Menurut Faizi, dalam perspektif ushul fikih, tujuan yang baik harus ditempuh
dengan jalan dan cara yang baik agar keadaban dalam berdemokrasi yang kita
jalankan benar-benar mewujud nyata di bumi Indonesia ini. Terlalu besar ongkos
demokrasi yang harus kita bayar manakala ajang kontestasi dan rekrutmen
kepemimpinan ini kemudian diekpresikan dalam bentuk kekerasan, anarkhisme
dan bentuk-bentuk penyulutan kebencian sosial lainnya, imbuhnya.
Oleh kerena itu, mari kita jadikan momentum pemilihan kepala daerah ini
sebagai ajang kontestasi gagasan, ide dan solusi yang tepat untuk kepentingan
masyarakat yang lebih besar, bukan sebagai ajang untuk memecah belah kesatuan
dan persatuan bangsa, kata Faizi yang juga selaku ketua panitia.
Sebagai penutup Faizi berharap dalam momentum Pilkada 2017 ini supaya
mengedepankan kontestasi demokrasi yang sejuk, damai, dan aman. Sebab hal
itu merupakan tugas kita semua agar wajah demokrasi yang berkeadaban benar-
benar mewujud dalam kenyataan, tandasnya.
A. Deskripsi :
C. Laporan
Untuk mencegah hal yang sama terjadi di masa yang akan datang
komunikasi antara masyarakat sangat diperlukan agar tidak terjadi
kesalahpahaman, dan pemerintah akan menjadi penengah. Dan sekali lagi
diperlukan penyuluhan tentang Pendidikan Pancasila agar masyarakat paham
betul tata cara bernegara dan ikut berkontribusi ke Negara.
Tugas CP Pancasila 3
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Pendidika Panacasila ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Budi Masruri selaku Dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Penyusun