Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh
Untuk dapat melakukan upaya kesehatan yang dimaksud di atas salah satu hal
kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-
yaitu alat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
praktek tenaga kesehatan, Polindes, Poskesdes, Posyandu, apotek, toko obat dan pos
Berdasarkan data BPS yang diolah oleh Depkes RI dan dimuat dalam profil
Indonesia berjumlah 154.784 unit yang terdiri dari 1.372 unit rumah sakit, 8.548 unit
Polikliniks, 23.163 unit Polikliniks pembantu serta 121.701 unit sarana kesehatan
lainnya yang terdiri dari Poskesdes, Polindes, Posyandu, apotek dan tempat pelayanan
Di Provinsi Sumatera Utara sampai akhir tahun 2008, jumlah sarana pelayanan
kesehatan sebanyak 25.939 unit yang terdiri dari 190 unit rumah sakit, 493 unit
Polikliniks, 514 unit Polikliniks keliling, 1.933 unit Polikliniks pembantu, dan 22.809
unit sarana kesehatan lain yakni balai pengobatan/klinik, praktek dokter, Polindes,
Poskesdes, Posyandu, apotek, pos obat desa dan pos UKK (Dinkes Sumut, 2009).
Pada Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 dilaporkan bahwa
setiap kecamatan telah memiliki minimal satu Polikliniks dan beberapa sarana
kesehatan lainnya yang tentu saja sangat memudahkan masyarakat setempat dalam
mengalami keluhan kesehatan lebih memilih untuk mengobati sendiri. Hasil Riset
Kesehatan Dasar 2008 menunjukkan bahwa selama sebulan referensi diketahui bahwa
sendiri (Depkes RI, 2009). Sementara di Provinsi Sumatera Utara tahun 2008
pelayanan kesehatan sebesar 42,55% dari seluruh penduduk yang memiliki keluhan
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah faktor usia menjadi faktor deteminan dalam
menurut penelitian Andersen dan Barthus (1973) mahasiswa yang lebih tua kurang
adalah pengetahuan tentang pelayanan kesehatan (Shaikh dan Hatcher, 2005) yang
pemanfaatan pelayanan. Hal ini sesuai dengan penelitian Smith (1983) dan Mechanic
(1996) dalam Yuliah (2001) bahwa dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, tempat
menyebutkan bahwa persepsi sakit, biaya dan jarak menjadi faktor yang sangat
terhadap pasien. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bintang (1989)
menyediakan tempat pelayanan kesehatan dan atau bekerja sama dengan sarana
kesehatan bagi civitas akademikanya antara lain Universitas Indonesia (UI), Intitut
umum, gigi, jantung, ortodonti, radiologi (rontgen dada, dental, extremitas, sinus)
dengan fasilitas yang tersedia adalah apotek, ambulance, UGD dan radiologi.
Demikian juga dengan IPB dan Undip memberikan pelayanan kesehatan bagi civitas
yang juga menyediakan tempat pelayanan kesehatan tersendiri bagi civitas akademika
USU terutama mahasiswa, staf pengajar serta pegawai di lingkungan USU yakni
oleh Poliklinik USU sampai saat ini berupa pelayanan berobat jalan oleh dokter
umum, dokter gigi, dokter spesialis mata, THT, kulit dan kelamin, anak,
laboratorium klinik, dan apotek dan juga berbagai kegiatan lainnya yang berhubungan
kunjungan dimana jumlah kunjungan pada tahun 2008 adalah 16077 kunjungan, pada
tahun 2009 menjadi 15817 kunjungan dan pada tahun 2010 menjadi 15722
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien di Poliklinik USU dari Tahun 2000
Sampai 2010
Tahun Jumlah Kunjungan
2000 5205
2001 6440
2002 8623
2003 10872
2004 11843
2005 13668
2006 15586
2007 15825
2008 16077
2009 15817
2010 15722
(Sumber : Poliklinik USU, 2011)
USU terdiri dari mahasiswa USU, Dosen dan Pegawai USU serta pasien luar dengan
jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya. Jumlah pengunjung tersebut dapat dilihat
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah kunjungan mahasiswa dan pasien
luar dari tahun 2008 ke 2010 semakin menurun, sedangkan kunjungan dari dosen dan
Dari survei awal yang dilakukan, peneliti mendapatkan bahwa masih banyak
mahasiswa yang tidak memanfaatkan pelayanan di Poliklinik USU tersebut. Hal ini
Poliklinik USU dan juga keluhan kesehatan yang dialami oleh mahasiswa masih
kesehatan dan cenderung mengobati diri sendiri dengan membeli obat bebas.
penelitian sejenis.
adalah apa saja faktor-faktor yang memengaruhi perilaku mahasiswa USU terhadap
tentang Poliklinik USU dan sikap terhadap Poliklinik USU yang memengaruhi
Poliklinik USU.
2. Memberikan masukan kepada pihak Poliklinik USU dan rektorat USU dalam
Poliklinik USU.
penelitian sejenis.