Anda di halaman 1dari 23

Matriks Mitokondria

loading...

Matriks mitokondria adalah cairan kental yang berisi ratusan enzim yang bertanggung
jawab untuk berbagai fungsi. Sebuah gambaran dari fungsi penting dari enzim ini
disajikan di bawah ini.

Mitokondria adalah organel sel yang bertanggung jawab untuk produksi energi. Hal ini
juga dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel. Mitokondria adalah organel sel
karakteristik untuk organisme eukariotik. Ukurannya berkisar dari 0,5 sampai 10
mikrometer. Sebuah mitokondria terdiri dari bagian seperti membran luar, membran
dalam, ruang intermembrane, matriks dan mitokondria terkait membran ER. Membran
luar dan dalam dari mitokondria yang terbentuk dari protein dan fosfolipid bilayers.
Matriks mitokondria terbentuk enzim yang berbeda dan memiliki berbagai fungsi
penting.

Struktur Matriks Mitokondria


Sebuah mitokondria terbentuk dari bagian yang berbeda dan matriks adalah salah satu
dari mereka, melainkan tertutup dalam membran mitokondria bagian dalam. Matriks
mitokondria mengandung enzim terutama larut. Komponen lain dari matriks ini adalah
ribosom dan DNA. Isi dari matriks mitokondria yang kental di alam. Ini tidak seperti
sitoplasma sel yang menggabungkan isi dalam keadaan cair. Dari total protein
mitokondria, 60-70% hadir dalam matriks.

Fungsi atriks Mitokondria

Matriks rumah ratusan enzim terkonsentrasi mitokondria. Suksinil koenzim sintetase


adalah salah satu dari banyak enzim hadir dalam matriks mitokondria. Enzim ini
berperan sebagai katalisator dalam proses konversi suksinil-CoA untuk suksinat.

Salah satu fungsi penting yang dilakukan oleh enzim dalam matriks adalah bahwa
oksidasi lemak dan karbohidrat dalam siklus Krebs. Fungsi matriks mitokondria adalah
bahwa, ia bertindak sebagai sebuah situs untuk reaksi penting dan proses yang
menghasilkan energi untuk sel. Ini adalah situs untuk Krebs siklus dan sintesis ATP.
Penjelasan singkat dari ATP sintesis dan Krebs siklus disajikan di bawah ini. Rincian
tentang rantai transpor elektron (proses intermediate) juga harus membuktikan berguna
dalam memahami dua proses.
Situs Krebs
Hal ini juga disebut sebagai siklus asam sitrat dan memegang sangat penting dari sudut
oksidasi karbohidrat dan lemak. Ini oksidasi lemak dan karbohidrat menghasilkan energi
yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh. Matriks mitokondria adalah situs di mana siklus
asam sitrat berlangsung. Oksigen digunakan sebagai bahan baku untuk proses ini.

Elektron Transport

Transfer elektron ke rantai transpor elektron bertanggung jawab untuk produksi energi.
Membran dalam mitokondria dari adalah situs dari rantai ini. Transpor elektron rantai
(ETC) transfer elektron dari dinukleotida adenin Nicotinamide (NADH) ke oksigen.
Proses transpor elektron melintasi membran dalam mitokondria dari hasil menjadi
gradien proton elektrokimia. Ini gradien proton bertanggung jawab untuk sintesis ATP.
Proses sintesis ATP dijelaskan dalam ayat berikutnya.

Sintesis ATP

Sintesis ATP (adenosin trifosfat) adalah fungsi mitokondria yang penting. Produk yang
diperoleh dari siklus Krebs, asam amino oksidasi dan oksidasi asam lemak yang
digunakan dalam sintesis ATP. Gradien proton yang diciptakan oleh rantai transpor
elektron mendorong proses pembentukan ATP dalam matriks mitokondria.

Siklus Urea
Ini adalah reaksi kimia di mana urea yaitu ((NH2) 2CO) yang dihasilkan dari NH3
amonia yaitu. Proses siklus urea berlangsung dalam 5 langkah. Dari 5 langkah total, 3
berlangsung dalam matriks mitokondria.

Mitokondria adalah salah satu organel sel yang paling penting, karena fungsinya dari
produksi energi. Tanpa mitokondria dan matriks, itu tidak mungkin untuk mendukung
fungsi tubuh kita. Semua enzim dan unsur-unsur lain dari matriks mitokondria dijelaskan
di atas diperlukan untuk kelancaran fungsi dari proses ini organel sel.
loading...
http://www.biologi-sel.com/2013/02/matriks-mitokondria.html

Beranda
About
Halaman Download

Mustamiranwar86's Blog
MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS
Posted: Maret 20, 2010 in Biologi

MITOKONDRIA DAN KLOROPLAS

PENDAHULUAN

Penemuan susunan sel dalam organisme adalah bersamaan dengan permulaan pemakaian
Mikroskop.

Dari hasil penelitian beberapa para ahli dihasilkan beberapa teori sel diantaranya:

Sel berasal dari sel dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
Sel adalah suatu unit aktifitas Biologi yang dibatasi oleh membran semipermiabel dan dapat
melakukan reproduksi sendiri pada medium di luar makhluk hidup.

Di dalam sel terdapat beberapa bagian diantaranya mitokondria dan kloroplas. Mitokondria
pertama-tama diobservasi oleh Kolliker tahun 1880 pada otot serangga. Ia mendapati bahwa
granula tersebut dapat mengembang dalam air. Pada tahun 1882 Fleming memberinya nama Fila
dan tahun 1890 Altman memberi nama Biobblas. Nama mitokondria berasal dari Benda (1897-
1898) tahun 1948 Hogeboom melihat bahwa mitokondria sebagai tempat (lokasi) respirasi sel.
Nass (1963) membuktikan bahwa di dalam mitokondria terdapat ADN.

Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil, untuk digunakan pada saat fotosintesis.
Kloroplas dapat memperbanyak dengan membelah diri (replikasi). Kloroplas mempunyai ADN
yang sirkulasi ADN kloroplas berisi informasi genetik untuk pembentukan r ARN, t
ARN (d ARN) untuk pembentukan protein struktural. Kloroplas mempunyai derajat
otonomi karena mempunyai genom tersendiri, tapi pada replikasi dan dan diferensiasinya
sebagian dipengaruhi ADN inti dan sebagian lagi oleh ADN kloroplas. Replikasi dan diferensiasi
kloroplas dipengauhi oleh faktor-faktor lingkungan tertentu seperti cahaya, suhu, regulator
pertumbuhan dan mineral.[1]

PEMBAHASAN

Mitokondria

Mitokondria merupakan organel sel yang dapat mengoksidasi bahan makanan menjadi CO2 dan
H2O, Mito berarti benang, Chondria berarti granula. Mitokondria terdiri dari :

1. Membran luar yang berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam mitokondria dengan
sitoplasma.
2. Membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) berfungi untuk memperluas permukan dan untuk
melangsungkan rantai respirasi yang menghasilka ATP.
3. Ruang antar membran (antara membran dalam dan luar), berfungsi untuk oksidasi asam lemak
dan katabolisme asetil koenzim.
4. Matriks mitokondria, merupakan sebuah ruang yang dikelilingi oleh membran dalam yang
berguna sebagai tempat oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.[2]

Gb.1. Mitokondria[3]

Mitokondria memiliki dua lapis membran. Membran luar membatasi bagian dalam dengan
matriks sel. Membran dalam berlekuk-lekuk. Proses respirasi terjadi di dalam membran dalam.

Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA).
MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki
ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa
mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis
dengan organisme eukariotik.

Mitokondria berbentuk bulat, lonjong, atau batang dengan diameter berkisar antara 0,5-10m
dan panjang antara 1-4 m, organel ini terdapat pada semua sel euokariotik dan jumlahnya
beragam.

Fungsi mitokondria :

1. Proses respirasi sel


2. Mengubah energi potensial berbagai bahan makanan menjadi energi potensial yang disimpan di
dalam ATP.
3. Oksidasi
4. Dehidrogenasi
5. Oksidatif fosforilasi[4]

Mitokondria terdapat pada sel-sel ginjal, hati, pankreas spermatozoa dan otot lurik.

Komposisi Kimia Membran


Air merupakan bagian terbesar dari mitokondria dan ditemukan pada berbagai bagian
mitokondria kecuali pada lapisan lemak membran dibagian dalam makro molekul. Air sangat
penting untuk berbagai reaksi enzim selain itu juga sebagai media tempat berdifusinya berbagai
metabolik diantara sistem enzim dan keluar masuk mitokondria. Bahan utama selain air pada
mitokondria adalah protein. Protein lebih banyak tedapat pada membran dalam yaitu berisi 60%
dikeseluruhan protein mitokondria.

Selain air dan protein juga tedapat komposisi lipida membran pada mitokondria atau fosfolipid.

Kompartementasi Enzim-Enzim.

Enzim-enzim yang terdapat pada (kompartemen) mitokondria.

Terdapat Pada Enzim


Membran luar 1. NADH-sitokrom C oksido reduktasa
2. Sitokrom B
3. Asil ko A sintetasa
4. Minoamin oksidasa
5. Kinorenin hidrolasa

Ruang Antar Membran 1. Kreatin kinasa


2. Adenilat kenasa

Membran dalam 1. Sitokrom B,C,C1,A,A3


2. Suksinat dehidrogenasa
3. NADH dehidrogenasa
4. Piruvat oksidasa
5. Karnitin asil transferasa
6. Hidroksibutiratdan hidroksipropionat
7. ATP sintetasa

Matriks 1. Sitrat sintetasa


2. Akonitasa
3. Isositrat dehidrogenasa
4. Fumarasa
5. Malat dehidrogenasa
6. Glutamat dehidrogenasa
7. Asparat aminotransferasa
8. Kompleks piruvat dehidrogenasa
9. Enzim-enzim untuk sintesis protein dan
asam nukleat

10. Enzim-enzim untuk oksidasi asam lemak

Subfraksi Membran Dalam


ATP sintetase merupakan kompleks lain pada membran dalam mitokondria yang terdiri atas 10
polipeptida. Setengahnya merupakan protein intrinsik dan setengahnya merupakan protein
ekstrinsik. Protein intrinsik merupakan agregat yang tidak larut yang berisi reseptor untuk
oligomisin dan disiklo heksilkarbodlimida yang merupakan inhibitor yang spesifik untuk
produksi ATP. Protein ekstrinsik merupakan suatu agregat dari kompleks tempat terjadi
aktivitas ATPase.

Jalur-Jalur (pathways) Oksidasi Hidrat Arang

Fase-fase oksidasi hidrat arang adalah :

1. Glikolisis

Glikolisis terjadi di sitoplasma yang bersifat anaerob selama glikolisis molekul glukosa dipecah
menjadi asam piruvat dan melepaskan energi untuk mensintesis 2 (dua) molekul ATP.

Asam piruvat asetal dehid etil alkohol + energi

Asam piruvat dehidrogenaselaktat asam laktat + energi

+NADH

1. Dekarboksilasi Oksidatif

Yaitu asam piruvat masuk ke mitokondria dan diubah menjadi asetil ko A. Disebut
dekarboksilasi oksidatif karena terjadi oksidasi dan kehilangan gugusan karboksil menjadi
karbondioksida

1. Daur Krebs

Terjadi dalam matriks mitokondria. Daur krebs juga disebut daur asam sitrat atau daur asam
trikarboksilat. Daur krebs dimulai dengan dilepaskannya gugusan asetil dari asetil ko A dan
bereaksi dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat.

1. Rantai Pernafasan dan Fosforilasi Oksidatif

Rantai respirasi yaitu, koenzim yang telah direduksi dioksidasi oleh molekul oksigen melalui
sebuah sistem enzim dan koenzim. Rantai respirasi terjadi pada membran dalam
mitokondria.fosforilasi oksidatif yaitu sintesis ATP pada protein ekstrinsik waktu proses
oksidasi.

ADN dan Biogenesis Mitokondria

1. ADN mitokondria
Mitokondria berisi ADN yang membentuk D ARN (M RNA) dan t ARN untuk mensintesis
sejumlah protein enzim mitokondria. Tetapi protein, ribosom, ARN dan ADN polimerase dan
enzim-enzim yang penting untuk translasi sintesisnya ditentukan oleh ADN inti. Jadi dua genom
(dari ADN inti dan ADN mitokondria) bekerja sama untuk membentuk mitokondria yang
sempurna struktural dan fungsional.

1. Biogenesis Mitokondria

Berbagai hipotesis tentang bagaimana terjadinya mitokondria di dalam sel yaitu hipotesi de
novo yaitu mitokondria berasal dari yang ada didalam sel itu sendiri. Hipotesis lain mengatakan
bahwa mitokondria berasal dari RE atau membran plasma yang juga kurang dapat diterima.

Hipotesis yang paling banyak diterima adalah mitokondria berasal dari mitokondria yang telah
ada, telah ditemukan pula bahwa berubah memanjang kemudian memisahkan diri menjadi
bagian-bagian kecil (fragmen). Tiap fragmen dapat membentuk mitokondria baru, selama
pembelahan sel mitokondria kelihatan membelah secara transfersal menjadi dua dan tiap bagian
berkembang menjadi mitokondria baru[5].

Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat dalam sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan,
kloroplas biasanya dijumpai dengan bentuk cakram dengan diameter 5m dan tebal 2-4 m.

Kloroplas itu dibatasi oleh membran ganda, didalamnya ada sistem luas membran interval yang
terbenam dalam matriks fluida yang disebut stomata, membran dalam ini kaya akan fosfolipid
dan protein, juga mengandung pigmen-pigmen, yang paling utama diantaranya ialah klorofil.
Hijaunya klorofil yang tergabung dadalam membran itulah yang memerikan warna hijau kepada
kloroplas dan kepada sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya.

Klorofil menangkap energi matahari dan memungkinkannya digunakan untuk fotosintesis zat
makanan. Jadi kloroplas merupakan tempat fotosintesis. Tanpa organel ini, maka kehidupan yang
kita ketahui tidak akan ada.[6]

.Struktur Kloroplas Terdiri Dari

a. Membran Luar

Fungsinya : untuk melewatkan molekul-molekul kurang dari 10 kilodelton tanpa selektivitas

b. Membran Dalam

Fungsinya : untuk memilih membrasn yang keluar masuk dengan transport aktif.

c. Stroma (cairan kloroplas)

Fungsinya : untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum)


d. Tilakoid

Fungsinya : tempat terjadi fotosintesis

e. Grana ( kumpulan-kumpulan lamela)

Kromoplas : adalah plastida yang berwarna kuning jingga dan merah karena mengandung
karotin.

Pada kloroplas terdapat pigmen-pigmen, yaitu :

a. Klorofil (zat hijau daun)

b. Karotenoid (karoten yang memberikan warna jingga)

c. Xantofil (untuk warna kuning)

Bentuk Kloroplast

Kloroplas dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Panjangnya antara 5-10m, dilihat dari atas
maupun samping terlihat lonjong, sebagian sisinya datar atau sebagian sisinya konkav (cekung,
cakram)

Kloroplas terdapat pada sel-sel tumbuhan eukariotik. Sel tumbuhan tinggi berisi 50-200
kloroplas, pada tumbuhan rendah bentuknya bervariasi lagi, contohnya pada Euglena gracilla
mempunyai 10 buah kloroplas tiap sel. [7]

Klorofil berfungsi untuk merubah energi matahari menjadi energi kimia selama berlangsung
proses pembentukan senyawa kompleks berupa zat tepung dari bahan senyawa sederhana,
karbondioksida dan air. Selain kloroplas, yang trmasuk plastida berwarna adalah kromoplas,
yaitu plastida yang terdapat pada buah, bunga, umbi dan daun. Plastida ini berupa xantofil
(warna kuning kelabu), karoten (kuning), dan likopena (merah).

Adapun plastida yang tidak berwarna ada dua, yaitu :

1. Leukoplast/amiloplas : untuk pembentukan amilum


2. Elaipoplas : untuk pembentukan minyak.[8]
GB.2. Mitokondria dan Kloroplas di dalam sel.[9]

Keterangan

1. Kloroplas k. Vesikel kecil bermembran

2. Vakuola l. Reticulum endoplasma

3. Nucleus m. Pori-pori nukleus

a. Plasmodesmata n. Membrane inti

b. Membran plasma o. Nukleolus

c. Dinding sel p. Ribosom

d. Membran tilakoid q. Retikuylum endoplasma halus

e. Amilum r. Vesikel golgi

f. Vakuola s. Badan golgi

g. Tonoplas t. Sitoskleton

h. Mitokondrion (mitokondria)

i. Peroksisoma

j. Sitoplasma
Gb. 3. Kloroplas dan Klorofil[10]

RANGKUMAN

Mitokondria dijumpai hampir dalam semua sel eukariotik. Mitokondria panjangnya sekitar
10m. Mitokondria dibungkus oleh suatu selubung yang tediri dari dua membran, masing-
masing merupakan fasfolipid yang mempunyai kumpulan protein yang tertanam. membran
dalam membagi mitokondria menjadi dua ruangan internal yaitu : ruang intermembran dan ruang
matriks mitokondria.

Kloroplas merupakan anggota khusus dari keluarga oranel tumbuhan yang berkerabat dekat yang
disebut plastid. Amiloplas ialah plastid yang tak berwarna yang menyimpan pati (amilum),
khususnya pada akar dan umbi, kloroplas mengandung banyak pigmen yang membuat buah dan
bunga, mempunyai corak jingga dan kuning. Kloroplas mengandung klorofil pigmen hijau
bersama-sama enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produksi makanan dengan cara
fotosintesis. Organel berbentuk lensa ini ditemukan dalam daun dan organ tumbuhan hijau
lainnya dan dalam algae eukariotik.

PENUTUP

Demikianlah makalah ini kami buat, sebagai kajian bersama, semoga dapat memberikan manfaat
yang berharga bagi kita semua, selanjutnya kritik dan saran selalu kami terima, demi terciptanya
hal yang lebih baik, terimakasih.

https://mustamiranwar86.wordpress.com/2010/03/20/mitokondria-dan-kloroplas/
Monday, March 17, 2014
Fungsi Mitokondria

Mitokondria adalah organel yang terdapat pada sitoplasma sel eukariotik. Setiap makhluk hidup perlu
melakukan respirasi agar dapat tetap bertahan hidup. Oksigen yang dihirup akan disebar ke seluruh
bagian tubuh agar semua organ dapat bekerja secara normal. Mitokondria merupakan organel sel yang
bertanggung jawab atas respirasi sel.

Struktur Mitokondria

Membran Luar : Membran ini tersusun atas fosfolipid bilayer yang bersifat semi permeable dan
mengandung protein porin. Lapisan ini dapat dilewati (permeable) oleh ion-ion, ATP (Adenosina
trifosfat), ADP (Adenosina difosfat), dan molekul-molekul nutrisi.
Membran Dalam : Merupakan membran kompleks tapi permeable yang terbentuk dari molekul-
molekul kompleks transpor elektron, kompleks ATP sintase, dan transport protein.
Krista : Krista adalah lipatan yang terdapat di membran dalam mitokondria. Krista membantu
perluasan struktur membran dalam sel ketika dibutuhkan ruang untuk lebih banyak molekul-
molekul DNA mitokondria.
Ruang Antar Membran : Merupakan ruang yang terdapat di antara membran luar dan membran
dalam. Ruang antar membran bertanggung jawab atas fosforilasi oksidatif.
Matriks : Matriks berisi molekul-molekul DNA (bertanggung jawab atas respirasi sel), enzim-
enzim (bertanggung jawab atas siklus reaksi asam sitrat), gas-gas terlarut (seperti oksigen &
karbon dioksida), dan air.

Fungsi-Fungsi Mitokondria

Tentunya fungsi utama mitokondria adalah respirasi sel. Respirasi sel adalah proses kimiawi untuk
melepaskan energi yang tersimpan dalam glukosa. Energi yang digunakan untuk pemecahan glukosa
disediakan oleh molekul-molekul ATP. Molekul-molekul ATP ini dihasilkan oleh organel ini sendiri.
Seluruh proses respirasi aerob sel terdiri atas 3 langkah sebagai berikut:

Glikolisis
Istilah ini sendiri memiliki arti "pemecahan glukosa". Glikolisis merupakan tahap pertama dari
respirasi sel. Glukosa memiliki enam atom karbon. Enzim-enzim pada sitosol mengoksidasi
molekul glukosa menjadi dua molekul yang masing-masing memiliki tiga atom karbon. Glikolisis
menghasilkan dua molekul ATP, dua molekul asam piruvat, dan dua molekul NADH
(Nikotinamida adenina dinukleotida).

Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat)


Sebelum siklus krebs dimulai dilakukan dekarboksilasi oksidatif, molekul-molekul asam piruvat
yang dihasilkan dari glikolisis diubah menjadi Koenzim-A asetil untuk digunakan dalam siklus
krebs. Siklus krebs kemudian mengoksidasi asetil-KoA menjadi karbon dioksida, proses ini juga
menghasilkan 3 molekul NADH dan 1 molekul FADH.
Transpor Elektron
Rantai transpor elektron terdiri atas serangkaian pembawa elektron yang dihasilkan pada
membran mitokondria dari siklus krebs (NADH & FADH). Molekul-molekul ATP dihasilkan dari
reaksi redoks NADH & FADH. Sel eukariotik menghasilkan sekitar 36 ATP setelah melakukan
respirasi sel.

Mitokondria juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti:

Pensinyalan sel untuk neuron-neuron


Mengelola apoptosis
Mengendalikan siklus sel
Mengawasi diferensiasi, pertumbuhan, dan perkembangan sel

http://www.jendelasarjana.com/2014/03/fungsi-mitokondria.html

Berbagi Ilmu Pengetahuan


By Fredikurniawan.com

Pasang Iklan Murah

Beranda
Pertanian
Defenisi & Pengertian
Manfaat & Khasiat
Hama dan Penyakit
IPA
IPS
Islam
Teknologi
Info Menarik

Pengertian Mitokondria, Struktur, dan


Fungsi Mitokondria
fredikurniawan

Biologi, Defenisi & Pengertian, IPA

Comments

Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Mempelajari ilmu yang


berkaitan dengan organism berbentuk mikroskopis tentu tidak mudah. Karena selain
membutuhkan peralatan laboratorium, mata telanjang tidak mampu melihat karena ukurannya
yang super mini.

Salah satunya adalah Mitokondria. Mitokondria merupakan organism sel yang memiliki lapisan
dalam membran sel berlapis-lapis. Berikut adalah uraian dari Mitokondria yang patut disimak

Baca: Pengertian Sistem Secara Umum dan Menurut Para Ahli

A. Pengertian Mitokondria

Mitokondria secara pengertian bebas adalah sel tunggal yang memiliki fungsi untuk tempat
terjadinya fungsi respirasi pada manusia, hewan dan tumbuhan. Misalnya saja, ketika proses
metabolisme kalsium, asam lemak atau pengolahan protein untuk menjadi energi.

Mitokondria juga dikenal berperan penting dalam kematian sel tertentu di dalam tubuh. Misalnya
ketika ada proses sel yang abnormal atau berpenyakit. Mitokondria kemudian akan menyeleksi
organism sel abnormal agar tidak berkembang di dalam tubuh. Bisa dikatakan, dengan adanya
mitokondria dalam tubuh makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, maka fungsi
fungsi organ vital yang ada di dalam tubuh makhluk hidup bisa berjalan dengan baik.

B. Struktur Mitokondria

Dalam praktiknya, struktur Mitokondria terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Membran luar
2. Membrane dalam
3. Ruang antar membrane
4. Matriks dalam membran

1. Membran luar

Membran luar mengandung enzim tertentu untuk membantu proses biosintesis.

2. Membran dalam

Membran dalam berukuran permukaan yang sangat luas karena terdapat banyak lipatan ke dalam
matriks (kista).

3. Ruang antar membran

Ruang ini merupakan tempat terjadinya reaksi sel yang sangat penting. Misalnya siklus krebs,
reaksi oksidasi beta asam lemak atau reaksi oksidasi asam amino.

4. Matriks Dalam Membran

Matriks dalam membran memiliki materi gen atau DNA mitokondria. Sebut saja seperti
magnesium, kalium dan kalsium.

C. Fungsi Mitokondria

Mitokondria memiliki fungsi yang penting dalam tubuh makhluk hidup, di antaranya:

Menghasilkan energi sel untuk dipakai sistem metabolisme tubuh.


Metabolisme karbohidrat yang terjadi dalam mitokondria akan dioksidasi oleh air dan
karbondioksida serta oksigen.
Energi yang dihasilkan berupa 30 molekul yang dibuat untuk setiap molekul glukosa
Dalam setiap glikosis dapat menghasilkan 2 molekul.
Fungsi mitokondria yaitu mengelola aktivitas metabolisme sel.
Memecah makanan untuk menghasilkan energi. Misalnya seperti karbohidrat, lemak, protein
dan sebagainya.
Mitokondria akan menerima hasil enzim yang sudah diproses secara lanjut untuk diproses lagi
sebagai molekul bermuatan tertentu. Molekul ini juga dicampurkan oksigen agar bisa
didistribusikan ke pembuluh darah dengan baik.
Menjaga konsentrasi ion kalsium untuk kepadatan tulang dan segala jenis bagian sel.
Mitokondria dapat menolong sel yang sudah mampu mencapai fungsi ini dan menyediakan
tangki untuk menyimpan ion kalsium.
Mitokondria juga berpedan untuk proses mematikan sel sel tertentu yang sudah deprogram
oleh tubuh secara alamiah. Misalnya, sel yang tidak diinginkan atau sel berpenyakit, sel beracun,
akan dimatikan dalam jumlah banyak. Sehingga ketika proses metabolisme berlangsung tidak
akan berkembang lagi.
Membantu fungsi organ untuk berjalan optimal, karena ketika mitokondria tidak mampu
bekerja atau mengalami abnormal dan kematian sel dapat mempengaruhi kinerja organ.

Baca Juga:

Ciri-Ciri Ayam Bangkok Siap Bertarung


Pengertian Hukum Adat Menurut Para Ahli
Klasifikasi dan Morfologi Cumi-Cumi

Demikian info tentang Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria semoga
berguna dan bermanfaat. Terima Kasih.

Share this:

Twitter
Facebook1
Google
WhatsApp
Pinterest
Email

Related

Pengertian Kromosom, Struktur Kromosom Dan Fungsi KromosomIn "Biologi"

Pengertian Hormon, Macam-Macam dan Fungsi HormonIn "Biologi"

Pengertian Ham, Macam-Macam Ham dan Contoh HamIn "Defenisi & Pengertian"

Updated:

Tags: dan Fungsi Mitokondria, Pengertian Mitokondria, Struktur

Previous Post

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment

Name *

Email *

Website

+ = 2

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

Kontak Kerjasama

Topik Pembicaraan

Kebun Organik on Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Cabai


Silvie Amelia on Cara Membuat Pakan Alternatif Lele Dari Kotoran Sapi dan Kambing
Solichin on Cara Budidaya Bunga Mawar
jono on Jenis Jenis Rumput ( Graminae )
Tulisan Terbaru

Pengertian Hormon, Macam-Macam dan Fungsi Hormon


Pengertian Kromosom, Struktur Kromosom Dan Fungsi Kromosom
Pengertian Ham, Macam-Macam Ham dan Contoh Ham
Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria
Pengertian Sistem Secara Umum dan Menurut Para Ahli
Ciri-Ciri Ayam Bangkok Siap Bertarung
Pengertian Hukum Adat Menurut Para Ahli
Klasifikasi dan Morfologi Cumi-Cumi
Pengertian, Proses dan Manfaat Tranfer Embrio (TE)
Pengertian Tataniaga dan Fungsi Tataniaga

Subcribe Gratis Via Email

Informasi Pertanian Lengkap Secara Offline

Masukan Email Anda

Tempat Berbagai Ilmu Pengetahuan 2017 Frontier Theme

http://fredikurniawan.com/pengertian-mitokondria-struktur-dan-fungsi-mitokondria/

Fungsi Mitokondria
Fungsi mitokondria merupakan tempat terjadinya respirasi seluler. Peran utama mitokondria
adalah sebagai pabrik energi sel yang mengubah energi potensial dalam bentuk makanan
menjadi molekul berenergi tinggi yang disebut ATP. ATP Merupakan ikatan tiga molekul fosfat
dengan senyawa adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya
meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.

Mitokondria adalah pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi), karena itu
mitokondria diberi julukan "The Power House of Cell". Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada
yang bulat, oval, silindris dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dapat
dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria baru terbentuk dari
pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti
pembelahanbakteri).
Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama. Fungsi mitokondria terdapat
di tempat-tempat dimana ATP diperlukan. Misalnya, diantara miofibril dalam sel otot jantung
untuk kontraksi otot dan di leher selsperma untuk pergerakan flagel. Adapun Sifat-sifat
Mitokondria yaitu:
a. Bentuk silindris memanjang diameter 0,5 1 m
b. Bersifat mobil, bergerak di sepanjang mikrotubula
c. Plastis, dapat berubah bentuk
d. Berfusi dengan mitokondria lainnya
e. Dapat membelah diri

Mitokondria dapat berfusi satu sama lain, atau terbelah dua Pemahaman fisi dan fusi
mitokondria telah berkembang dalam beberapa waktu terakhir dengan perkembangan uji in vitro
untuk studi mitokondria dan identifikasi protein yang di butuhkan dalam fisi dan fusi.
Keseimbangan antara fusi dan fisi kemungkinan adalah penentu utama jumlah mitokondria,
ukuran panjang mitokondria dan tingkat hubungan. Ketika fusi menjadi lebih sering darifisi,
mitokondria cenderung menjadi lebih panjang dan saling berhubungan,sedangkan dominasi fisi
mengarah pada jumlah mitokondria (lebih banyak membentuk mitokondria).

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan ATP dalam jumlah banyak. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda
untuk setiap sel. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar,
membran dalam, ruang antar membran,dan matriks yang terletak di bagian dalam membran.
a. Membran Luar
Fungsi mitokondria terutama bagian membran luar sepenuhnya membungkus mitokondria,
melindungi bagian luar mitokondria sepenuhnya. Membran luar terdiri dari protein dan lipid
dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin (protein bersaluran)yang
menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran
6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-
negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid
dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani -oksidasi
menghasilkanasetil-KoA.

b. Membran Dalam
Komposisi membran dalam terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran dalam bersifat
kurang permeabel jika dibandingkan dengan membran luar. Membran ini merupakan tempat
utama pembentukan ATP. Pada mitokondria, membran dalam terbagi menjadi dua daerah yaitu
daerah batas membran dalam (inner membrane), terletak persis di luar membran dalam
mitokondria, sebagai pembungkus bagian luar membran dalam, batas membrandalam ini kaya
protein yang bertanggung jawab untuk impor protein mitokondria.

Daerah lainnya disebut dengan krista yaitu bentuk lipatan-lipatan yang menonjol ke arah dalam
(Lodish, 2001). Stuktur krista yang berupa lipatan-lipatan ini meningkatkan luas permukaan
membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran
dalam mengandung proteinyang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang
berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur
keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Bentuk krista dan jumlahnya
berbeda di setiap sel tergantung jenis dan fungsi atau peran sel tersebut.

Dalam mikrograf elektron tampak peran mitokondria sebagai transduser terkait erat dengan
krista, sebagai mesin atau alat yang diperlukan untuk respirasi aerobik dan pembentukan ATP.

c. Ruang antar membran


Ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi
oksidasi asam amino, dan reaksi -oksidasi asam lemak. Ruang antar membran berisi cairan
yang menggunakan ATP dari matriks untuk memfosforilasi nukleotida lainnya.

d. Matriks
Matriks mengandung campuran ratusan enzim, termasuk enzim yang dibutuhkan dalam
oksidasi piruvat, asam lemak serta untuk siklus krebs. Matriks mitokondria juga mengandung
ribosom (ukuran jauh lebih kecil dari yang ditemukan di sitosol) dan beberapa molekul DNA,
yang melingkar pada tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem
genetik sendiri yang berbeda dengan sistem genetik inti, yang dikenal dengan DNAmitkondria
(mtDNA). Dalam matriks mitokondria juga terdapat ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion
seperti magnesium, kalsium dan kalium.

Siklus Hidup Mitokondria Fungsi Mitokondria


Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti sel bakteri.
Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar sehingga melakukan pemecahan
(fission). Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi
DNA mitokondria. Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti
pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian dalam dan kemudian
bagian luar membran dan diikuti dengan pemisahan dua bagian mitokondria.
DNA Mitokondria Fungsi Mitokondria
Berbeda dengan organel sel lainnya, mitokondria memiliki materi genetik sendiri yang
karakteristiknya berbeda dengan materi genetik pada inti sel yang dikenal sebagai mtDNA.
mtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran. Karena memiliki ciri seperti DNA
bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria
dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme
eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada makhluk tingkat tinggi, DNA
mitokondria yang diturunkan kepada anaknya hanya berasal dari betinanya saja (maternally
inherited).

Metabolisme Energi dalam Mitokokdria


Organisme membutuhkan energi untuk dapat hidup. Energi diperoleh dari asupan makanan
yang kita makan. Melalui proses pencernaan, molekul makananyang kita konsumsi akan
dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh.
Selanjutnya molekul tersebut akan melalui sebuah proses yang disebut dengan glikolisis agar
dapat digunakan dalam proses respirasi sel yang berlangsung di mitokondria. Glikolisis sendiri
berlangsung disitoplasma. Metabolisme energi di mitokondria meliputi siklus krebs (siklus TAC)
dan rantai transfer elektron.

Diposkan oleh Erfin Dimas Fernanda di 11/18/2014 12:01:00 PM

Anda mungkin juga menyukai