profil
3. strategi yang paling cocok dari 3 governance (diversifikasi melalui apa aja)
Siemens adalah perusahan multinasional yang berpusat di Munich, Jerman yang didirikan
oleh Werner von Siemens dan Johann Georg Halske pada tahun 1847, yang memproduksi
bisnis dibidang energi, kesehatan, dan industri. Pada tahun 1973 dunia mengalami krisis
minyak yang menyebabkan kegiatan produksi di seluruh dunia mengalami hambatan. Ini
menyebabkan beban yang dipikul terlalu besar, ditambah energi tidak terbarukan ini bisa
menjadi ancaman apabila terlalu mengandalkannya. Siemens salah satu perusahaan yang
terkena dampak tersebut pun mengambil langkah ke depan dalam menghindari kembalinya
krisis, dengan memanfaatkan energi angin, solar, nuklir, air, dan panas bumi sebagai pasokan
listrik. Karena belum banyaknya pesaing yang masuk ke bisnis ini, Siemens sadar akan
energi bagi perusahaan lain. Siemens perlu mengeluarkan biaya yang sangat tinggi dalam
pengembangan energi ini, melihat potensi yang besar dari energi alternatif yaitu angin, solar,
nuklir, air, dan panas bumi yang merupakan energi yang lebih ramah lingkungan dengan
Strategi diversifikasi
Langkah pertama yang perlu dilakukan Siemens untuk dapat menguasai potensi dari
energi alternatif adalah dengan melakukan R&D yang mendalam dari energi angin, solar, air,
dan nuklir, walaupun Siemens terbukti berhasil menjadi pemain kuat dan pemimpin dari
keempat energi tersebut. Siemens juga perlu untuk melakukan R&D pada energi panas bumi
sebagai sumber energi potensial baginya, walaupun perusahaan tidak memiliki sejarah dalam
mengelola energi ini. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan misi mereka yang ingin
menggunakan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, dan mendapatkan profit yang
lebih besar dibandingkan pendapatan yang dihasilkan. Sehingga Siemens dapat mulai
meninggalkan penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan dan beralih mendukung
Dikarenakan sektor energi panas bumi masih dalam tahap perencanaan R&D,
Siemens hanya fokus memanfaatkan empat sektor energi. Tetapi keempat energi ini
membutuhkan proses value chain yang bersifat khusus, sehingga vertical integration sulit
untuk dilakukan. Selain itu, keempat energi ini juga membutuhkan pertimbangan strategi
yang berbeda-beda agar Siemens mendapatkan manfaat dan menekan risiko terjadinya
kerugian. Sehingga Siemens perlu mengambil alternatif strategi yang non vertical
integration, seperti diversifikasi, kontrak, merger, akuisisi, ataupun aliansi. Hal ini diperlukan
untuk mencapai economies of scale dan scope dari lima sektor energi yang menjadi fokus
pengembangan Siemens.
Pertama pada sektor energi angin, Siemens harus memelihara dan mengembangkan
energi angin dengan teknologi turbinnya. Energi angin merupakan energi alternatif yang
pertumbuhannya paling cepat dan diprediksikan menjadi tren energi alternatif untuk masa
depan. Siemens pun terbukti sebagai pemain yang kuat dalam sektor energi angin, dengan
mengakui perusahaannya sebagai instalatur turbin angin terbesar kelima pada 2009 dengan
menginstal 8,8 GW. Hal ini didukung dengan portofolio perusahaan yang lengkap mengenai
pengembangan turbin angin, dimulai dari desain komponen dan sistem, R&D,
total pendapatannya di 2008. Selain itu, sektor energi ini membutuhkan kontrak servis yang
berjangka waktu panjang setelah pembangunan pabrik selesai, sehingga memberikan profit
tambahan untuk Siemens. Siemens memfokuskan pengembangan turbin angin offshore yang
berpotensi menjadi sumber listrik tenaga angin yang lebih stabil dibandingkan onshore,
melalui kerjasama dengan perusahaan energi Norwegia, yaitu StatoilHydro. Tetapi energi
angin memiliki kendala natural, yaitu sifatnya yang tetap dan sulit untuk dipindahkan,
produksi di luar negeri, seperti pabrik baling-baling turbin angin di Fort Madison dan China.
Kedua pada sektor energi solar, Siemens merupakan pemimpin pasar di pabrik CSP
turnkey. Siemens memiliki 24 persen saham di perusahaan spesialis solar atau panas matahari
Italia, yaitu Archimede Solar Energy, yang membuka proyek baru di wilayah Mediteranea.
Siemens juga mengerjakan proyek pembangkitan tenaga solar di Afrika utara melalui
teknologi energi angin dan solar, tetapi juga teknologi komplementer seperti power grids dan
swithcboards yang keduanya dikuasai dengan baik oleh Siemens. Sama dengan energi angin,
energi solar juga membutuhkan kontrak servis yang berjangka waktu panjang setelah
- kendala sifat stationary dari energi angin, solar, dan air. isu keamanan
nasional yang buat negara-negara lebih memilih pemasok nuklir atau mendapatkan
- nuklir , air quasi ato intermediate, smart grid quasi atau intermediate?
- smart grid