MODUL K3 Revisi
MODUL K3 Revisi
I. PENDAHULUAN
A. PRASYARAT
Untuk memudahkan peserta diklat memahami unit modul ini, maka sebaiknya
telah memahami terlebih dahulu :
1. Isi Undang-Undang No. 14 tahun 1969. Tentang Ketentuan Pokok Mengenai
Ketenagakerjaan.
2. Isi Undang-Undang No. 1. tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per. 04/Men/1980
tentang syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR).
a. Modul ini disusun sebanyak 2 unit pembelajaran yang saling berkaitan. Peserta
diklat diwajibkan mampu menguasai masing masing unit pembelajaran
tersebut secara mandiri.
b. Unit pembelajaran 1 tentang Higiene dan Sanitasi Perusahaan.
c. Unit pembelajaran 2 tentang Keselamatan Kerja (K3)
d. Setelah mampu menguasai modul ini, peserta diklat dapat mengajukan
rencana pre konsultasi kepada instruktur (assesor internal) dalam rangka
sertifikasi.
e. Rundingkan dengan instruktur waktu pelaksanaan penilaian keterampilan,
sampai peserta diklat mendapat pengakuan kompenten terhadap sanitasi,
higien dan keselamatan kerja.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Aspek Pengetahuan
Dapat menyebutkan batasan dari sanitasi, higien dan keselamatan kerja.
Dapat menyebutkan ruang lingkup sanitasi, higien dan keselamatan kerja.
Dapat menyebutkan dampak bagi perusahaan dan lingkungan pentingnya
sanitasi, higien dan keselamatan kerja.
2. Aspek Sikap
Melakukan sanitasi, higien dan keselamatan kerja pada diri sendiri dan
lingkungannya.
Peduli terhadap sanitasi, higien dan keselamatan kerja
Melaksanakan sanitasi, higien dan keselamatan kerja dengan benar
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Aspek Keterampilan
Disiplin, tanggap dan cekatan dalam tugas
Memakai dan menggunakan peralatan sanitasi, higienis dan keselamatan kerja
dengan benar
Mengoperasikan peralatan sanitasi, higien dan keselamatan kerja.
Merawat peralatan fasilitas sanitasi higiene dan keselamatan kerja.
Mengganti dan memasang peralatan dan fasilitas sanitasi, higien dan
keselamatan kerja dengan benar.
4. STANDAR KOMPETENSI :
Kode Unit :
AGIGENOHS1A
Judul Unit :
Uraian Unit :
Unit ini merupakan unit umum mencakup keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti prinsip dan prosedur kesehatan dan keselamatan
kerja yang berlaku. Berkaitan dengan tanggung jawab kerja yang menyangkut
proses kerja rutin pengoperasian secara manual maupun masinal (semi
otomatis) berbagai peralatan. Unit ini berdasarkan/sejalan dengan
praturan/perundangan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang
berlaku.
2. Kebijakan/Prosedur Tersedia
Kebijakan dan/atau prosedur yang berkaitan dengan unit ini antara lain
meliputi :
KKB (Kesepakatan Kerja Bersama)
Perundangan/peraturan K3
SOP
Tata tertib kerja, laporan usulan/saran, pengaduan, dll yang relevan.
Acuan Penilaian
1. Prosedur penilaian
Penilaian dilakukan beberapa kali, menggunakan standar penilaian
tertentu atau yang berlaku, terhadap beberapa aspek mencakup pemahaman
teoritis, keterampilan melakukan jenis dan urutan kerja yang benar, hasil
pengamatan/hasil kerja, laporan dan beberapa aspek terkait lainnya.
Termasuk juga penilaian atas aspek sikap yang mencakup kedisiplinan, kehati
hatian, kecermatan, ketaatan tanggung jawab dan inisiatif.
Pengetahuan :
a. Pentingnya OHS terhadap diri sendiri dan orang lain
b. Peran, hak dan tanggung jawab pemberi kerja dan diri sendiri
c. Lokasi dan tata ruang , mencakup pula lokasi pintu darurat
d. Penandaan, lambang, isyarat dan pelabel yang berkenaan dengan K3
e. Personil K3 dan pengaturan kewajiban para manajer dan wakil, dan
pegawai K3
f. Penempatan dan tujuan penggunaan peralatan perlindungan pribadi dan
peralatan keadaan darurat di dalam area pekerjaan. Ini meliputi fasilitas
dan personil P3K.
g. Persyaratan penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan pakaian
pelindung dan peralatan pribadi yang digunakan
h. Lokasi/sumber peringatan adanya bahaya, meliputi kesadaran tentang K3,
penanganan bahan kimia dan pemahaman personil di tempat kerja
i. Bahaya seperti resiko yang berhubungan dengan pekerjaan dan area
pekerjaan yang mencakup manual penanganan bahan bahan beresiko
j. Kunci pengendalian resiko yang relevan terhadap tempat kerja, meliputi
penggunaan/penanganan secara manual, penanganan bahan kimia, dll. Jika
peralatan dioperasikan juga meliputi suatu kesadaran tentang alat
penghntian, keadaan darurat dan penjagaan keamanan.
k. Praktik kerja secara aman, meliputi manual penanganan secara aman dan
penanganan bahan kimia sebagaimana dianjurkan
No PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda dapat menyebutkan arti sanitasi, higien ?
2. Apakah anda dapat menjelaskan arti keselamatan kerja ?
3. Apakah anda dapat menyebutkan fungsi alat dalam
sanitasi, higien dan keselamatan kerja ?
4. Apakah anda dapat menjelaskan tentang fungsi
keselamatan kerja bagi diri dan karyawan ?
5. Apakah anda yakin bahwa di udara penuh dengan
mikroorganisme ?
6. Apakah anda yakin bila lingkungan kotor dapat
menurunkan mutu hasil produk ?
7. Apakah anda mengenal alat pemadam kebakaran ?
8. Apakah anda sewaktu melaksanakan proses produksi
memakai pakaian praktik/kerja ?
9. Apakah anda mengerti tentang istilah mutu darurat ?
10. Apakah anda dapat menyebutkan isi dari kotak P3K
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi :
Sub Kompetensi :
Tanda
Tanggal/ Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Waktu tangan
Bulan Belajar Perubahan
instruktur
Sub Kompetensi :
Tanda
Tanggal/ Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Waktu tangan
Bulan Belajar Perubahan
instruktur
Sub Kompetensi :
Tanda
Tanggal/ Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Waktu tangan
Bulan Belajar Perubahan
instruktur
B. KEGIATAN BELAJAR
Dapat menyebutkan masalah atau bahaya utama yang dapat terjadi pada
proses pengolahan.
Dapat membuat program sanitasi, higien dan keselamatan kerja yang baku
untuk industri industri yang berbeda.
Dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan dasar dan prinsip sanitasi,
higien dan keselamatan kerja.
2. URAIAN MATERI
1) Pengertian Kesehatan
a) Penyakit Umum
Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan,
industri, dan lain-lainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah
penyakit infeksi, penyakit endemik dan penyakit parasit.
c) Kondisi Gizi
Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah
dijalankan sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas
kerja. Adapun keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan
penyakit-penyakit endemis dan parasitis, kurangnya pengertian tentang
gizi, kemampuan pengupahan yang rendah, dan beban kerja yang terlalu
besar.
d) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas
optimal tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara
memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja.
e) Perencanaan
Perencanaan atau pemikiran tentang penserasian manusia dan
mesin serta perbaikan cara kerja sesuai dengan modernisasi yang
berprinsip sedikit-dikitnya energi tetapi setinggi-tingginya output kerja
pada umumnya belum diketahui. Untuk mengatasi pengaruh buruk, dari
kondisi-kondisi kesehatan kepada pembangunan tanah air, khususnya
meliputi sektor tenaga kerja produktif, maka perlu dibina keahlian
higiene perusahaan dan kesehatan kerja sebagai inti keahlian. Dan
perlu dibina keahlian tenaga kesehatan pada tingkat perusahaan dan
perlu ditingkatkan pengerahan tenaga-tenaga kesehatan kedalam sektor
produksi.
a) Lokasi pabrik hendaknya tidak terletak pada arah angin dari sumber
pencemaran debu, asap, bau dan pencemaran lainnya, jarak antara
sumber pencemaran dengan pabrik tidak boleh kurang dari 100 meter.
b) Bangunan pabrik harus terpisah dari pemukiman dan terbuat dari bahan
yang kokoh.
c) Pekarangan di sekeliling lokasi pabrik atau unit pengolahan hendaknya
selalu dipelihara kebersihannya. Kebersihan yang terjaga dengan baik
akan mengurangi potensi bahaya dan masalah yang mengancam
kelancaran proses produksi.
d) Lantai, gang, tangga dan jalan keluar / masuk ruang pengolahan harus
bersih, bebas sampah, tidak licin dan tidak berminyak, bebas oli, dan
tidak ada air yang menggenang.
e) Kondisi lantai secara umum harus bersih, kedap air, tidak licin, rata
sehingga mudah dibersihkan dan tidak ada genangan air.
f) Dinding tembok, jendela, langit-langit, kerangka bangunan, perpipaan,
lampu-lampu dan benda lain yang berada di sekitar ruang pengolahan
harus dalam kondisi bersih.
g) Kondisi umum bangunan harus memperhatikan aspek pencahayaan dan
ventilasi yang baik. Ventilasi harus tersedia dengan cukup dan berfungsi
dengan baik. Pencahayaan atau penerangan hendaknya tersebar secara
merata dan cukup di semua ruangan, namun hendaknya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menyilaukan.
h) Kamar mandi dan WC, tempat cuci kaki dan tangan juga harus selalu
dijaga kebersihannya. Pada fasilitas ini perlu tersedia air yang cukup,
tissue / pengering, sabun, dan tempat sampah. WC dan kamar mandi
hendaknya terletak jauh dari ruang pengolahan.
6) Fasilitas Penggudangan
7) Pembuangan limbah
c) Jika produksi sampah / limbah cair ternyata cukup tinggi, atau telah
mengakibatkan ganggguan pencemaran adalah indikasi awal bahwa
masalah pencemaran itu lingkungan telah terjadi, maka disarankan
untuk berkonsultasi dengan badan pengelolaan limbah.
b. Keselamatan Kerja
d) Penelitian bersifat teknik yang meliputi sifat dan ciri bahan yang
berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat
perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan
debu, penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk
tambang-tambang pengangkat.
3. RANGKUMAN
a. Kesehatan Kerja di Perusahaan
b. Keselamatan Kerja
4. TES FORMATIF
5. KUNCI JAWABAN
a. Adalah program sanitasi higienis perusahaan dan keselamatan kerja
b. Tujuannya adalah agar pekerja / masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya baik mental, maupun sosial dengan usaha
preventif dan kuratif
c. Penyakit yang paling banyak adalah penyakit infeksi, penyakit endemik dan
penyakit parasit
d. Adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
e. 1) Semua peralatan yang digunakan untuk penanganan dan pengolahan
selalu diperhatikan kebersihannya
2) Setiap saat setelah dipergunakan dicuci dan disikat
3) Pemberian saniter
4) Ketel, wadah pencampur, tong-tong, drum-drum mulut lebar harus
dilindungi dari kemungkinan kontaminasi ( membuat tutup )
f. Sasarannya adalah segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air, di dalam air maupun di udara.
g. Adalah tugas semua orang yang bekerja karena dari, oleh dan untuk setiap
tenaga kerja serta orang lainnya lebih luas masyarakat pada umumnya.
h. Tiga tujuan utama keselamatan kerja adalah :
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan.
2) Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
3) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
i. Produktivitas adalah perbandingan diantara hasil kerja ( out put ) dan upaya
yang dipergunakan ( input ).
j. Keselamatan kerja harus ditanamkan sejak kecil dan menjadi kebiasaan
hidup yang dipraktekkan sehari-hari
6. LEMBAR KERJA 1.
STANDARD OPERATING PROCESS (SOP)
Keselamatan Kerja Peralatan Uap Panas Bertekanan
Berikut adalah langkah kerja yang harus diikuti untuk keselamatan kerja:
a. Periksa kondisi alat sehingga siap untuk dioperasikan
meliputi :
Pemeriksaan aliran listrik pada stop kontak, steker
dan panel.
Pemeriksaan voltage
Pemeriksaan kabel dan kelengkapan alat
b. Periksa kebersihan alat yang akan digunakan meliputi
pencucian dan penggantian air sebelum digunakan sesuai
volume yang diprasyartakan.
g. Buka tutup dan kunci dengan hati hati pastikan uap dan
tekanan telah habis serta pada waktu membuka posisi
badan berada disamping. Hindari uap panas yang keluar
menerpa wajah anda.
h. Gunakan sarung tangan anti panas. Angkat bahan yang sudah disterilisasi
bersama keranjang dengan hati hati karena bahan masih keadaan panas
Perhatian !!
Jangan sekali-kali membuka tutup dan skrup pengaman sebelum uap panas dan
tekanan dikeluarkan sampai manometer ke posisi 0. Resiko kecelakaan akan
terjadi jika uap panas menyembur keluar dan mengenai anggota badan anda.
LEMBAR KERJA 2.
STANDARD OPERATING PROCESS (SOP)
Keselamatan Kerja Penanggulangan Kebakaran
No Penanggulangan Ya Tidak
1 Apakah semua bahan bahan yang mudah terbakar dan
meledak disimpan dan digunakan dengan aman ?
2 Apakah tersedia tempat yang tertutup untuk untuk bahan
buangan yang mudah terbakar ?
3 Apakah instruksi instruksi yang telah dipasang ditempat
penyimpanan maupun pembuangan bahan bahan yang
mudah terbakar dan meledak ?
4 Apak alat pemadam kebakaran tersedia dengan jumlah dan
jenis yang memadai serta dengan penempatan yang baik
dan mudah terlihat ?
5 Apakah telah ditunjuk petugas darurat yang cukup dan
diberikan pelatihan dan penanggulangan kebakaran dan
keadaan darurat ?
6 Apakah disediakan gelandangan selang (hose rell) yang
cukup jumlahnya dan dalam penggunaan dapat memenuhi
kebutuhan seluruh bangunan setiap saat serta dihubungkan
dengan hydrant ?
7 Hidran kebakaran apakah cukup dan baik dan secara
permanen dihubungkan dengan persediaan air yang selalu
ada untuk digunakan dalam keadaan dibutuhkan atau
darurat oleh petugas serta regu pemadam kebakaran lokal ?
8 Bila terdapat resiko kebakaran khsus misalnya
menggunakan magnesium, sodium dll. Apakah tersedia
peralatan khusus untuk memadamkannya ?
9 Apakah terdapat sistem peringatan kebakaran (alarm) yang
baik, terdengar dan terlihat dengan jelas ?
10 Apakah secara teratur diadakan latihan evakuasi atau
penyelamatan bagi seluruh tenaga kerja ?
11 Apakah sistem alarm dan alat pemadam diuji secara
teratur dan diberikan label ?
12 Apakah tanda Dilarang merokok dipasang ditempat
kerja yang mempunyai resiko bahaya kebakaran ?
13 Apakah terdapat prosedur evakuasi penyelamatan secara
terltulis dan terpasang secara tepat ?
14 Apakah disediakan sarana penyelamatan diri dengan cepat
dan atau jalan penyelamatan diri dengan cepat yang bebas
rintangan ?
15 Apakah terdapat sistem komunikasi dan pemanggilan regu
kebakaran lokal yang amdal ?
16 Apakah terpasang instruksi instruksi dan nomor nomor
telepon dalam keadaan bahaya ?
LEMBAR KERJA 3.
STANDARD OPERATING PROCESS (SOP)
Kesehatan Kerja Pelaksanaan Proses Pengolahan
Lakukan operasional prosedur sesuai tahapan berikut ini :
Gunakan pakaian kerja lengkap sesuai dengan SOP.
Dilakukan untuk melindungi pekerja dari kotoran bahan
dan alat, disamping, melindungi produk dari kontaminasi
kotoran bagian yang menurunkan kualitas.
Lakukan proses sesuai dengan petunjuk kerja pengolahan dan proses produksi dapat
dilanjutkan bila mutu sesuai kriteria mutu Dilakukan agar tahapan proses
yang dikerjakan sesuai dengan prosedur, sehingga hasil produk yang
diperoleh baik secara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan yang
dikehendaki.
III. EVALUASI
Proses penilaian meliputi kegiatan perencanaan penilaian, mempersiapkan
peserta, menyelenggarakan penilaian dan meninjau ulang penilaian. Berikut adalah
contoh-contoh format yang perlu disiapkan dan oleh instruktur dalam pelaksanaan uji
kompetensi :
1. Format Pre-Consultation
PRE-CONSULTATION
Nama Penilai : ..
Waktu Penilaian : ..
Tanggal : ..
Nama Siswa : Nama Mentor
----------------------- --------------------------
Assessment matrix digunakan untuk merencanakan penilaian suatu kompetensi. Untuk setiap kriteria unjuk kerja di standar
kompetensi dipilih metoda penilaian yang akan digunakan. Bubuhkan tanda pada kolom yang tepat
melaporkan tentang K3
Tempat kerja secara rutin diperiksa
Unit : ___________________________________
Tanggal Assessment : ___________________________________
Work Place Assessor : ___________________________________
No Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Pertanyaan Jawaban yang diharapkan K BK Catatan
1. Mengidentifikasi, 1.1. Tempat kerja I.1.1 Sebutkan program 1. Adalah program sanitasi
mengendalikan dan secara rutin yang tidak terpisahkan higienis perusahaan dan
melaporkan tentang K3 diperiksa untuk dari program keselamatan kerja.
mencegah adanya pembinaan mutu 2. Tujuannya adalah agar
bahaya sebelum secara keseluruhan. pekerja/ masyarakat
dan selama I.1.2 Sebutkan tujuan pekerja memperoleh
pekerjaan. utama dari Higiene derajat kesehatan
Perusahaan. setinggi-tingginya baik
Prijo Nugroho Heru Djatmiko, S.TP
1.2
Bukti-bukti yang
Kompetensi Tanggal Paraf
Ditunjukkan
Mengidentifikasi dan Satu copy standar kompetensi
menjelaskan ruang lingkup yang akan diminta
penilaian
Merencanakan pengumpulan Satu copy cek list
alat bukti observasi/demontrasi atau
role-play
Mengorganisir Penilaian Satu copy konsultasi awal
Mengumpulkan Alat Bukti Melaksanakan Penilaian
. Ditempat kerja
. Simulasi
. Role-play
Membuat Keputusan Penilaian Menyerahkan Formulir
Penilaian Selengkapnya
Mencatat Hasil Penilaian Menyerahkan cek list unjuk
kerja Siswa, serta rekomendasi
penyempurnaannya (jika
perlu)
Memberikan kesempatan bagi Angket umpan balik yang telah
umpan balik dari Siswa diisi
Menyerahkan Laporan Garis besar proses dan hasil
Pelaksanaan Penilaian penilaian
Komentar /saran
Nama Siswa
--------------------
DAFTAR PUSTAKA