Berusaha untuk mencapai biaya keseluruhan lebih rendah daripada rival, pada produk yang comparable yang menarik pembeli dalam jumlah besar. Biasanya dengan menawarkan harga lebih rendah daripada rival. Dua Jalan Utama untuk Mencapai Cost Advantage a. Melakukan aktivitas value-chain yang paling efektif dari segi cost dibanding rival Perusahaan harus memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor yang disebut cost drivers. Pendekatan untuk cost-cutting antara lain: 1) Menangkap semua skala ekonomi yang tersedia - Bisa sepanjang aktivitas value chain - Seringkali pabrik yang besar lebih ekonomis untuk dioperasikan daripada pabrik kecil - Dalam industri global, menjual produk yang kebanyakan sejenis ke seluruh dunia cenderung menurunkan biaya per unit daripada membuat produk yang berbeda-beda untuk tiap pasar di tiap negara - Economies of scale juga bisa tercapai lewat marketing. 2) Memanfaatkan sepenuhnya pengalaman dan efek dari kurva pembelajaran - Biaya melakukan aktivitas bisa menurun seiring berjalannya waktu karena ada pembelajaran dan pengalaman yang dibangun 3) Mengoperasikan fasilitas pada kapasitas total - Semakin tinggi laju penggunaan kapasitas suatu fasilitas memungkinkan depresiasi dan fix cost lainnya dibagi rata terhadap sejumlah unit yang besar sehingga menurunkan fix cost per unit. 4) Meningkatkan efisiensi supply chain - Bekerjasama dg pemasok untuk merampingkan proses pemesanan dan pembelian - Mengurangi inventory cost dengan praktik Just In Time - Menghemat penanganan dan pengiriman material 5) Mengganti input yang lower-cost sepanjang hanya ada sedikit atau tidak ada manfaat sama sekali terhadap kualitas produk atau performa - Jika biaya dari bahan mentah tertentu mahal, perusahaan dapat mengganti dengan item yang lebih murah selama tidak mengorbankan kualitas 6) Menggunakan daya tawar perusahaan terhadap supplier pada sistem rantai pasokan untuk mendapatkan kelonggaran - Dengan bargaining power yang tinggi perusahaan bisa mendapatkan diskon jika membeli dalam jumlah banyak 7) Menggunakan sistem online dan software yang canggih untuk mencapai efisiensi operasional - Sharing data dan jadwal produksi dengan supplier - Ditambah penggunaan softaware ERP dan MES - Dapat mengurangi penyimpanan barang2, memangkas waktu produksi, dan menurunkan kebutuhan tenaga kerja 8) Meningkatkan desain proses dan menggunakan teknologi produksi yang lebih maju - Menggunakan desain untuk prosedur di pabrik dan teknik CAD yang memungkinkan metode produksi lebih terintegrasi dan efisien - Berinvestasi pada teknologi produksi berbasis robot - Beralih ke proses produksi skala besar 9) Waspada terhadap manfaat secara biaya dari outsourcing atau integrasi vertical - Outsourcing aktivitas pendukung bisa jadi lebih ekonomis daripada aktivitas itu dikerjakan sendiri 10) Memotivasi karyawan melalui insentif dan budaya perusahaan - Sistem insentif tidak hanya mendorong produktivitas yang lebih besar tapi juga inovasi yang cost-saving yang datang dari saran para pekerja b. Merubah value chain keseluruhan dari perusahaan untuk menghilangkan atau melewati beberapa aktivitas yang mengeluarkan biaya 1) Menjual langsung ke konsumen dan melewati aktivitas dan biaya dari distributor serta dealer. Perusahaan bisa membuat direct sales sendiri, meski menambah cost terkait maintaining tetapi lebih murah daripada menggunakan distributor luar. Aktivitas penjualan dilakukan dari website lebih murah daripada menjual barang lewat distributor 2) Mempersingkat operasi dengan menghilangkan langkah kerja dan aktivitas yang low-value added atau tidak diperlukan Dalam jaringan supermarket, barang dari pabrik terkadang langsung dikirim ke toko/gerai daripada melewati pusat distribusi 3) Mengurangi biaya penanganan dan pengiriman barang dengan mempunyai supplier dengan lokasi pabrik/gudang dekat dengan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Kapan low-cost provider strategy berjalan maksimal 1) Ketika persaingan harga di antara rival kuat. Low cost provider berada dalam posisi untuk bersaing secara ofensif dengan basis harga, untuk mendapatkan pangsa pasar dari rival, memenangkan bisnis atas konsumen yang sensitive harga, dan untuk bertahan dari perang harga. 2) Ketika produk dari rival secara esensial identic 3) Susah untuk mencapai diferensiasi produk ketika perbedaan antara atribut produk dengan brand tidak jadi masalah untuk pembeli price sensitive 4) Kebanyakan pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama standardisasi yang menang yang low-cost 5) Pembeli mendapatkan low cost dengan mengganti pembelian dari 1 produk ke produk lain low switching cost memberikan pembeli fleksibilitas Perangkap yang harus dihindari untuk mencapai low-cost provider strategy 1) Perusahaan terlalu berlebihan dalam memotong harga 2) Terlalu bergantung pada pendekatan pengurangan harga yang bisa mudah ditiru oleh rival 3) Terlalu terpaku pada pengurangan biaya 2. A Broad Differentiation Strategy Berusaha untuk membedakan produk yang ditawarkan perusahaan dari rival dengan sifat (atribut) yang akan menarik konsumen dalam jumlah besar. - Cocok ketika kebutuhan dan selera konsumen terlalu beragam untuk dipuaskan dengan produk standar - Perlu studi untuk menentukan atribut apa yang dinilai oleh konsumen : menarik, bernilai (valuable) dan pantas untuk dibeli Diferensiasi yang berhasil memungkinkan perusahaan untuk: - Memberikan harga premium untuk produknya - Meningkatkan penjualan - Mendapatkan pembeli yang loyal terhadap brand produknya Sudut pandang diferensiasi: - Rasa yang unik (RedBull, Listerine) - Fitur beragam (Microsoft Office, Apple Watch) - Layanan superior (Ritz-Carlton) - Ketersediaan suku cadang (Morgan Motors) - Desain dan performa (BMW, Mercedes) - Desain fashion tinggi (Prada, Gucci) - Ketangguhan produk (Bosch) - Kualitas (Michelin) - Keunggulan teknologi (3M) Mengelola Value Chain untuk Menciptakan Atribut yang Berbeda Value Drivers 1) Menciptakan fitur produk dan atribut performa yang menarik berbagai macam pembeli. Fitur terkait fisik dan fungsional suatu produk memiliki pengaruh yang besar pada diferensiasi misalnya fitur seperti tambahan untuk keselamatan. Penampilan merupakan faktor diferensiasi yang penting terkait pakaian dan kendaraan. 2) Meningkatkan layanan konsumen atau menambahkan layanan tambahan Layanan konsumen yang semakin lebih baik, di area seperti pengiriman, pengembalian, dan perbaikan bisa menjadi faktor penting untuk menciptakan diferensiasi pada produk yang superior. 3) Berinvestasi ke aktivitas R&D yang terkait dengan produksi Terlibat dalam produksi R&D memungkinkan pembuatan pesanan khusus dengan biaya yang lebih efisien, menyediakan berbagai macam produk, atau meningkatkan kualitas produk. 4) Berusaha untuk meningkatkan inovasi dan teknologi Inovasi yang sukses merupakan faktor pembeda yang kuat. Jika inovasi juga terbukti susah ditiru, melalui perlindungan paten, dapat memberikan perusahaan yang first- mover keuntungan yang sifatnya berkelanjutan 5) Mengejar peningkatan kualitas yang berkelanjutan Proses kontrol kualitas mengurangi cacat produk, mencegah kegagalan produk, memperpanjang hidup produk, meningkatkan penggunaan ekonomis, menghasilkan penggunaan oleh konsumen yang lebih nyaman 6) Meningkatkan aktivitas marketing dan brand-building Marketing dan iklan dapat mempunyai efek yang besar pada nilai yang diterima oleh konsumen dan akhirnya niat untuk membayar lebih atas penawaran perusahaan. 7) Mencari input berkualitas tinggi Kualitas input bisa mempengaruhi performa/kualitas produk akhir. 8) Menekankan aktivitas pengelolaan SDM yang dapat meningkatkan skill, keahilan dan kemampuan dari pekerja Perusahaan yang mempunyai pekerja dengan skill, keahlian, dan kemampuan yang lebih tinggi akan bisa menghasilkan inovasi-inovasi sebagai faktor pembeda dari rival Mengubah Value Chain System untuk Meningkatkan Diferensiasi - Berkoordinasi dengan jaringan untuk meningkatkan customer value Menetapkan standar untuk partner di hilir agar diikuti, menyediakan template untuk menstandarkan praktik penjualan, melatih personel, berkoordinasi dengan retailer dapat meningkatkan pengalaman belanja konsumen - Berkoordinasi dengan supplier untuk lebih baik dalam mengirimkan kebutuhan konsumen Koordinasi yang erat dengan supplier bisa meningkatkan diferensiasi dengan mempercepat siklus pengembangan produk atau mempercepat pengiriman produk akhir ke konsumen Menyampaikan Superior Value melalui Strategi Diferensiasi yang luas Strategi diferensiasi bergantung pada pemenuhan kebutuhan konsumen dengan cara yang unik atau menciptakan kebutuhan baru melalui aktivitas seperti inovasi. Tujuannya adalah menawarkan konsumen sesuatu yang rival tidak dapat lakukan setidaknya dalam tingkat kepuasan tertentu. Terdapat empat rute dasar untuk mencapai tujuan tersebut: a) Menggabungkan atribut produk dan fitur pengguna yang menurunkan biaya keseluruhan pembeli ketika menggunakan produk perusahaan Hal ini merupakan faktor pembeda karena dapat membantu pembeli bisnis lebih kompetitif di pasar mereka dan lebih profit. Produsen material dan komponen memenangkan pesanan untuk produk mereka dengan: - Mengurangi limbah dari material bahan baku - Mengurangi kebutuhan penyimpanan (just in time delivery) - Menggunakan sistem online untuk mengurangi biaya pengadaan dan proses pemesanan b) Menggabungkan fitur fisik dari produk yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Bisa dengan meningkatkan spesifikasi produk, meningkatkan desain, hemat waktu bagi konsumen, lebih tangguh, membuat produk lebih bersih, aman, tenang, mudah digunakan, mudah dibawa kemana-mana, lebih nyaman, atau lebih tahan lama daripada produk rival. c) Menggabungkan fitur tidak berwujud yang meningkatkan kepuasann konsumen Contohnya brand. Toyota Prius menarik dari segi lingkungan, bagi pengguna mobil yang sadar akan lingkungan karena merk tersebut menyampaikan misi tersebut. d) Memberikan sinyal tentang nilai dari produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Sinyal bisa berupa; harga tinggi (mengindikasikan kualitas dan performa tinggi), pengemasan yang lebih menarik atau mewah, penambahan konten yang menekankan atribut produk yang menonjol, kualitas brosur dan presentasi penjualan, kemewahan dan kenyamanan fasilitas penjualan. Kapan Strategi Diferensiasi Bekerja Maksimal Strategi diferensiasi cenderung untuk maksimal di pasar dengan kondisi dimana: 1) Kebutuhan konsumen dan penggunaan produk beragam Keberagaman selera pembeli memungkinkan industri untuk memisahkan diri dengan atribut produk yang menarik untuk pembeli tertentu. 2) Terdapat banyak cara untuk mendiferensiasi produk/jasa yang mempunyai nilai bagi konsumen Industri dimana kompetitor memiliki peluang untuk menambahkan fitur ke produk dan jasa cocok untuk strategi diferensiasi. 3) Beberapa perusahaan rival mengikuti pendekatan diferensiasi yang sama Pendekatan diferensiasi terbaik termasuk mencoba untuk menarik konsumen pada dasar atribut yang tidka dapat ditekankan oleh rival. 4) Perubahan teknologi berjalan cepat dan persaingan berkisar pada fitur produk yang berkembang pesat Menambah minat pembeli dan menyediakan ruang untuk mencapai diferensiasi. Perangkap yang harus dihindari dalam Mencapai Strategi Diferensiasi a) Strategi diferensiasi yang mudah dan cepat untuk ditiru oleh rival merupakan indikasi strategi tersebut gagal b) Strategi diferensiasi juga bisa tidak terlalu berhasil jika pembeli hanya melihat value yang kecil di dalam keunikan produk perusahaan c) Terlalu banyak investasi yang dikeluarkan untuk diferensiasi produk yang ditawarkan oleh perusahaan d) Menawarkan hanya perbaikan yang sepele terkait kualitas, layanan, atau performa dari produk yang ditawarkan e) Terlalu diferensiasi sehingga kualitas, fitur, atau level layanan produk justru melebihi kebutuhan sebagian besar konsumen f) Mengenakan harga premium yang terlalu tinggi 3. Focused (or Market Niche) Strategies Niche market yang dituju bisa dari segi geografis, jenis konsumen, atau segmen produk tertentu. a. A Focused Low-Cost Strategy Berkonsentrasi pada kebutuhan konsumen di segmen yang lebih kecil (atau market niche) dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini pada biaya yang lebih rendah dari rival. Perbedaan focused low-cost dengan low-cost provider adalah pada ukuran dari kelompok konsumen yang dituju. b. A Focused Differentiating Strategy Berkonsentrasi pada segmen pembeli yang lebih kecil dan mengalahkan rival dengan menawarkan sifat/atribut yang disesuaikan dengan selera dan kebutuhan pembeli daripada yang dilakukan oleh rival. Kesuksesan strategi ini bergantung pada 1) Eksistensi dari segmen pembeli yang mencari atribut produk khusus 2) Kemampuan perusahaan untuk menciptakan produk atau jasa yang berbeda dari yang ditawarkan rival pada market niche yang sama Kapan Focused Low-Cost atau Focused Differentiation Strategy itu Menarik 1) Target market niche cukup besar untuk bisa untung dan menawarkan potensi untuk tumbuh yang bagus 2) Industry leader memilih untuk tidak berkompetisi di niche market sehingga menghindari berkompetisi dengan kompetitor terbesar dan terkuat 3) Bagi kompetitor multisegmen, melayani niche market terlalu memakan biaya, apalagi jika di saat bersamaan juga melayani konsumen utama 4) Dengan memilih niche market, menjadi lebih fokus Risiko dari Focused Low Cost atau Focued Differentiation Strategy Fokus membawa beberapa risiko. a) Kompetitor di luar niche market menemukan cara yang efektif untuk mencocokan kemampuan perusahaan dalam melayani niche market. b) Potensi berubahnya selera dan kebutuhan dari anggota niche market ini ke produk2 dengan atribut yang disediakan oleh market yang lebih besar. 4. A Best-Cost Provider Strategy Menggabungkan atribut2/sifat2 produk berkualitas pada harga murah dibandingkan rival. Esensi dari best-cost provider adalah memberikan konsumen more value for the money. Untuk bisa menggunakan strategi best-cost provider, perusahaan harus mempunyai kapabilitas untuk menggabungkan atribut berkelas ke dalam produk yang ditawarkan pada harga yang lebih rendah daripada rival. Target pasar dari best-cost provider adalah konsumen yang sadar akan value, yaitu pembeli yang mencari atribut dan fungsionalitas lebih pada harga yang murah. Contoh: Toyota Lexus Model Toyota Lexus dapat dikatakan comparable dengan Mercedes, BMW, Audi, Jaguar, Cadillac tetapi harganya lebih murah. When a Best-Cost Provider Strategy Work Best Strategi best-cost provider cocok untuk pasar yang mengutamakan diferensiasi, terdapat banyak pembeli sadar value yang dapat didorong untuk membeli produk kelas menengah daripada produk murah atau produk yang mahal. Best cost provider harus memposisikan dirinya antara produk berkualitas menengah pada harga rata-rata ke bawah atau produk berkualitas tinggi dengan rata-rata harga sedikit lebih mahal. The Risk of a Best-Cost Provider Strategy Kerentanan terbesar menggunakan strategi ini adalah terjepit antara strategi perusahaan yang menggunakan low-cost dan strategi diferensiasi. Low-cost provider bisa menarik pembeli dengan godaan harga lebih rendah (meskipun kualitas barang lebih rendah). High-end differentiation bisa mencuri konsumen dengan menawarkan produk yang lebih baik (meskipun harganya lebih mahal).