Anda di halaman 1dari 8

Amalan Bulan Dzulhijjah

By Ammi Nur Baits - Oct 26, 20112420

Share on Facebook Tweet on Twitter

ulan dzulhijjah

Amalan Bulan Dzulhijjah

Assalamu alaikum. Saya ingin bertanya, amal apa saja yg disyariatkan di bulan Dzulhijah?

Jazaakumullah khoiran

Aab Jogja

Wa alaikumussalam

Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma badu,

Ada beberapa amalan yang disyariatkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah. Amalan ini bisa
dilakukan oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Berikut diantara amalan tersebut,

Pertama, Memperbanyak puasa di sembilan hari pertama.

Dianjurkan memperbanyak puasa di sembilan hari bulan Dzulhijjah. Dan ditekankan puasa hari
arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Abu Qatadah radliallahu anhu meriwayatkan bahwa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai
penebus (dosa, pen.) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.. (HR. Ahmad
dan Muslim).

Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu anha, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa
sallam melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap
bulan. (HR. An Nasai, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).

Kedua, Memperbanyak takbiran.

Lafadz takbiran, sama seperti umumnya takbiran yang kita kenal.

Takbiran pada bulan Dzulhijjah ada dua macam:

A. Takbiran yang bersifat mutlak (tidak terikat waktu)

Takbiran mutlak adalah takbiran yang dilakukan kapan saja dan dimana saja, selama
masih dalam rentang waktu yang dibolehkan.

Takbir mutlak menjelang Idul Adha dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah dan berakhir
hingga waktu asar tanggal 13 Dzulhijjah. Selama tanggal 1 13 Dzulhijjah ini, kaum
muslimin disyariatkan memperbanyak ucapan takbir di mana saja, kapan saja dan
dalam kondisi apa saja. Boleh sambil berjalan, di kendaraan, bekerja, berdiri, duduk,
ataupun berbaring. demikian pula, takbiran ini bisa dilakukan di rumah, jalan, kantor,
sawah, pasar, lapangan, masjid, dst.

Anjuran takbiran selama tanggal 1 sampai 13 Zulhijah ini berdasarkan beberapa dalil
berikut,

1. Firman Allah,

supaya mereka berzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan
(QS. Al-Hajj: 28).

Kemudian di ayat lain, Allah juga berfirman,

.Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang
(QS. Al-Baqarah: 203).

Keterangan:

Ibn Abbas menafsirkan ayat ini dengan mengatakan,

Yang dimaksud hari yang telah ditentukan adalah tanggal 1 10 Dzulhijjah,


sedangkan maksud beberapa hari yang berbilang adalah hari tasyriq, tanggal 11, 12,
dan 13 Dzulhijjah. (Al-Bukhari secara Muaalaq, Bab: Keutamaan beramal di hari
tasyriq).

2. Hadis dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi
amal yang dilakukan pada tanggal 1 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah
membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu. (HR. Ahmad dan Sanadnya
dishahihkan Syekh Ahmad Syakir).

3. Praktek beberapa sahabat,

Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 10 Dzulhijjah. Mereka
berdua mengucapkan kalimat takbir kemudian orang-orang pun bertakbir disebabkan
mendengar takbir mereka berdua. (HR. Bukhari secara muallaq, Bab: Keutamaan
beramal di hari tasyriq).

B. Takbiran yang terikat waktu (Takbir Muqayyad)

Takbiran yang terikat waktu adalah takbiran yang dilaksanakan setiap selesai
melaksanakan salat wajib. Takbiran ini dimulai sejak setelah shalat subuh tanggal 9
Dzulhijjah sampai setelah shalat asar tanggal 13 Dzulhijjah. Berikut beberapa dalil yang
menunjukkan anjuran takbiran ini,

1. Riwayat dari Umar bin Khattab radliallahu anhu,

Bahwa Umar dulu bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai
setelah zuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi dan
sanadnya disahihkan al-Albani).

2. Riwayat dari Ali bin Abi Thalib radliallahu anhu,


Bahwa Ali bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai asar tanggal
13 Dzulhijjah. Ali juga bertakbir setelah asar. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi. Al-
Albani mengatakan: Sahih dari Ali).

3. Keterangan dari Ibn Abbas radliallahu anhu,

Bahwa Ibnu Abbas bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai
tanggal 13 Dzulhijjah. Ia tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah).
(HR Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi. Al-Albani mengatakan, Sanadnya sahih).

4. Riwayat dari Ibn Masud radliallahu anhu,

Bahwa Ibnu Masud bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai asar
tanggal 13 Dzulhijjah. (HR. Al-Hakim dan disahihkan An-Nawawi dalam Al-Majmu).

Ketiga, Memperbanyak amal salih

Dari Ibn Abbas radhiallahu anhu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

. .




Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang
dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.). Para sahabat
bertanya, Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi
shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Termasuk lebih utama dibanding jihad fi
sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan
tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.). (HR. Bukhari,
Ahmad, dan At-Turmudzi).

Hadis ini menunjukkan kita dianjurkan memperbanyak amal soleh selama 10 hari
pertama dzulhijjah. Apapun bentuk amalnya, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam
tidak menentukan amal ibadah khusus selain takbiran dan puasa arafah.

Keempat, Shalat Idul Adha

Dari Anas bin Malik radliallahu anhu, beliau mengatakan,

. - -
- - .
.

Bahwa ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam tiba di Madinah, masyarakat Madinah
memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bertanya, Dua hari apakah ini? Mereka menjawab, Kami
merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman jahiliyah. Kemudian Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah telah memberikan ganti
kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik: Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. An-Nasai,
Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan al-Albani).

Kelima, Menyembelih Hewan Qurban

Allah berfirman:

Laksanakanlah salat untuk Rab-mu dan sembelihlah kurban. (QS. Al-Kautsar: 2).
Ibadah qurban memiliki nilai sangat penting, sehingga bagi yang mampu, agar jangan
sampai meninggalkannya. Anda bisa perhatikan hadis ini,

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Siapa yang memililki kelapangan namun dia tidak berkurban maka jangan mendekat ke
masjid kami. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Dihasankan Al-Albani).

Catatan: Bagi orang yang hendak berkurban, dilarang memotong kuku dan juga
rambutnya (bukan kuku dan bulu hewannya) ketika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah
sampai dia memotong hewan kurbannya.

Dari Umu salamah radliallahu anha, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa
beliau bersabda,

Barangsiapa yang memiliki hewan yang hendak dia sembelih (di hari raya), jika sudah
masuk tanggal 1 Dzulhijjah maka janganlah dia memotong rambutnya dan kukunya
sedikitpun, sampai dia menyembelih hewan kurbannya. (HR. Muslim).

Allahu alam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Read more https://konsultasisyariah.com/8233-amalan-bulan-dzulhijjah.html

Anda mungkin juga menyukai