Anda di halaman 1dari 2

Nama: Nanda Puja Rezky (1706056181)

Pengertian Nikah Siri

Data Publikasi: Rosalia, Anggi. 2016. https://dalamislam.com/hukum-


islam/pernikahan/nikah-siri-dalam-islam diakses pada 23 November pukul 18.45

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
diberi kelebihan berupa akal dan pikiran. Sudah menjadi kodrat alam, sejak
dilahirkan manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Hidup bersama
di sini, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari baik jasmani maupun rohani.
Pada umumnya seorang pria maupun seorang wanita timbul kebutuhan untuk hidup
bersama. Hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita mempunyai akibat
yang sangat penting dalam masyarakat, baik terhadap kedua belah pihak maupun
keturunannya serta anggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu peraturan yang mengatur tentang hidup bersama antara lain syarat-syarat
untuk peresmian hidup bersama, pelaksanaannya, kelanjutannya dan berakhirnya
perkawinan itu. Perkawinan merupakan suatu kejadian yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang. Seorang pria dan wanita yang dulunya merupakan pribadi
yang bebas tanpa ikatan hukum, namun setelah perkawinan menjadi terikat lahir
dan batin sebagai suami isteri. Ikatan yang ada di antara mereka merupakan ikatan
lahiriah, rohaniah, spiritual dan kemanusiaan. Ikatan perkawinan ini, menimbulkan
akibat hukum terhadap diri masing-masing suami isteri yang berupa hak dan
kewajiban.

Pada prinsipnya perkawinan adalah suatu akad, untuk menghalalkan


hubungan serta membatasi hak dan kewajiban, tolong menolong antara pria dengan
wanita yang antara keduanya bukan muhrim. Apabila ditinjau dari segi hukum, jelas
bahwa pernikahan adalah suatu akad yang suci dan luhur antara pria dengan wanita,
yang menjadi sebab sahnya status sebagai suami isteri dan dihalalkan suatu
hubungan dengan tujuan mencapai keluarga sakinah, mawadah serta saling
menyantuni antara keduanya. Suatu akad perkawinan menurut Hukum Islam ada
yang sah ada yang tidak sah. Hal ini dikarenakan, akad yang sah adalah akad yang
dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang lengkap, sesuai dengan
ketentuan agama. Sebaliknya akad yang tidak sah, adalah akad yang dilaksanakan
tidak sesuai dengan syarat-syarat serta rukun-rukun perkawinan. Akan tetapi pada
kenyataan ada perkawinan-perkawinan yang dilakukan hanya dengan hukum
agamanya saja. Perkawinan ini sering disebut perkawinan siri, yaitu perkawinan
yang tidak terdapat bukti otentik, sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum.

Secara harfiah “sirri” itu artinya “rahasia”. Jadi, nikah sirri adalah
pernikahan yang dirahasiakan dari pengetahuan orang banyak. Secara umum Nikah
Siri adalah sebuah perbuatan dalam melakukan pernihakan sesuai aturan agama
dalam hal ini Ajaran Islam namun karena berbagai hal yang menghalanginya
menjadikan tidak terjadinya pencatatan secara sah atau legal oleh aparat yang
berwenang dalam hal ini Pemerintah yang diwakili Departemen Agama. Nikah siri
dalam konteks masyarakat sering dimaksudkan dalam beberapa pengertian.

Pertama, nikah yang dilaksanakan dengan sembunyi-sembunyi, tanpa


mengundang orang luar selain dari kedua keluarga mempelai. Kemudian tidak
mendaftarkan perkawinannya kepada Kantor Urusan Agama (KUA) sehingga
nikah mereka tidak mempunyai legalitas formal dalam hukum positif di Indonesia
sebagaimana yang diatur dalam undang-undang perkawinan. Banyak faktor yang
menyebabkan seseorang tidak mencatatkan pernikahannya di lembaga
pencatatan sipil negara. Ada yang karena faktor biaya, alias tidak mampu
membayar administrasi pencatatan, ada pula yang disebabkan karena takut
ketahuan melanggar aturan yang melarang pegawai negeri nikah lebih dari satu, dan
lain sebagainya.

Kedua, nikah yang dilakukan sembunyi-sembunyi oleh sepasang laki-


perempuan tanpa diketahui oleh kedua pihak keluarganya sekalipun. Bahkan benar-
benar dirahasiakan sampai tidak diketahui siapa yang menjadi wali dan saksinya.

Ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan


tertentu, misalnya karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat yang
terlanjur menganggap tabu pernikahan siri, atau karena pertimbangan-
pertimbangan rumit yang memaksa seseorang untuk merahasiakan pernikahannya.

Anda mungkin juga menyukai