Anda di halaman 1dari 2

Pendidikan karkter merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar seorang individu

dapat berperilaku baik sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Tingkah laku seseorang
dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan dari karakter yang dimilikinya. Saat ini, dunia
seakan menaruh perhatian lebih terhadap peristiwa yang terjadi di negara Myanmar. Kecaman
dari berbagai pihak terus berdatangan kepada pemerintah Myanmar yang melakukan kejahatan
kemanusiaan kepada etnis Rohingya yang merupakan penduduk yang telah lama tinggal dan
menetap di Myanmar, tepatnya di Rakhine State. Hilangnya rasa kemanusiaan pemerintah
Myanmar terhadap etnis Rohingya merupakan cerminan lemahnya pendidikan karakter yang
dimiliki pemerintah Myanmar. Para elit militer khususnya yang secara langsung melakukan
kekerasan fisik maupun psikis dilakukan tanpa pandang bulu terhadap etnis Rohingya yang
hanya diam tak berdaya mengharap keadilan dan persamaan hak dapat ditegakkan.

Apabila dikaitkan dengan materi membangun karakter, pemerintah Myanmar telah banyak
melakukan tindakan yang tidak patut dilakukan kepada sesama manusia yang memiliki hak
untuk hidup. Lemahnya sikap kerendahan hati dan keterbukaan pikiran tampak terlihat jelas
oleh pemerintah Myanmar yang seakan tidak peduli dan kasihan melihat para etnis Rohingya
yang terus termarginal, sehingga membuat mereka menjadi manusia perahu yang terombang-
ambing ditengah lautan. Sikap tersebut diabaikan oleh pemerintah Myanmar karena mereka
sendiri tidak ingin menjadikan etnis Rohingya yang mayoritas Islam masuk menjadi warga
negara Myanmar yang mayoritas Budha. Adanya pemikiran yang radikal dan melihat persoalan
dari sudut pandangnya sendiri amat terlihat betapa egois dan kejamnya perlakuan yang
menjadi sorotan dunia saat ini.

Pengelolaan diri (temperance) adalah upaya untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang
mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri. Didalamnya tercakup sikap
pengendalian diri yang penting dilakukan oleh seseorang dimana pun ia berada. Sayangnya,
pemerintah Myanmar tidak memiliki pengendalian diri yang kuat karena jika pengendalian
dirinya kuat maka tidak akan terjadi pembunuhan massal kepada etnis Rohingya yang menelan
ratusan bahkan ribuan korban jiwa. Selain itu, pengampunan dan belas kasihan juga termasuk
indikator pengelolaan diri dan merupakan sikap yang tidak dipatuhi oleh aparat Myanmar.
Tidak adanya rasa kemanusiaan yang ada menimbulkan konflik yang berkepanjangan.
Penyiksaan yang dilakukan tanpa pandang bulu menandakan pudarnya rasa belas kasihan
pemerintah Myanmar kepada etnis Rohingya. Manusia merupakan makhluk yang memiliki hak
asasi sejak lahir yang harus dilindungi dan dihormati oleh setiap orang. Tidak boleh melakukan
tindakan sewenang-wenang terhadap seseorang yang dilindungi hak asasinya. Apabila hal ini
dijaga secara terus-menerus, maka tidak aka ada lagi kejahatan kemanusiaan yang timbul pada
saat ini, sehingga kedamaian akan terus ada selama manusia menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
Selain aspek yang disebutkan diatas, ada lagi aspek yang sangat penting untuk dipatuhi agar
pemerintah Myanmar tidak melakukan tindak kejahatan kemanusiaan kepada etnis Rohingya.
Kekuatan spirituallah jawaban dari semua perkara yang ada di dunia saat ini. Semua agama
mengajarkan kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan sosial antar sesama manusia.
Walaupun terjadi banyak perbedaan baik suku, agama, dan ras di dunia ini, khususnya
perbedaan keyakinan dan kepentingan antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya
seharusnya tidak menjadi alasan untuk timbulnya perselisihan antar keduanya. Kekuatan
perspektif harus dibangun dalam hal ini karena dengan melihat persoalan dari berbagai sudut
pandang yang ada dapat membuat keputusan yang logis atau masuk akal baik bagi diri sendiri
maupun orang lain. Dengan demikian, karakter seseorang dapat dibangun dari bagaimana ia
berpikir dan bertindak menurut kaidah agama dan sosial yang menjadi landasan di dalam suatu
ruang lingkup yang lebih kompleks, contohnya negara.

Bagaimanapun juga pendidikan karakter harus menjadi tolak ukur bagi setiap orang agar dalam
bertindak dapat sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Contoh nilai yang dapat dikaitkan dalam
kasus ini yaitu keadilan. Keadilan menjadi bagian penting agar setiap individu dapat melakukan
hak dan kewajibannya secara profesionalitas dan berintegritas. Sama halnya dengan
pemerintah Myanmar yang harus segera menyadari kesalahannya dan menegakkan keadilan
bagi setiap warga negaranya. Perubahan harus segera dilakukan dengan pendidikan karakter
yang kuat agar dalam setiap tindakan yang diambil tidak salah arah dan menguntungkan bagi
semua pihak yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai