Anda di halaman 1dari 21

Schizophrenia

dr Rusdi Effendi. Sp KJ
Departemen psikiatri FKK UMJ

Definisi

Gangguan skizophrenia ditandai oleh distorsi pikiran dan


persepsi, afek yang tumpul dan inapropriate, kesadaran
jernih dan kemampuan intelektual biasanya terpelihara.
Kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian.
Fenomena psikopatologi yang penting :
- thought echo, thought insertion/withdrawal,
broadcasting
- Delusional perception and delusional of control
- Delusion of influence atau passivity
- Halusinasi auditori, komentar, diskusi tentang pasien
- Gangguan pikiran; break, inkoherensia, neologisme
- negative symptoms

Epidemiologi
Prevalensi gangguan skizophrenia sekitar
1%, diseluruh dunia 2 juta kasus baru
muncul. 1 dari 100 orang amerika dirawat
karena skizophrenia.
Frekuensi yang sangat mirip diseluruh dunia
Pria dan wanita dg frekuensi yang sama
Gejala awal sekitar 15 sampai 25 tahun
Pria sering mengalami awitan yang lebih
awal dari pada wanita

History
Emil kraeplin, menggunakan istilah dementia
praecox kepada sekelompok penyakit yang mulai
dimasa remaja dan berakhir dengan demensia
(yg tidak diikuti oleh perubahan organik di otak)
Eugen Bleuler, memberi nama Schizophrenia,
dengan gejala gangguan kognitive yaitu splitting
of mind
Kurt Schneider, memperkenalkan gejala psikotik
seperti halusinasi, delusi, dan memberi nama the
first rank symptoms merupakan konsep untuk
mendiagnosis skizophrenia

Perjalanan Penyakit
Perjalanan schizophrenia
- Selalu tanpa perbaikan sementara
- Episodic with progresive or stable deficit
- Episodic with complete or incompltete
remission
. Biasanya kronik, dengan
- fase prodromal
- fase aktif
- fase residual

Gambaran fase
prodromal=residual

Menyendiri atau isolasi sosial yg mencolok


Gangguan nyata dalam fungsi (sekolah, bekerja, pengatur
rumah tangga)
Perilaku sangat aneh (bicara sendiri, mengumpulkan
sampah dll)
Gangguan mencolok higiene diri dan kerapihan pakaian.
Afek tumpul atau inapropriate
Bicara digresif (samar,sirkumstansial,kemiskinan katakata)
Kepercayaan aneh atau pikiran magis
Pengalaman persepsi tak lazim (ilusi,merasa ada suatu
kekuatan atau perasaan yang sebelumnya tidak ada
Sangat kurang inisiatif, minat atau energi

Gambaran klinik
. Diagnostic manual :
- ICD 10
- DSM IV
. Gambaran klinik dari schizophrenia menurut ICD
10 digambarkan dalam bentuk gejala primer dan
sekunder(yaitu gejala positif dan gejala negatif)
. Gejala positif adalah : halusinasi, delusi, perilaku
bizare, gangguan pikiran
. Gejala negatif adalah : alogia, affek yang
menumpul, avolition-apathy, anhedoniaasociality, gangguan perhatian

Kriteria diagnostik
Saat ini tidak ada pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan
fisik untuk mendiagnosis schizophrenia, diagnosis berdasarkan
gejala klinik.
DSM IV
- Dua gejala atau lebih berikut ini
. Masing masing ditemukan selama 1 bulan
waham, halusinasi
bicara terdisorganisasi, perilaku terdisorganisasi, atau katatonik yang jelas
gejala negative, afek yang menumpul atau sangat
inapropriate
. Gangguan fungsi pekerjaan, hubungan sosial dan rawat diri
selama perjalanan dari gangguan itu.

Kriteria diagnostik
ICD 10 PPDGJ III
Gejala
- bila satu harus amat jelas, bila tidak jelas harus dua atau lebih
a. waham aneh tentang pikiran: thought echo, thought insertion or
thought withdrawal, thought broadcasting.
b. waham aneh tentang dirinya : delusion of control, delusion of
influence, delusion of passivity, delusion of perception
c. halusinasi auditorik berupa komentar, diskusi tentang pasien,
haluisinasi dari salah satu bagian tubuh
. Atau dua gejala harus jelas
Arus pikir yang terputus atau mengalami sisipan (inkoheren,
neologisme)
Perilaku katatonik
Gejala negatif : apatis, afek menumpul, penarikan diri dari
pergaulan sosial

The criteria of diagnosis


Positive symptoms : halucination, delusion, disorganized
speech and behavior
Negative symptoms : these include adecrease in emotional
range, poverty of spech and loss of interest and drive, the
person with schizophrenia has tramendeous inertia.
Cognitive sypmtoms : these include neurocognitive deficits
(deficits in working memory and attention and in executive
function such ability to organize and abstract), patien also
find it dificult to understand nuances and subtleties of
interpersonal cues and relationships.
Mood symptoms : schizophrenia patien often seen cheerful
or sad in away that doesnot make sense to others they
often are depressed.

Tipe schizophrenia

Katatonik : stupor/mutism, negativisme,rigiditas,ketegangan


tak bertujuan, posturing.
Disorganisasi : asosiasi melonggar, inkoheren, perilaku
disorganisasi, afek inapropriate atau datar, tak memenuhi
kriteria katatonik
Paranoid : preokupasi dengan delusi sistematis atau dengan
halusinasi auditorik sering berkaitan dengan tema tunggal
Taktergolongkan : (a) delusi mencolok, halusinasi,
inkoherensia atau perilaku sangat disorganisasi. (b) tak
memenuhi kriteria paranoid, katatonik atau disorganisasi
Residual : (a) absennya delusi, halusinasi, inkohernsia atau
perilaku sangat disorganisasi. (b) berlanjut bukti dua atau
lebih gejala residual

Etiologi
Etiologi dan patogenesis dari schizophrenia
belum diketahui.
Penyebab gangguan schizophrenia adalah
multifaktor :
- internal factor :
genetic,inborn,biochemical
- external factor : trauma, infection of CNS,
stress

Etiologi-model stress
diatesis

Orang yang menderita schizophrenia memiliki kerentanan


biologis khas atau diatesis yang dicetuskan oleh stres
Stres mungkin biologik,genetik,psikososial atau lingkungan
Etiologi Genetik.
Teori gen tunggal maupun poligenik telah diusulkan meski
tak satupun teori yang dengan jelas terbukti, teori poligenik
tampak lebih sesuai dengan presentasi schizophrenia
a. Konsanguinitas insiden dalam keluarga lebih tinggi dari
pada populasi umum. Keselarasan monozigotik lebih besar
dari pada dizigotik
b. Keselarasan proporsi kembar yang terkena dengan
kembarannya yang terkena.
c. Studi adopsi risiko diakibatkan orang tua biologik, bukan
orang tua adoptif

Etiologi

Etiologi Biokimia
- Hipotesis dopamin aktivitas hiperdopaminergik (obat antipsikotik
terikat pada reseptor dopamin D2 dan menyebabkan penurunan
fungsional aktivitas dopamin) sedangkan obat yang menambah dopamin
memperburuk atau mencetuskan psikosis (amfetamin,kokain)
- hipotesis norepinefrin- aktivitas norepinefrin naik pada schizophrenia
naiknya sensitisasi terhadap input sensoris
- Hipotesis GABA turunnya aktivitas GABA mengakibatkan naiknya
aktivitas dopamin
- Hipotesis serotonin- metabolisme serotonin abnormal tampak pada
pasien schizophrenia kronik, hiper maupun hiposerotonemia pernah
dilaporkan
- feniletilamin (PEA) suatu amin endogen yang sangat mirip amfetamin.
Bila jumlahnya naik mungkin menimbulkan kerentanan endogen terhadap
psikosis
- Halusinogen- telah diusulkan bahwa amina endogen tertentu mungkin
bertindak sebagai substrat bagi metilasi abnormal.

Etiologi.
Psikososial.
- Faktor keluarga- pasien yang keluarganya memiliki ekspresi emosi
(EE) tinggi memiliki angka relaps lebih tinggi dari pada keluarga
berekspresi emosi lebih rendah. EE didefinisikan setiap perilaku
yang intrusif, terlibat berlebihan, kejam atau kritis ataukah
mengontrol. Umumnya pengamat percaya disfungsi keluarga
merupakan suatu konsekuensi bukan sebab dari schizophrenia
- Isu psikodinamik stress psikologik dan lingkungan paling mungkin
mencetuskan decompensasi psikotik
. Teori infeksius- bukti etiologi virus meliputi perubahan
neuropatologik konsisten dengan infeksi lalu (gliosis, pemarutan
glial, adanya anti bodi anti virus dalam serum dan CSF pada
sebagian pasien schizophrenia
Naiknya frekuensi komplikasi perinatal dan sifat musiman data
kelahiran juga dapat menunjang teori infeksius

Tatalaksana
Farmakoterapi
- Pasien schizophrenia akut selalu mempunyai
respon terhadap obat-obat anti psikotik.
- Konsensus saat ini first line terapi
menggunakan obat atypical antipsikotik, sebab
efek samping ekstrapiramidal lebih rendah
dibanding clasical antipsikotik
. Psikoterapi
. Intervensi psikososial-menurunkan stresor
lingkungan/mempertinggi kemampuan pasien
untuk mengatasinya

Ikhtiar mengoptimalkan terapi


Pengobatan
Bekerja cepat
Efektif
Memiliki efek samping
rendah
Tidak mahal
Keterlibatan pasien
Pasien mengambil
keputusan bersama dengan
dokternya
Pasien terlibat secara aktif
dalam proses
penyembuhannya

Hubungan pasien dan


dokter
Pasien berpartisipasi dlm
proses penyembuhannya
Identifikasi, memahami,
dan merespon kebutuhan
pasien
Lebih aktif mendengar

Dukungan sesama
pasien

Meningkatkan kepatuhan
pasien
Mengurangi hospitalisasi
Memberikan harapan
sembuh

Lewis 2005
17

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai