Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
diberi kelebihan berupa akal dan pikiran. Sudah menjadi kodrat alam, sejak
dilahirkan manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Hidup bersama
di sini, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari baik jasmani maupun rohani.
Pada umumnya seorang pria maupun seorang wanita timbul kebutuhan untuk hidup
bersama. Hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita mempunyai akibat
yang sangat penting dalam masyarakat, baik terhadap kedua belah pihak maupun
keturunannya serta anggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan
suatu peraturan yang mengatur tentang hidup bersama antara lain syarat-syarat
untuk peresmian hidup bersama, pelaksanaannya, kelanjutannya dan berakhirnya
perkawinan itu. Perkawinan merupakan suatu kejadian yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang. Seorang pria dan wanita yang dulunya merupakan pribadi
yang bebas tanpa ikatan hukum, namun setelah perkawinan menjadi terikat lahir
dan batin sebagai suami isteri. Ikatan yang ada di antara mereka merupakan ikatan
lahiriah, rohaniah, spiritual dan kemanusiaan. Ikatan perkawinan ini, menimbulkan
akibat hukum terhadap diri masing-masing suami isteri yang berupa hak dan
kewajiban.
Secara harfiah “sirri” itu artinya “rahasia”. Jadi, nikah sirri adalah
pernikahan yang dirahasiakan dari pengetahuan orang banyak. Secara umum Nikah
Siri adalah sebuah perbuatan dalam melakukan pernihakan sesuai aturan agama
dalam hal ini Ajaran Islam namun karena berbagai hal yang menghalanginya
menjadikan tidak terjadinya pencatatan secara sah atau legal oleh aparat yang
berwenang dalam hal ini Pemerintah yang diwakili Departemen Agama. Nikah siri
dalam konteks masyarakat sering dimaksudkan dalam beberapa pengertian.