingkatan yaitu akibat kerusakan lokal, akibat
kualitatif, tujuan tahap ini adalah memberikan kerusakan sistem, dan akibat kerusakan fasilitas,
prioritas pada tiap mode kerusakan dan kerusakan tersebut akan dibuat pada work sheet
melakukan tinjauan dari fungsi, sehingga ststus untuk di analisis dan dicatat pada daftar run to
mode kerusakan pada kegagalan fungsi tidak failure (RTF).
sama. Proses RCM menggunakan tiga pertanyaan
logika yang sederhana atau struktur keputusan 2. METODOLOGI PENELITIAN
untuk mempermudahkan analis secara akurat
Metodologi merupakan tahapan-tahapan
menempatkan setiap mode kerusakan kedalam
didalam melakukan penelitian yang bertujuan
satu dari empat kategori setiap pertanyaan akan
untuk menghindari terjadinya kesalahan-
dijawab Ya atau Tidak. Tiga pertanyaan
kesalahan. Tahapan-tahapan ini merupakan
tersebut adalah :
rangkaian proses penelitian yang saling berkaitan
1. Apakah operator mengetahui dalam kondisi
secara sistematis. Tahapan-tahapan tersebut
normal telah terjadi gangguan dalam sistem ?
adalah :
2. Apakah mode kerusakan ini menyebabkan
masalah keselamatan?

Page 132 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012


Penerapan RCM Pada Distribusi Air di PDAM

Survei Pendahuluan
Langkah awal yang dilakukan dalam Objek Penelitian (Mesin Pompa Sentrifugal )
penelitian ini adalah survei pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi
PDAM/BPAB Pasir Putih Pematang Barangan
secara umum, sehingga dapat dilakukan
pengidentifikasian permasalahan yang terjadi
berkaitan dengan hal maintenance (perawatan
mesin). Pengumpulan informasi dilakukan untuk
mengetahui keadaan dan kondisi peralatan di
PDAM/BPAB melalui pengamatan langsung,
wawancara, serta diskusi dengan pihak-pihak
terkait yang mengetahui kondisi perusahaan.

Gambar 1. Pompa Sentrifugal


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Spesifikasi Mesin Pompa Sentrifugal PDAM Pematangan Barangan
No Parameter Satuan Nomor Pompa

1 2
1 Dibuat Oleh EBARA EBARA
2 Jenis ( Reciprocating/Sentrifugal ) Sentrifugal Sentrifugal
3 Kapasitas Pembuangan M3/Jam 3,6 3,6
4 Head yang terbentuk m 70 70
5 Fluida yang ditangani Air Air
6 Massa jenis fluida Kg/m3 1000 1000
0
7 Suhu Fluida C 30 30
8 Input daya Pompa kW 18,5 18,5
9 Kecepatan Pompa RPM 3000 3000
10 Efisiensi Pompa %
11 Pemakaian daya spesifik kW/( m3/jam )
12 Motor Pompa TECO TECO
Daya kW 18,5 18,5
Arus beban penuh Amp 33,7/19,4 33,7/19,4
Kecepatan RPM 2925 2925
Tegangan yang dipasok Volts 380/ 380/
660 660
Efisiensi %
Factor Daya 0.8 0.8
Frekuensi yang dipatok Hz 50 50
13 Jenis Bantalan Ball Bearing Ball Bearing
Pompa (ujung dengan penggerakan ) 6307 ZZ 6307 ZZ
Pompa ( ujung tanpa penggerakan ) 6307 ZZ 6307 ZZ

1,2. Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 133
Analisa Kualitatif : table 2 Failure mode effect analysis

Item Fungsi dari Item Kegagalan yang mungkin Dampak dari kegagalan yang mungkin Tindakan pencegahan
akan terjadi ( Mode terjadi agar Kegagalan tidak
Kegagalan) terjadi
Stufing Box mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing Retak, korosi dan pecah Pompa tidak berfungsi, downtime Pengelasan,
painting/pengecatan atau
ganti
Packing mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat Bocor Pompa bekerja tidak maksimal, lingkungan Penggantian packing dan
dari asbes atau teflon basah, dapat menimbulkan korosi diberi zat perekat.
Shaft meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller Patah, retak Pompa tidak berfungsi, bisa mengakibatkan Poros diganti
dan bagian-bagian berputar lainnya. kegagalan pada komponen yang lain,
downtime pada pompa
Shaft Sleeve melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat Aus, korosi, erosi. Bisa mengakibatkan main shaft pompa cepat Shaft sleeve diganti
sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever korosi atau erosi
Vane Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller. Korosi, erosi atau aus, atau Pompa tidak berfungsi air tdak dapat di Impeller diganti
pecah akibat benturan dengan distribusikan, pompa downtime
benda asing
Casing sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan Erosi, retak atau pecah Tekanan pompa berkurang, kapasitas pompa Casing diganti
outlet nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi menurun
kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Eye of Impeller Bagian sisi masuk pada arah isap impeller Sompel atau pecah Penurunan aliran, suara geseran Di ganti
Impeller untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang Aus, pecah, sompel Vibrasi, bunyi geseran, tekanan , kapasitas Impeller diganti
dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk aliran menurun
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
Casing Wear Ring untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian Aus Poros cepat mengalami korosi, erosi dan Wear ring diganti
belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller. impeller tidak cepat aus
Discharge Nozzle Sebagai saluran keluar air dalam pompa Retak, erosi, pecah Bocor /losses pada aliran Di service, diperbaiki atau
pekerjaan pengelasan.
Suction Sebagai saluran hisap air agar masuk kedalam pompa Retak, erosi, atau pecah Daya hisap berkurang, kavitasi sda
Flange/Nozzle
Pump Feet ( Support ) Sebagai kedudukan pompa Retak, dan patah Pompa misalignment, vibrasi dll Ganti atau dilas
Bearing Bracket untuk menumpu dan menahan beban bearing agar poros dapat berputar, baik berupa beban radial Retak, aus,dan pecah Vibrasi, noice, panas, dan aus dll Ganti
maupun beban axial..
Vent Plug Untuk lubang pemasukan pelumas dan lubang keluar uap panas pada pelumas Patah Oli keluar dari tempatnya Ganti
Bearing Cover Sebagai rumah dan penutup bearing Retak Aus pada bearing dan poros akibat debu
yang lengket pada bearing
Bearing Bracket Untuk mendukung bearing cover dan bearing bracket Retak, pecah Vibrasi, misaligement, panas, berhenti Ganti
support beroperasi.
Mechanical Untuk memproteksi air jangan sampai keluar/bocor dari volut sehingga menurunkan daya hisap kebocoran Tekanan air keluar menurun dan kapasitas Ganti, improvement,
Seal/Gland Packing pada pompa. aliran menurun modifikasi
Bearing untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial Aus, oplak, ball bearing lepas Vibrasi, panas, putaran dan daya pompa Ganti
maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan dari pengikatnya, pengikisan menurun, noice
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil dan geseran

Page 134 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012


Penerapan RCM Pada Distribusi Air di PDAM

Table 3 Tindakan Perawatan berdasarkan Diagram Alir Logika RCM


Apakah Apakah secara Apakah Apakah Apakah Apakah Apakah Apakah terdapat Apakah Apakah desain
model normal cukup terdapat kegagalan tindakan penggantian model pekerjaan yang kegagalan ulang
kegagalan waktu untuk teknik dapat perbaikan atau item dapat kegagalan menemukan menyebabkan menghasilkan
Item yang dipelihara dapat memperingatk pengaw diprediksi perbaruan memperbaiki tersembunyi kegagalan atau keselamatan uang kembali?
No dideteksi an agar dapat asan dengan dapat fungsi sama ? pengujian atau resiko
oleh melakukan lain kepercayaan memperbaiki seperti baru? kinerja yang lingkungan,
pengawasan tindakan yang yang ? kinerja seperti dapat Pelanggaran
? telah tersedia saat baru? mengungkapkan atau
direncanakan? ? masalah? kecelakaan?
1 Stufing Box Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
2 Packing Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Shaft Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
4 Shaft Sleeve Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
5 Vane Tidak Ya ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
6 Casing Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
7 Eye of Impeller Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
8 Impeller Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
9 Casing Wear Ring Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
10 Discharge Nozzle Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
11 Suction Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
Flange/Nozzle
12 Pump Feet ( Support ) Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
13 Bearing Bracket Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
14 Vent Plug Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
15 Bearing Cover Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
16 Bearing Bracket Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
support
17 Mechanical Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
Seal/Gland Packing
18 Bearing Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya

1,2. Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 135
Tabel 4 Penyeleksian Maintenance Task
No : Description : Motor Listrik
Item Mode Karakteristik H/E(1 Pengaruh Karakteristik Resiko(2) Tugas Pilihan(3)
)
kegagalan kegagalan
lokal Kegagalan Akhir (S) CL CR Proposed Action(s) PL PR Dispositi
Terse
Fungsiona Kerum Kemung Resiko Tindakan yg diusulkan Kemungkin Resiko on
mbu
l itan kinan yang an yg yg Penemp
nyi/J (4)
yang terjadi diperkiraka diperkir atan
elas
terjadi n akan
1 Rusak ,aus Bau Hangus. H dan Motor tdk Terbakar Kadang- Tinggi Penggantian komponen yg Jauh dari yang Sedang Dibutuhkan
Putaran motor berat. E berfungsi kadang rusak. rencanakan untuk
Bunyi geser.Bergetar Thermography semua
extrim.Random Vibration meter pesanan
komponen.

Description : Stufing Box

2 Retak, korosi Panas, H dan Pompa tdk Pecah Kadang- Tinggi Penggantian stufing box Jauh dari yang di Sedang sda
dan pecah Putaran motor berat. E berfungsi kadang Penggantian Bearing & rencanakan
Bunyi geser. pengelasan.
Bergetar extrim. Vibration meter

Description : Packing
3 Bocor H dan Pompa tdk Daya Kadang- Tinggi Penggantian packing Sedang sda
E efisien hisap kadang Pemberian lem pada
turun permukaan bocor

Description : Shaft

4 - Mengalami Putaran pompa berat. H dan Performance Pompa Kadang- Tinggi Penggantian/perbaikan Jauh dari yang Sedang sda
keausan E pompa turun berhenti kadang shaft, housing rencanakan
- Bengkok Bunyi geser. bekerja Penggantian Bearing
- Patah , impeler
Bergetar extrim. Penggantian seal
Vibration meter

Description : Shaft Sleeve

5 Retak Korosi, Erosi, Aus H dan keropos Kadang- Breakdown/perawatan Jauh dari yang Rendah sda
E kadang korektiv : rencanakan

Description : Vane

Page 136 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012


Penerapan RCM Pada Distribusi Air di PDAM

6 Aus. Bergetar. H dan Pompa tidak Pompa Kadang- Tinggi Ganti impeler Perlu di Komponen sda
Pecah. Bunyi geseran. E berfungsi berhenti kadang Vibration meter rencanakan tidak
Retak penurunan tekanan bekerja tersedia

Description : Casing

7 Pecah.Retak. Tekanan menurun. H dan Lingkung Performance Pompa Kadang- Tinggi Perbaikan /pengelasan Jauh dari yang Sedang sda
Gores akibat Bocor. E an basah. pompa berhenti kadang penggantian rencanakan
gesekan. Dan lain-lain. menurun. bekerja

Description : Eye of Impeller


8 Sompel Suara geseran/akibat H dan Performance Berhenti Kadang- Tinggi Perbaikan dan penggantian Jauh dari yang Sedang
/patah gesekan dengan benda E pompa bekerja kadang Vibration meter rencanakan
asing tergaggu

Description : Impeller
9 Pecah, Bergetar, Suara geseran, H dan Suara Performance Pompa Kadang- Tinggi Penggantian Jauh dari yang Sedang
Sompel, Panas pada volut E yang pompa berhenti kadang Thermography rencanakan
Retak, Aus berisik menurun bekerja Vibration meter
secara drastis

Description : Casing Wear Ring

10 Retak , Aus Poros patah, korosi. H dan - - - Kadang- - Jauh dari yang
E kadang rencanakan

Description : Discharge Nozzle

11 Retak Bocor H dan Lingkung Kadang- perbaikan Jauh dari yang rendah
E an basah kadang rencanakan

Description : Suction Flange/Nozzle

12 Retak, Bocor Pompa tidak mau H dan Air tidak Motor Kadang- sedang Perbaikan Jauh dari yang Sedang
menghisap E keluar listrik kadang rencanakan
panas

Description : Pump Feet ( Support )

13 Patah Bergetar H dan Suara Poros pompa Kadang- Tinggi Penggantian /pengelasan Jauh dari yang Sedang
E berisik dan seal kadang rencanakan
rusak

Description : Bearing Bracket

14 Retak Bergetar H dan Seal bocor Pelumas Kadang- Tinggi Perbaikan Jauh dari yang Sedang
E bocor kadang rencanakan

Description : Vent Plug

1,2. Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 137
15 Tersumbat Pelumas merembes H dan Pompa - - - Kadang- - - Jauh dari yang Sedang
/bocor E kotor kadang rencanakan

Description : Bearing Cover

16 Retak Bergetar H dan Bocor Bearing Pompa Kadang- Tinggi Perbaiakan /penggantian Jauh dari yang Sedang
E longgar berhenti kadang Thermography rencanakan
beroerasi Vibration meter

Description : Bearing Bracket support

17 Patah Begetar H dan Suara Poros pompa, sda Kadang- sedang Perbaikan dan Jauh dari yang Sedang
E berisik sea l bocor. kadang pengelasan/penggantian rencanakan

Description : Mechanical Seal/Gland Packing

18 Aus, kebocoran H dan Area Penurunan sda Kadang- Tinggi Penggantian atau Jauh dari yang Sedang
Kekakuan, E pompa tekanan kadang improvement dan modifikasi rencanakan
Sobek basah

Description : Bearing

19 Aus, Erosi, Bergetar, H dan Bunyi Performance sda Kadang- Tinggi penggantian Jauh dari yang Tinggi
rusak E berisik, pompa kadang Thermography rencanakan
geseran menurun Vibration meter

1. E adalah Evient ( Jelas ), H adalah Hidden ( Tersembunyi )


2. Karakteristik Resiko, S = Severity ( kerumitan ), SL = Severity Level ( Tingkat Kerumitan ), CL = Current likelihood ( Kemungkinan terjadi ),
CR = Current Risk ( Resiko terjadi )
3. Penyeleksian Tugas, PL = Projected Likelihood ( Kemungkinan Tugas yang diperkirakan ), PR = Resiko tugas yang diperkirakan
4. Item kegagalan fungsional

Page 138 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012


4. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Ahmad Kholid Alghofari, Much. Djunaidi,


1. Sebelum dilakukan pengoperasian dan Amin Fauzan, Des 2006, Perencanaan
perencanaan pemeliharaan perlu dilakukan Pemeliharaan Mesin Ball mill Dengan
analisa kualitatif dengan Metode RCM pada Basis RCM (Reliability Centered
setiap system untuk dapat dilakukan prioritas Maintenance), Jurnal IlmiahTeknik
perawatan pada system yang kritis. Industri Vol. 5 No. 2.
2. Dengan metode RCM maka dapat
memperioritas penyediaan komponen yang Andrew K. S. Jardine, Albert H. C. Tsang,
perlu di order/pesan terlebih dahulu, atau 2006, Maintenance, Replacement, And
segera untuk dilakukan pengadaan spart part. Reliability Theory And Applications, CRC
3. Perlu biaya besar untuk menerapkan RCM press, Taylor & Francis Group.
pada sebuah system karena dibutuhkan
keahlian khusus. A.R. Ismail, R. Ismail, R. Zulkifli, N. K.
4. Dengan Metode RCM ini akan meningkatkan Makhtar, B. M. Deros, 2009, A Study on
ketersediaan alat ( Availibility ) Implementation of Preventive Maintenance
5. Dari Metode RCM pada pompa sentrifugal Programme at Malaysia Palm Oil Mill ,
dengan Analisa FMEA, LTA, dan European Journal of Scientific
Maintenance Task terdapat beberapa Research.ISSN 1450-216X Vol.29 No.1
komponen yang sangat penting untuk
dipertimbangkan sebagai komponen kritis Anna Franzn and Sabina Karlsson, 2007,
yaitu Impeler, Bearing, Mechanical seal kit, Failure Modes and Effects Analysis of
shaft, casing pump and bearing. Transformers , Royal Institute of
Technology, KTH, School of Electrical
Saran Engineering, RCAM. Stockholm, Sweden.
1. Perlu dilakukan penataan manajemen
pemeliharaan pada system pengolahan dan Burhanuddin Mohd. Aboobaider, A. Rahman
distribusi air di BPAB Rokan Hulu Ahmad, M. Ataharul Islam, Anton
2. Konsisten untuk melakukan SatriaPrabuwono, 2009, Reliability
pencatatan/history card pemeliharaan pada Analysis of Repair Time Data Using Semi-
system pengolahan dan distribusi air di Parametric Measures, European Journal
BPAB Rokan Hulu of Scientific Research.ISSN 1450-216X
3. Melakukan MOU dengan pihak lain untuk Vol.33 No.4.
pelatihan pemeliharaan kepada seluruh
operator/karyawan BPAB Rokan Hulu Difana Meilani, Insannul Kamil, dan Arie
4. Manajemen BPAB sangat perlu untuk Satria, Oktober 2008, Analisis Reliability
melakukan Planing, Organisation, Action, Centered Maintenance (RCM) Dan
Controlling ( POAC ) Reliability Centered Spares (RCS) Pada
5. Bila perlu diserahkan atau bekerja sama UnitRawmillPabrikIndarung IV PT. Semen
dengan pihak ketiga sebagai konsultan Padang,Jurnal Optmasi Sistem Industri,
pemeliharaan. Vol 8 No1, Teknik Industri Universitas
6. Penelitian ini masih banyak kekurangan jadi Andalas ( UNAND )
perlu dilakukan penelitian lanjut untuk
mendapatkan hasil yang bisa diaplikasikan Dindin Sulaiman, Eka Otto Fariyanto, 2007,
didunia industri. Implementasi TPM di PT DCI Sebagai
Alat Bantu Mempertahankan Mutu Produk
dan Meningkatkan Produktivitas , Jurnal

1,2: Program Studi Teknik Mesin Universitas Pasir Pengaraian Page 139
Pengembangan dan Penerapan Teknologi,
Asosiasi Politeknik Indonesia.

Dwi Priyanta,2000, Modul Keandalan dan


Perawatan , konsep dasar, pengkajian
keandalan 1,2,3, Starategi untuk
kebijaksanaan Perawatan ,Institut
Teknologi Sepuluh Nopemeber Surabaya

Page 140 JURNAL APTEK Vol. 5 No.2 Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai