Disusun Oleh :
Dian Nuromhatillah S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengandung sejumlah komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mengajar, guru tidak hanya memperhatikan materi, metode dan evaluasi saja.
Dengan melihat prinsip belajar di atas, maka faktor keaktifan siswa sangat
hanya satu arah yakni dari guru ke siswa (teaching centre). Fungsi dan peran guru
menjadi amat dominan, dilain pihak siswa hanya menyimak dan mendengarkan
para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Wawasan siswa
harus dikembangkan agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep yang sedang
dipelajari, bahkan guru harus berusaha untuk mencari media yang sesuai sehingga
1
3
pembelajaran yang dilaksanakan akan efektif.J ika guru tetap mengajarkan semua
fakta dan konsep artinya guru akan bertindak sebagai satu-satunya sumber
siswa cenderung pasif, tidak bersemangat, bosan karena tidak ada aktifitas yang
dilakukan, bahkan siswa apatis terhadap mata pelajaran terutama IPA- Fisika.
maka akan menyebabkan mutu hasil belajar siswa akan tetap rendah karena
pelajaran yang membosankan dan tidak menarik sehingga siswa tidak termotivasi
sehingga mutu hasil belajar IPA Fisika dapat ditingkatkan. Salah satu model
prinsip
berlangsung di kelas VIII. 7 (SBI) SMP Neberi 6 Kota Banda Aceh saat ini masih
guru masih belum aktif memilih merode dan media yang sesuai, sehingga
menyebabkan siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itulah peneliti tertarik
4
untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 6 Banda Aceh dengan judul Upaya
Group Investigation (GI) pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh
B. Perumusan Masalah
meningkatkan hasil belajar IPA fisika pokok bahasan cahaya siswa kelas
C. Tujuan Penlitian
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
yang bermutu
c. Bagi sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
sebagai pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan atau
sebagai suatu pengertian. Menurut Winkel (1996 :53) belajar adalah suatu
Hamalik (201:30) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap
berkat latihan dasar pengalaman. Jadi belajar harus membawa perubahan yang
positif pada diri seseorang baik itu berupa kemampuan berfikir, sikap, perasaan
B. Hasil Belajar
dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja, baik
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
5
7
mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahasan kepada siswa.
Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran.
Menurut Slameto (1992 : 22) dikatakan bahwa Hasil belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
dan kompetensi yang diperjuangkan dan atau dimiliki oleh siswa melalui suatu
proses ketrampilan, ketekunan, pengerahan segala sesuatu yang ada pada diri
siswa tersebut.
langsung siswa dalam proses belajar mengajar secara emosional dan fisik.
dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung, secara aktif baik fisik,
macam kegiatan yang dilakukan peserta didik pada saat pembelajaran. Kegiatan
adalah:
lain-lain.
D. Pembelajaran Kooperatif
pada proses kerjasama dalam suatu kelompok siswa untuk mempelajari suatu
materi yang spesifik sampai tuntas. Kerjasama disini dimaksudkan setiap anggota
kelompok harus saling bantu satu sama lain. Oleh karena itu setiap anggota
motivasi siswa belajar. Fase ini diikuti dengan penyajian informasi, seringkali
dengan bahan bacaan dari pada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan
kedalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja
meliputi prestasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang
maupun individu.
Model adalah representasi realitas yang disajikan dengan suatu derajat struktur
dan urutan. ( Richey, 1986 : 41). Group investigation adalah penemuan yang
kelompok lain
4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
pembahasan kelompok
6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7) Evaluasi
8) Penutup
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara materi yang yang diajarkan dengan situasi dunia
12
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
13
siswa 21 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 11 orang perempuan, dengan
tingkat rata-rata kemampuan tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
dan April Tahun Pelajaran 2008-2009. Peneliti adalah guru IPA peserta Sertifikasi
Guru jalur Pendidikan di FKIP Universitas Syiah Kuala banda Aceh dan
pengamat.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Untuk menjawab persoalan tersebut di atas, ada beberapa Subjek dan Objek
Aceh pada mata pelajaran IPA Fisika. Apakah model pembelajaran tipe Group
VIII.7 yang merupakan salah satu kelas Bilingual (SBI). Waktu pelaksanaan
12
Penelitian ini adalah selama kurang lebih 2 bulan yaitu saat peneliti melakukan
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) dari bulan Maret sampai dengan Mei
2009.
D. Prosedur Penelitian
14
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus yang
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dan sesuai dengan
faktor yang diteliti. Untuk melihat aktifitas belajar siswa, maka dicoba model
awal maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dengan
observasi (observation), dan (4) refleksi (reflection) dalam setiap siklus. Secara
lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus pertama dapat
orang.
d) Mendisain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa.
e) Membuat lembar observasi , untuk melihat bagaimana aktifitas
c. Observasi (observation)
15
2. Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
a) Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model
orang.
d) Mendisain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa.
e) Membuat lembar observasi, untuk melihat bagaimana aktifitas
c. Observasi (observation)
Menganalisis data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi dan saran
orang.
d) Mendisain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa.
17
c. Observasi (observation)
f. Refleksi (reflection)
dilaksanakan.
E. Data dan Cara Pengambilan Data
18
1. Sumber data : sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Jenis data : Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan data
pembelajaran dilaksanakan.
c. Data hasil observasi terhadap pelaksanaaan pembelajaran yang
dilaksanakan.
b. Data tentang aktifitas belajar siswa dan aktifitas mengajar guru
lembaran observasi.
c. Data tentang refleksi diambil dari perubahan yang terjadi di kelas
oleh siswa dan guru yang dibuat oleh pengamat dan guru.
d. Data tentang keterkaitan perencanaan dan pelaksanaan
observasi.
F. Teknik Analisis Data
Data tentang aktifitas setiap aktifitas belajar siswa dilihat dengan
aktifitasnya meningkat atau tidak. Hasil data ini dapat dinyatakan dengan baik
analisis data yang yang digunakan adalah sesuai dengan urutan di atas diolah
dengan rumus :
P = F X 100 %
Keterangan : N
N = Jumlah siswa.
G. Indikator Kinerja
aktifitas belajar dan hasil belajar siswa yang di hitung berdasarkan persentase
secara individual jika nilai yang diperoleh minimal 70 (sesuai kriteria ketuntasan
Untuk keaktifan siswa dikatakan berhasil bila mencapai persentase baik yaitu
antara 61 - 80 % dan sangat baik jika melebihi 80% siswa yang aktif. Dengan arti
kata penelitian akan berhasil dan sangat baik jika ada peningkatan aktivitas belajar
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Aktivitas Siswa
selama dua kali pertemuan (enam jam pelajaran), pertemuan pertama dilakukan
Demikian juga pada siklus II, dan III. Hasil tindakan pada tiap siklus ditampilkan
Dari data pada tabel 2 yang diperoleh dari pelaksanaan observasi oleh
21
21
aktivitas siswa rendah, cukup, tinggi atau tinggi sehingga dapat diketahui
Berdasarkan data pada tabel dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa siswa
siklus II ke siklus III. Hal ini dapat terlihat dari persentase rata-rata siswa yang
Kriteria Penskoran
Skore Kriteria Nilai
5 Sangat Baik > 91
4 Baik 71 90
3 Cukup baik 51 70
2 Kurang Baik 31 50
1 Tidak baik < 30
2. Aktivitas Guru
Investigationa juga diamati oleh obsever. Demikian juga pada siklus II, dan III.
Hasil obeservasi kegiatan guru pada tiap siklus ditampilkan pada tabel sebagai
berikut :
23
KETARANGAN
4,50 - 5,00 SANGAT BAIK
3,50 - 4,40 BAIK
2,50 - 3,40 CUKUP BAIK
1,50 - 2,40 KURANG BAIK
0,00 - 1,40 TIDAK MELAKUKAN
pembelajaran pada siklus I perlu perbaikan, dan ternyata pada siklus II dan III
tes .Tes hasil belajar dilakukan pada pertemuan kedua sekaligus melaksanakan
pembahasan serta perencanaan kegiatan pada siklus kedua. Demikian juga pada
siklus II, dan III. Hasil belajar dari tindakan pada tiap siklus ditampilkan pada
Dari tabel 5 di atas terlihat adanya peningkatan hasil belajar fisika siswa.
Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 11 orang, dan 10 orang lainnya
dinyatakan belum tuntas karena belum mencapai nilai 70 (sesuai dengan KKM).
Sedangkan pada siklus II terdapat 15 siswa ynag tuntas belajar dan 6 siswa yang
belum tuntas. Pada siklus III jumlah siswa yang tuntas naik mencapai 19 orang
B. PEMBAHASAN
1. Aktivitas Siswa
Dari table 1 diatas terlihat kenaikan aktivitas belajar siswa secara individu
pada tiap aktivitas yang diamati. Aktifitas 1 yaitu jumlah siswa bekerja
berdasarkan LKS dalam kelompok pada siklus I ada 12 orang (57,14%), pada
siklus II naik menjadi 16 orang (76,19%), sedangkan pada siklus III naik lagi
menjadi 21 orang (100%). Artinya pada siklus III seluruh siswa aaktif bekerja
orang (23,81%), pada siklus II naik menjadi 12 orang (57,14%), sedangkan pada
siklus III naik lagi menjadi 17 orang (80,95%). Artinya pada siklus III seluruh
siswa sangat aktif mengajukan pertanyaan Adapun grafik aktifitas 2 siswa adalah
sebagai berikut :
siklus I ada 7 orang (33,33%), pada siklus II naik menjadi 16 orang (76,19%),
sedangkan pada siklus III naik lagi menjadi 19 orang (90,48 %). Artinya pada
6 orang (28,57%), pada siklus II naik menjadi 11 orang (52,38%), sedangkan pada
siklus III naik lagi menjadi 17 orang (80,95%). Artinya pada siklus III siswa
orang (61,90%), pada siklus II naik menjadi 17 orang (80,95%), sedangkan pada
siklus III naik lagi menjadi 21 orang (100 %). Artinya pada siklus III siswa sangat
orang (71,43%), pada siklus II naik menjadi 21 orang (100%), sedangkan pada
siklus III juga 21 orang (100 %). Artinya pada siklus II dan III semjua siswa
berikut :
siklus I ke siklus II dan 15,79 % dari siklus II ke siklus III. Kelompok Lensa (B)
terdpat peningkatan 12,12% dari siklus I ke siklus II dan 13,51 % dari siklus II ke
siklus III. Kelompok refleksi (C) terdpat peningkatan 5,56% dari siklus I ke siklus
II dan 18,42 % dari siklus II ke siklus III. Sedangkan Kelompok Refraksi (D)
terdpat peningkatan 6,25% dari siklus I ke siklus II dan 23,53 % dari siklus II ke
siklus III. Secara umum, rata-rata kenaikan aktivitas siswa dalam kelompok untuk
29
siklus I ke Siklus II adalah 8,92% dan 17,81 % untuk siklus II ke siklus III.
Peningkatan aktivitas kinerja tiap kelompok dapat dilihat pada grafik berikut :
Dari Grafik di atas terlihat aktivitas kelompok pada siklus III dikatakan sudah
baik yakni rata-rata nilai aktivitas kinerja kelompok adalah 86,50. Artinya terdapat
penimngkatan pada siklus I rata rata : 67,50 dan siklus II rata-rata : 73,50.
2 . Aktivitas Guru
perbaikan. Refleksi dari lembar observasi yang diisi oleh pengamat bahwa pada
siklus 1 guru kurang memotivasi siswa dan kurang memberikan bantuan kepada
materi terpenting dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga pada siklus ke III guru
dengan member penguatan materi dengan menggunakan bantuan power point dan
pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus III adalah baik. Peningkatan
berikut ini :
Dari grafik diatas bahwa pada siklus I aktivitas guru dalam melaksanakan
pembalajaran sudah baik, namun perlu ditingkatkan. Dari refleksi yang telah
31
dilakukan pada siklus II dan III aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran
Dari table diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar fisika siswa.
Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 11 orang, dan 9 orang lainnya
dinyatakan belum tuntas karena belum mencapai nilai 70 (sesuai dengan KKM).
Sedangkan pada siklus II terdapat 15 siswa ynag tuntas belajar dan 6 siswa yang
belum tuntas. Pada siklus III jumlah siswa yang tuntas naik mencapai 19 orang
dan 2 lainnya belum tuntas. Karenma jumlah siswa yang tuntas melebihi 75 %,
maka penelitian tindkaan kelas yang dilakukan guru sudah berhasil. Artinya
Cahaya di SMP Negeri Banda Aceh pada kelas VIII terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Labih jelas Kenaikan junlah siswa yang tuntas belajar
32
Dari grafik diatas terlihat adanya peningkatan prosentase siswa yang tuntas belajar
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
34
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan obesrvasi, serta analisis data yang telah diuraikan
dan membuat laporan. Peningkatan aktivitas dapat terlihat dari nilai rata-
rata siklus I sebesar 46,03 % , di siklus II 73,81 % dan siklus III 92,06 %.
17,81 % dengan rata-rata pada siklu III kinerja kelompok sudah dikatakan
belajar siswa terlihat dari jumlah siswa yang tuntas belahar pada siklus I
52,38 %, siklus II 71, 43 %, dan siklus III siswa yang tuntas mencapai
90,48 %.
B. Saran
34
35
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan
waktu seefisien mungkin dan menyiapkan bahan ajar serta meningkatkan cara
DAFTAR PUSTAKA
Angkasa
DePotar, Bobbi, Dkk (2000). Quantum Teaching, Bandung : Mizan Media Utama
Lufri, dkk (2006), Strategi Pembelajaran Biologi, Padang. FMIPA UNP Padang.