Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 7

Case No 2
Airbnb in 2016 : A Business Model for The Sharing Economy

Oleh : Desmond Fernanda


Karina Desiria Dewi
Rahmadi Ridho Anjiko
Zirma Julianda

1. Identifikasi terhadap bisnis model, ilustrasi dan perbandingan antara Airbnb, hotel besar (Marriot/Hilton) dan
B&B (Bed & Breakfast).

B&B (Bed & Breakfast)


Hotel Besar Airbnb
Pemilik Tunggal
Customer  Brand banyak  Hanya di satu lokasi,  Menggunakan sarana
Value diketahui orang. menawarkan sesuatu teknologi yang mana
 Memiliki program yang unik, akomodasi konsumen sangat
brand loyalty hanya bersifat lokal. user friendly.
 Jangkauan loyalitas  Akomodasi yang
yang lebih luas murah.
(global)  Lokasi berada di local
dan internasional.
Profit Formula  Pendapatan  Pendapatan  Pendapatan
bersumber dari bersumber dari bersumber dari
hunian dan sewa hunian dan sewa transaction fee pada
kamar. kamar. saat konsumen
 Struktur biaya terdiri  Struktur biaya melakukan
dari upah, pembelian, termasuk biaya pembayaran sewa
perawatan terhadap operasional, kamar.
aset yang dimiliki. makanan&minuman,  Biaya lainnya terkait
 Biaya lainnya marketing. dengan
termasuk makanan &  Pendapatan sebagai pengembangan
minuman, pajak, pemilik lebih besar. sistem teknology
marketing. (software), marketing,
 Biaya secara global engineers (IT Staf).
sangat kompleks,
karena beroperasi di
banyak negara
dengan legal dan
yurisdiksi yang
berbeda.
Profit Margin  Bergantung kepada  Sebagai pemilik  Tidak bergantung
keuntungan yang tunggal, tergantung terhadap biaya terkait
didapatkan di kepada kemampuan dengan
masing-masing lokasi untuk membayar pengoperasian hotel.
B&B (Bed & Breakfast)
Hotel Besar Airbnb
Pemilik Tunggal
cabang. Keuntungan pembiayaan yang
ini dapat menuput bersifat tetap dan
kerugian dari cabang variable sehingga
yang lainnya. menimbulkan risiko
yang sangat besar
terhadap keuntungan.

2. Perbandingan antara strengths (kelebihan) dan weaknesses (kekuarangan) antara Airbnb, hotel besar
(Marriot/Hilton) dan B&B (Bed & Breakfast).

B&B (Bed & Breakfast)


Hotel Besar Airbnb
Pemilik Tunggal
Strengths  Sangat terkenal,  Hanya di satu lokasi,  Tidak terdapat biaya
Internasional brand menawarkan sesuatu untuk mengelola
 Memiliki brand loyalty. yang unik, akomodasi hotel/penginapan.
 Jangkauan global hanya bersifat local.  Memanfaatkan
(cabang dimana- teknologi dimana
mana) konsumen
 Persepsi yang tercipta menggunakan
adalah aman, nyaman, smartphone untuk
& memiliki akomodasi melakukan
yang baik. pemesanan.
 Dapat menggunakan  Ubiquitous,
akun perusahaan. konsumen dapat
mengakses dimana-
mana.
 Menawarkan budget
yang murah dengan
pengalaman yang
unik.
Weaknesses  Ongkos biaya yang  Keuntungan sangat  Dapat menimbulkan
tinggi karena memiliki dipengaruhi oleh persepsi terhadap
jaringan global. tingkat sewa kamar ketidak amanan pada
 Jika konsumen dan hunian. Hal ini saat bertransaksi.
memiliki pengalaman sangat berhubungan  Terdapat isu hukum
yang jelek terhadap di dengan trend wisata apabila tidak
suatu lokasi hotel di area tersebut. mengikuti peraturan
maka akan  yang ada di tempat
berpengaruh terhadap tersebut. Misalnya : -
lokasi jaringan hotel anti-discrimination
lainnya.  Hunian
 Harus bersaing harga kamar/penginapan
melalu diskon. berpotensi terhadap
isu hukum karena
konsumen tidak
B&B (Bed & Breakfast)
Hotel Besar Airbnb
Pemilik Tunggal
mengetahui hunian
yang legal /tidak
legal.

3. Customer value Airbnb dalam menyikapi perubahan dalam pemesanan hunian dan kamar tempat tinggal.
Customer value berubah seiring perkembangan teknologi yang cepat. Airbnb menyiapkan platform online untuk
memudahkan orang melakukan penyewaan kamar/hunian dan Airbnb tidak perlu memiliki hotel/hunian sebagai
properti secara fisik. Airbnb tidak hanya memanfaatkan teknologi tetapi juga melakukan perubahan cara
konsumen untuk berinteraksi dengan bisnis penginapan/hunian. Menurut Rimer, ada tiga faktor utama yang
menjadi atribut kesuksesan Airbnb: akomodasi, keuntungan ekonomi, dan motif idealis.

Airbnb menawarkan harga fleksibel dan mengacu pada layanan penginapan peer-to-peer sebagai konsep
"ekonomi berbagi"/sharing economy. Konsumen dapat menyewa properti untuk penawaran jangka pendek atau
jangka panjang dari pemilik properti. Airbnb juga membantu pertumbuhan ekonomi lokal dengan menciptakan
keuntungan bagi pemilik dan komunitas. Airbnb mengenakan biaya komisi layanan sebesar 3% kepada pemilik
property dan handling fee setelah pemesanan selesai dilakukan konsumen. Konsumen diharuskan membayar
sekitar 11% yang tidak dapat dikembalikan untuk setiap pemesanan yang dilakukan. Selain itu, konsumen
Airbnb dapat merasakan pengalaman di hunian tersebut sebelum melakukan transaksi melalui komentar tamu
lainnya yang sudah merekomendasikan hunian tersebut dalam aplikasi Airbnb.(Rimer, 2017).

4. Key factor yang membuat Airbnb menjadi sukses.

Terdapat beberapa kompetitif yang dimiliki Airbnb sehingga menjadi sukses yaitu penggunaan smartphone dan
teknologi sebagai diferensiasi brand dan produk. Bisnis model yang dilakukan Airbnb sanget berbeda dengan
mekanisme tradisional yang dilakukan oleh competitor Airbnb. Airbnb mencoba melakukan inovasi dengan
pendekatan teknologi, dimana secara perspektif marketing, teknologi tersebut sudah dimiliki oleh seluruh orang
yaitu smartphone. Melalui smarphone, konsumen disajikan user experience yang berbeda saat melakukan
pemesanan hotel/hunian dengan dengan menggunakan aplikasi antara lain, konsumen dapat melihat review
dari rating yang diinformasikan oleh konsumen sebelumnya, terdapat kolom komentar terkait review
hotel/hunian, & pilihan/jenis hunian yang lebih beragam dengan bundling kegiatan wisata di daerah sekitar.
Konsep sharing economyring economy yang dijalankan sesuai dengan target karena mengakomodir proses dari
hulu sampai ke hilir sehingga semua pihak yaitu pemilik properti/hunian dan komunitas dapat merasakan
keuntungan yang sama.

5. Rekomendasi terhadap bisnis Airbnb sehingga dapat meningkatkan kompetitif bisnis.

Airbnb sebagai salah satu leaders di bisnis sharing economy masih memiliki kekurangan. Adapun kekurangan
ini bersifat isu untuk menciptakan peluang yang lebih baik lagi terhadap bisnis Airbnb.

a. Customer services : saat ini Airbnb hanya menyiapkan rating sebagai informasi kepada konsumen untuk
melihat kualitas dari hunian yang akan ditempati. Namun, review tersebut dapat bersumber dari pihak
pemilik properti itu sendiri sehingga informasi yang tertuang dalam review tersebut bersifat terkadang tidak
real dari tamu hunian. Untuk mengantisipasi ini, setidaknya Airbnb memiliki layanan cutomer service yang
dilakukan secara acak/random untuk mengkonfirmasi keterangan review yang disampaikan oleh konsumen.
b. Loyalty Program : Airbnb hanya melakukan penagihan terhadap transaksi yang dilakukan. Kedepan, Airbnb
harus memikirkan konsep loyalty seperti penawaran gratis 1 malam setelah melakukan 10 kali booking
hunian atau diskon terhadap hunian.

Anda mungkin juga menyukai