A. Pendahuluan
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon
perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kecamatan Lubuk Dalam. Salah-satu
sarana yang ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan.
B. Tujuan.
C. Lingkup Kegiatan
Mempersiapkan data-data baik data dasar Puskesmas Lubuk Dalam, hasil cakupan bulan
sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.
D. Peserta
Peserta lokakarya miniPuskesmas Kecamatan Lubuk Dalam adalah seluruh staf induk,
pustu, dan poskesdes, sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas induk : 32 orang
2. Puskesmas pembantu : 6 orang
3. Poskesdes / Bides : 6 orang
F. Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
G. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
H. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di Puskesmas Perawatan Lubuk Dalam
Kecamatan Lubuk dalam berasal dari dana Puskesmas.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
D. Peserta
Peserta berjumlah 44 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
Agustus Tahun 2010
Sebagai berikut :
A. Pendahuluan
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon
perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kecamatan Lubuk Dalam. Salah-satu
sarana yang ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan.
B. Tujuan.
C. Lingkup Kegiatan
Mempersiapkan data-data baik data dasar Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam, hasil
cakupan bulan sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.
D. Peserta
Peserta lokakarya mini Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam adalah seluruh staf induk,
pustu, dan poskesdes, sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas induk : 32 orang
2. Puskesmas pembantu : 6 orang
3. Poskesdes / Bides : 6 orang
F. Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
G. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
H. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di Puskesmas Perawatan Lubuk Dalam
Kecamatan Lubuk dalam berasal dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
D. Peserta
Peserta berjumlah 44 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
September Tahun 2010
Sebagai berikut :
A. Pendahuluan
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon
perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kecamatan Lubuk Dalam. Salah-satu
sarana yang ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan.
B. Tujuan.
C. Lingkup Kegiatan
Mempersiapkan data-data baik data dasar Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam, hasil
cakupan bulan sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.
D. Peserta
Peserta lokakarya mini Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam adalah seluruh staf induk,
pustu, dan poskesdes, sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas induk : 32 orang
2. Puskesmas pembantu : 6 orang
3. Poskesdes / Bides : 6 orang
F. Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
G. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
H. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di Puskesmas Perawatan Lubuk Dalam
Kecamatan Lubuk dalam berasal dari dana Puskesmas kecamatan Lubuk Dalam.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
D. Peserta
Peserta berjumlah 44 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
Oktober Tahun 2010
Sebagai berikut :
A. Pendahuluan
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon
perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kecamatan Lubuk Dalam. Salah-satu
sarana yang ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan.
B. Tujuan.
C. Lingkup Kegiatan
Mempersiapkan data-data baik data dasar Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam, hasil
cakupan bulan sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.
D. Peserta
Peserta lokakarya mini Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam adalah seluruh staf induk,
pustu, dan poskesdes, sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas induk : 32 orang
2. Puskesmas pembantu : 6 orang
3. Poskesdes / Bides : 6 orang
F. Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
G. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
H. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di Puskesmas Perawatan Lubuk Dalam
Kecamatan Lubuk dalam berasal dari dana Puskesmas kecamatan Lubuk Dalam.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
D. Peserta
Peserta berjumlah 44 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
November Tahun 2010
Sebagai berikut :
A. Pendahuluan
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat merespon
perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit) dan berkembang ditengah
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kecamatan Lubuk Dalam. Salah-satu
sarana yang ada adalah melalui rapat lokakarya mini puskesmas yang dilaksanakan
secara rutin setiap bulan.
B. Tujuan.
C. Lingkup Kegiatan
Mempersiapkan data-data baik data dasar Puskesmas Lubuk Dalam, hasil cakupan bulan
sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes.
D. Peserta
Peserta lokakarya miniPuskesmas Kecamatan Lubuk Dalam adalah seluruh staf induk,
pustu, dan poskesdes, sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Puskesmas induk : 32 orang
2. Puskesmas pembantu : 6 orang
3. Poskesdes / Bides : 6 orang
F. Keluaran (Output)
Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi pelaksanaan program bulan ini dan rencana
tindak-lanjut program bulan akan datang.
G. Hasil (Outcome)
Tersedianya data RUK bulan berikutnya.
H. Pembiayaan
Biaya kegiatan rapat lokakarya mini puskesmas di Puskesmas Perawatan Lubuk Dalam
Kecamatan Lubuk dalam berasal dari dana Puskesmas kecamatan Lubuk Dalam.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
D. Peserta
Peserta berjumlah 44 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
Desember Tahun 2010
Sebagai berikut :
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 162 dan pasal 163;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat;
3. Peraturan Bupati Tegal Nomor 67 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2013.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melaui upaya preventif, promotif dan
kuratif yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
b. Tujuan Khusus
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor terkait dalam
upaya pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat;
2. Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatkan kondisi
kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat;
3. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat
untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat;
4. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui kemitraan dengan kelembagaan
dan swadaya masyarakat setempat dalam mengupayakan dukungan dari
pemerintah dan swasta.
7. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas sanitasi Puskesmas Kesamiran, petugas sanitasi
puskesmas dan juga masyarakat.
8. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan bulan Nopember 2013.
A. Pendahuluan
B. Tujuan
11. Umum : Terselenggaranya Loka Karya Mini Bulanan Puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas Puskesmas dengan cara membandingkan rencana
kerja bulan lalu dan setiap petugas dengan hasil kegiatannya, dan membandingkan
cakupan kegiatan di Desa dengan target serta tersusunnya rencana kerja bulan
berikutnya.
12. Khusus :
1. Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu
2. Mengetahui hasil rapat / informasi dari Kabupaten atau Kecamatan dan berbagai
kebijakan program
3. Mengetahui hambatan / masalah yang ditemukan
4. Merumuskan cara pemecahan masalah
5. Menyusun rencana kerja bulan berikutnya
C. Mekanisme Kegiatan
Lokakarya Mini bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Input
1. Peggalangan Tim melalui dinamika kelompok tentang peran tanggung jawab staf dan
kewenangan Puskesmas
2. Informasi tentang kebijakan program dan konsep baru berkaitan dengan Puskesmas
3. Informasi tentang tata cara penggunaan POA Puskesmas
b. Proses
1. Inventaris kegiatan Puskesmas
2. Analisa beban kerja setiap petugas
3. Pembagian tugas baru
4. Penyusunan POA
c. Output
1. Rencana kegiatan (POA) tahunan Puskesmas
2. Kesepakatan bersama untuk melaksanakan sesuai POA
3. Adanya matriks pembagian tugas
D. Peserta
Peserta berjumlah 42 orang terdiri dari semua pegawai, petugas Pustu, dan Bidan di Desa
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak Sri indrapura.
F. Dana
Bersumber dari dana Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Tahun 2010
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal atau Susunan Acara Lokmin Bulanan Puskesmas Kecamatan Lubuk Dalam Bulan
Agustus Tahun 2010
Sebagai berikut :
A. PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Tersedianya data yang valid, lengkap dan akurat sebagai bahan penyusunan
dokumen Profil Kesehatan Kabupaten Sumbawa yang ideal.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pertemuan ini akan dilaksanakan pada hari Selasa - Rabu, 12 13 Mei 2015 di Aula Koperasi Bhakti
Husada Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa jalan Garuda No.81 Sumbawa Besar.
D. NARASUMBER
Narasumber pada pertemuan ini berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumbawa, BPS Kabupaten Sumbawa.
Sistem Informasi Puskesmas (Simpus), sesuai namanya, adalah sebuah sistem informasi
rekam medis yang secara khusus dirancang untuk digunakan di Puskesmas.Puskesmas sebagai
institusi pelayanan kesehatan, memiliki kebutuhan-kebutuhan yang unik, berbeda dengan unit
pelayanan kesehatan lainnya.
Kebutuhan-kebutuhan Puskesmas yang unik tersebut, telah sejak lama dengan tekun dipelajari
dan diikuti perkembangannya oleh seorang teman, Raharjo. Setelah selama beberapa tahun Mas
Jojok, demikian ia biasa dipanggil, mengembangkan dan memasarkan Simpus yang berupa
aplikasi desktop (yang telah digunakan pada hampir 500 Puskesmas yang tersebar di seluruh
Indonesia), pada tahun 2008, ia mengajak kami untuk bersama-sama mengembangkan Simpus
yang berbasis web. Keputusan ini diambilnya setelah melihat fakta di lapangan bahwa Simpus
berbasis web memiliki peluang memberikan dukungan yang lebih baik pada Puskesmas dalam
melayani masyarakat. Dalam waktu kurang lebih setahun semenjak itu, Simpus berbasis web
telah digunakan oleh beberapa Puskesmas.
Simpus merekam data rekam medis pasien-pasien yang berkunjung di Puskesmas.Tidak hanya
itu, Simpus juga membantu Puskesmas dalam menyusun laporan-laporan rutin bulanan, baik
untuk keperluan internal Puskesmas, ataupun untuk pelaporan ke Dinas Kesehatan.
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama kami dalam mengembangkan Simpus berbasis
web ini:
1. Kemudahan dalam pengoperasian. Dari pengalaman sejauh ini, dengan pelatihan dua hari, yang
dilakukan selepas jam kerja Puskesmas, kebanyakan pengguna sudah memahami alur Simpus
dan cara menggunakannya.
2. Kecepatan proses pengisian data. Sudah sejak lama kami menyadari bahwa pengisian data
melalui tampilan berbasis web cenderung lebih lama, bila dibandingkan dengan pengisian data
melalui tampilan aplikasi desktop. Kami berupaya meminimalkan waktu pengisian data dengan
menyederhanakan alur, tanpa mengurangi kelengkapan data yang diisikan.Pengisian data pada
semua titik (ruang pendaftaran, ruang pelayanan medis, dll) secara rata-rata dilakukan dalam
waktu 1-2 menit.
3. Dukungan bantuan kepada pengguna. Kami menyadari bahwa belum banyak petugas Puskesmas
yang terbiasa dengan penggunaan aplikasi berbasis web. Proses pembiasaan tentu saja akan
membutuhkan waktu, dan dalam proses tersebut mungkin akan ada kendala-kendala yang
dijumpai. Dengan dukungan dari petugas setempat, kami selalu berupaya memberikan bantuan
untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Kota Magelang: Puskesmas Magelang Selatan, Puskesmas Magelang Utara, Puskesmas Botton,
Puskesmas Jurangombo, Puskesmas Kerkopan, dan 15 puskesmas pembantu
Kabupaten Magelang
Kabupaten Pati
Sistem Puskesmas, ada dua kata yang membentuknya sistem dan Puskesmas,
digabung menjadi satu kesatuan Sistem Puskesmas, Sistem yang dimaksud disini adalah
pengertian bebas yang biasa digunakan para manajer lapangan dalam mengelola unit layanan
yang bersifat publik. Yaitu suatu objek, yang merupakan kesatuan yang terdiri dari beberapa
sub sistem (komponen) yang saling berinteraksi dan bekerja sama, saling tergantung, masing-
masing mempunyai fungsi spesifik, mendukung fungsi lainnya dan dapat bergerak untuk
mencapai tujuan sistem dalam suatu lingkungan supra sistem.
Jadi Sistem Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan satu
kesatuan pelayanan dari berbagai kegiatan program pelayanan kesehatan dasar yang saling
berinteraksi dan bekerja sama, saling tergantung, masing-masing mempunyai fungsi spesifik,
mendukung fungsi lainya dan berbegerak mencapai tujuan Puskesmas dalam lingkungan supra
sistem.
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
KLINIK SWASTA
PENGOBATAN TRADISIONAL/KELUARGA
DAN LINTAS SEKTOR KECAMATAN
Supra sistem dan Sistem Puskesmas yang diuraikan diatas, selanjutnya dijelaskan sub sistemnya
yaitu Sistem Puskesmas dengan sub sistemnya adalah:
2. Bagian Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA-KB)
Pada masing-masing bagian (sub sistem) misalnya sub sistem dari bagian pengobatan
merupakan sistem. Dan selanjutnya sistem (pengobatan) tersebut mempunyai sub sistem berupa
kegiatan sampai memiliki segmen yang tidak dapat dibenahi lagi menjadi sistem dan sub sistem.
Secara hirarki Sistem, sub sistem dapat diurai sampai memiliki segmen yang tidak dapat
dibenahi lagi menjadi sistem dan sub sistem, Untuk Sistem Puskesmas dapat diurai sebagai
berikut :
3. Program Puskesmas dapat menjadi komponen tersendiri menjadi Sistem Program Puskesmas
4. Kegiatan Program Puskesmas adalah sub sistem dari sistem program puskesmas
5. Kegiatan Program Puskesmas dapat menjadi komponen tersendiri menjadi sistem kegiatan
program puskesmas
6. Dan selanjutnya sub sistem kegiatan program Puskesmas yaitu model sistem dengan pendekatan
Input-Proses-Output, tidak memiliki lagi segmen untuk dibenahi menjadi sistem dan sub sistem.
Dari bagian-bagian ini (sub sistem) Puskesmas ini kemudian diuraikan komponen-komponen
sistemnya yaitu dimulai dari :
1. Model sistem yaitu model sistem Puskesmas dengan pendekatan Input, Proses dan Output atau
biasa disingkat IPO kegiatan-kegiatan Puskesmas
2. Elemen sistem yaitu sub sistem (program dan kegiatan ) yang merupakan bagian daripada sistem
Puskesmas yang terus dibenahi sampai menjadi segmen yang tidah dapat dibenahi lagi menjadi
sistem dan sub sistem.
3. Lingkungan suprasistem yaitu komponen yang bukan merupakan bagian langsung dari sistem
Puskesmas, dalam posisi sistem dinyatakan sebagai supra sistem.
4. Struktur intern yaitu hubungan-hubungan antara elemen sub sistem di dalam sistem Puskesmas,
baik pada sub sistem yang masih dapat dibenahi maupun yang tidak dapat dibenahi lagi.
5. Struktur ekstern hubungan antara elemen sistem puskesmas dan lingkungan supra sistem.
Masing-masing komponen sistem ini (model sistem, elemen sistem, lingkungan suprasistem,
struktur intern dan struktur ekstern) dapat dijabarkan sebagai berikut :
Model Sistem Puskesmas menggunakan pendekatan komponen Input, Proses dan Output atau
biasa disingkat IPO kegiatan Program Puskesmas.
Komponen Input
Komponen Input mencakup semua sumber daya (resources), sarana dan prasarana yang akan
digunakan dalam proses pelayanan (transformation) kesehatan di Puskesmas yaitu terdiri dari
6M+Time penjelasannya adalah
1. Man yaitu Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis). Di Puskesmas petugas tersebut
adalah Dokter Umum, Dokter Gigi, Apoteker/Assisten Apoteker, Epidemiolog Kesehatan,
Nutritionist, beberapa Perawat, beberapa bidan, Sanitarian, Laboran dan petugas kesehatan
lainnya.
2. Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan diantaranya APBD kabupaten/kota, APBD
Propinsi, APBN dan beberapa sumber dana lainnya
4. Metode yaitu Prosedur kerja atau Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan kesehatan medik
maupun masyarakat
5. Markets yaitu Masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga dan induvidu , serta penderita dalam
Standar Pelayanan minimal Kesehatan sasaran Populasi diiwlayah kerja Puskesmas.
6. Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan Puskesmas termasuk sarana kendaraan
bermotor roda dua dan empat.
7. Time yaitu jadwal kegiatan/layanan kesehatan di Puskesmas yang dibagi dalam jadwal harian,
mingguan, bulanan, tribulan, smester dan tahunan.
Komponen Proses
Komponen Proses mencakup penggunaan sumber daya (6M+Time) yang dilakukan untuk
menghasilkan mutu pelayanan puskesmas, terdiri dari :
4. Proses pencapaian layanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat atau
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan (SPM-Kesehatan) sasaran Populasi diiwlayah kerja
Puskesmas.
7. Proses pemanfaatan waktu atau waktu yang dibutuhkan dalam setiap penggunan sumber daya
Puskesmas.
Ketujuh komponen proses sumber daya dengan proses putaran waktu yang menggerakan sumber
daya diperlihatkan pada gambar (2) dibawah ini.
Sistem, Sub Sistem Pelayanan dan
Supra Sistem Puskesmas
Komponen Output
Komponen Output mencakup hasil pelayanan atau hasil kegiatan yang dapat berupa cakupan
pelayanan, pengadaan barang dan jasa yaitu kualitas (mutu) pelayanan Kesehatan dasar oleh
Puskesmas, baik yang bersifat preventif- Promosi sebagai pelayanan kesehatan masyarakat
maupun bersidaf kuratif- rehabilitatif sebagai pelayanan medik dasar.
Elemen Sistem, Lingkungan Suprasistem, Struktur Intern dan Struktur Ekstern merupakan satau
kesataun kompoen sistem, seperti yang diperlihat pada Gambar (2) adalah konsep Sistem
Puskemas yang menunjukkan proses sumber daya elemen sistem yang tidak dapat dibenahi lagi,
berada dalam lingkungan suprasistem, mempunyai struktur intern yang saling mempengaruhi
dan dipengaruhi dan struktur ekstern yang menghubungkan elemen sistem dan lingkungan
suprasistem menghasilkan mutu pelayanan puskesmas.
Konsep sistem Puskesmas ini (gambar 2) dipergunakan untuk sistem-sub sistem pelayanan
Puskesmas yang masih dapat dibenahi, yaitu sistemnya adalah Puskesmas dan sub sistemnya
adalah program-program yang ada di Puskesmas. Setiap sub sistem Program dari sistem
Puskesmas miliki sumber daya (komponen input) saling mempengaruhi/berkaitan, dan dari
subsistem tersebut akan bekerja/berusaha (komponen proses) mencapai suatu tujuan program
atau menghasilkan apa yang disebutkan pada komponen output program. Secara detail dapat
diuraikan sebagai berikut
1. Program Perbaikan Gizi, sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai model sistem
program perbaikan gizi dengan menggunakan pendekatan komponen Input, Proses dan Output.
2. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai
model sistem program kesehatan ibu dan anak dengan menggunakan pendekatan komponen
Input, Proses dan Output.
3. Program Pemberantsan Penyakit Menular (P2M), sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas
mempunyai model sistem program pemberantasan penyakit menular dengan menggunakan
pendekatan komponen Input, Proses dan Output.
4. Program Promosi Kesehatan, sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai model
sistem program promosi dengan menggunakan pendekatan komponen Input, Proses dan Output.
5. Program Kesehatan Lingkungan, sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai model
sistem program kesehatan lingkungan dengan menggunakan pendekatan komponen Input, Proses
dan Output.
6. Program Pengobatan sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai model sistem
program pengobatan dengan menggunakan pendekatan komponen Input, Proses dan Output.
7. Dan Program spesifik lokal termasuk didalam jaringan puskemas misalnya puskemas
pembantunya, sebagai sub sistem dari sistem Puskesmas mempunyai model sistem program
spesifik lokal dengan menggunakan pendekatan komponen Input, Proses dan Output.
Dari adanya input, proses dan output sub sistem masing-masing program dalam sistem
puskesmas atau sub sistem kegiatan dalam sistem program puskesmas, secara keseluruhan akan
menghasilkan kualitas-Mutu Pelayanan Puskesmas pada suatu lingkungan suprasistem (dinas
kesehatan kabupaten, rumah sakit pemerintah kabupaten termasuk rumah sakit swasta serta
suprasistem lainnya).
Analisis suatu Sistem Puskesmas hanya bisa dilakukan jika ada pedoman sebagai bahan untuk
menganalisis sistem Puskesmas. Pedoman analisis harus dibuat puskesmas, atau beberapa
puskesmas dalam satu kecamatan atau beberapa kecamatan dalam satu kabupaten/kota. Dari
adanya pedoman analisis puskesmas ini maka proses tahapan analisa sistem Puskesmas dapat
dilakukan yaitu Penilaian Masalah, Penentuan Tujuan, Penentuan Alternatif dan Penetapan
Kegiatan serta penggerakan sistem puskesmas untuk mencapai tujuanya yaitu kualitas dan
kuantitas layanan kesehatan dapat terwujud secara efektif dan efisien, adanya kepuasan
stakeholder (kepuasan pengambil kebijakan, kepuasan pelaksana dan kepuasan klien).
Komponen Output
1. Komponen Ouput ini diuraikan kegiatan program-program dan interaksinya dari pencapaian
mutu pelayanan kesehatan Puskesmas yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas baik preventif,
promosi, kuratif maupun rehabilitatif yang dinyatakan dalam satuan jumlah persatuan waktu atau
cakupan/hasil kegiatan, kunjungan frekwensi kontak dan lain-lain.
Komponen Proses
2. Proses penggunaan bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat
4. Proses pencpaian cakupan pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
tepat
Komponen proses akan menguraikan proses pelayanan program dalam pencapaian mutu
pelayanan Puskesmas yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat. Disini diurai segala
kegiatan program yang terkait dengan berfungsinya atau tidaknya (bagaimana kejadian dan
bagaimana seharusnya) dari fungsi manajemen antara lain, perencanaan, pelaksanaan,
pengorganisasin, koordinasi, monitoring evaluasi, penggunaan peralatan/bahan, bimbingan
tehnis dan lain-lain
Baik, tepat, sesuai, terpenuhi disini menunjukkan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan,
Sedangkan kurang baik, tidak tepat, tidak terpenuhi menunjukkan keadaan sebenarnya atau
tidak berfunginya manajemen dari proses tersebut diatas.
Komponen Input :
Komponen Input ini diuraikan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas (apakah ada,
kelebihan atau kekurangan) meliputi :
1. Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang lengkap
3. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
4. Metode yaitu Prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat atau Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang tersedia
7. Waktu yaitu ditetapkan perhari, perminggu, bulanan, tribulan, smester dan tahunan, terjadwal
B. PENILAIAN MASALAH
Setelah disusun pedoman analisanya, selanjutnya dibuat penilaian terhadap masalah yang
kemungkinan timbul pada pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas).Disini dapat
dibuat dengan model kualitatif sebagai contoh.
Pertama; dimulai dari uraian masalah pada komponen output (tetap berpedoman pada pedoman
analisa diatas). Contoh masalah sebagai berikut :
Masalah Output :
Penyebab masalah juga bisa langsung pada komponen Input (Boundary system) dimana
komponen prosesnya tidak dipersoalkan apabila inputnya telah tersedia.Atau bisa juga
disebabkan karena adanya relasi-relasi dengan lingkungan (sistem terbuka) atau justru sebaliknya
(sistem tertutup).
Sebagai contoh penyebab masalah dari dua proses yang akan mempengaruhi bagian dalam
proses lain dan akan berpengaruh dalam pencapaian output diatas dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. kinerja petugas medis/paramedis dan non medis/paramedis yang kurang profesional misalnya
datang terlambat, cepat pulang, tidak menempati janji dengan masyarakat, dll
2. pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat tidak tepat misalnya
keluarga (masyarakat) membutuhkan pengetahuan tentang cara membangun/menggunakan
WC yang benar dan sehat, puskesmas memberikan closet, karena ketidak tahuan cara
membangun dan menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon.
Sementara proses yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya (bukan penyebab masalah) yaitu :
3. Proses penggunaan Bahan dan obat serta penyediaan lainnya yang tepat
Namun perlu diingat proses yang telah baik ini akan menjadi masalah apabila dua proses
masalah diatas tidak segera diatasi. Demikian juga dengan masalah yang ditemukan pada input
sebagaimana yang akan dijelaskan dibawah ini.
Setelah penyebab masalah dari proses telah ditemukan, selanjut perlu diketahui lebih lanjut lagi
penyebab dari tidak berfungsinya proses tersebut. Dari contoh diatas sebagaimana pada proses
penyebabnya, pada input bisa juga satu atau lebih merupakan penyebab masalah proses tersebut.
Sebagai contoh diuraikan dua contoh penyebab masalah (masalah input) sebagai berikut:
Contoh Pertama :
Penyebab masalah (Masalah Input) adalah: Kinerja petugas medis/paramedis dan non
medis/paramedis yang kurang profesional misalnya datang terlambat, cepat pulang, tidak
menempati janji dengan masyarakat, dll. Penyebabnya adalah
1. Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis ) yang berlebihan
Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya (bukan penyebab masalah proses)
yaitu :
1. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
Contoh Kedua :
Penyebab masalah (Masalah Input) adalah: Pelayanan penderita dan pemenuhan kebutuhan
kesehatan masyarakat tidak tepat misalnya keluarga (masyarakat) membutuhkan
pengetahuan tentang cara membangun dan menggunakan WC yang benar dan sehat,
puskesmas malah memberikan closet, karena ketidak tahuan cara membangun dan
menggunakan WC, closet hanya disimpan dibawah pohon. Penyebabnya adalah
1. Metode yaitu Prosedur kerja /layanan kesehatan masyarakat yang kurang tersedia
Sementara input yang lainnya berjalan sebagaimana mestinya (bukan penyebab masalah proses)
yaitu :
4. Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis) yang lengkap
6. Material yaitu Bahan dan obat serta persediaan lainnya yang tersedia
C. PENENTUAN TUJUAN
Setelah penentuan penilaian masalah telah selesai, selanjutnya dilakukan penetapan tujuan yaitu
dengan mengubah pernyataan negatif dari masalah (baik itu pada Output, Proses, maupun Input)
menjadi pernyataan positif (Tujuan).Penting untuk selalu diperhatikan jangan sampai upaya
untuk memperbaiki masalah menjadi tidak bermasalah justru menimbulkan permasalahan baru.
Oleh karenanya pernyataan negatif karena adanya masalah menjadi pernyataan positif untuk
memperbaiki masalah selalu juga harus diperhitungkan konsekwensi,
Tujuan Output :
Tujuan Proses I :
Tujuan Input 1.1 :Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis) yang
berlebihan dimutasi pada program yang kekurangan tenaga
Tujuan Input 1.2 :Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang kurang tersedia
dengan mencari dan mendapat sumber pembiayaan lain misalnya swadaya masyarakat.
Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penyedian sarana dan prasarana
termasuk penggunaan biaya operasional pada petugas yang yang ditempatkan pada posisi baru.
Namun konsekwensi ini tidaklah lebih penting dari ketidak percayaan masyarakat kepada
petugas/Puskesmas, disamping itu juga pengaruh terhadap komponen proses lainnya terhadap
pencapaian mutu kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan Input 2.1 :Metode yaitu Prosedur kerja/layanan kesehatan masyarakat yang kurang
tersedia menjadi tersedia
Tujuan Input 2.2. : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata
menjadi terdata
Tujuan Input 2.3. : Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia
menjadi tersedia.
Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penggunaan waktu diluar jam kerja
karena adanya kebutuhan/keinginan masyarakat dimana mereka bisa bertemu dengan petugas
kesehatan hanya pada waktu selesai kerja yaitu disore dan malam dan lain-lain.
Penentuan alternatif maksudnya adalah penentuan alternatif dari beberapa tujuan yang telah
ditetapkan. Ada 4 yang menjadi ketentuan alternatif untuk menetapkan tujuan yang ditetapkan,
sebagai berikut :
1. Penentuan alternatif dilakukan setelah penentuan tujuan dilakukan, dimana pemilihan alternatif
tujuan berdasarkan tingkat efektifitas (waktu) dan efiseinsi (biaya) yang digunakan.
2. Alternatif yang terpilih biasanya adalah tujuan yang tingkat efektifitasnya tinggi namun biaya
yang digunakan diperkirakan lebih rendah
3. Dapat digunakan metode Cost Efective Analysis (analisa efektifitas biaya) dengan rumus : Cost
dibagi dengan Efective atau Besarnya biaya Perorangan.
Dari ketentuan ini maka alternatif dari tujuan diatas dapat diambil Tujuan Proses 1, dan Tujuan
input 1.1 dan Tujuan Input 1,2 Serta Tujuan Input 2.2 dari Tujuan Proses 2. yaitu sebagai berikut
:
Tujuan Proses I :
Tujuan Input 1.1 :Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis) yang
berlebihan dimutasi program kekurangan tenaga
Tujuan Input 1.2 :Money yaitu Sumber-sumber pembiayaan kesehatan yang tidak tersedia
dengan mencari dan mendapat sumber pembiayaan lain misalnya swadaya masyarakat.
Tujuan Input 2.2 : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata
menjadi terdata
Gambaran dari 4 ketentuan alternatif untuk menetapkan tujuan proses yang dipilih dapat
ditunjukkan gambar dibawah ini :
Penentuan Alternatif tujuan dari dua proses yang harus dipilih yaitu dipilih proses 1 dengan tetap
mengambil input 2.2 dari proses 2.
Penentuan alternatif tujuan proses ini sepertinya tidak lazim, tetapi ini adalah strategi (cara kerja)
yang didasarkan tingkat efektifitas (waktu) dan efiseinsi (biaya) yang digunakan. Tingkat
keberhasilannya juga dapat lebih dioptimalkan daripada melaksanakan dua proses dengan waktu
dan biaya yang banyak untuk memperoleh output yang diharapkan.
E. MENETAPKAN KEGIATAN.
Dari alternatif tujuan yang terpilih, kemudian ditentukan jenis kegiatan yang sesuai, agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.Disini juga perlu diperhatikan dari beberapa alternatif
kegiatan yang ada, dipilih kegiatan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Namun demikian dari kegiatan yang terbaik apabila telah dilaksanakan belum menunjukkan
output yang diharapkan maka alternatif kegiatan lainya dapat dilakukan.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya dibuatkan rincian kegiatan termasuk uraian
penggunaan biaya kegiatannya. Penentuan rincian kegiatan dapat dijabarkan dari contoh diatas
yaitu sebagai berikut :
Tujuan :
Kegiatannya :
Agar lebih jelas dalam pencapaian tujuan ketiga kegiatan ini, dijabarkan lagi dalam bentuk
Model Sistem IPO (Input, Proses dan Output) dan Rencana Tindak Tanjut (Feed Back) termasuk
Penanggung jawab, Pelaksana, waktu dan lokasi pelaksanaan serta rincian biaya kegiatan dan
contoh surat-surat pertanggung jawaban keuangan (SPJ-an).
Contoh :
Kegiatan :
Input
Proses
1. Diskusi dan pembahasan hasil dan kinerja masing-masing petugas (staf) Puskesmas
2. Pemberian sangsi dan hadiah (reward) pada petugas berhasil dan tidak berhasil.
Output
Jadwal : Dilaksanakan tiap tiga bulan sekali setiap hari senin minggu pertama bulan berjalan
yaitu kegiatan memantau sampai sejaumana kegiatan yang dilakukan telah mencapai tujuan dari
sistem pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Setelah diuraikan model sistem pelayanan di Puskesmas dan Analisa Sistem Dari Puskesmas
maka yang terakhir adalah sistem puskesmas tersebut harus terkonsep dalam suatu sistem
pemikiran (Sistem Thinking=berpikir sistem). Intinya adalah bagian-bagian yang berkaitan
secara teratur dan berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan sistem puskesmas,
biasanya dituangkan dalam standar operasional prosedur pelayanan, masih dalam alur
pendekatan Input-Proses-Output (IPO), jangan sampai ada yang bergerak lambat (Delay) dan ada
juga yang bergerak terlalu cepat (inforcement). Semua sistem yang dibangun atau yang telah ada
harus berada dalam keadaan seimbang (Balance). Bila terjadi proses perlambatan (Delay) maka
di percepat (be accerelated). Bila terjadi proses percepatan maka harus diseimbangkan.
Contoh
Pada bagian gizi terjadi proses perlambatan dalam kegiatan yang berimplikasi pada terlambatnya
dalam pembuatan laporan, terjadi karena standar operasional prosedur dalam sistem Puskesmas
yang dibuat terlalu rumit dan berbelit-belit atau karena faktor lainnya misalnya kurangnya
pemahaman pelaksanaan kegiatan. Keterlambatan laporan gizi akan mempengaruhi kinerja
bagian gizi, dan bagian lainnya dari sistem puskesmas serta berakhir dengan rendahnya kinerja
mutu pelayanan puskesmas, -terlihat lambat dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan- Namun sebaliknya bila pelaksanaan kegiatan termasuk pembuatan laporan
adanya penekanan untuk dipercepat, maka kecenderungan yang terjadi adalah terjadinya
rekayasa kegiatan yang berimplikasi pada rekayasa laporan (laporan fiktif) atau kegiatan yang
dilaksanakan cenderung mengabaikan standar operasional prosedur yang baik dan benar.
Dengan berpikir sistem, hal-hal yang membuat proses terjadinya perlambatan dan
percepatanakan selalu dikendalikan dan berada dalam keadaan pelaksanaan standar operasional
prosedur Input-Proses-Output yang baik dan benar, dalam sistem dan subsistem
pelayanan dan supra sistem Puskesmas.
Telah diuraikan Sistem Puskesmas dalam bentuk sistem dan analisa sistem, telah dicoba
dibuat analisis normalnya dari Sistem Pelayanan Puskesmas, Penentuan Masalah, Tujuan dan
Penentuan kegiatan. Walaupun tidak dilakukan secara kesuluruhan, dan dari beberapa gambar
dan contoh yang telah dianalisis diatas, yaitu membuat sistem pelayanan pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas) atau tepatnya MEMBUAT SISTEM PUSKESMAS yang aplikatif,
semoga dapat dimengerti dan difahami prinsip-prinsip sistem dan analisannya terutama sistem
pelayanan puskesmas bagi mereka yang bekerja di Puskesmas dan bagi mereka yang melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMBENTUKAN POSKESTREN
TAHUN 2015
A. PENDAHULUAN
Pos kesehatan pesantren (Poskestren) adalah pesantren yang memiliki
kesiapan, kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah masalah kesehatan secara mandiri sesuai dengan kemampuannya
(Depkes RI, 2007). Poskestren merupakan salah satu wujud upaya kesehatan
berbasis Warga dilingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk
warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan ) dan
preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan puskesmas setempat.
B. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu Warga
yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Dengan salah satu strateginya adalah
pemberdayaan Warga, swasta, dan Warga, melalui kerja sama nasional dan
global merupakan Visi Kementerian Kesehatan yang tertuang dalam Renstra
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014.
F. SASARAN.
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada tanggal : 11 Mei 2015
Koordinator Upaya PROMKES