Anda di halaman 1dari 16

Rancangan Kepmen

Nomenklatur Program Studi


dan Gelar Lulusan
Forum Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Intan Ahmad
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Bandung, 13 Juli 2017
1
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
Populasi Indonesia: ~255 juta orang 4.498 PT (Aktif)
Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi: 25.913 Prodi 11
- Dosen: ~270 ribu (~12% Doktor).
- Mahasiswa: ~5,2 juta (Vokasi/Politeknik:
~855 ribu). Pengangguran, skills mismatch 1.097
(relevansi).
- APK (2016): 31,61 % . 3.125
- Ketimpangan mutu PT:
* Institusi terakreditasi BAN-PT, A: 1,2%, B: 8,3%,
C: 17,6%, belum 72,9%.
13
* Prodi terakreditasi BAN-PT, A:9,9%, B: 39,3%,
252
C: 29,6%, belum 21,1%.
* Langka prodi terakreditasi internasional Akademi Akademi Komunitas
- World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500: Politeknik Universitas
325-402). PTN-BH
Sumber:
FORLAP DIKTI, 12 Juli 2017, 17:10 WIB
https://banpt.or.id/ 2
Akreditasi Institusi (BAN-PT, 12 Juli 2017) Akreditasi Prodi (BAN-PT, 12 Juli 2017)
4.498 PT (Nasional)
3.500 3.281
3.000
2.500 A B
2.000 2.574 10.195
1.500
1.000 790 25.913 Prodi
373
500 54 (Nasional)
- Belum
A B C Belum Terakreditasi Terakreditasi
; 5.476

19 19
54 Institusi
10 C
dengan
3 3 7.668
AIPT A
(12 Juli 2017)

3
Strategi
Indonesia
keluar dari
dari
perangkap
pendapatan
menengah Innovation is the key
------------------ Indonesia
Ekonomi $ 4,790
Indonesia:
SDA dan
tenaga murah,

belum
berbasis
pengetahuan
dan teknologi-
> untuk
inovasi

4
Global Innovation Index 2016
World Intellectual Property Organization (WIPO)

Rank: 88/128

Singapore : 6/128
Daya saing Malaysia : 35/128
inovasi Indonesia Thailand : 52/128
masih rendah Vietnam : 59/128
Philippines : 74/128
Sumber:
http://www.wipo.int/edocs/pubdocs/en/wipo_pub_gii_2016.pdf 5
http://www.wipo.int/econ_stat/en/infographics/global_innovation_leaders_2016/
Publikasi Internasional Riset diperlukan untuk menghasilkan inovasi
Scopus, 2015-2017 (national competitiveness)
(Scopus.com, diakses 7 Juli 2017, 14:22 WIB)
2017 2017
Malaysia USA
643.268
13.847 617.639 281.434
29.783
27.353 Singapore China
491.566
10.029 466.822 237.523
21.182
20.605 Indonesia Germany
7.928 281.434 80.760
14.783 237.523
13.847
13.065
11.970 Thailand 172.058 172.658 Japan
10.029 7.321 127.445 128.316 60.321
8.107 7.928
7.321 80.653 80.349 80.760
60.321
Philippines 37.871 Korea
2.654 2.916
1.391 37.871
1.391 2015 2016 2017
Data 2017 s.d bulan Juli
Data 2017 s.d bulan Juli
2015 2016 2017 USA Germany
Philippines Indonesia Thailand China Japan
Singapore Malaysia South Korea
6
Jumlah Dosen Perguruan Tinggi & Sumber (diakses 12 Jul 2017):
http://forlap.dikti.go.id/
Hasil Publikasi versi Scopus PTNbh http://www.scopus.com

Jumlah Dosen Aktif UPI 269


(PT di bawah Kemristekdikti) 734
Per-Feb 2017 = 237.837 USU 220
814
UNAIR 162
1.234
UNHAS 157
1.305
47.871
UNPAD 205
1.549
109.110 UNDIP 462
1.871
ITS 429
46.620 2.537
IPB 391
3.157
UGM 567
29.287 4.876
UI 819
7.232
4.949 743
ITB 7.791
Asisten Ahli Lektor
- 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000
Lektor Kepala Profesor
Tanpa Jabatan Jumlah Publikasi Scopus Tahun 2017 Jumlah Total Publikasi Scopus
7
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 (Berlaku Penuh Desember 2017)
Hal utama yang di revisi Pasal 27
1) Beban Belajar pada Program Magister dan doktor.
(15) Syarat Pembimbing utama Doktor: Dalam
2) Lama masa studi.
lima tahun terakhir menghasilkan satu karya
3) Kewajiban publikasi bagi calon lulusan program magister dan doktor.
4) Persyaratan pembimbing program doktor. ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau
jurnal internasional bereputasi.
Beban Belajar
No Program Masa Studi Paling Lama (tahun) Pasal 28
Minimum (sks)
(3) Pembimbing utama paling banyak sepuluh
1 D1 36 2
mahasiswa (Sarjana, Magister, Doktor).
2 D2 72 3
3 D3 108 5 SYARAT PUBLIKASI
4 D4/Sarjana 144 7 Magister (~200 000): diterbitkan di jurnal ilmiah
terakreditasi atau diterima di jurnal internasional.
5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program
(Hasil quick survey: 14/94 PT sudah
D4/Sarjana)
mewajibkan)
6 Magister, Magister 36 4 (setelah menyelesaikan program
Terapan, dan Sp D4/Sarjana)
Doktor (~20.000): diterbitkan di jurnal
7 S-3, S-3 Terapan, & 42 7 (setelah menyelesaikan program internasional bereputasi. (Hasil quick survey:
Sub-Sp Magister, Magister Terapan, Sp) 37/94 PT sudah mewajibkan) 8
Kebijakan Penamaan Program Studi Pada Perguruan Tinggi
Sebelum UU 12/2012 banyak bidang keilmuan yang
pengelompokkannya berbeda-beda menurut BAN PT, BSNP,
Perijinan Prodi Baru dan Sertifikasi dosen mempunyai jumlah
bidang.

?
Mengapa diperlukan daftar
UU 12/2012 mengklasifikasikan secara lebih ringkas menjadi
6 rumpun ilmu.
1. Ilmu Agama
2. Ilmu Humaniora
3. Ilmu Sosial
nama program studi 4. Ilmu Alam
5. Ilmu Formal
yang lebih terkini
6. Ilmu Terapan

Perlu merevisi daftar program studi yang dapat


diselenggarakan dari 524 prodi (SK Dirjen Dikti No. 163
tahun 2007) dan 722 prodi (Permendikbud 154 tahun 2014)
menjadi lebih komprehensif

9
TUJUAN

Memfasilitasi tumbuhnya keilmuan baru di Indonesia baik, khususnya berbagai disiplin


keilmuan yang dibangun oleh riset yang menggunakan pendekatan inter, multi, dan
transdisiplin.

Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang-bidang baru yang


dibutuhkan oleh Indonesia dan masyarakat internasional melalui penyelenggaraan
program studi akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang lebih beragam.

International recognition

Mempromosikan keilmuan khas Indonesia


Permenristekdikti No. 15 Tahun 2017
Pasal 4 Pasal 5
(1) Kementerian melakukan (1) Penamaan Program Studi (3) Menteri dapat
penamaan Program Studi dinyatakan dalam bentuk menambah, mengurangi,
daftar nama Program dan/atau mengubah daftar
Studi nama Program studi secara
(2) Daftar nama ditetapkan berkala
oleh Menteri setelah
mendapat pertimbangan
Direktur Jenderal
Pembelajaran dan
Kemahasiswaan

11
Pertambahan Jumlah Nomenklatur Prodi
2007 2014 2015 2017
SK Dirjen Permendikbud Surat Edaran Akademik :
Dikti No. 163 No.154 Tahun Dirjen Dikti S1 315
Tahun 2007 2014 Nomor S2 438
memfasilitasi memfasilitasi 0404/E3.2/2 S3 290
524 prodi 722 prodi 015
Vokasi :
melakukan
uji publik DIII 239
terhadap DIV 175
1070 prodi Profesi 51
Spesialis 55
Total 1.563 prodi
(Sementara)

12
Mekanisme Perubahan Nama Prodi*
Perguruan Menteri Riset, Hasil Perubahan Daftar
Tinggi Teknologi, dan Nama Program Studi
Kelengkapan : Pendidikan Tinggi (secara berkala)
a. Dokumen Mengajukan
kurikulum perubahan/
penambahan
b. Capaian
Memberikan
pembelajaran Pertimbangan
c. Rujukan
pengembangan
keilmuan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi
Pembelajaran dan
Melakukan penyesuaian
Kemahasiswaan
paling lambat 1 tahun sejak
Melakukan Pengkajian daftar nama ditetapkan

*berdasarkan Permenristekdikti No.15 tahun 2017


Perubahan nama program studi pada perguruan tinggi berdasarkan pada Keputusan Menteri ini tidak mengubah status
akreditasi dan sanksi yang diberikan pada program studi.
13
Progres Nomenklatur Prodi 2017
April 2017 Mei 2017 Juni 2017
Uji Publik draft Lampiran 10 Mei : Pemasukan data dari form
Kepmenristekdikti Uji Publik khusus PTNbh penyesuaian yang diterima.
tentang Nama Program 12 Mei : Perekapan usulan dari
Studi pada PT ke Kopertis Uji Publik khusus PTN Kementerian lain dan
Wilayah I-XIV oleh tim 13 Mei : Institusi
dari Ditjen Kelembagaan Uji Publik khusus Poltek & Institut Negeri Penganalisisan usulan yang
IPTEK-DIKTI 27 Mei : diterima.
Uji Publik khusus prodi Pendidikan (UPI)

Data Hasil Uji Publik dari PTNBh:


Data UPI, UNPAD, ITS, UNAIR, UNDIP, dan sekolah Vokasi UGM sudah selesai.
UGM (non vokasi), IPB, USU, UNHAS belum memberikan masukkan atas program-program yang dijalankan.
Khusus UI dan ITB akan diberikan slot terpisah, karena UI dan ITB mengirimkan bahan nomenklatur dengan
alasan non akademik yang disampaikan sebagai berikut:
seperti keterbatasan resources,
terjemahan dalam bahasa Indonesia yang tidak tepat,
atau keluar dari kesepakatan nasional hasil HPEQ (contoh: S1 Kesehatan Lingkungan)
14
Gelar dan Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi (Permenristekdikti 63/2016)
Jenjang Gelar Contoh:
Akademik
Ahli Pratama D1 A.P.
Jenjang
Ahli Muda D2 A.M. No Nama Prodi Gelar
S1 S2 S3
Ahli Madya D3 A.Md. 1 Ilmu Komputer S. M. Dr. Kom.
Sarjana S1 S. diikuti 2 Arsitektur S. M. Dr Ars.
Sarjana Terapan D4 S.Tr. dengan
inisial Vokasi
Magister S2 M. rumpun Jenjang
No Nama Prodi Gelar
Magister Terapan M.Tr. IPTEK D3 D4
Doktor S3 Dr. 1 Teknologi Informasi A.Md. - Kom.

Doktor Terapan S3 Dr.Tr. 2 Arsitektur Bangunan Gedung - S.Tr Ars.

Spesialis Sp.
Jenjang Nama Prodi Gelar
Profesi ditulis di depan atau di belakang
nama yang berhak dengan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi K.F.R.
mencantumkan inisial sebutan Profesi Profesi Arsitek Ar.
1) Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu
program studi dan dinyatakanlulus.
2) Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi di Indonesia wajib menggunakan Bahasa Indonesia. 15
Image: shutterstock.com

Education is the most powerful


weapon which you can use to
Terima Kasih change the world
(Nelson Mandela)
16

Anda mungkin juga menyukai