Anda di halaman 1dari 3

Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor penting dalam proses pendirian sebuah

pabrik. Beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar penentuan letak pabrik antara lain :

1. Penyediaan Bahan Baku dan Pemasaran Produk


2. Ketersediaan air
3. Ketersediaan tenaga kerja
4. Kondisi geografis dan sosial
5. Transportasi

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas pabrik produksi etilen oksida akan


didirikan di salah satu tempat antara Jambi, Ketapang atau Cilegon. Berdasarkan ketiga
tempat tersebut pertimbangan aspek dari masing-masing tempat dapat dilihat pada tabel
berikut.

Faktor Jambi Ketapang Cilegon


PT. Energasindo Heksa
PT. Saka Energi PT. Chevron Duri
Karya
Proximity to
PT. Asahimas PT. Trisana Clor Alkali PT. Asahimas
Raw Material
PT. Industri Soda
PT. Sulfindo Adiusaha PT. Dong Jiu
Indonesia
PT. Dover PT. Dover PT. Dover
Proximity to PT. Kimia Farma PT. Indopicri PT. BioFarma
Product PT. BioFarma PT. Kimia Farma
Market PT. Belawan Deli PT. Kimia Farma PT. Maspion Teflon
Industri Division
Pelabuhan Ujung
Darat
Infratructure Jabung Darat
Darat Pelabuhan Merak
Listrik => PLN unit
Listrik => PLN Wilayah Listrik => PLTU pyton Suralaya sebesar 3000
Sumatera sebesar unit 78 sebesar 1200 MW dan dengan PLTU
4.483 MW MW yang dimiliki oleh grup
Utilities Karakatau Steel
Air => PDAM Tirta
Air => Waduk Bajulmati Air => PDAM volume air
Mayang dengan volume
dengan kapasitas sebsar 1.600.000 m3/
air sebesar 3.110.400
sebesar 1.500.000 m3 tahun
M3/th
Tenaga Kerja terlatih Tenaga Kerja terlatih Tenaga Kerja terlatih
Tenaga Kerja maupun kasar tidak maupun kasar tidak maupun kasar tidak
akan menjadi masalah. akan menjadi masalah. akan menjadi masalah.
Selain itu penyediaan Selain itu penyediaan Selain itu penyediaan
tenaga ahli juga akan tenaga ahli juga akan tenaga ahli juga akan
lebih mudah karena lebih mudah karena lebih mudah karena
berdekatan dengan berdekatan dengan berdekatan dengan
ibukota Negara ibukota Negara ibukota Negara

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas lokasi pabrik yang digunakan adalah


Jambi, tepatnya di Kawasan Industri Ujung Jabung dengan alasan :

1. Sumber persediaan bahan baku utama (Metana) yang dekat dengan lokasi pabrik
sudah mencukupi kebutuhan bahan baku. Kebutuhan bahan baku yang digunakan
sebanyak 161000 ton/th. sumber bahan baku yang berupa gas metana diambil dari
PT. Gas Energi 1.1 jt ton/th, sedangkan kebutuhan klorin diambil dari PT. Asahimas
dan PT. Sulfindo
2. Market product yang cukup strategis, karena Jambi memiliki pelabuhan Ujung
Jabung
3. Transportasi dapat dilakukan di darat maupun laut (pelabuhan Ujung Jabung) .
4. Tidak terdapat masalah khusus mengenai penyediaan tenaga kerja, baik tenaga kerja
terlatih maupun kasar.
5. Sumber air dan listrik yang tersedia cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan
pabrik

Faktor penunjang :

Kondisi Tanah dan Daerah


Kondisi tanah relative masih luas dengan struktur tanah yang kuat dan datar. Sejak
awal area ini memang direncanakan sebagai kawasan industri, sehingga tanah
disekitarnya cukup stabil. Dengan didukung iklim yang stabil sepanjang tahun,
pemilihan lokasi di Jambi akan sangat menguntungkan
Perluasan Areal Pabrik
Kawasan Industri Ujung Jabung memiliki lahan kosong sekitar 1500 hektar. Dengan
areal yang luas ini, maka memungkinkan untuk memperluas pabrik di masa yang
akan datang jika diperlukan.
Kebijakan Pemerintah Daerah
Kebijakan pemerintah, khususnya perhatian pemerintah daerah Jambi terhadap
industri cukup baik. Hal ini ditandai dengan kebijakan pengembangan industri dalam
hubungannya dengan pemerataan kesempatan kerja dan hasil-hasil pembangunan
yang berhasil meningkatkan investasi di Jambi.
Sarana Penunjang Lain
Kawasan Industri Ujung Jabung merupakan kawasan industri yang dalam tahap
pengembangan fasilitas terpadu seperti perumahan, rumah sakit, sarana olahraga
dan rekreasi dsb. Selain itu jaringan telepon, drainase dan keamanan akan
disediakan oleh pihak pengelola Kawasan industri Ujung Jabung.

Anda mungkin juga menyukai