Anda di halaman 1dari 3

A.

Pemeriksaan JVP

JVP merupakan pemeriksaan yang sangat berguna tentang status volume cairan
tubuh pada pasien dan fungsi jantungnya. JVP mencerminkan tekanan dalam atrium
kanan atau tekanan vena sentral, dan sebaliknya JVP dinilai dari pulsasi pada vena
jugularis interna kanan. Langkah langkah mengukur pulsasi vena jugularis sebagai
berikut :
1. Upayakan agar pasen merasa nyaman. Tinggikan sedikit kepala pasien dengan
menaruh bantal di bawahnya sehingga otot otot sternomastoideusnya kendur/rileks.
2. Tinggikan kepala ranjang atau meja periksa hingga sudut 30 derajat. Miringkan
kepala pasien sedikit menjauhi sisi leher yang akan diperiksa.
3. Gunakan penerangan dari samping (tangensial) danperiksa kedua sisi leher. Kenali
vena jugularis eksterna pada setiap sisi, kemudiantemukan pulsasi vena jugularis
interna.
4. Jika perlu, tinggalkan atau turunkan kepala ranjang sampai dapat melihat titikosilaso
atau meniscus pulsasi vena jugularis interna pada leher bagian bawah.
5. Fokuskan perhatian pada vena jugularis interna kanan. Cari pulsasinya pada insisura
sterni di antara insersio muskulus sternomastoideus pada os sternum dan klavikula,
atau tepat di sebelah posterior muskulus sternomastoideus.
6. Kenali titik pulsasi tertinggi pada vena jugularis interna kanan. Bentangkan benda
atau kartu yang berbentuk persegi secara horizontal dari titik ini dan kemudian
letakkan sebuah penggaris (dalam ukuran sentimeter) secara vertical pada angulus
sterni sehingga terbentuk sudut Sembilan puluh derajat yang tepat. Ukur jarak vertical
dalam satuan sentimeter di atas angulus sterni tempat benda yang dipegang horizontal
itu menyilang penggaris. Jarak ini, yang diukur dalam sentimeter di atas angulus
sterni atau atrium, adalah JVP.

Tekanan vena yang diukut melebihi 3cm atau mungkin 4cm di atas angulus sterni,
atau yang melebihi jarak total 8cm atau 9cm di atas atrium kanan dianggap sebagai
kenaikan di atas nilai yang normal.
B. Perkusi Batas Jantung

C. Auskultasi Jantung

D. Batas Paru dan Hepar

E. Pemeriksaan Hernia
1. Inspeksi
Inspeksi daerah inguinalis dan femoralis dengan seksama untuk menemukan
benjolan. Sementara anda melanjutkan pengamatan, minta pasien untuk mengejan.

2. Palpasi
Lakukan Palpasi untuk meraba hernia unguinalis. Dengan menggunakan secara
bergiliran tangan kanan untuk meraba sisi kanan pasien dan tangan kiri untuk meraba
sisi kirinya, lakukan tindakan invaginasi (membalik ke dalam) kulit skrotum yang
longgar dengan jari telunjuk. Mulai gerakan pada titik yang cukup rendah guna
memastikan bahwa jari tangan memiliki cukup mobilitas untuk menjangkau annulus
inguinalis interna sejauh jauhnya jika tindakan ini ternyata memungkinkan. Ikuti
perjalanan funiculus spermatikus ke atas sampai berada di atas ligamentum inguinalis
dan temukan mulut annulus tersebut teraba sedikit melebar, jari telunjuk anda dapat
dimasukan ke dalamnya. Jika mungkin, ikuti perjalanan kanalis inguinalis kea rah
lateral dengan lintasan yang miring dengan hati hati. Sementara jari tangan anda berada
pada annulus eksterna atau di dalam kanalis inguinalis, minta pasien mengejan atau
batuk. Perhatikan setiap massa menonjol yang dapat diraba ketika massa tersebut
menyentuh jari tangan.

Lakukan palpasi untuk meraba hernia femoralis dengan menempatkan jari tangan
anda pada permukaan anterior paha di region kanalis femoralis. Minta pasien sekali
lagi mengejan atau batuk. Perhatikan setiap pembengkakan atau nyeri tekan.
Jika anda menemukan suatu massa skrotalis yang besar dan mencurigai massa
tersebut sebagai hernia, minta pasien berbaring . massa ini dapat kembali ke dalam
abdomen dengan sendirinya. Jika demikian, massa tersebut adalah hernia.

Anda mungkin juga menyukai