Anda di halaman 1dari 3

Terkilir

Pada tahap melakukan prestart check, operator juga berisiko terkilir akibat area crushing plant
memiliki struktur tanah yang berbatu serta terdapat gundukan tanah yang mudah bergerak,
sehingga jika operator kurang hati-hati saat berjalan atau ketika memijakan kaki pada gundukan
tanah yang mudah bergerak, dapat mengakibatkan operator terkilir. Kemungkinan terjadinya
risiko ini termasuk dalam kategori conceivable yaitu, mungkin saja dapat terjadi namun tidak
pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Pengendalian yang telah dilakukan
perusahaan yaitu dengan, melakukan perataan tanah di lokasi crushing plant, melakukan safety
talk sebelum bekerjaserta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Dari pembahasan
tersebut, dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko terkilir yaitu, area
crushing plant yang tidak rata sehingga dengan melakukan perataan tanah di lokasi crushing
plantdapat mengurangi kemungkinan terjadinya risiko terkilir. Sedangkan dengan melakukan
safety talk sebelum bekerjaserta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check dapat
meningkatkan kewaspadaan dari operator ketika melakukan prestart check. Tingkat paparan pada
tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap melakukan prestart check dilakukan
satu kali setiap hari yaitu, dilakukan pada awal shift. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat
diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah karena, tahap prestart check memang harus
dilakukan sebelum operator mengoperasikan unit Crusher dan conveyor. Sedangkan tingkat
konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori noticeable, karena akibat terburuk pada risiko
tersebut hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kaki. Hal ini disebabkan
karena, perusahaan telah menyediakan APD lengkap terutama safety shoes bagi para operator
unit saat melakukan prestrat check. Oleh sebab itu, dengan menggunakan safety shoes dapat
mengurangi konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko terkilir. Dari pembahasan diatas, dapat
diketahui bahwa perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan baik untuk
mengurangi tingkat kemungkinan, dan konsekuensi dari risiko terkilir. Namun, sebaiknya
perusahaan juga melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa area crushing plant sudah
rata, sehingga aman bagi operator dan pekerja lain yang berada di lokasi crushing plant.

3. Tergelincir
Risiko lain yang terjadi saat operator melakukan prestart check yaitu, risiko tergelincir yang
terjadi saat operator menaiki tangga unit untuk memeriksa bagian atas kabin unit. Risiko ini
terjadi akibat tangga unit yang licin setelah hujan atau terkena tumpahan material cair seperti,
lumpur dan oli. Kemungkinan risiko ini untuk terjadi termasuk dalam kategori conceivable yaitu,
mungkin saja dapat terjadi namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-
tahun. Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, memasang handrail pada
tangga unit, memasang warning sign pada tangga unit tentang gunakan Tiga Titik Tumpu saat
menaiki tangga unit serta melakukan safety talk sebelum bekerja. Dari pembahasan diatas, dapat
diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko tergelincir adalah tangga unit
Crusher dan conveyor yang licin. Oleh sebab itu, dengan melakukan pengendalian yang telah
dilakukan perusahaan seperti, memasang handrail pada tangga unit, memasang warning sign
pada tangga unit serta melakukan safety talk sebelum bekerja, dirasa cukup efektif untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya risiko tergelincir. Namun, pengendalian tersebut tidak
menghilangkan bahaya dari tangga unit yang licin dan hanya meningkatkan tingkat kewaspadaan
dari operator unit, sehingga perusahaan sebaiknya perlu melakukan upaya pengendalian
tambahan seperti memasang lapisan anti slip pada tangga unit untuk menghilangkan bahaya licin
yang terdapat pada tangga unit, sehingga tingkat kemungkinan terjadinya risiko tergelincir dapat
diturunkan. Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap
melakukan prestart check dilakukan satu kali setiap hari yaitu, dilakukan pada awal shift.
Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah
karena, tahap prestart check memang harus dilakukan sebelum operator mengoperasikan unit
Crusher dan conveyor. Sedangkan tingkat konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori
serious, karena akibat terburuk apabila tergelincir dari tangga unit Crusher dan conveyor yaitu
dapat menyebabkan cidera serius pada operator. Hal ini disebabkan karena tangga dari unit
Crusher dan conveyor memiliki ketinggian kurang lebih 2 meter dan berdiri vertikal, sehingga
jika operator tersebut tergelincir dari tangga, akan mengakibatkan operator terjatuh dan
menyebabkan cidera yang cukup serius.

Terjepit pintu kabin

Pada tahap melakukan prestart check, operator unit juga berisiko terjepit pintu kabin unit yang
terjadi ketika operator menutup pintu kabin unit. Risiko ini terjadi akibat operator meletakan jari
tangan pada titik jepit pintu kabin unit yang menyebabkan tangan terjepit.Risiko ini mungkin
dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun, sehingga
termasuk dalam kategori conceivable. Pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu,
melakukan safety talk sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check.
Dari pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
risiko terjepit pintu kabin yaitu, kurangnya kewaspadaan operator ketika menutup pintu kabin.
Oleh sebab itu, dengan melakukan safety talk sebelum bekerja serta menyediakan SOP dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya risiko terjepit pintu kabin unit, sehingga risiko terjepit pintu
kabin unit jarang terjadi. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan upaya tambahan dengan
memasang warning sign pada unit terkait risiko terjepit untuk meningkatkan kewaspadaan dari
operator ketika akan melakukan prestart check. Terdapat beberapa manfaat dari pembuatan
warning sign seperti, menarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja,
menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat, memberikan peringatan
waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan, serta
mengingatkan para pekerja untuk menggunakan peralatan perlindungan diri. Tingkat paparan
pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap melakukan prestart check hanya
dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat
diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah karena, tahap prestart check memang harus
dilakukan sebelum operator mengoperasikan unit Crusher dan conveyor. Sedangkan tingkat
konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori serious, karena akibat terburuk apabila terjepit
pintu kabin yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator.
Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan
untuk mengurangi konsekuensi dari risiko terjepit pintu kabin.Oleh sebab itu, perusahaan
sebaiknya menyediakan APD seperti safety gloves yang dapat menghalangi jari tangan terjepit
secara lanagsung, sehingga dengan menggunakan safety gloves tersebut dapat mengurangi
tingkat konsekuensi yang ditimbulkanterjepit pintu kabin.

Anda mungkin juga menyukai