Anda di halaman 1dari 18

SKENARIO 1

M.D.Irfan
J2A016004
Profesi Dokter Gigi

Susilo laki laki berusia 25 tahun, melakukan pemeriksaan dan perawatan


gigi pada drg. Saitama di kota Z. Perawatan tersebut membutuhkan
kunjungan beberapa kali akibat kasus yang cukup rumit, setelah sekian
lama perawatan akhirnya selesai.
Susilo puas dengan perawatan drg. Saitama sehingga ingin melanjutkan
perawatan rutin di drg. Saitama. Namun setelah beberapa lama tidak
jumpa, susilo mendengar perawatan apa saja yang dia terima dan kasusnya
dari orang lain. Setelah ditelisik ternyata drg Saitama menceritakannya
kepada orang lain.
Susilo tidak terima dengan tindakan drg. Saitama karena dianggap tidak
etis sehingga dia melakukan somasi dan mengancam akan melaporkan
secara hukum ke polisi karena membuka data perawatan dirinya.
Clarify Unfamiliar Terms STEP 1

1. Etika : Ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral.
2. Somasi : sebuah teguran terhadap pihak calon tergugat pada proses
hukum.
Define The Problem STEP 2

1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?


2. Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar dari etika?
3. Jelaskan prinsip dasar veracity!
4. Jelaskan bagaimana norma hukum dan kaidah profesi
5. Dari skenario etika profesi apa yg dilanggar? Dan jelaskan!
6. Jelaskan apa saja penerapan etika dalam praktek edokteran gigi?
7. Berdasarkan skenario, Apa sanksi yang di dapatkan oleh dokter?
8. Jelaskan prinsip dasar justice!
9. Sebutkan beberapa contoh penerapan prinsip" dasar etik?
10.Jelaskan apa yang dimaksud prinsip dasar benefience!
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi? STEP 3

Seperangkat (tertulis) tentang peraturan-peraturan etika yang memuat


apa yang dibolehkan dan larangan (apa yang harus dihindari) sebagai
pedoman bagi dokter dalam menjalankan profesinya.
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar dari STEP 3
etika?

A. Respect for Autonomy (Menghormati Otonomi Pasien)


B. Beneficence (Berbuat Baik)
C. Non-maleficence (Tidak Merugikan Orang Lain)
D. Justice (Keadilan)
E. Veracity (Jujur dan Amanah)
3. Jelaskan prinsip dasar veracity! STEP 3

Veracity (Jujur dan Amanah)


Dokter harus dapat menjaga amanah dan kepercayaan, dan selalu
menjaga rahasia pasien bahkan sampai pasien tersebut meninggal
dunia.
Etika STEP 4

Etika Profesi

Pengertian Hubungan Hukum dan Etika Prinsip Dasar

Autonomy Beneficence Non-Maleficence Justice Veracity


Learning Objective STEP 5

1. Jelaskan hubungan etik dengan hukum!


2. Jelaskan mengenai kaidah masyarakat, norma hukum dan kaidah
profesi!
3. Jelaskan pengertian prinsip" dasar etis (Otonomi, beneficience, non
malificiene, justice dan veracity) !
4. Hadits
1. Hubungan etik dengan hukum STEP 6

• Etika kedokteran sangat berhubungan dengan hukum. Hukum secara khusus


mengatur bagaimana dokter harus bertindak berhubungan dengan masalah
etika dalam perawatan pasien dan penelitian. Badan yang mengatur dan
memberikan ijin praktek medis dapat menghukum dokter yang melanggar
etika.
• Hukum tentang praktik kedokteran diatur dalam UU no.29 tahun 2004
• Kode etik kedokteran gigi Indonesia diatur dalam Surat Keputusan Nomor:
SKEP/034/PB PDGI/V/2008

Reynold, John; Williams. 2005. Medical Ethics Manual. Ethics Unit of the World Medical Association.
Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Surat Keputusan Nomor: SKEP/034/PB PDGI/V/2008 Tentang Kode etik kedokteran gigi indonesia pengurus besar
persatuan dokter gigi indonesia.
2. Jelaskan mengenai kaidah masyarakat, STEP 6
norma hukum dan kaidah profesi!

• Kaidah adalah patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam


bertindak. Hukum dan kaidah-kaidah sosial saling berhubungan.
• Norma Hukum merupakan aturan yang sumbernya dari negara atau
pemerintah. Norma hukum dibuat oleh pejabat pemerintah yang memiliki
wewenang dengan tertulis serta sistematika tertentu.

Tindakan Kaidah Profesi

Budi, Ananta Tantri. 2009. Upaya bantuan hukum dokter gigi dalam menghadapi sengketa medis. Fakultas
Kedokteran Gigi - Universitas Airlangga
Sutarni. 2015. Manusia Moralitas Dan Hukum. Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara.
3. Prinsip Dasar Etis STEP 6

A. Respect for Autonomy (Menghormati Otonomi Pasien)


Makna utama otonomi individu adalah aturan pribadi atau perseorangan dari diri
sendiri yang bebas dari campur tangan orang lain.
• Cara Penerapan prinsip Autonomy:
1. Menyampaikan kebenaran atau berita yang sesungguhnya (tell the truth)
2. Menghormati hak pribadi orang lain (respect the privacy of others)
3. Melindungi informasi yang bersifat rahasia (protect confidential information)
4. Mendapat persetujuan untuk melakukan tindakan terhadap pasien (obtain
consent for interventions with patients)
5. Membantu orang lain membuat keputusan yang penting (when ask, help
others make important decision)

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh
3. Prinsip Dasar Etis STEP 6

B. Beneficence (Berbuat Baik)


Beneficence adalah kewajiban moral untuk melakukan suatu tindakan demi
kebaikan atau kemanfaatan orang lain (pasien).
• Beberapa contoh penerapan prinsip beneficence ini adalah:
1. Melindungi dan menjaga hak orang lain.
2. Mencegah bahaya yang dapat menimpa orang lain.
3. Meniadakan kondisi yang dapat membahayakan orang lain.
4. Membantu orang dengan berbagai keterbatasan.
5. Menolong orang yang dalam kondisi bahaya.

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh
3. Prinsip Dasar Etis STEP 6

C. Non-maleficence (Tidak Merugikan Orang Lain)


Prinsip non-maleficence, yaitu melarang tindakan yang membahayakan atau
memperburuk keadaan pasien. Pada dasarnya, prinsip non-maleficence
memberikan peluang kepada pasien, walinya dan para tenaga kesehatan untuk
menerima atau menolak suatu tindakan atau terapi setelah menimbang manfaat
dan hambatannya dalam situasi atau kondisi tertentu.

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh
3. Prinsip Dasar Etis STEP 6

D. Justice (Keadilan)
Prinsip Justice adalah memperlakukan orang lain secara adil, layak dan
tepat sesuai dengan haknya.
Penerapan prinsip justice, antara lain Untuk setiap orang ada pembagian
yang merata (equal share) berdasarkan kebutuhan (need), usahanya (effort),
kontribusinya (contribution), dan berdasarkan manfaat atau kegunaannya
(merit).

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh
3. Prinsip Dasar Etis STEP 6

E. Veracity (Jujur dan Amanah)


Dokter harus dapat menjaga amanah dan kepercayaan, dan selalu
menjaga rahasia pasien bahkan sampai pasien tersebut meninggal dunia.

Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh
Hadits STEP 6

“Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak akan masuk surga orang
yang banyak melakukan tindakan namimah’.” (HR Muslim)

Namimah artinya mengambil pembicaraan sebahagian orang dan


menyampaikannya kepada sebahagian yang lain. Berita tersebut bisa jadi
menimbulkan perasaan tidak enak bagi yang mendengarnya maupun bagi yang
disebut di dalamnya. Misalnya, berita mengenai aib seseorang. Tentu ketika
disebarkan, berita tentang aib itu tidak menyenangkan orang yang
menyandangnya.
(Dr. Muhammad Machasin Guru besar UIN Sunan Kalijaga)
Daftar Pustaka

• Afandi, Dedi. 2017. Kaidah Dasar Bioetika Dalam Pengambilan Keputusan Klinis Yang
Etis. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
• Budi, Ananta Tantri. 2009. Upaya bantuan hukum dokter gigi dalam menghadapi
sengketa medis. Fakultas Kedokteran Gigi - Universitas Airlangga
• Reynold, John; Williams. 2005. Medical Ethics Manual. Ethics Unit of the World Medical
Association.
• Surat Keputusan Nomor: SKEP/034/PB PDGI/V/2008 Tentang Kode etik kedokteran gigi
indonesia pengurus besar persatuan dokter gigi indonesia.
• Suryadi, Taufik. 2009. Prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran.
Fakultas Kedokteran Unsyiah Banda Aceh.
• Sutarni. 2015. Manusia Moralitas Dan Hukum. Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera
Utara.
• Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai