Oleh:
15030001
Permasalahan yang sering dijumpai pada pelayanan air bahwa kualitas air
tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat
sebagai air bersih yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk
digunakan. Air yang layak digunakan, mempunyai standar persyaratan tertentu,
yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan
satu kesatuan, sehingga apabila ada satu saja parameter yang tidak memenuhi
syarat maka air tersebut tidak layak untuk digunakan.(Arik, 2015)
1
2
Kesadahan dalam air dapat mengakibatkan air menjadi keruh dan proses
penyabunan menjadi terganggu sebagai akibat dari mineral ion Ca dan Mg yang
bereaksi dengan anion sabun. Selain itu kesadahan dalam air dapat membuat alat-
alat masak seperti panci dan ketel menjadi berkerak. Kerak yang ditimbulkan
tersebut dapat menyebabkan transfer panas terhambat sehingga panas yang
dibutuhkan harus lebih besar serta waktu yang diperlukan lebih lama. Selain
mineral ion Ca dan Mg, kesadahan air juga dapat disebabkan oleh jenis mineral
seperti Sr, Fe, dan Mn dalam jumlah yang sangat kecil (Park, et al., 2007).
Kesadahan dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah
tangga maupun untuk penggunaan industri. Berdasarkan PERMENKES RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih, kadar
maksimum kesadahan (CaCO3) yang diperbolehkan adalah 500 mg/L.
II.1 Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan makhluk lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat digantikan oleh
senyawa lain. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan
air, mulai dari membersihkan diri, membersihkan ktempat tinggalnya,
menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas- aktivitas lainnya
(Achmad, 2004).
Keberadaan air tanah sangat tergantung besarnya curah hujan dan besarnya air
yang dapat meresap ke dalam tanah. Kondisi tanah yang berpasir lepas atau
batuan yang permeabilitasnya tinggi akan mempermudah infiltrasi air hujan ke
dalam formasi batuan. Dan sebaliknya, batuan dengan sedimentasi kuat dan
kompak memiliki kemampuan untuk meresapkan air kecil. Dalam hal ini hampir
semua curah hujan akan mengalir sebagai limpasan (runoff) dan terus ke laut.
Faktor lainnya adalah perubahan lahan-lahan terbuka menjadi pemukiman dan
industri, serta penebangan hutan tanpa
kontrol. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi infiltrasi terutama bila terjadi
5
6
a) Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00C (320
F) 1000C, air berwujud cair. b) Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga
air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik.
c) Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah
proses perubahan air menjadi uap air.
Bagi kehidupan makhluk, air bukanlah merupakan hal yang baru, karena
kita ketahui bersama tidak satupun kehidupan di bumi ini dapat berlangsung
tanpa air. Oleh sebab itu air dikatakan sebagai benda mutlak yang harus ada
dalam kehidupan manusia. Tubuh manusia mengandung 60% - 70% air dari
seluruh berat badan, air di daerah jaringan lemak terdapat kira-kira 90%
(Soemirat, 2001).
meliputi perairan irigasi, pertanian, mengairi tanaman, kolam ikan dan untuk
hari dengan perincian 5 liter untuk air minum, 5 liter untuk air masak, 15 liter
untuk mencuci, 30 liter untuk mandi dan 45 liter digunakan untuk jamban
(Wardhana, 2001).
II.1.3 Sumber Air
Air dapat bersumber dari air hujan yaitu air yang berasal dari proses
murni sebagai H2O, dengan demikian tidak terlarut sebagai mineral Sifat air
yang demikian itu, disebut dengan air lunak (soft water) dan bila di minum
rasanya relatif kurang segar. Penggunaan air hujan sebagai sumber air minum
terakhir, apabila sumber air lain tidak bisa dimanfaatkan (Sanropie, 1984).
Air juga dapat bersumber dari air tanah yaitu air yang tersimpan/
penggunaan air tanah adalah (1) pada umumnya dapat dipakai tanpa
dari mana air itu di ambil biasanya merupakan pengumpulan air alamiah.
berdasarkan Permenkes RI No. 416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990 yang biasanya
5
6
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kualitas air adalah sifat air dan
kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air yang
1. Kualitas Fisik
a. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan, artinya sebaiknya
air minum tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan
dari berbagai zat kimia maupun
mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat disebabkan tanin dan asam humat
atau zat organik, sehingga bila terbentuk bersama klor dapat membentuk senyawa
kloroform yang beracun, sehingga
b. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh
maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik
c. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak
dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam
anorganik. Air dengan rasa yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran
berbagai zat yang membahayakan kesehatan, seperti rasa logam (Slamet, 2004).
d. Kekeruhan
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau
tidak keruh. Air yang keruh disebabkan mengandung partikel bahan yang
tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Untuk
standar air bersih ditetapkan oleh Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu kekeruhan yang dianjurkan maksimum 25
NTU (Depkes RI, 1995). Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang
tersuspensi, baik yang bersifat organik, maupun anorganik. Zat anorganik
biasanya berasal dari lapukan tanaman atau hewan, dan buangan industri juga
berdampak terhadap kekeruhan air, sedangkan zat organik dapat menjadi
makanan bakteri, sehingga mendukung pembiakkannya dan dapat tersuspensi dan
menambah kekeruhan air. Air yang keruh sulit didisinfeksi karena mikroba
terlindung oleh zat tersuspensi tersebut, sehingga berdampak terhadap kesehatan,
bila mikroba terlindung menjadi patogen (Soemirat, 2009).
5
6
e. Temperaturnya normal
Berdasarkan aspek suhu air, diketahui bahwa suhu air yang tidak sejuk
atau berlebihan dari suhu air yang normal akan mempermudah reaksi
2. Kualitas Kimia
berikut :
a. pH netral
1) Besi (Fe)
Besi atau Ferrum (Fe) adalah metal berwarna abu-abu, liat, dan dapat di bentuk.
Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemukan hampir di setiap tempat
di bumi pada semua lapisan- lapisan geologis, namun besi juga merupakan salah
satu logam berat yang berbahaya apabila kadarnya melebihi ambang batas
(Soemirat, 2009).
Besi dapat larut pada pH rendah. Kadar besi dalam air tidak boleh melebihi 1,0
mg/L, karena dapat menimbulkan rasa, bau dan dapat menyebabkan air yang
berwarna kekuningan, menimbulkan noda pakaian dan tempat biaknya bakteri
Creonothrinx yaitu bakteri besi (Soemirat, 2009). Besi dibutuhkan tubuh dalam
pembentukan Hemoglobin. Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase
absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat mengekresikan Fe. Karenanya mereka yang
sering mendapat tranfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi
Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak
dinding usus. Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini
(Soemirat, 2009).
Kelebihan logam besi dalam tubuh dapat menimbulkan efek- efek kesehatan
seperti serangan jantung, gangguan pembuluh darah bahkan kanker hati. Logam
ini bersifat akumulatif terutama
2) Nitrat, nitrit
Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan GI (Gastro
Intestinal), diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak
tertolong akan meningggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit
kepala, dan gangguan mental. Nitrit terutama bereaksi dengan haemoglobin dan
membentuk Methemoglobin (metHb). Dalam jumlah melebihi normal
5
6
yang banyak mengandung senyawa nitrat akibat pemakaian pupuk nitrogen (urea)
(Wardhana, 2004)..
Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
methaemoglobinemia, yakni kondisi dimana hemoglobin di dalam darah berubah
menjadi methaemoglobin sehingga darah menjadi kekurangan oksigen. Hal ini
dapat mengakibatkan pengaruh yang fatal, serta dapat mengakibatkan kematian
khususnya pada bayi (Wardhana, 2004).
3) Klorida
Klorida adalah senyawa hologen Klor (CL). Toksisitasnya tergantung pada gugus
senyawanya. Misalnya NaCL sangat tidak beracun, tetapi karboksil klorida sangat
beracun. Di Indonesia, Klor digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air
minum. Dalam jumlah banyak, klorida akan menimbulkan rasa asin, korosif
pada\ pipa sistem penyediaan air panas. Sebagai desinfektan, sisa klor didalam
penyediaan air sengaja di dipertahankan dengan konsentrasi sekitar 0,1 mg/l
untuk mencegah terjadinya rekontaminasi oleh mikroorganisme patogen, tetapi
klor ini dapat terikat senyawa organik berbentuk hologen- hidrokarbon (Cl-HC)
banyak diantaranya dikenal sebagai senyawa Karsinogenik. Oleh karena itu, di
berbagai negara maju sekarang ini, klorinisasi sebagai proses desinfektan tidak
lagi digunakan (Soemirat, 2009)
d. Kesadahan rendah
Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam
valensi dua (Sutrisno, 2004). Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-
garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg (Kusnaedi, 2010).
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau dapat
juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,
klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air yang mengandung ion Ca2+ dan
Mg2+ dalam jumlah yang banyak disebut air sadah.Kesadahan bisa juga
disebabkan oleh adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil.Kesadahan Total (Total Hardness atau TH)
adalah jumlah senyawa kalsium, magnesium dan senyawa lain yang bereaksi
dengan sabun
1. Kesadahan sementara
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 dipanaskan CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
5
6
2. Kesadahan Tetap
Reaksinya:
Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak
juga berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau
berlebih kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10
derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak
dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka
akan merugikan bagi manusia.
Kesadahan air disebabkan adanya ion ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan
Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan
air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas
maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
5
6
II.3.1 penelitian yang dilakukan oleh Aditya Maulana Perdana Putra pada tahun
2015 dengan judul ANALISIS KUANTITATIF KESADAHAN TOTAL
AIR MINUM ISI ULANG YANG DIJUAL DI WILAYAH KAYU
TANGI KOTA BANJARMASIN memberikan informasi mengenai
tingkat kesadahan total air isi ulang di wilayah kayu tangi
II.3.2. penelitian yang dilakukian oleh Dewi Sri Rahayu pada tahun 2015
bdengan judul PENETAPAN KESADAHAN TOTAL (CaCO3) AIR
SUMUR DI DUSUN CEKELAN KEMUSU BOYOLALI DENGAN
METODE KOMPLEKSOMETRI memberikaqn informasi mengenai
metode analisis kesadahan air dengan menggunakan metode titrasi
kompleksometri
II.3.3 Penelitian yang dilakukan oleh Nita Rosita dengan judul Analisis
Kualitas Air Minum Isi Ulang Beberapa Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) di Tangerang Selatan memberikan informasi
mengenai kualitas dan kesadahan air dari air minum isi ulang di
beberapa Depot air minum isi ulang yang ada di daerah
tangerang selatan
7
7
8
9
10
12
12
12