Anda di halaman 1dari 12

PENYAKIT KARDIOVASKULER TERKAIT

PRAKTEK KLINIK DOKTER GIGI


Dr. Zulfahmi

Jantung Manusia

PENYAKIT JANTUNG TerkaitPraktek DOKTER GIGI


 Penyakit jantung koroner
 Penyakit jantung hipertensi
 Penyakit jantung katup
(karena da kebocoran jantung)
 Penyakit jantung anemia
 Penyakit jantung tiroid
 Penyakit jantung bawaan
 Gagal Jantung
 Dan lain-lain

Penyakit Jantung Koroner (PJI)


Untaian proses aterosklerosis
normal Mulai menebal Mulai rapuh Menyumbat
dan bocor
Komposisi plak dan sumbatan: LDL-C, sel2 radang dan bekuan darah ( trombus )

 Apakah yang dimaksud dengan FAKTOR RISIKO ?


FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER
adalah segala sesuatu baik penyakit, perilaku hidup atau zat dalam darah yang dapat berakhir
sebagai serangan jantung.
Lebih besar laki laki untuk resiko serangan jangtung, karena wanita itu melahirkan dan
menghasilkan hormone esterogen, kecuali wanita itu telah menapause
 Bagaimana peran FAKTOR RISIKO pada PENYAKIT JANTUNG KORONER ?
Semua faktor risiko tadi berperan pada proses aterosklerosis :
• Suatu proses yang rumit dan bersifat multifaktorial.
• makin banyak faktor risiko makin cepat matangnya pene-
balan dinding vaskular jantung ( plak aterosklerosis ) dan makin
mudah rapuh pecah
• isi dari plak masuk dalam “ liang pipa “ pembuluh vaskular
menyumbat pembuluh koroner serangan jantung
Bagaimana upaya mencegah terjadinya
PENYAKIT JANTUNG KORONER ?
Pencegahan dibagi menjadi :
1. Pencegahan Primer : Pola Hidup dan Obat
2. Pencegahan Sekunder : Pola Hidup dan Obat
FAKTOR RISIKO KLASIK
 NONMODIFIABLE ( Tidak dapat dimodifikasi ):
 Age
 Gender
 Family history of premature CAD
 Menopause
 Genetic
 MODIFIABLE ( Dapat dimodifikasi ) :
 Hypertension
 Diabetes
 Total Cholesterol
 LDL Cholesterol
 Low HDL Cholesterol
 Smoking
 Sedentary Lifestyle
 Obesity
 Personality traits : hostility, stress, depression, anxiety

1. CHEST DISCOMFORT or ANGINA


o Merupakan keluhan yang terbanyak pada orang-orang yang mencari
pertolongan ke Rumah Sakit (terutama Unit Gawat Darurat)
o Semua kondisi yang membuat perasaan tidak nyaman di tubuh pada lokasi antara
toraks dan abdomen
o Mempunyai implikasi klinis dengan prognosis yang bervariasi mulai dari
ringan sampai fatal bahkan menyebabkan kematian

PENYAKIT JANTUNG KORONER


 Masih merupakan penyebab kematian terbanyak di negara maju maupun bbrp negara
berkembang termasuk Indonesia
 Estimasi menjadi penyebab kematian pertama (36% dari seluruh kematian pd thn 2020)
 Tingginya angka mortalitas, morbiditas dan beban sosial ekonomi yang ditimbulkan
 Pencegahan primer pada populasi dan pencegahan sekunder pada penderita PJK
 PJK ~ Faktor Risiko
Kerusakan otot jantung akibat sumbatan pembuluh coroner

Gangguan Irama Jantung sebagai salah satu komplikasi penyakit jantung coroner

Perbandingan antara gambaran rontgen dada yang normal (kiri) dan jantung yang membesar
(kanan)

Kelainan anatomis otot jantung yang menebal


Hasil pemeriksaan echocardiography jantung yang abnormal akibat kerusakan otot jantung

Tindakan pemasangan stent di dalam pembuluh darah arteri koroner jantung


Prevention of Coronary Heart Disease
No Gender Difference !!!
 No Smoking
 Weight Reduction/Maintenance
 Regular Exercise
 Control of High Blood Pressure
 Reduction in High Cholesterol
Perbaikan pada aliran darah koroner setelah
dilakukan pemasangan stent koroner
1

5
HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI

Krisis Hipertensi
Hypertensive Emergency:
Perlu penurunan TD segera dengan obat anti hipertensi secara parenteral, karena
telah terjadi kerusakan target organ secara akut atau progresif.
Hypertensive Urgency:
TD naik secara nyata tetapi belum ada simtom berat atau kerusakan target organ
yang progresif.
TD tidak perlu segera diturunkan, sering diberikan obat oral.
Contoh :
- accelerated malignant hypertension (partly)
- perioperative hypertension
- less severe body burn
- epistaxis.
Faktor presipitasi harus diatasi, misal: pain, anxiety, hypoxia.
Accelerated-malignant hypertension:
- TD naik nyata dengan kelainan funduskopi.
Biasanya pada hipertensi kronik dengan kenaikan progresif.
Hypertension encephalopathy:
- Kenaikan TD nyata secara mendadak.
- cephalgia berat
- perubahan status mental.
- reversibel bila TD diturunkan dan belum ada kerusakan.
- penyebab: misal eclampsia
Skema inisiasi dan progresi accelerated-malignant hypertension:
Critical degree of hypertension
Local effects Systemic effects
(PG, RB dll) (RAS, catechol, vasopressin)
Endothelial damage
Pressure natriuresis
Platelet deposition
Mitogenic and migration Hypovolemia
factor
Myointimal proliferation Further increase in vaso-
pressor
Further rise in BP and
vascular damage
(cat) (rat)
Tissue ischemia.
The cascade begins at MAP 150 mmHg.
Hypertensive Encephalopathy.
Tanpa/dengan kerusakan struktur akibat accelerated-malignant hipertensi,
peningkatan TD progresif dpt menyebabkan hipertensi encephalopathy.
Terjadi perubahan pada fungsi saraf pusat.
DD: Conditions that may mimic a hypertensive encephalopathy.
- Gagal jantung kiri akut
- Uremia, terutama volume overload
- CVA.
- Hemoragi subarachnoid
- Tumor otak
- Trauma kepala
- Epilepsi
- Collagen disease: SLE dg. Cerebral vasculitis
- Encephalitis
- Drug ingestion: simpatomimetik (cocain)
- Hipercalcemia
- Acute anxiety dengan sindrom hiperventilasi atau panic attack.
Terapi hipertensi urgencies:
- biasanya per oral, kecuali:
TD sangat tinggi, meskipun asimtomatik dan
ada bahaya akan terjadi kerusakan target organ.
Uncontrolled severe hypertension:
Severe HT (>180/120)
Encephalopathy
progressing target organ damage.
Yes No
(HT emergency)
New onset Prior similar experience
Parenteral (HT urgency) (uncontrolled HT)
oral reinstitute oral Rx
Identify cause
(Renovascular HT) closely follow up

Situasi Penanganan Hipertensi saat ini


THE RULE OF HALVES
• Thick lines : The most rational combination
• The frames indicate classes of agents proven to be beneficial
in controlled intervention trials.
Tanpa Obat (Non Farmaka)
 Pengobatan non farmaka adalah berupa:
- diet rendah garam
- Olahraga teratur, karena membuat badan menjadi fit, dan mengontrol kadar
hormon adrenalin
- Menurunkan berat badan pada yang overweight.
Globalisasi dan Hipertensi
 Perubahan Menu makanan
 Makanan Tradisional ke Fast Food
 Teknologi membuat manusia kurang bergerak
 Polusi
 Meningkatnya Stress oleh meningkatnya persaingan dan perubahan
 Stress menjadi Adrenalin+Rokok+Alkohol=Hipertensi
Pencegahan
 Menjaga diet, berupa:
 garam tidak berlebihan, secukupnya saja yaitu < 2 g/hari.
 banyak makan sayur dan buah, karena banyak mengandung vitamin dan anti
oksidans untuk menetralisir radikal bebas.
 kurangi asupan lemak total dan lemak jenuh.
 banyak makan protein nabati.
 banyak makan serat yang mudah larut dalam air.
 makanan secukupnya dgn kalori 30 kcal/kBB dan seimbang.
 asupan K, Ca, Mg sesuai anjuran.
 tidak merokok
 Berolahraga secara teratur, misal 3 kali seminggu.
 Hindari alkohol.
 Berusaha menghindari stress dengan relaks, bersosialisasi dan memperkuat agama.

Anda mungkin juga menyukai