ABC dan DEF mempunyai bentuk yang sama, ukuran yang berbeda, tetapi sudut-sudut yang bersesuaian (seletak)
sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian (seletak) sebanding.
Dalam hal ini ditulis ABC ~ DEF.
Dari gambar tersebut tampak bahwa dua bangun datar yang sebangun selalu memenuhi syarat:
contoh soal:
Amati gambar dari foto sebuah mobil seperti gambar di bawah ini. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5 m, berapa tinggi
mobil sebenarnya
Penyelesaian:
Cara 1:
Untuk menentukan tinggi mobil sebenarnya, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan skala foto
tersebut. Perbandingan antara panjang dalam foto dan panjang sebenarnya adalah:
p.foto/t.foto = P.mobil/t.mobil
7 cm/2,5 cm = 3,5 m/t.mobil
7 cm x t.mobil = 2,5 cm x 3,5 m
t.mobil = 2,5 cm x 3,5 m/7cm
t.mobil = 1,25 m
Jadi, tinggi mobil sebenarnya adalah 1,25 m.
Penyelesaian:
Dua segitiga dikatakan kongruen jika semua sisi yang besesuaian sama panjang. Oleh karena itu AB = PQ, AC = PR dan BC
= QR. Sekarang kita cari panjang BC dengan menggunakan teorema Pythagoras, yakni:
BC = (AB2 + AC2)
BC = (62 + 82)
BC = (36 + 64)
BC = 100
BC = 10 cm
BC = QR
10 cm = (3 + x) cm
x = 10 3
x=7
Jadi, agar segitiga siku-siku ABC kongruen dengan segitiga siku-siku PQR maka nilai x adalah 7.
contoh 2.
Diberikan segi empat KLMN dan segi empat PQRS, dengan KLMN~ PQRS. Hitunglah:
a. faktor skala k.
b. panjang QR dan MN.
Penyelesaian:
a. Karena KLM ~ PQRS maka kedua bangun tersebut mempunyai hubungan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Berarti , dengan k faktor skala.
KL k
PQ
B. Segitiga-segitiga Kongruen
C. . Syarat Dua Segitiga yang Kongruen
dua segitiga, dikatakan kongruen jika dan hanya jika keduanya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Jika demikian, unsur-unsur yang seletak saling menutup dengan sempurna.