ILMU GIZI
Suatu cabang ilmu yang memepelajari hubungan antar makanan yang dimakan dengan
kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Di Indonesia, ‘’Nutrition Guide for balance’’ diterjemahkan menjadi ‘’pedoman gizi
seimbang’’ (PGS). Pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai
dengan Undang undang kesehatan no. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit
‘’Gizi seimbang’’ dalam program perbaikan gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan yang mengandung zat zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
KESEIMBANGAN DIET
Keseimbangan diet atau keseombangan gizi pada seseorang berarti bahwa
makanan(diet) yang dikonsumsi mengandung energy, makronutrien, dan mikronutrien
dengan besaran yang sudah tepat. Keadaan gizi optimal, semua kebutuhan gizi sudah
terpenuhi, sedang kebutuhan energy tidak berlebih. Berat badan stabil, kadar kolesterol darah
rendah, dan tingkat tekanan darah yang sehat, merupakan beberapa tanda diet yg seimbang.
Bila dijumpai kenaikan berat badan secara mendadak, atau energy kurang, itulah saatnya
seorang menyesuaikan dietnya. Satuan energy disebut kalori
Energy diperoleh dari konsumsi makanan sumbernya. Makanan sumber energy, yang
harus dikonsumsi dalam jumlah besar untuk menjalankan fungsinya, disebut makronutrien.
Makronutrien : karbohidrat, lemak dan protein
air dan mineral termasuk makronutrien. Sebagian besar energy yang terbentuk (60 – 70 %
dari keseluruhan) diperlukan untuk mendukung metabolisme basal (MB). metabolisme basal
merupakan metabolisme yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dasar tubuh, seperti
bernafas, mencerna dan berfungsinya system saraf pusat.
Keseimbangan diet dan berat badan.
bila seseorang merasakan capai/capek pada saat pekerjaan baru setengan jalan, berarti ia
belum cukup makan.
Bila seseorang menjadi gemuk, berarti ia mkaan terlalu banyak.
Pada 2 keadaan tersebut, dietnya tidak seimbang, energy yang masuk tidak sesuai dengan
yang diperlukan. Dibutuhkan 3500 kalori dari makanan yang dikonsumsi untuk memperoleh
1 pound berat badan.
Untuk menurunkan berat badan 1 pound dalam seminggu, diet setiap hari harus dikurangi
dengan 500 kalori, membakan 500 kalori tiap hari, atau kombinasi keduanya. Jika tidak
sengaja terjadi penurunan berat badan maka agar menkonsumsi makanan ringan yang sehat
disore hari. Diet dalam keseimbangan bila seseorang bisa mempertahankan berat badannya
dengan stabil
PENGATURAN ASUPAN MAKAN
ASUPAN MAKRONUTRIEN
Menurut WHO, cara menentukan kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat adalah sebagai
berikut:
Protein 10 – 15 % dari kebutuhan energy total. Bila kebutuhan energy dalam sehari 2450
kkal, energy yang berasal dari protein hendaknya sebesar 245 – 368 kkal atau 61 – 92 gram
protein
Lemak 10 – 25 % dari kebutuhan energy total. Bila kebutuhan energy dalam sehari 2450
kkal, energy yang berasal dari lemak hendaknya sebesar 245 – 613 kkal atau 27 – 68 gram
lemak.
Karbohidrat 60 – 70% dari kebutuhan energy total, atau sisa dari kebutuhan energy
dikurangi energy yang berasal dari protein dan lemak. Bila kebutuhan dalam sehari 22450
kkal, energy yang berasal dari karbohidrat hendaknya sebesar 1470 – 1838 kkal, atau 368 –
460 gram karbohidrat
ASUPAN MIKRONUTRIEN DAN KELOMPOK-KELOMPOK MAKANAN
Mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral, sangat diperlukan untuk fungsi tubuh,
walaupun tidak menghasilkan energy. Berbagai macam makanan dikonsumsi untuk
memperoleh makronutrien. Minum susu skim akan memberikan kalsium (Ca), daging ayam
dan sayurkaya akan zat besi (Fe), vitamin C dan B. sebaiknya mengkonsumsi buah buahan
sebagai makanan ringan.
OBESITAS ; KELAPARAN
Penilaian status gizi dengan cara antropometri, antara lain dilakukan menggunakan indeks
massa tubuh (IMT). BH
IMT = BERAT BADAN (KG)
kekurangan nutrisi
jumlah harian yang direkomendasikan (RDA) dari nutrisi ditentukan oleh berapa banyak
yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. nutrisi dapat diperoleh dalam varienty cara-dari
makan makanan yang bervariasi untuk mengambil suplemen vitamin.
kekurangan gizi terjadi ketika tubuh tidak menyerap nutrisi dalam jumlah yang diperlukan.
kekurangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti masalah pencernaan,
masalah kulit, terhambat atau pertumbuhan tulang yang rusak, bahkan demensia
jenis kekurangan gizi
kekurangan zat besi
: Kekurangan gizi yang paling luas di seluruh dunia, yang dapat mengakibatkan anemia. zat
besi ditemukan dalam makanan seperti daging merah, gelap, sayuran hijau, dan kuning telur.
itu membantu tubuh Anda membuat sel-sel darah merah. sel darah merah menghasilkan lebih
kecil dan lebih pucat daripada sel-sel darah yang sehat.
organisasi kesehatan dunia:
lebih dari 30% dari populasi dunia menderita kondisi ini. itu adalah lazim di negara
berkembang dan negara maju (WHO). pada kenyataannya, anemia defisiensi besi
mempengaruhi begitu banyak orang yang sekarang secara luas diakui sebagai epidemi
kesehatan masyarakat.
penyakit kekurangan gizi
Kekurangan gizi dapat mengambil dari dari kekurangan dari
1. total asupan kalori
2. asupan protein
3. nutrisi penting tertentu seperti vitamin dan, lebih jarang, asam amino tertentu
(komponen protein) dan asam lemak.
protein-energi malnutritions (PEM): lazim di daerah-daerah tertentu.
sekitar 2/3 Dari populasi dunia memiliki kurang dari cukup makanan untuk dimakan.
tidak hanya kuantitas memadai tapi kualitas makanan nutrisi kekurangan dan biasanya tidak
memiliki protein. di daerah kekurangan gizi memiliki dampak terbesar pada kaum muda.
Kematian dari PEM hasil dari kegagalan anak untuk berkembang, dengan penurunan
berat badan progresif dan kelemahan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan infeksi dan
penyakit, biasanya beberapa dari gangguan bakteri atau parasit gastrointestinal. dalam
keadaan lain cukup kalori mungkin tersedia, tetapi kekurangan protein menyebabkan
gangguan yang dikenal sebagai kwashiorkor.
gejala kekurangan gizi
kehilangan selera makan ; retardasi pertumbuhan; gejala neurologis; amnesia; kebingungan;
gejala yang lebih: