Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS JURNAL

Rehabilitasi medic pada Hemofilia

Dosen pembimbing: Ana Kurnia S.Kep.,Ns


Disusun Oleh: Martha Permadi (153210024)

PRODI SI KEPERAWATAN/5A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017/2018
Tanggal Metodologi Penelitian
Nama Mahasiswa : Martha Permadi Lokasi Penelitian : Fakultas Kedokteran
Pengarang : Vicentius Yosua dan Engeline Universitas Sam Ratulangi Manado
Angliadi Variabel yang diteliti : Manusia
Tahun: 2013 Metode Pengumpulan data : Kualitatif
Judul artikel : Rehabilitasi medic pada
Hemofilia
Penerbit/nama jurnal: Jurnal Biomedik
(JBM)
Volume: 5
Issue/no: 2
Halaman:

Latar Belakang Hasil Penelitian / Studi


Hemofilia adalah kelompok kelainan Perjalanan penyakitnya sendiri sudah dimulai
pembekuan darah dengan karakteristik sex- dari masa neonatal. Diagnosis dapat
linked resesif dan autosomal resesif, dimana ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik
perdarahan dapat terjadi tanpa penyebab dan pemeriksaan penunjang berupa
trauma yang jelas atau berupa perdarahan pemeriksaan fungsi homeostasis. Komplikasi
spontan. Hemofilia dibagi atas tiga jenis yang paling sering ditemukan ialah
yaitu hemofilia A, B, dan C. Hemofilia A dan komplikasi muskuloskeletal dan reaksi auto-
B diturunkan secara seksual, sedangkan antibodi (inhibitor) terhadap faktor
hemofilia C secara autosomal. Pada kasus pembekuan darah sendiri baik terhadap faktor
hemofilia A terdapat defisiensi faktor VIII; VIII atau faktor IX. Pendekatan farmakologik
kasus hemofilia B dengan defisiensi faktor pada hemofilia tergantung dari gejala klinis
IX; dan hemofilia C dengan defisiensi faktor yang muncul namun pendekatan rehabilitasi
XI. medik pada hemofilia tidak tergantung gejala
Hemofilia adalah kelompok kelainan klinis yang muncul karena pendekatan ini
pembekuan darah dengan karakteristik sex- lebih difokuskan ke seluruh aspek kehidupan
linked resesif dan autosomal resesif. Gejala pasien hemofilia. Pendekatan ini sudah harus
yang paling sering terjadi ialah perdarahan, dilakukan sejak dini mengingat komplikasi
baik di dalam tubuh (internal bleeding) yang mungkin ditimbulkan, yang dapat
maupun di luar tubuh (external bleeding). menyebabkan disabilitas dan handicap,
Masalah perdarahan dan kelainan pem- tersering akibat komplikasi muskuloskeletal.
bekuan disini harus ditangani secara
pendekatan tim.
Prevalensi hemofilia di Indonesia untuk pada
tahun 2006 ialah 4,1 per 1 juta kasus. Kasus
hemofilia A lebih sering ditemukan
dibandingkan dengan hemofilia B yaitu
tercatat sebanyak 1 per 10 ribu kasus
sedangkan kasus hemofilia B 1 per 20-30
ribu kasus. Untuk kasus hemofilia C di
Indonesia belum terdapat data resmi karena
kasus ini jarang ditemukan, diper-kirakan 1
per 100 ribu kasus hemofilia.
Rehabilitasi medik merupakan faktor penting
dalam penanganan hemofilia terutama dalam
penanganan akibat dari komplikasi
muskuloskeletal. Pendekatan tim dalam hal
ini mutlak harus dipenuhi sehingga dapat
membantu pasien dan keluarga sampai pada
masalah psikososial dan kehidupan sehari-
hari.
Tujuan Penelitian / Studi Implikasi Hasil Penelitian
Dengan penanganan rehabilitasi medik yang Tidak ada pembanding
berbasis pendekatan tim, diharapkan
komplikasi muskuloskeletal dapat
diminimalisasikan dan prognosis pasien
hemofilia dapat lebih baik.
Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian / Studi
Bagaimana cara peneliti mengumpilkan Kekuatan dalam penelitian rehabilitasi medic
data ? terhadap hemofilia sebenarnya baik bila
Bagaimana cara peniliti mendekati semua pihak yang terlibat senantiasa bekerja
responden ? sama dalam menghadapi penyakit ini.
Kesulitan apa yang paling sering di Disabilitas berat dan kematian akibat
alami peneliti dalam melakukan hemofilia serta komplikasinya hanya terjadi
penelitian ini ? sekitar 5-7% pada hemofilia berat. Penentuan
Penyebab utama apa yang prognosis pada hemofilia tidak sepenuhnya
menyebabkan penderita hemofilia ini tergantung pada komplikasi yang terjadi,
meinggal ? melainkan harus dilihat secara keseluruhan
termasuk masalah psikososial yang terkait
dan tingkat kepercayaan diri pasien.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
juga akurat karna menggunakan metode
penelitian kualitatif
Desain Penelitian / Studi Keterbatasan Penelitian / Studi Perjalanan
Penelitian ini mennggunakan desain Penyakit hemofilia yang kronis dapat
penelitian analisis menyebabkan disabilitas dan handicap; oleh
karena itu dibutuhkan suatu pendekatan
tim.sehingga peneliti perlu melakukan
rehabilitasi medic terhadap hemofilia
,Keterbatasan penelitian ini adalah sering
terjadinya salah persepsi responden terhadap
peneliti,sehingga peneliti perlu
meningkatakan kepercayaan diri reasponden
KESIMPULAN
Hemofilia adalah kelompok kelainan pembekuan darah dengan karakteristik sex- linked
resesif dan autosomal resesif. Kelainan pembekuan darah disebabkan oleh kurangnya faktor
pembekuan darah VIII atau IX. Komplikasi hemofilia terutama mengenai sistem
muskuloskeletal yaitu adanya hemartrosis atau perdarahan otot. Perjalanan penyakit
hemofilia yang kronis dapat menyebabkan disabilitas dan handicap; oleh karena itu
dibutuhkan suatu pendekatan tim. Dengan penanganan rehabilitasi medik yang berbasis pen-
dekatan tim, diharapkan prognosis pasien dengan hemofilia dapat menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai