Anda di halaman 1dari 32

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LABORATORIUM PUSKESMAS CIMAUNG

UPTD YANKES KECAMATAN CIMAUNG


Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


00 001
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan
Pengertian penambahan larutan HCl, lalu kadar asam hematin ini diukur
dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar.
Tujuan
Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah.
Kebijakan - Semua pasien Yang Datang Ke UPTD Laboratorium
- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas
Analis Kesehatan

Peralatan 1. Haemoglobin meter Sahli


2. Tabung Hemometer
3. Pengaduk Dari Gelas
4. Pipet sahli
5. Pipet Pasteur
6. Kertas Saring
Spesimen
Darah kapiler / Darah EDTA

Prosedur 1. Tabung Hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai


tanda 2
2. Hisaplah Darah Kapiler / Vena dengan Pipet sahli sampai
tepat tanda 20 Mikro liter
3. Hapuslah kelebihan darah Yang melekat pada ujung luar
pipet dengan kertas tissue secara hati hati jangan sampai
darah dari dalam pipet berkurang
4. Masukkan darah sebanyak 20 mikro liter ini ke dalm tabung
yang berisi larutan HCL tadi tanpa menimbulkan
gelembung udara
5. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan
mengeluarkan HCL dari dalam pipet secara berulang ulang
6. Tunggu 5 menit untuk pembentukan Asam hematin
7. Asam hematin yang terjadi di encerkan dengan aquadest
tetes demi tetes sambil di aduk dengan batang pengaduk
dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna
standar
8. Miniskus dari larutan di baca miniskus adalah Permukaan
terendah dari larutan
9. Nilai Normal :
Laki laki : 14 18 gr/dL
Wanita : 12 16 gr/dL
Unit Terkait
Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


00 002
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Darah di Tambah Reagen ABO Screen Kemudian dilihat Aglutinasi

Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah
Kebijakan - Semua pasien Yang Datang Ke Laboratorium
- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas
Analis Kesehatan

Peralatan Alat :
1. Lancet
2. Kartu Golongan Darah
3. Pengaduk
Bahan :
1. Reagen Golongan Darah ABO
Spesimen
Darah Kapiler / Darah EDTA

Prosedur 1. Tusuk jari pasien dengan menggunakan lancet sehingga


didapatkan darah kapiler
2. Meneteskan darah kapiler pada kartu golongan darah yang
sudah diberi identitas pasien
3. Menambahkan reagen ABO Screen Lalu mencampur hingga
homogen
4. Amati ada tidaknya Aglutinasi.
5. Catat di kolom hasil pada kartu golongan darah

Interpretasi :
Spesimen/Reagen Anti-A Anti-B Anti-AB Hasil
Darah + - + Golongan darah A
Darah - + + Golongan darah B
Darah + + + Golongan darah AB
Darah - - - Golongan darah O

Unit Terkait
Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN LEUKOSIT

No. Revisi : Halaman :


No. Dokumen
00 003
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pengertian Proses Pemeriksaan Leukosit dalam darah
Tujuan Untuk mengetahui Kadar Leukosit dalam darah
Kebijakan - Semua pasien Yang Datang Ke UPTD Laboratorium
- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan 1. Pipet Leukosit
2. Bilik Hitung
3. Mikroskop
4. Diff Counter
Prosedur 1. Hisaplah darah kapiler / darh EDTA dengan pipet Leukosit
Tepat Pada Garis 1
2. Hapuslah Kelebihan Darah pada Ujung pipet dengan Cara
Menghapus Dari Pertengahan Pipet ke bawah dengan Kertas
Saring
3. Masukan Ujung Pipet ke dalam larutan Turk sambil menahan
Darah pada Ujung tadi pipet di pegang dengan sudut 45
derajat Celcius dan Larutan Turk di hisap secara Perlahan
Lahan sampai garis 101
4. Angkat pipet dari Cairan dan tutup ujungnya dengan Ujung
Jari lalu lepaskan karet penghisap
5. Kocok Pipet dengan penutup Ujung Pipet dengan ibu jari dan
jari tengah selama 2 3 menit
6. Ambillah Bilik hitung yang bersih letakan bilik hitung dengan
kaca penutup terpasang mendatar diatasnya
7. Kocoklah kembali pipet yang telah di isi tadi kemudian
buanglah cairan dalam batang Kapiler pipet sebanyak 3-4
tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan susdut 30
derajat celcius pada permukaan kamar hitung serta
menyinggung kaca penutup biarkan nkamr hitung terisi
secara perlahan lahan dengan sendirinya
8. Biarkan kamar hitung di atas mikroskop selama 2 menit agar
trombosit mengendap

CARA MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT


1. Meja Mikroskop harus dalam posisi horizontal
2. Aturlah fokus Mikroskop terlebih dahulu
3. Hitung jumlah trombosit yang terdapat pada 4 sudut kotak
besar kamar hitung

PERHITUNGAN
Jumlah Lekosit yang ditemukan X Pengenceran X 2,5

NILAI NORMAL LEUKOSIT


4000-10000 gr/dL
Unit Terkait - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN TROMBOSIT

No. Dokumen No. Revisi: Halaman :


00 004
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pengertian Proses Pemeriksaan Trombosit dalam darah
Tujuan Untuk mengetahui Kadar Trombsit dalam darah
Kebijakan - Semua pasien Yang Datang Ke UPTD Laboratorium
- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan 1. Pipet Trombosit
2. Bilik Hitung
3. Mikroskop
4. Diff Counter
Prosedur 1. Hisaplah darah kapiler / darh EDTA dengan pipet Trombosit
tepat Pada Garis 1
2. Hapuslah Kelebihan Darah pada Ujung pipet dengan Cara
Menghapus Dari Pertengahan Pipet ke bawah dengan
Kertas Saring
3. Masukan Ujung Pipet ke dalam larutan Turk sambil
menahan Darah pada Ujung tadi pipet di pegang dengan
sudut 45 derajat Celcius dan Larutan Turk di hisap secara
Perlahan Lahan sampai garis 101
4. Angkat pipet dari Cairan dan tutup ujungnya dengan Ujung
Jari lalu lepaskan karet penghisap
5. Kocok Pipet dengan penutup Ujung Pipet dengan ibu jari
dan jari tengah selama 2 3 menit
6. Ambillah Bilik hitung yang bersih letakan bilik hitung dengan
kaca penutup terpasang mendatar diatasnya
7. Kocoklah kembali pipet yang telah di isi tadi kemudian
buanglah cairan dalam batang Kapiler pipet sebanyak 3-4
tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan susdut 30
derajat celcius pada permukaan kamar hitung serta
menyinggung kaca penutup biarkan nkamr hitung terisi
secara perlahan lahan dengan sendirinya
8. Biarkan nkamar hitung di atas mikroskop selama 2 menit
agar trombosit mengendap
CARA MENGHITUNG JUMLAH TROMBOSIT
1. Meja Mikroskop harus dalam posisi horizontal
2. Aturlah fokus Mikroskop terlebih dahulu
3. Hitung jumlah trombosit yang terdapat pada 5 sudut kecil
kamar hitung Improve Neubauer
PERHITUNGAN
Jumlah trombosit yang ditemukan X Pengenceran X 100

NILAI NORMAL :
150.000 450.000 gr/dL
Unit Terkait - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 005
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Darah EDTA dengan Perbandingan 1 : 4 ditegakan menggunakan
Pengertian tabung westergen berpenyangga lalu dilihat laju pengendapan
darah pada 60 menit dan 120 menit setelah ditegakan.
Tujuan
Untuk mengetahui laju kecepatan pengendapan darah
Kebijakan - Semua pasien yang datang ke Laboratorium
- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas
Analis kesehatan
Peralatan Alat :
1. Tabung Westergen
2. Rak penyangga LED
3. Pipet
4. Timer
Bahan :
NaCl 0.9 %

Spesimen Darah EDTA /Darah Sitrat


Prosedur 1. Siapkan tabung yang telah di isi dengan NaCl 0.9 % 0,4mL
2. Masukkan darah EDTA/ Sitrat kedalam tabung dengan
perbandingan 1 : 4 (0,4mL NacL : 1mL Darah EDTA/ Darah
sitrat), homogenkan
3. Hisap darah ke dalam tabung westergen lalu tegakkan di rak
penyangga
4. Menyalakan timer selama 60 menit
5. Hitung laju endap darah setelah 60 untuk LED 1jam atau
120 untuk LED 2 Jam

NILAI NORMAL :
Laki Laki : 0 10 /jam
Perempuan : 0 20 /jam
Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 006
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Reagen dalam Strip akan bereaksi dengan hCG sehingga
Pengertian
membentuk warna pada garis strip
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya hCG dalam urine sebagai
pertanda kehamilan
Kebijakan Pasien perempuan yang datang ke Laboratorium
Petugas
Analis Kesehatan
Peralatan 1. Pot urine untuk menampung spesimen urin
2. Reagen strip kehamilan ( Test Pack )
3. Urine pagi
Prosedur 1. Reagen strip kehamilan di celupkan ke dalam urine hingga
batas yang ditentukan biarkan selama 1 menit
2. Baca hasil setelah 1 menit. Pembacaan hasil tidak boleh lebih
dari 1 menit.
3. Interpretasi hasil :
Kontrol Hasil Interpretasi
+ + Positif
+ - Negatif
- + Invalid
- - Invalid
Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN URINE RUTIN
(Makroskopis)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PUSKESMAS CIMAUNG 00 007

Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Senyawa dalam urin bereaksi dengan reagen dalam strip
Pengertian membentuk perubahan warna sesuai dengan parameter yang di
periksa
Tujuan
Untuk mengetahui komponen komponen yang penting secara klinik
dalam urin.

Kebijakan - Semua pasien yang datang ke laboratorium


- Untuk semua golongan umur laki-laki dan perempuan
Petugas Analis kesehatan
Peralatan Alat :
1. Tabung urine
2. Tisuee

Bahan :
1. Multistik 10 SG
Prosedur 1. Amati visualisasi urine saat pasien menyerahkan spesimen.
2. Catat keadaan warna dan kejernihan urine
3. Urine di Pindahkan ke dalam tabung urine
4. Celupkan stik ke dalam urin hingga semua reagen terendam
urin
5. Serap kelebihan urin dalam strip dengan tisuee
6. Baca perubahan warna strip urine sesuai skala indikasi.
Pembacaan tidak boleh lebih dari 5 menit
Unit Terkait Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN SPUTUM BTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 017

PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pemanasan akan membantu penyerapan Zat warna Utama
( Carbol Fuchsin ), melalui pemberian Laruran pemucat ( Asam
alkohol ) . Bakteri berwarna asam akan tetap merah , sedangkan
Pengertian
pada bakteri tidak tahan asam zat warna utama akan luntur
sehingga pada penambahan warna ke dua ( Methylen Blue )
bakteri akan menyerap zat warna tersebut ( Biru )
Tujuan Untuk Mengetahui Ada Atau Tidak adanya Bakteri tahan Asam
(Mycobacterium tubercolusa) dari bahan pemeriksaan sputum
(dahak)
Kebijakan - Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Mikroskop
2. Objeck Glass
3. Lampu spirtus
4. Ose dan tusuk gigi
Bahan :
1. Carbol Fucshin
2. Asam alkohol
3. Methylen Blue
4. Sputum ( Dahak )
Prosedur 1. Gunakan teknik aseptik dalam pembuatan olesan / preparat
2. Preparat biarkan mengering di udara dan lakukan fiksasi
panas
3. Tuangkan larutan Carbol Fuchsin ke preparat sambil di
panaskan sampai menguap selama 5 menit ( jangan
sampai preparat mengering )
4. Preparat didinginkan, tuangkan asam alkohol dan cuci
dengan air mengalir sampai carbol fuchsinnya tercuci dari
olesan
5. Tambahkan zat warna tandingan dalam methylen Blue
selama 2 Menit
6. Cuci preparat dengan air mengalir
7. Biarkan kering serap kelebihan air dengan kertas isap
8. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran obyektif
100 kali ada tidak adanya bakteri tahan asam ( BTA )
Batang merah
Evaluasi Berdasarkan IUALTD :
1. Tidak ditemukan BTA Dalam 100 LP : Negatif
2. Ditemukan 1 9 BTA Dalam 100 LP ditulis Jumlah Kuman
yang ditemukan
3. Ditemukan 10 99 BTA dalam 100 LP : Positif 1
4. Ditemukan 1 10 BTA dalam 1 lapang Pandang : Positif 2
5. Ditemukan >10 BTA dalam 1 LP : Positif 3
Catatan : Bila ditemukan 1-3 BTA dalam 100 Lapang Pandang
pemeriksaan harus diulangi dengan spesimen dahak
Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten,Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PERIKSAAN GULA DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Strip katalisator spesifik untuk pengukuran glukosa dalam
darah kapiler. ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes
Pengertian strip, katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam
darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat strip
setara dengan konsentrasiglukosa dalam darah.
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Gula darah Dari Pasien
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Easy Touch
2. Lancet
3. Kapas alkohol
Bahan :
1. Darah kapiler
2. Strip glukosa Easy touch

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan, untuk cek gula,masukan chip


gula dan strip gula terlebih dahulu. Pada layar akan
muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
2. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan
kedip-kedip. Alat siap untuk dipakai pemeriksaan
glukosa darah.
3. Lakukan pengambilan darah kapiler sesuai SOP.
Darah kapiler yang keluar di sentuhkan pada strip
sampai kebutuhan darah untuk strip terpenuhi. Darah
akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi
beep.
4. Tunggu pembacaan glukosa sampai 10 detik dan hasil
akan keluar beberapa detik pada layar. Catat hasil
glukosa yang keluar pada layar.
5. Cabut stripnya dan buang. Chip gula di simpan ke
botol lagi.

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PERIKSAAN CHOLESTEROL TOTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Cholesterol ditetapkan setelah hidrolisis dan oksidasi enzimatik. Hidrogen
peroksida yang terbentuk dibawah katalisis peroksidase bereaksi dengan
Pengertian phenol dan 4-aminophenazone (PAP) membentuk senyawa quinonimin
berwarna merah keunguan sebagai indikator.

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Cholesterol Dari Pasien

Kebijakan
Semua pasien yang datang ke laboratorium

Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Spuit, Alkohol Swab , OK Plast , Tourniquet


Serum, plasma ( stabil selama 24 jam padasuhu 2 8C )

Prosedur Pipet kedalam cuvet Rx. blanko Standar Sampel


Reagen chol 1000 l
1000 l 1000 l
Standar -- 10 l --
Sampel -- --
10 l

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25C atau 5 menit pada


suhu 37C.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm ( stabil
selama 60 menit )
Nilai standar : 200 mg/dl

Nilai normal: < 200 mg/dl


Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten
Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 010
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
urat ditetapkan secara kolorimetrik enzimatik. Hidrogen peroksida yang
terbentuk dibawah katalisis peroksidase bereaksidengan asam 3,5-dikloro-
2-hidroksi benzensulfonikDCHBS)dan 4-aminophenaton ( PAP ) membentuk
senyawa quinonimin berwarna merah keunguan sebagai indikator.
URICASE
Pengertian Reaksi : Asam urat + O2 + 2H2O --------> allantoin + CO2 + H2O2
PEROKSIDASE
2H2O2 + DCHBS + PAP ------------> N-(4-antiphyryl-3-cloro-p-
benzoquinonimi
n + HCl + 4H2O

Tujuan Untuk menetapkan kadar asam urat pasien


Kebijakan
Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Spuit, Alkohol Swab , OK Plast , Tourniquet


Serum, plasma ( stabil selama 24 jam padasuhu 2 8C )

Prosedur

Pipet kedalam cuvet Rx. blanko Standar Sampel


Reagen 1000 l
1000 l 1000 l
Standar -- 20 l --
Sampel -- --
20 l

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25C atau 5 menit


pada suhu 37C.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko
reagen pada photometer panjang gelombang 546 nm.
Nilai standar : 8 mg/dl

Nilai normal: Pria 3,4 7,0 mg/dl atau 200 420 mol/l
Wanita 2,4 5,7 mg/dl atau 140 - 340 mol/l
Urin 250 750 mg/24 jam atau 1,5 4,5
mmol/24 jam

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 011
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Alur pemeriksaan laboratorium adalah alur kegiatan pasien yang
Pengertian akan diperiksaan laboratorium dan kewenangan petugas dalam
memberikan validasi hasil
Tujuan Untuk mengetahui tahapan kegiatan pasien yang akan melakukan
pemeriksaan laboratorium
Kebijakan Pasien yang datang ke Laboratorium / rujukan dokter
Petugas Petugas pendaftaran, Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Perawat Gigi,
Bidan, Analis laboratorium
Peralatan -
Prosedur Pasien rujukan/dokter
Pasien

Loket pendaftaran puskesmas

R. Pemeriksaan dokter KIA R. Pemeriksaan gigi

Ruang Laboratorium

Pengambilan / penerimaan
spesimen

Pemeriksaan spesimen

Validasi hasil pemeriksaan


oleh penanggung jawab
laboratorium

Pengambilan hasil

Unit Terkait
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 012
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Darah yang diambil dari pembuluh kapiler

Tujuan Untuk mendapatkan spesimen darah yang baik


Kebijakan Pasien yang datang ke Laboratorium / rujukan dokter
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Auto lancet
2. Lancet
Bahan :
1. Kapas
2. Alkohol 70%

Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan area(jari) yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol 70%
3. Pegang bagian yang akan ditusuk dengan cara
membendung daerah yang akan ditusuk agar darah dapat
terkonsentrasi
4. Tusuk area yang telah ditentukan secara tegak lurus
5. Buang teteasan darah yang pertama keluar dengan kapas
kering. Tetesan berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
6. Gunakan tetesan darah secukupnya
7. Gunakan kapas alkohol untuk menutup luka sementara
8. Buanglah kapas penutup setelah beberapa menit setelah
darah tidak keluar lagi

Unit Terkait
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 013
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Darah yang diambil dari pembuluh darah vena

Tujuan Untuk mendapatkan spesimen darah vena yang butuhkan


Kebijakan Pasien yang datang ke Laboratorium / rujukan dokter
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Tourniquet
2. Tabung penampung spesimen
3. Spuit
Bahan :
1. Kapas
2. Alkohol 70%

Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan palpasi daerah lengan yang akan diambil
spesimennya
3. Pasang tourniquet didaerah lengan 7cm dari pangkal sikut
4. Tentukan area vena yang akan ditusuk.
5. Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
70%
9. Tusuk bagian vena yang telah ditentukan dengan spuit. Jika
darah telah mengalir ke spuit, longgarkan tourniquet.
10. Tampung spesimen sesuai yang dibutuhkan dan masukkan
tabung pemeriksaan. Gunakan spesimen darah sesuai
kebutuhan. Jika memerlukan darah EDTA segera
dihomogenkan setelah dicampur dengan anti koagulan.
11. Gunakan kapas alkohol untuk menutup luka
12. Tutup luka dengan ok plast

Unit Terkait
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN DAHAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 014
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian

Tujuan Untuk mendapatkan spesimen dahak yang baik


Kebijakan Pasien yang datang ke Laboratorium / rujukan dokter
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
Wadah spesimen dahak yang telah sesuai dengan aturan
Prosedur
Diperlukan 3 kali pengambilan ssputum dalam 2 kali kunjungan,
yaitu
Sputum sewaktu (S), yaitu ketika penderita pertama kali datang
Sputum pagi (P) , keesokan harinya ketika penderita datang lagi
dengan membawa sputum pagi (sputum pertama setelah bangun
tidur)
Sputum sewaktu (S), yaitu saat penderita tiba di
laboratorium.,penderita diminta mengeluarkan sputumnya lagi.

Unit Terkait
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 014
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian

Tujuan Untuk mendapatkan spesimen dahak yang baik


Kebijakan Pasien yang datang ke Laboratorium / rujukan dokter
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
Wadah spesimen urine yang telah sesuai dengan aturan
Prosedur 1. Urine sewaktu/urine acak (random)

Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan


tidak ditentukan secara khusus. Mungkin sampel encer, isotonik,
atau hipertonik dan mungkin mengandung sel darah putih,
bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. Jenis sampel
ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.

2. Urine pagi

Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur,


dilakukan sebelum makan atau menelan cairan apapun.
Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan
cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk
mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk pemeriksaan
sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan
berdasarkan adanya HCG (human chorionic
gonadothropin) dalam urine.

3. Urine tampung 24 jam

Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan


selama 24 jam terus-menerus dan dikumpulkan dalam satu
wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa
kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin,
natrium, dsb. Urine dikumpulkan dalam suatu botol besar
bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan pengawet,
misalnya toluene.
Unit Terkait
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PERMINTAAN REAGEN KE DINAS KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 015
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Proses permintaan reagen ke dinas kesehatan

Tujuan 1. Agar tercipta tertib administrasi dalam pengelolaan reagaen


di UPTD Laboratorium Kesehatan
2. Agar pengelolaan reagaen di UPTD Laboratorium
Kesehatan
terkendali dan terencana
3. Guna meningkatkan pengelolaan reagaen di UPTD
Laboratorium Kesehatan

Kebijakan

Petugas Laboratorium Kesehatan


Peralatan
Prosedur 1. Usulan Reagen disertasi dasar permintaan (minimal data
kunjungan dan rencana pemakaian Reagen ) dan
ditandatangani oleh kepala UPTD dan dicap dibuat dua rangkap
2. Usulan Reagen tersebut kemudian di acc-kan ke Kasi Wasdal
Reagen atau pengelola gudang
3. Setelah permintaan di-acc kemudian bagian gudang
menyiapkan Reagen sesuai permintaan
4. Sebelum diberikan ke petugas , Reagen dicek sesuai SBBK di
hadapan petugas tersebut.
5. Salinan SBBK yang telah ditandatangani oleh petugas
Pengambil dan surat usulan permintaan Reagen(asli) disimpan
sebagai arsip
6. Apabila poin 1-3 tidak terpenuhi maka permintaan Reagen tidak
dilayani oleh petugas gudang.

Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PENYIMPANAN REAGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 016
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Proses penyimpanan reagen Secara teratur

Tujuan Untuk melindungi Reagen agar tidak terjadi kerusakan dan


Kadaluarsa
Kebijakan

Petugas Pengelola Reagen UPTD Laboratorium Kesehatan


Peralatan
Prosedur
1. Petugas Pengambil Reagen Mengambil reagen Ke dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung
2. Petugas menyimpan Di tempat penyimpanan Reagen

Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Strip katalisator spesifik untuk pengukuran cholesterol total
dalam darah kapiler. ketika darah diteteskan pada zona
reaksi tes strip, katalisator cholesterol total akan mereduksi
Pengertian
cholesterol total dalam darah. Intensitas dari elektron yang
terbentuk dalam alat strip setara dengan konsentrasi
cholesterol total darah.
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Gula darah Dari Pasien
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Easy Touch
2. Lancet
3. Kapas alkohol
Bahan :
1. Darah kapiler
2. Strip glukosa Easy touch

Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan, untuk cek gula,masukan chip


gula dan strip gula terlebih dahulu. Pada layar akan
muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
2. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan
kedip-kedip. Alat siap untuk dipakai pemeriksaan
glukosa darah.
3. Lakukan pengambilan darah kapiler sesuai SOP.
Darah kapiler yang keluar di sentuhkan pada strip
sampai kebutuhan darah untuk strip terpenuhi. Darah
akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi
beep.
4. Tunggu pembacaan glukosa sampai 10 detik dan hasil
akan keluar beberapa detik pada layar. Catat hasil
glukosa yang keluar pada layar.
5. Cabut stripnya dan buang. Chip gula di simpan ke
botol lagi.

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PERIKSAAN GULA DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Strip katalisator spesifik untuk pengukuran glukosa dalam
darah kapiler. ketika darah diteteskan pada zona reaksi tes
Pengertian strip, katalisator glukosa akan mereduksi glukosa dalam
darah. Intensitas dari elektron yang terbentuk dalam alat strip
setara dengan konsentrasiglukosa dalam darah.
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Gula darah Dari Pasien
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
4. Easy Touch
5. Lancet
6. Kapas alkohol
Bahan :
3. Darah kapiler
4. Strip glukosa Easy touch

Prosedur 6. Siapkan alat dan bahan, untuk cek gula,masukan chip


gula dan strip gula terlebih dahulu. Pada layar akan
muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
7. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan
kedip-kedip. Alat siap untuk dipakai pemeriksaan
glukosa darah.
8. Lakukan pengambilan darah kapiler sesuai SOP.
Darah kapiler yang keluar di sentuhkan pada strip
sampai kebutuhan darah untuk strip terpenuhi. Darah
akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi
beep.
9. Tunggu pembacaan glukosa sampai 10 detik dan hasil
akan keluar beberapa detik pada layar. Catat hasil
glukosa yang keluar pada layar.
10. Cabut stripnya dan buang. Chip gula di simpan ke
botol lagi.

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi

Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi


PROSEDUR

PEMERIKSAAN SIFILIS (TPHA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 00
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Reagen (antibodi treponema) dapat bersatu dengan suspensi
Pengertian ekstrak lipid dari binatang atau tumbuhan, maka akan membentuk
flokulasi
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan sifilis
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Mikropipet
2. Tip kuning
3. Sentrifuge
4. Rotator
Bahan :
1. Darah vena (whole blood/serum)
2. Reagen RPR Shield
3. Kontrol reagen
4. Determine syphilis
Prosedur 1. Buka stip dan penutup reagen
2. Dengan menggunakan mikropipet, ambil 10L
serum/20L whole blood dan teteskan pada lubang
sampel
3. Tunggu 1 menit
4. Tambahkan 3-4 tetes buffer pada lubang sampel
5. Tunggu sekurang-kurangnya 10-20 menit,baca hasil

INTERPRETASI HASIL

C T S
Hasil Reaktif

C T S
Hasil Non Reaktif

C T
Hasil Invalid

Unit Terkait Petunjuk penggunaan reagen One Step Anti Treponema


Pallidum/Syphilis test
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 1 : SD HIV 1/2 3.0)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 00
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui adanya anti-body Anti-HIV
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum / whoole blood
2. Diluent reagen anti-HIV SD 30

Prosedur 1. Biarkan perangkat pada suhu ruangan


2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang
sudah tersedia
3. Teteskan 3-4 tetes diluent reagen
4. Baca hasil dalam waktu 10 menit. Jangan interpretasikan hasil
setelah 20 menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun
bagian tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C

T T T

Reaktif Non reaktif Invalid


Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen SD 3.0
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 2 : ONCOPROBE)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 00
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui adanya anti-body Anti-HIV
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum /plasma(EDTA,Citrat, Heparin)/ whoole blood
2. Buffer anti-HIV ONCOPROBE
Prosedur Biarkan perangkat pada suhu ruangan
2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang
sudah tersedia
3. Teteskan satu tetes diluent/Buffer reagen 2
4. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit. Jangan interpretasikan
hasil setelah 20 menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun
bagian tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C C C

T1 T1 T1 T1
T2 T2 T2 T2

Reaktif Reaktif Reaktif Non Reaktif

Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen ONCOPROBE


Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 3 : VIKIA)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 00
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan anti-body Anti-HIV 1 dan Anti-HIV2
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum / whoole blood
2. Rapid test HIV VIKIA
Prosedur 1. Biarkan perangkat pada suhu ruangan
2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang
sudah tersedia
3. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit. Jangan interpretasikan
hasil setelah 20 menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua
garis merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun
bagian tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C C C

T1 T1 T1 T1
T2 T2 T2 T2

Reaktif Reaktif Reaktif Non Reaktif

Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen VIKIA


Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 3 : TRIDOT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian

Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan


Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum /plasma(EDTA,Citrat, Heparin)/ whoole blood
2. Buffer anti-HIV TRIDOT

Prosedur 1. Biarkan reagen pada suhu ruangan


2. Teteskan tiga tetes larutan buffer tepat pada pusat device dan
biarkan meresap.
3. Pegang pipet secara vertikal arah kebawah dan tambahkan 1
tetes sampel pasien (50uL) dengan pipet sampel yang sudah
tersedia dan biarkan meresap.
4. Tambahkan 5 tetes larutan buffer dan biarkan meresap
5. Tambahkan 2 tetes konjugt- A , biarkan meresap
6. Tambahkan 5 tetes buffer
7. Langsung baca hasil
a. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol dan satu
titik merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol dan dua
titik merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk titik merah muda di bagian kontrol maupun
bagian tes berarti Invalid
Unit Terkait
- Petunjuk Penggunaan Reagen TRIDOT
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
ALUR PEMERIKSAAN HIV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009

PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian Alur pasien dalam melaksanakan pemeriksaan dan konseling HIV

Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan


Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Konselor IMS, Perawat, Analis Kesehatan
Peralatan -

Prosedur

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR
ALUR PEMERIKSAAN IMS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009

PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pengertian
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan
Petugas Dokter, Konselor IMS, Perawat, Bidan,Analis Kesehatan
Prosedur
Pasien dengan keluhan:
Duh tubuh uretra dan atau disuria
Ada luka/ulkus/lecet pada genitalia
Lipat paha nyeri&bengkak
Skrotum nyeri&bengkak
Duh vagina atau rasa gatal/terbakar pada
vulva
Nyeri perut bagian bawah (perempuan)
Duh mata pada bayi baru lahir
Benjolan di genitalia dan anus
Duh tubuh anusdan/atau (-)

tenesmus
Lakukan anamnesis (tanyakan faktor
resiko), pemeriksaan fisis, dan/atau Hasil Selesai
pemeriksaan laboratorium sesuai gejala
klinis Pemeriksaan?
(+)

Lakukan KIE dan konseling


Sediakan&anjurkan kondom
Tawarkan konseling&tes HIV dan tes
serologi sifilis bila ada
Obati pasangan seksual

Lakukan
terapi/pengobatan

Tidak ada
Hari ke 7 adakah
Rujuk perbaikan?

Risiko (+) Ya
Bila dalam 1 bulan terakhir mengalami 1 a
atau lebih faktor risiko di bawah ini: Selesai
Pasangan seksual > 1
Berhubungan seks dengan penjaja seks
Episode IMS 1/lebih
Perilaku pasangan seks berisiko
tinggi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

ALUR PEMERIKSAAN RPR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 00
PUSKESMAS
CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003
Pengertian
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan
Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan
RPR

Prosedur

POSITIF NEGATIF

DETERMINE NEGATIF

POSITIF NEGATIF

RPR ULANGI TES RPR (1minggu Kemudian)

TITER

> 1:8 RPR


< 1:8 RPR RPR
(+) Det (+) (-) Det
(+) Det (-) (-)

Pengobatan Pengobatan Pengobatan Positif Negatif


stadium latern stadium Sifilis
stadium dini
lanjut dini

EVALUASI SETELAH 6
BULAN
Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten
Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi
Status Dokumen Induk Salinan No. Distribusi

PROSEDUR

PEMERIKSAAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 009
PUSKESMAS CIMAUNG
Di Tetapkan
Kepala UPTD Yankes Cimaung
Standar Operasional
Prosedur 30 Mei 2016

H. Nandan Suhendan, SKM, M.Kes


NIP. 19630428 199403 1 003

Pengertian

Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan


Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium
Petugas Analis Kesehatan
Peralatan Alat :

Prosedur

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi

Anda mungkin juga menyukai