Agrovigor Maret 2010 Vol 3 No 1 Pengukuran Kandungan Skopoletin Diana
Agrovigor Maret 2010 Vol 3 No 1 Pengukuran Kandungan Skopoletin Diana
ABSTRACT
Morinda citrifolia fruit has been used as remedies Buah mengkudu (Morinda citrifolia) telah
in Indonesia because many diseases could be digunakan untuk pengobatan tradisional di
healed. Scopoletin, one of major component of Indonesia karena kemampuannya menyembuhkan
Morinda citrifolia was chosen as marker berbagai macam penyakit. Skopoletin adalah salah
compound because of its various activites such as satu komponen utama mengkudu yang dipilih
hypotensive, antiinflamatory and antihistamine. sebagai senyawa marker yang memiliki aktivitas
The research aimed to determinate scopoletin in anti hipertensi, antiinflamasi dan antihistamin.
some maturations stage of Morinda citrifolia fruit Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar
in order to get best fruit for traditional medicine skopoletin pada berbagai tingkat kematangan
and phytopharmaca with optimal therapeutical buah mengkudu, yang dapat digunakan untuk
effect . A simple and reliable TLC-Densitometry mendapatkan buah yang tepat untuk bahan baku
which has been validated before, was choosen to industri obat tradisional dan fitofarmaka.
this aim. Fruit at stage 1,2,3 and 4 were taken 20, Penelitian dilakukan dengan metode KLT-
45, 105 and 120 days after flowering. TLC was Densitometri yang telah divalidasi sebelumnya.
held on silica gel plates as stationary and ether : Sampel yang digunakan adalah buah 1, 2, 3 dan 4
toluene : acetic acid 10 % (58:45:0,4) as mobile diambil pada umur buah berturut-turut 20, 45, 105
phase of fruit at stage 1, 2 and 4 and also ether : dan 120 hari setelah berbunga. KLT
toluene : acetic acid 10 % (58:45:0,8) as mobile menggunakan fase diam menggunakan silika gel
phase of fruit at stage 3. Mean concentration of GF 254 dan fase gerak eter : toluen : asam asetat
scopoletin at stage 1 was found to be (10,720,45) 10 % (58:45:0,4) untuk buah 1, 2 dan 4,
ppm, stage 2 was found to be (19,190,68) ppm, sedangkan untuk buah 3 menggunakan eter :
stage 3 found to be (57,940,79) ppm and stage 4 toluen : asam asetat 10 % (58:45:0,8).
(14,110,39) ppm respectively. Konsentrasi skopoletin rata-rata buah 1 adalah
(10,720,45) ppm, buah 2 adalah (19,190,68)
Kata kunci : Morinda citrifolia fruit, scopoletin, ppm, buah 3 adalah (57,940,79) ppm dan buah 4
maturation stage, TLC-Densitometry adalah (14,110,39) ppm.
Buah 1 Buah 2
Buah 3 Buah 4
1. Pembuatan ekstrak
Metode ekstraksi yang dipilih adalah adalah terjadi karena buah 4 yang berumur 120 hari
maserasi yang berulang-ulang dengan Memiliki kandungan air yang paling tinggi.
pelarut yang selalu baru. Hal ini dilakukan Sedangkan ekstraksi menghasilkan berat
untuk mencegah kejenuhan pelarut sehingga ekstrak 1-4 % dari berat segar.
senyawa dapat terekstraksi secara optimal. 2. Hasil eluasi
Pelarut pengekstraksi yang digunakan Lempeng KLT yang telah dieluasi dengan
adalah etanol 96% yang memiliki fase gerak diamati di bawah lampu uv.
Warna noda standar dan sampel di bawah
kemampuan tinggi dalam mengekstraksi
lampu uv dapat dilihat dalam gambar 2 yaitu
senyawa kandungan tanaman yang larut biru berfloresensi.
didalamnya, termasuk skopoletin. Dalam Selain itu, lempeng KLT yang telah dieluasi
tabel 1 dapat dilihat berat ekstrak yang dipayar dengan densitometer. Kromatogram
dihasilkan dari keempat kelompok sampel. sampel yang diperoleh dibandingkan dengan
Proses pengeringan menyebabkan kromatogram skopoletin standar hasilnya
penyusutan berat. Setelah mengalami proses dapat dilihat dalam gambar 3. Pengamatan
tersebut dilakukan sebagai bagian dari uji
pengeringan, buah 1-3 memiliki berat kering
kualitatif untuk membandingkan skopoletin
14-16 % dari berat segar, sedangkan buah 4 dalam ekstrak dengan standar.
menghasilkan 8 % dari berat segar. Hal ini
Diana Nurus S : Pengukuran Kandungan Skopoletin 5
S A D S C S B
Keterangan:
S : Skopoletin standar
1 : Ekstrak buah 1
2 : Ekstrak buah 2
3 : Ekstrak buah 3
4 : Ekstrak buah 4
Gambar 2. Hasil Pengamatan Lempeng di Bawah Lampu uv
Buah 1 Buah 2
Buah 3 Buah 4
Dari hasil penelitian, tampak bahwa kadar asam kaprilat dan asam kaproat yang menimbulkan
skopoletin meningkat dengan bertambahnya umur bau khas (keju busuk) pada buah mengkudu masak
atau meningkatnya kematangan buah dan mencapai (Suriawiria, 2002).
puncaknya pada umur 105 hari, kemudian Berdasarkan strukturnya, skopoletin adalah
mengalami penurunan setelah melewati usia golongan senyawa ester siklik atau lakton. Senyawa
tersebut. Buah mengkudu yang sangat masak yaitu ester akan mengalami hidrolisis pada kondisi air
buah 4 yang berumur 120 hari, kulitnya putih berlebih dalam suasana asam. Kadar air berlebih
transparan, dagingnya lunak, berair dan dan kandungan asam menyebabkan hidrolisis
mengeluarkan bau yang khas, mengalami skopoletin membentuk 6 metoksi asam p- kumarat
penurunan kandungan skopoletin. Sebaliknya (Fessenden and Fessenden, 1995 ; ojala, 2001).
kandungan senyawa lainnya justru meningkat Enzim esterase dan cahaya matahari selama proses
dengan bertambahnya kematangan buah, seperti pematangan buah menyebabkan penguraian
kandugan air yang meningkat hingga mencapai 52 senyawa fenolik seperti skopoletin sehingga
% (Bangun dan Sarwana, 2002), kandungan menurunkan kadarnya dalam buah (Ojala, 2001 ;
senyawa asam didalamnya juga meningkat yaitu Wijesekera, 1991).