Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO 2

STEP 1
1. Penyakit sistemik : sistem penyakit yang berkaitan dengan adanya kelainan kondisi
sistem metabolisme tubuh manusia
2. Pemeriksaan ekstraoral : pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat dan memeriksa
keadaan pasien secara umum meliputi kesimetrisan wajah, profil wajah, hubungan
anatomi (mata area submental untuk memeriksa limfonodi dsb)
3. Otot-otot mastikasi : unit fungsional dalam pengunyahan atau otot pengunyahan
4. Pemeriksaan intraoral : pemeriksaan dari bagian rongga mulut yang meliputi mukosa dan
gigi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memeriksa keadaan mulut secara
menyeluruh untuk melihat kelainan mukosa dari pipi, bibir, lidah, palllatum, gusi, dan
gigi
5. Atrofi papilla lidah : permukaan lidah menjadi licin dan mengkilat karena papil
menghilang, lidah tampak berwarna merah dari biasanya
6. Fornik : peralihan dari mukosa bukal menjadi mukosa alveolaris
7. Mastikasi : proses pengunyahan
8. Fonetik : ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi yang dipakai dalam tutur serta
mempelajarinya bagaimana menghasilkan bunyi tersebut
9. Deglutisi : proses menelan makanan di kerongkongan
10. Fonasi : produksi suara

STEP 2
1. Organ apa yang terlibat dalam proses fonasi, mastikasi, deglutisi?
2. Bagaimana mekanisme mastikasi?
3. Bagaimana mekanisme deglutisi?
4. Bagaimana mekanisme fonasi?
5. Otot-otot apa saja yang terlibat dalam proses mastikasi?
6. Sebutkan anatomi dan fisiologi lingua dan glandula saliva!
7. Sebutkan fungsi saliva dalam proses mastikasi!
8. Otot-otot apa yang terlibat dalam proses deglutisi?
9. Otot-otot apa yang terlibat dalam proses fonasi?
10. Sebutkan tahapan pemeriksaan intraoral!
11. Anatomi, histology, dan landmark rongga mulut!
12. Sebutkan tahapan pemeriksaan ekstraoral!
13. Bagaimana aliran laju saliva normal?

STEP 3

1. Organ apa yang terlibat dalam proses fonasi, mastikasi, deglutisi?


FONASI
a. Laring atau plica vocalis
b. Organa resonansi
c. Lidah
d. Bibir
e. Gigi
f. Pallatum
MASTIKASI
a. Mulut
b. Gigi
c. Otot pengunyahan
DEGLUTISI
a.
b.
c.
d.

Mulut
Otot-otot deglutisi
Lidah
Laring

2. Bagaimana mekanisme mastikasi?


Pengunyahan merupakan proses menghancurkan makanan dengan bantuan gigi geligi
yang menyebabkan perubahan bentuk dan konsentrasinya. Prosesnya :
a. Pelumatan makanan oleh gigi geligi agara makanan berubah bentuk dan
konsistensinya menjadi bolus yang bercampur atau dibasahi saliva
b. Terdapat beberapa otot yang berperan M. masseter, M.temporalis, dan Musculus yang
lain
c. Otot-otot pengunyahan berkontraksi diikuti dengan gerakan condylus mandibula
melalui artikulasi temporo mandibula
d. Gerakan capitulum mandibula selama pengunyahan menyebabkan mandibula
bergerak kearah bawah, gerakan menutup mandibula, gerakan memajukan mandibula
e. Lidah juga berperan penting selama pengunyahan, berfungsi membawa dan
mempertahankan makanan di antara permukaan oklusal gigi dan juga untuk
merasakan.
3. Bagaimana mekanisme deglutisi?
Ada tiga tahap :
a. Tahap bukal/volunter : setelah makanan dikunyah pergerakan vertical lidah akan
mendorong bolus atau makanan kearah isthmus faucium pada waktu melewati

isthmus faucium M. palatoglossus berkontraksi menyempitkan isthmus faucium


sehingga mencegah makanan masuk ke rongga mulut
b. Tahap faringeal/involunter : pada tahap ini yang berperan adalah m.stylopharyngeus
dan M.palatopharyngeus yang berkontraksi sehingga menarik faring kearah cranial
menuju laryngopharing
c. Tahap esophageal : tahap ini M.constrictor pharing berkontraksi dari atas ke bawah
mendorong bolus melewati laring
4. Bagaimana mekanisme fonasi?
Merupakan proses produksi suara yang dimulai perubahan udara dalam tractus vocalis
stelah terjadi respirasi sehingga udara yang keluar ditahan atau dihambat oleh plica
vocalis atau pita suara. Perubahan periodic pada pita suara akan berlangsung terus
menerus selama tekanan subglotis mencapai besaran tekanan tertentu sehingga dalam
peristiwa ini suara yang dihasilkan seseorang terjadi karena adanya pelepasan udara
secara periodic.
5. Otot-otot apa saja yang terlibat dalam proses mastikasi?
a. M.masseter
b. M. temporalis
c. M.pterygoideus lateralis
d. M.pterygoideus medialis
Otot lain yang membantu :
M.mylohyoideus,M.geniohyoideus,M.stylohyoideus,M.infrahyoideus,M.buccinator,
labium oris
6. Sebutkan anatomi dan fisiologi lingua dana glandula saliva!
7. Sebutkan fungsi saliva dalam proses mastikasi!
a. Melicinkan dan membasahi rongga mulut
b. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair
c.
d.
e.
f.

sehingga lebih mudah untuk ditelan


Membersihkan rongga mulut dari sisa makanan dan minuman
Sebagai antibacterial dan sistem buffer
Membantu proses pencernaan makanan melalui enzim ptyalin dan lipase
Oklusi gigi geligi

8. Otot-otot apa yang terlibat dalam proses deglutisi?


a. Otot-otot di dalam cavum oris proprium yang bekerja secara volunteer
M.longitudinalis lingua superficialis
M.longitudinalis lingua profunda
M.transversus lingua

M.vertikalis lingua
M.genioglossus
M.styloglossus
M.tensor
M. velli palatine
M.palatoglossus
b. Otot-otot pharyng
M. constrictor pharingis superior
M. constrictor pharingis media
M. constrictor pharingis inferior
M.stylopharingeus
c. Otot-otot laring
M.crycotyroideus
M.crycoarytenoideus posterior
M.crycoarytenoideus lateral
M.vocalis
9. Otot-otot apa yang terlibat dalam proses fonasi?
10. Sebutkan tahapan pemeriksaan intraoral!
a. Kebersihan mulut
b. Jaringan lunak (seluruh mukosa mulut harus diperiksa dengan cermat)
c. Kondisi jaringan periodontal
d. Data gigi yang ada
e. Periksa setiap gigi apakah ada karies dan periksa integritas setiap restorasi yang ada
f. Oklusi
11. Anatomi, histology, dan landmark rongga mulut!
12. Sebutkan tahapan pemeriksaan ekstraoral!
13. Bagaimana aliran laju saliva normal?

STEP 4

Wanita usia 69 tahun


(memiliki riwayat penyakit sistemik)

Pemeriksaan ekstra oral

Kontraksi otot mastikasi melemah

Pemeriksaan intraoral
(-) mukosa bucal
(-) vestibulum
(-) fornik
Kemerahan lidah
Atrofi papilla lidah
Glandula parotis, sublingual, dan ductusnya
Laju aliran saliva turun

Mulut kering

Kemampuan fonetik dan mastikasi terganggu


Gigi tanggal

STEP 5
LO
1. Sebutkan anatomi dan fisiologi lingua dan glandula saliva!
Lingua
a. MEMBRANA MUCOSA
DORSUM LINGUAE:
- 2/3 BAGIAN DEPAN
- 1/3 BAGIAN BELAKANG , BATAS SEPERTI HURUF V KEDEPAN

PAPILLA LINGUALIS : permukaan kasar


EPITEL GEPENG BERLAPIS TIDAK BERKERATIN
LAMINA PROPRIA : Jaringan ikat padat
GEMMA GUSTATORIA

b. JARINGAN PENGIKAT
SEPTUM LINGUAE :membagi lidah di tengah menjadi 2
c. KELENJAR
GLANDULA LINGUALIS: Kelenjar/MUKOSA
d. MUSCULI LINGUAE
OTOT INTRINSIK (SERAN LINTANG):
M. LONGITUDINALIS LINGUAE
M. TRANSVERSUS LINGUAE
M. VERTICALIS LINGUAE

Kelenjar saliva
KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK:
a. Diluar CAVUM ORIS (Masing-masing sepasang)

GLANDULA PAROTIS
Sepasang
Di depan telinga di bawah kulit
Kelenjar serosa
Sel-sel acinar berbentuk pyramidal
Lapisan sel lemak
Terdapat duktus intercalacted
Duktus dibatasi oleh sel-sel epitel kuboid yang mempunyai lumina lebih besar
daripada sel acini
GLANDULA SUBMANDIBULARIS
Glandula submandibular terdiri dari lapisan serous dan tubulus mukosa yang
tertutup oleh demiluna serous
Merupakan glandula campuran
Sekresi serous mirip pada glandula parotis dengan granula, nukleus spherical dan
sitoplasma basofilic
Sel sel sekresi mukus mempunyai sitoplasma yang kecil
GLANDULA SUBLINGUALIS
Disebut juga glandula campuran tetapi sel sel sekresi mukus lebih mendominasi
Tersusun oleh tubuli tubuli mukus dan demiluna serous walaupun terdapat
serous namun dengan jumlah yang sedikit
Duktus intercalacted pendek dan sulit ditemukan
Duktus intralobular lebih sedikit dibandingkan pada glandula parotis dan
submandibular
b. Dalam dinding cavum oris
GLANDULA LABIALIS
GLANDULA BUCCALIS
GLANDULA PALATINA
c. DalamCAVUM ORIS
GLANDULA LINGUALIS

2. Otot-otot apa yang terlibat dalam proses fonasi?


Otot Larynx :
a. Ekstrinsik :
- depresor : m.omohyoid,m.sternohyoid,m.sternothyroideus
- elevator :m.thyrohyoid, m.stylohyoid, m.mylohyoid, m.digastricus,
m.stylopharyngeus, m.palatopharyngeus
b. Intinsik :
sbg sphincer :
- m.arytenoideus transversus
- m.arytenoideus obliquus
- m.arypiglotica
sbg pembuka aditus laryngis :
- m.thyroepiglotica
- m.arypiglotica
beraksi pada plica vocalis
- m.cricothyroideus : plica vocalis meregang
- m.cricoarytenoideus post : membuka rima glotidis
- m. cricoarytenoideus lat : rima menyempit
- m.throarytenoideus &m.vocalis : mengendorkan plica vocalis
3. Anatomi, histology, dan landmark rongga mulut!
Rongga mulut dilapisi dengan jaringan selaput lendir . Rongga mulut terdiri dari dua
bidang:

Vestibulum adalah ruang antara gigi dan lapisan mukosa bagian dalam bibir
dan pipi .
Rongga mulut yang tepat / cavum oris propium adalah ruang yang terkandung
dalam lengkung gigi atas dan bawah .

a. Frenulum
Frenulum adalah band sempit jaringan yang menghubungkan dua struktur .
Frenum labial melewati dari garis tengah lengkung rahang atas atau rahang bawah ke
garis tengah permukaan dalam bibir .
Frenulum bukal melewati dari mukosa mulut dekat rahang atas atau rahang bawah
geraham pertama ke permukaan dalam pipi .
b. Gingiva , sering disebut sebagai gusi , adalah mukosa pengunyahan yang mencakup
proses alveolar dari rahang dan mengelilingi leher gigi. Gingiva yang normal
mengelilingi gigi di collarlike fashion dan adalah self- cleansing .Hal ini tegas dan tahan
dan erat disesuaikan dengan gigi dan tulang.
Permukaan gingiva melekat dan papila interdental dibintiki dan mirip dalam penampilan
dengan kulit buah jeruk .
Warna permukaan bervariasi sesuai dengan pigmentasi individu .
Histology ginggiva

The oral cavity proper adalah daerah dalam lengkungan gigi . Di belakang molar terakhir
ada ruang yang menghubungkan ruang depan dan rongga mulut yang tepat .
c. Palatum, memisahkan rongga hidung di atas dari rongga mulut bawah .
Permukaan hidung ditutupi dengan mukosa pernapasan , dan permukaan lisan ditutupi
dengan mukosa mulut .
Mukosa langit-langit keras erat terikat pada tulang yang mendasari , dan karena itu
suntikan submukosa ke daerah palatal dapat sangat menyakitkan .
Landmark palatum durum
papilla insisiv adalah pad berbentuk buah pir jaringan yang menutupi foramen tajam .
rugae palatal adalah pegunungan yang tidak teratur dari mukosa pengunyahan
memperluas lateral dari papilla tajam
raphe Palatine berjalan posterior dari papilla tajam pada garis tengah .
kelenjar palatal banyak kelenjar kecil yang terbuka ke mukosa palatal sebagai lubang
kecil .
Landmark palatum mole
palatum mole adalah bergerak posterior ketiga langit-langit .
Ini tidak memiliki tulang kerangka dan menggantung seperti tirai lemas ke dalam faring
di balik itu .
Itu berakhir posterior sebagai ujung bebas dengan proyeksi gantung disebut anak lidah
d. The gag reflek
The gag refleks adalah mekanisme pelindung yang terletak di daerah posterior mulut
.daerah yang sangat sensitif ini termasuk langit-langit lunak , fauces , dan bagian
posterior lidah .

Kontak dengan membran dari daerah ini menyebabkan tersedak atau muntah . Ketika
bekerja di mulut pasien , asisten gigi harus sangat berhati-hati untuk tidak memicu refleks
muntah .

4. Sebutkan tahapan pemeriksaan ekstraoral!


Pemeriksaan ekstra oral adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat dan
memeriksa keadaan tubuh pasien secara umum, meliputi mata, leher (kelenjar tiroid), jari,
kuku, telapak tangan.kulit wajah, distribusi rambut, profil wajah, kesimetrisan wajah,
kontur kepala, sendi temporomandibular dan kesehatan umum pasien. Pemeriksaan ekstra
oral dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara inspeksi.
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan cara melihat menggunakan indra pengelihatan untuk
memperhatikan keadaan tubuh pasien secara umum dan mengamati kemungkinan adanya
kelainan pada pasien. Inspeksi yang dilakukan dengan cara melihat ukuran, bentuk,
warna, hubungan anatomi, integritas jaringan, derajat keratinisasi, dan kesimetrisan

bilateral dari setiap bagian atau organ tubuh yang diamati. Cara pemeriksaan ekstra oral
selanjutnya adalah palpasi. Palpasi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan indra
peraba untuk merasakan kontur dari jaringan atau organ tubuh yang diperiksa dan
merasakan adanya pembesaran atau kelainan yang kemungkinan dapat terjadi. Pada
pemeriksaan palpasi yang dapat diperiksa adalah meraba konsistensi .pergerakan
massa, perbandingan bilateral dan identifikasi anatomi pada organ tubuh yang sedang
diperiksa. Palpasi yang dapat dilakukan diantaranya pada pemeriksaan limfonodi.Pada
pemeriksaan limfonodi dilakukan pemeriksaan untuk melihat ukuran, bentuk,
mobilitas, jumlah dan konsistensi dari limfonodi tersebut. Pemeriksaan limfonodi
dilakukan dengan cara meraba beberapa titik-titik adanya limfonodi dengan menekankan
jari pada area tersebut dan jari ditekan dengan sedikit diputar. Titik adanya limfonodi
tersebut contohnya pada area submandibula untuk memeriksa limfonodi
submandibula, area parotis untuk memeriksa limfonodi parotid, area submental untuk
memeriksa limfonodi submental dan lain sebagainya. Pemeriksaan ekstra oral selanjutnya
adalah dengan melakukan palpasi pada bibir.Bibir dipalpasi pada area vermilion dan juga
area perbatasan vermilion zone dengan kulit. Palpasi pada bibir tersebut dilakukan untuk
melihat adanya batas antara vermilion dengan kulit dan ada atau tidaknya keratinisasi
pada bibir. Kemudian berlanjut pemeriksaan pada mata, melalui inspeksi mata dapat
dilihat ada atau tidaknya kelainan yang terjadi, contohnya seperti terjadinya proptosis
pada mata.Kemudian diperiksa juga pada bagian leher, melihat ada atau tidaknya
pembesaran pada bagian leher.Apabila pada pemeriksaan ditemukan 3 proptosis pada
mata dan ada pembesaran pada bagian leher yaitu pembesaran kelenjar tiroid maka pasien
dapat diperkirakan mengidap penyakit tertentu yaitu goiter.Pemeriksaan ekstra oral
juga dapat memeriksa kuku dan telapak tangan pasien. Contohnya pada kuku
penderita penyakit hati kongenital, kuku pasien memiliki warna yang tidak sama
dengan orang normal. Kemudian pemeriksaan telapak tangan dengan cara
melihat warna dari telapak tangan, apabila telapak tangan berwarna merah muda maka
pasien memiliki HB normal. Pemeriksaan ekstra oral selanjutnya adalah pemeriksaan
dengan palpasi pada sendi temporomandibular.Pemeriksaan dilakukan dengan
meletakkan tangan pemeriksa pada daerah persendian kemudian pasien membuka dan
menutup mulut serta melakukan beberapa gerakan seperti pasien oklusi dan rahang

digerakan ke kanan atau ke kiri. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat


pergerakan sendi dari pasien dan melihat ada atau tidaknya kelainan yang terjadi seperti
suara yang timbul pada persendian karena adanya gesekan atau gerakan yang salah pada
sendi.
5. Bagaimana aliran laju saliva normal?
Volume rata-rata saliva yang dihasilkan per hari berkisar 1-1,5 liter. Pada orang dewasa
laju aliran saliva normal yang distimulasi mencapai 1-3 ml/menit, rata-rata terendah
mencapai 0,7-1 ml/menit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran
saliva yang lebih rendah dari 0,7 ml/menit. Laju aliran saliva normal tanpa distimulasi
berkisar 0,25-0,35 ml/menit, dengan rata-rata terendah 0,1-0,25 ml/menit dan pada
keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,1 ml/menit.

Anda mungkin juga menyukai