Bahasa Indonesia - Klipping
Bahasa Indonesia - Klipping
Selain peralihan status PTN-BH, penyerapan remunerasi mulai saat ini perlu dipersiapkan.
Salah satu keuntungan tersendiri diberikan kepada satuan kerja universitas berstatus
Badan Layanan Umum (BLU). Seperti yang dirasakan saat ini, bahwa adanya fleksibilitas
dalam penataan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Keuangan pada satuan kerja BLU.
Oleh karena itu, khususnya bagi seluruh universitas berstatus BLU yang ada di
Indonesia, Kemendikbud mewajibkan untuk segera mengajukan remunerasi dan status BLU
sebagai persyaratan untuk pengajuan remunerasi.
Itulah salah satu fleksibilitas yang diberikan oleh satuan kerja berstatus BLU, kata
Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Sumber Daya Unhas periode
2006-2014, Dr. dr. A. Wardihan Sinrang, M.S., Minggu (14/9).
Untuk Unhas sendiri, pengajuan ini telah melalui tahap kedua yaitu pada Kementerian
Keuangan untuk dinilai dan diputuskan, apakah remunerasi ini akan diberlakukan atau tidak
di Unhas. Namun, amanah dari Kemendikbud tidak bisa dipungkiri. Mulai dari sekarang,
rancangan penyerapannya menjadi salah satu perhatian pihak universitas untuk menyiapkan
diri sebelum remunerasi disetujui.
Mulai dari sistem pengelolaan keuangannya yang menuju status Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dan remunerasi yang akan mengikuti sistem PTN-BH pula.
Sehingga, universitas diberikan kewenangan otonom untuk membiayai pemberian tunjangan
untuk pegawai dan dosennya, selain dari bantuan pendanaan dari pendapatan Negara Bukan
Pajak. Konsekuensinya, Unhas harus pintar mencari pundi-pundi sumber pendanaan.
Tidak hanya itu, lain halnya dari sistem penyerapannya, Prof.Dr. Muh Ali, S.E., M.S.,
selaku Wakil Rektor bagian Administrasi Umum, Keuangan, dan Sumber Daya yang kini
menjabat mengatakan bahwa, jika remunerasi ini diterima maka setiap pegawai maupun
dosen akan betul-betul hanya akan dinilai esensi kerjanya. Kita akan melakukan penilaian
kerja, karena setiap orang akan berbeda yang dia terima walaupun punya golongan atau
pangkat yang sama, jelasnya, Senin (1/9).
Khususnya untuk dosen, perlu diketahui bahwa sebelumnya dosen telah memiliki
aturan pemberian tunjangan sertifikasi pendidik sebagai tunjangan profesi, kehormatan, dan
guru besar yang mengarah pada pengakuan dan kenaikan pangkat. Sedangkan, remunerasi
mempunyai pengertian pemberian tunjangan kinerja atau intensif hasil kerja sebagaimana
tugasnya sebagai dosen. Kesimpulannnya, dosen tetap akan menerima tunjangan sertifikasi
dan tunjangan kinerja karena pada dasarnya pemberian tunjangannya mempunyai tujuan yang
berbeda.
Dalam penyerapan remunerasi, dosen akan dinilai berdasarkan kewajibannya
melaksanakan tridharma perguruan tinggi, dengan menghitung seberapa sering melakukan
penelitian dalam setahun dan kehadirannya dalam mengajar. Kalau dia dosen, penelitian dan
pengabdiannyanya banyak, maka banyak juga intensif kinerjanya. Jadi, bisa saja dosen yang
tanpa jabatan menerima lebih banyak dari pada yang ada jabatannya, sambung Dekan
Fakultas Ekonomi Unhas periode 2009-2013, Muh Ali.
Ia menambahkan bahwa dalam pemberian honor akan ada perbedaan, seperti honor
mengajar, panitia, dan honor menjadi koordinator kepanitiaan. Pada remunerasi, hal itu telah
ditiadakan karena sekali pembayaran. Komponen remunerasi tidak persis sama dengan Tukin.
Istilah honor akan ditiadakan karena akan terjadi sekali pembayaran.
Sedangkan untuk pegawai, dalam remunerasi pemberian tunjangan dan sistem
penilaian kinerja hampir sama dengan penyerapan pemberian Tunjangan Kinerja (Tukin)
yang berlaku pada tahun 2013, yang dinilai berdasarkan golongan, kedisiplinan kehadiran,
dan pencapaian kerja berupa laporan hasil kerja setiap bulannya untuk dievaluasi.
Sementara itu, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A., mengatakan bahwa, jika
pemerintah menyetujui pengajuan remunerasi ini, kami berharap secepatnya dikeluarkan
ketetapannya. Kita sudah siap, saya dan beberapa rektor lainnya sudah membicarakan ini
dan mulai menghitung anggaran remunerasi yang akan diberlakukan di Unhas, jelasnya.
Jika remunerasi ini benar-benar diterapkan di Unhas, maka tidak hanya pegawai yang
akan menerima hasil dari kinerja, dosen pun ikut serta menerima pendanaan dari remunerasi
dan akan dihitung sejak Januari 2014.
KLIPPING
BAHASA INDONESIA
OLEH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014