Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme Pengunyahan, Penelanan,

dan Faal Kelenjar Saliva


Dr. Zulfahmi

1. SISTEM PENGUNYAHAN
• Merupakan unit fungsional yang terdiri dari gigi geligi, temporomandibular joint (STM),
otot-otot yang mendukung pengunyahan baik secara langsung maupun tidak langsung
serta pembuluh darah dan saraf yang mendukung seluruh jaringan pendukung sistem
pengunyahan.
# STM ( Sendi Tempurung Mandibula)→ dlm b.indonesia; TMJ (Temporo Mandibular
Joint)
• Otot-otot pengunyahan yang utama :
a. muskulus masseter,
b. muskulus temporalis,
c. muskulus pterigoideus lateralis, dan
d. muskulus pterigoideus medialis.
Berperan dalam pergerakan membuka dan menutup mulut sangat penting untuk
mengkoordinasikan pergerakan mandibula sehingga gigi dapat berfungsi optimal
• Proses pengunyahan terdiri dari beberapa tahap:
a. tahap membukanya mandibula,
b. tahap menutupnya mandibula, dan
c. tahap berkontaknya gigi dengan makanan dan gigi antagonisnya.
• Otot-otot pengunyahan dapat bekerja sama untuk mengoklusikan gigi dengan kekuatan
sebesar 55 pound pada gigi insisiv dan 200 pound pada gigi mola.
# 200 pound= 100 kg
A. Aktivitas otot
 Pergerakan dalam proses pengunyahan terjadi karena gerakan kompleks dari
beberapa otot pengunyahan (otot utama dan tambahan).
 Otot-otot tambahan yang mendukung proses pengunyahan yaitu:
a. muskulus mylohyoideus,
b. muskulus digastrikus,
c. muskulus geniohyoideus,
d. muskulus stylohioideus,
# Origo : os temporal (processus styloideus), Insersio : os hyoideum
e. muskulus infrahyoideus,
f. muskulus bucinator dan labium oris
# mandibula memiliki 2 processus : kondilaris dan koronoideus

m. temporalis

Insersio : processus kondilaris

m. masseter
Insersio : tubulus tesmasaterika
Origo : arcus zygomatikus

m. pterygoideus

# m. pterygoideus medialis terletak di mandibula bagian dalam


m. pterygoideus lateralis untuk membuka mulut
Fossa mandibula (cekungan maxsila) sebagai tempat mandibula, tempatnya
processus koronoideus
Gerak rotasi → membuka sedikit” , sumbu processus kondilaris, bergerak pada
sumbunya saja sekitar 2cm
Gerak translasi →membuka lebar
Muskulus tambahan

# sternocleidomastoid, berorigo di sternum, insersio di insisura mastoidea


Discus Articularis→sebuah bantalan apabila tidak memilikinya akan terasa sakit
B. Sendi Temporomandibula
 Merupakan sendi yang penting dalam menggerakkan rahang pada saat
pengunyahan.
 Ada dua gerakan utama pada sendi STM, yaitu :
a. Gerak rotasi
adalah gerakan berputar pada sumbunya yang terjadi antara permukaan superior
kondilus dengan permukaan inferior diskus artikularis.
b. Gerak meluncur atau translasi
adalah suatu gerakan di mana setiap titik dari obyek bergerak secara serempak
dengan kecepatan dan arah yang sama. Pada sistim pengunyahan, tranlasi terjadi
ketika rahang (bawah) bergerak maju, lebih menonjol sehingga gigi, kondilus dan
ramus semua pindah ke arah dan derajat inklinasi yang sama.
C. Kontak Gigi Geligi
 Kontak gigi merupakan oklusi dari gigi geligi yang disebabkan oleh kontrol
neuromuscular terhadap sistem pengunyahan.
 Oklusi gigi dibentuk dari susunan gigi geligi dalam rahang atas dan bawah.
 Secara fungsional, oklusi gigi seseorang yang normal tergantung dari fungsi dan
dampaknya terhadap jaringan periodonsium, otot dan STM

2. PROSES MENGUNYAH
1) Gerakan membuka mandibula yang dilakukan oleh kontraksi muskulus pterygoideus
lateralis. Pada saat bersamaan m. temporalis, m. masseter m. pterygoideus medialis
tidak mengalami aktifitas atau mengalami relaksasi.
# discus articularis dan meninsiam articularis bertahan selama 60 tahun
2) Makanan akan masuk kerongga mulut dan disertai dengan proses menutupnya
mandibula. Gerakan menutup mandibula disebabkan oleh kontraksi m. temporalis,
m. masseter dan m. pterygoideus medialis, sedangkan m. pterygoideus lateralis
mengalami relaksasi.
3) Pada saat mandibula menutup perlahan, m. temporalis dan m. masseter juga
berkontraksi membantu gigi geligi agar berkontak pada oklusi yang normal.
4) Muskulus digastrikus mengalami kontraksi pada saat mandibula bergerak dari posisi
istirahat ke posisi oklusi. M. digastrikus berperan dalam mempertahankan kontak gigi
geligi.
5) Pada saat gigi geligi rahang bawah menekan makanan, tegangan otot akan meningkat
dan pergerakan gigi akan berubah dalam bentuk gerakan beraturan yang terus
menerus.
6) Lidah berperan penting selama proses pengunyahan dalam mengontrol pergerakan
makanan dan membentuk bolus (bentuk makanan yang didapatkan dari
pengunyahan). Lidah membawa dan mempertahankan makanan diantara permukaan
oklusal gigi geligi, membuang benda asing, bagian makanan yang tidak enak rasanya
dan membawa bolus ke palatum sebelum akhirnya ditelan. Selain itu lidah juga
berfungsi dalam mempertahankan kebersihan mulut dengan menghilangkan debris
makanan pada gingival, vestibulum dan dasar mulut

3. PROSES MENELAN
1. Menelan dibagi menjadi tahap orofaring dan tahap esofagus. Tahap orofaring
berlangsung sekitar 1 detik dan terdiri dari pemindahan bolus dari mulut melalui
faring untuk masuk ke esofagus.
2. Ketika masuk ke faring, bolus makanan harus diarahkan ke dalam esofagus dan
dicegah untuk masuk ke lubang-lubang lain yang berhubungan dengan faring.
Dengan kata lain, makanan harus dijaga agar tidak masuk kembali ke mulut, masuk
ke saluran hidung, atau masuk ke trakea.
3. Posisi lidah yang menekan langit-langit keras menjaga agar makanan tidak masuk
kembali ke mulut sewaktu menelan.
4. Kontraksi m. levator palatini mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lidah
diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas dinding posterior faring akan
terangkat pula.
5. Bolus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas. Selanjutnya terjadi
kontraksi m.palatoglosus yang menyebabkan ismus fausium tertutup, diikuti oleh
kontraksi m.palatofaring, sehingga bolus makanan tidak akan berbalik ke rongga
mulut.
6. Uvula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorokan, menutup saluran hidung
atau nasofaring dari faring sehingga makanan tidak masuk ke hidung.
7. Makanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan erat
pita suara di pintu masuk laring atau glotis.
8. Faring dan laring bergerak ke arah atas oleh kontraksi m.stilofaring, m. laringofaring,
m.tirohioid dan m.palatofaring.
9. Aditus laring tertutup oleh epiglotis, sedangkan ketiga sfingter laring, yaitu plika
ariepiglotika, plika ventrikularis dan plika vokalis tertutup karena kontraksi
m.ariepiglotika dan m.aritenoid obligus. Bersamaan dengan ini terjadi juga
pengentian aliran udara ke laring karena refleks yang menghambat pernapasan,
sehingga bolus makanan tidak akan masuk ke dalam saluran napas. Selanjutnya bolus
makanan akan meluncur ke arah esofagus, karena valekula dan sinus piriformis sudah
dalam keadaaan lurus.
10. Tahap esofagus dari proses menelan kini
dimulai. Pusat menelan memicu gelombang
peristaltik primer yang menyapu dari pangkal
ke ujung esofagus, mendorong bolus di
depannya menelusuri esofagus untuk masuk
ke lambung.
11. Gelombang peristaltik memerlukan waktu
sekitar 5 sampai 9 detik untuk mencapai ujung
bawah esofagus. Perambatan gelombang
dikontrol oleh pusat menelan, dengan
persarafan melalui saraf vagus. Sewaktu
gelombang peristaltik menyapu menuruni
esofagus, sfingter gastroesofagus melemas
secara refleks sehingga bolus dapat masuk ke
dalam lambung. Setelah bolus masuk ke
lambung, proses menelan tuntas dan sfingter
gastroesofagus kembali berkontraksi
4. KELENJAR SALIVA
 Terdiri dari kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor
 Kelenjar saliva mayor
a. Kelenjar parotis
b. Kelenjar sub mandibula
c. Kelenjar sub mentale
 Kelenjar saliva minor
a. kelenjar labial,
b. kelenjar bukal,
c. kelenjar Bladin-Nuhn,
d. kelenjar Von Ebner, dan
e. kelenjar Weber

5. KELENJAR PAROTIS
 Kelenjar ludah terbesar
 Terletak di anterior dari aurikel telinga dimana posisinya antara kulit dan otot
masseter.
 Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi
dan gusi dihadapan molar 2 atas
 Saluran keluar utama disebut duktus stenon (stenson) terdiri dari epitel berlapis semu.

6. KELENJAR SUBMANDIBULARIS
 Kelenjar ludah yang memproduksi air liur terbanyak
 Mempunyai saluran keluar (duktus ekskretoris) yaitu duktus Whartoni yang bermuara
pada dasar rongga mulut pada frenulum lidah, dibelakang gigi seri

7. KELENJAR SUBLINGUALIS
 Mempunyai banyak duktus yang menyalurkan ke dalam rongga mulut.
 Duktus kelenjar ini disebut duktus Rivinus, terletak berdekatan dengan papilla dari
duktus kelenjar submandibular
Salivary gland
8. KELENJAR SALIVA MINOR
 Merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa.
 Kelenjar minor hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam.
 Kelenjar-kelenjar ini diberi nama berdasarkan lokasinya atau nama pakar yang
menemukannya.
 Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan
asinus-asinus seromukus.
 Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus
seromukus.
 Kelenjar Bladin-Nuhn (Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah ujung
lidah.
 Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) dan Kelenjar Weber
terletak pada pangkal lidah, dan disebut juga glandula lingualis posterio

Anda mungkin juga menyukai