TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Nawy, Edward G,2001) , beton adalah material yang kuat dalam kondisi
tekan, tapi lemah dalam kondisi tarik. Kuat tariknya bervariasi dari 8 sampai 14 persen dari
kuat tekannya. Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi pada
taraf pembebanan yang masih rendah. Untuk mengurangi atau mencegah berkembangnya
retak tersebut, gaya konsentris atau eksentris diberikan dalam arah longitudinal elemen
struktural. Gaya ini mencegah berkembangnya retak dengan cara mengeliminasi atau sangat
mengurangi tegangan tarik di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi beban tersebut.
Penampang dapat berprilaku elastis, dan hampir semua kapasitas beton dalam memikul
tekan dapat secara efektif dimanfaatkan diseluruh tinggi penampang beton pada saat semua
Gaya longitudinal yang diterapkan seperti di atas disebut gaya prategang, yaitu
gaya tekan yang memberikan prategangan pada penampang di sepanjang bentang suatu
elemen struktural sebelum bekerjanya beban mati dan beban hidup transversal atau beban
hidup horizontal transient. Jenis pemberian gaya prategang, bersama besarnya, ditentukan
terutama berdasarkan jenis sistem yang dilaksanakan dan panjang bentang serta
sepanjang atau sejajar dengan sumbu komponen struktur, maka prinsip-prinsip prategang
Untuk penggunaan pada beban layan yang tinggi, penggunaan baja tulangan
(tendon) dan beton mutu tinggi akan lebih efisien. Hanya baja dengan tegangan elastis
tinggi yang cocok digunakan pada beton prategang. Penggunaan baja tulangan mutu tinggi
bukan saja merupakan suatu keuntungan, tetapi merupakan suatu keharusan. Prategangan
16
jika ditinjau dari segi pemasangan dibandingkan dengan beton bertulang biasa.
dalam awal sebelum pembebanan luar dengan besar dan distribusi tertentu bekerja sehingga
tegangan yang dihasilkan dari beban luar dilawan sampai tingkat yang diinginkan. Gaya
pratekan dihasilkan dengan menarik kabel tendon yang ditempatkan pada beton dengan alat
ditahan dengan angkur, agar gaya tarik yang tadi dikerjakan tidak hilang. Penarikan kabel
tendon dapat dilakukan baik sebelum beton dicor (pre-tension) atau setelah beton mengeras
(post-tension).
pipa, roda kendaraan, dan tangki cairan, pada dasarnya mengikuti prinsip prinsip dasar yang
sama dengan pemberian prategang linier. Tegangan melingkar pada struktur silindris atau
kubah menetralisisr tegangan tarik di serat terluar dari permukaan kurvalinier yang
pada beberapa buku. Buku buku diatas dianggap sama seperti blok blok beton yang bekerja
sama sebagai sebuah balok akibat pemberian gaya prategang tekan yang besar. Meskipun
mungkin blok blok tersebut bisa tergelincir dalam arah vertical, namun pada kenyataannya
tidak demikian karena adanya gaya longitudinal tekan tersebut yang mencegah gelinciran.
17
Dari pembahasan sebelum ini, menurut (Nawy, Edward G,2001) jelaslah bahwa
tegangan permanen di komponen struktur prategang diberikan sebelum seluruh beban mati
dan beban hidup bekerja. Agar tegangan tarik netto yang ditimbulkan oleh beban beban
tersebut dapat dieliminasi atau direduksi. Pada beton bertulang, diasumsikan bahwa kuat
tarik beton tidak ada sama sekali / diabaikan. Hal ini disebabkan gaya tarik yang berasal
dari momen lentur ditahan oleh lekatan yang terjadi antara tulangan dan beton. Dengan
demikian, retak dan defleksi pada dasarnya tidak dapat kembali di dalam beton bertulang
apabila komponen struktur tersebut telah mencapai kondisi batas pada saat mengalami
beban kerja.
Tulangan di dalam komponen struktur beton bertulang tidak memberikan gaya dari
dirinya pada komponen struktur tersebut, suatu hal yang berlawanan dengan aksi baja
prategang. Baja yang dibutuhkan untuk menghasilkan gaya prategang di dalam komponen
struktur prategang secara aktif memberi beban awal pada komponen struktur , sehingga
memungkinkan terjadinya pemulihan retak dan defleksi. Apabila kuat tarik lentur beton
dilampaui, komponen struktur prategang mulai beraksi seperti elemen beton bertulang
Dengan mengontrol besarnya prategang, suatu sistem struktur dapat dibuat fleksibel
atau kaku tanpa mempengaruhi kekuatannya. Pada beton bertulang, perilaku yang fleksibel
seperti ini sangat sulit dicapai apabila pertimbangan eknnomi perlu dimasukkan dalam
desain.
Struktur fleksibel seperti tiang fender didermaga harus mampu menyerap banyak
energi, dan beton prategang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Struktur yang didesain
untuk menahan getaran besar , seperti pondasi mesin, dapat dengan mudah dibuat kaku
18
Berikut ini akan dibahas mengenai keuntungan keuntungan dari pemakaian beton prategang
1. Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan
korosif.
beton bertulang untuk kondisi bentang dan beban yang sama. Pada umumnya, tinggi
banyaknya tulangan. Sayangnya, penghematan pada berat material ini harus dibayar
dengan tingginya harga material bermutu tinggi yang dibutuhkan dalam pemberian
itu sendiri menimbulkan tambahan harga. Cetakan untuk beton prategang menjadi
3. Penghematan jangka panjang secara tidak langsung cukup besar, karena dibutuhkan
perawatan yang lebih sedikit dari beton bertulang, yang berarti daya guna lebih lama
sebagai akibat dari kontrol kualitas yang lebih baik pada betonnya.
4. Pondasi yang lebih ringan dapat digunakan akibat berat kumulatif struktur atas yang
5. Mengurangi defleksi dan retak yang besar.Apabila bentang balok dari beton
bertulang melebihi 70 sampai 90 ft, maka beban mati balok tersebut manjadi sangat
19
retak dan defleksi jangka panjang yang lebih besar. Jadi, untuk bentang panjang ,
tidak dapat berprilaku dengan baik akibat adanya rangkak dan susut jangka panjang
yang dialaminya.
6. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan
secara efektif.
8. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi beton
biasa.
1. Memerlukan peralatan khusus seperti tendon , angkur , mesin penarik kabel , dll
G,2001) pada tahun 1872, pada saat Jackson, seorang insinyur dari California, mendapatkan
paten untuk sistem struktural yang menggunakan tie rod untuk membuat balok atau
pelengkung dari blok-blok. Berdasarkan (Nawy, Edward G,2001) pada tahun 1888,
C.W.Doehring dari Jerman memperoleh paten untuk pemberian prategang pada slab dengan
20
Sesudah selang waktu yang sangat lama, pada saat hanya ada sedikit kemajuan
karena sulitnya mendapatkan baja berkekuatan tinggi untuk mengatasi masalah kehilangan
prategang, Dill dari Alexandria, Nebraska, mengetahui adanya pengaruh susut dan rangkak
( aliran material arah transversal ) pada beton terhadap hilangnya prategang. Selanjutnya , ia
mengembangkan ide bahwa pemberian pascatarik batang berpenampang bulat tanpa lekatan
secara berturutan dapat mengganti kehilangan tegangan yang bergantung pada waktu pada
batang tersebut akibat berkurangnya panjang komponen struktur yang ditimbulkan oleh
rangkak dan susut. Berdasarkan (Nawy, Edward G,2001) pada awal tahun 1920-an.Hewett
trackstang untuk mencegah retak akibat tekanan cairan internal. Setelah itu, pemberian
prategang pada tangki dan pipa berkembang pesat diAmerika Serikat, dengan ribuan tangki
penyimpan air, cairan dan gas dibangun dan banyak sekali pipa tekanan prategang yang
dikembangkan oleh Eugene Freyssinet, berdasarkan (Nawy, Edward G,2001) yang pada
tahun 1926 sampai 1928 mengusulkan metode metode untuk mengatasi kehilangan
prategang dengan cara menggunakan baja berkekuatan tinggi dan berdaktilitas tinggi.
Freyssinet yang sangat terkenal yang menggunakan jangkar konus untuk tendon 12 kawat.
Selama perang dunia II dan setelah itu, pembangunan kembali secara cepat
jembatan jembatan utama yang hancur selama perang menjadi suatu kebutuhan. G Magnel
21
pemberian prategang untuk desain dan pelaksanaan banyak jembatan di Eropa Barat dan
prategang. Blok-blok tersebut berbeda dengan yang digunakan dalam sistem Freyssinet
dalam hal bentuknya yang datar, sehingga memungkinkan pemberian tegangan pada dua
kawat sekaligus.
prategang parsial berdasarkan (Nawy, Edward G,2001) diantara tahun 1930-an dan 1960-
an. Leonhardt dari Jerman dan Mikhailov dari Rusia dan T.Y.Lin dari Amerika Serikat juga
memberikan kontribusi banyak pada seni dan ilmu pengetahuan tentang desain beton
prategang. Metode pemberian keseimbangan beban dari Lin ini sangat dihargai.
Perkembangan pada abad kedua puluh ini telah menjadikan banyak penggunaan beton
Dewasa ini, beton prategang digunakan pada gedung, struktur bawah tanah menara
TV, struktur lepas pantai dan gudang apung, stasiun stasiun pembangkit, cerobong reaktor
nuklir, dan berbagai jenis sistem jembatan termasuk jembatan segmental dan cable-stayed.
Suksesnya perkembangan dan pelaksanaan semua struktur terkanal di dunia ini adalah
karena banyaknya kemajuan dalam teknologi bahan, khususnya baja prategang, dan
22
a. Konsep Pertama : Sistem Prategang untuk Mengubah Beton Menjadi Bahan Elastis
bahan elastis dan mungkin merupakan pendapat umum dari pada insinyur. Ini merupakan
buah pikiran dari Eugene Freysinet yang mempersualisasikan beton prategang pada
dasarnya adalah beton yang ditransformasikan dari bahan yang getas menjadi bahan yang
elastis dengan memberikan tegangan yang terlebih dahulu ( prategang ) pada bahan
tersebut.
Beton yang tidak mampu menahan tarikan dan kuat memikul tekanan umumnya
dengan baja mutu tinggi yang ditarik sedemikian rupa sehingga beban yang getas dapat
memikul tegangan tarik. Dari konsep inilah lahir kriteria tidak ada tegangan tarik pada
beton. Umumnya telah diketahui bahwa jika tidak ada tegangan tarik pada beton, berarti
tidak akan terjadi retak dan beton tidak merupakan bahan yang getas lagi, melainkan
Atas dasar pandangan ini, beton divisualisasikan sebagai benda yang mengalami
dua sistem pembebanan, gaya internal prategang dan beban eksternal dengan tegangan
tarik akibat gaya eksternal dilawan oleh tegangan tekan akibat gaya prategang. Begitu
juga retak pada beton akibat gaya elastisnya dicegah atau diperlambat dengan peraturan
23
Gambar 2.2 Balok tanpa eksentrisitas konsep mengubah beton menjadi elastis
Gambar 2.3 Balok dengan eksentrisitas konsep mengubah beton menjadi elastis
24
Akibat F + n + e
b. Konsep Kedua : Sistem Prategang untuk Kombinasi Baja Mutu Tinggi Dengan Beton
prategang sebagai kombinasi ( gabungan ) dari baja dan beton, seperti pada beton
bertulang, dimana baja menahan tarikan dan beton menahan tekanan, dengan demikian
Pada beton prategang baja mutu tinggi dipakai dengan jalan menariknya sebelum
kekuatannya dimanfaatkan sepenuhnya. Jika baja mutu tinggi ditanamkan pada beton,
seperti pada beton bertulang biasa, beton sekitarnya akan menjadi retak berat, sebelum
seluruh kekuatan baja digunakan, oleh karena itu baja perlu ditarik sebelumnya ( pratarik
) terhadap beton. Dengan menarik dan menjangkarkan baja ke beton, dihasilkan tegangan
dan tegangan yang diinginkan pada kedua bahan, tegangan dan regangan tekan pada
beton tekan, tegangan dan regangan tarik pada baja. Kombinasi ini memungkinkan
25
dicapai jika baja hanya ditanamkan di dalam beton seperti pada beton bertulang biasa.
prategang sebagai suatu usaha untuk membuat seimbang gaya-gaya pada sebuah batang.
Konsep ini sesungguhnya dikembangkan oleh pengarang meskipun dapat dipastikan juga
regangan dengan menganggap material bersifat homogen dan elastis. Sehingga tegangan-
tegangan elastis pada tiap potongan penampang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :
P Pec Mc
f top =
Ac Ig Ig
P Pec Mc
f bot =
Ac Ig Ig
Dimana ftop adalah tegangan pada serat paling atas , dan fbot adalah tegangan pada
serat terbawah. Tanda minus menyatakan tekan dan tanda positif menyatakan tarik.
26
berturut turut. Sedangkan e menyatakan eksentrisitas dari tendon terhadap sumbu pusat
penampang beton dan c menyatakan jarak dari sumbu pusat penampang menuju serat terluar
pengangkeran independen sebelum pengecoran beton dis ekitarnya. Penjangkaran seperti ini
ditumpu oleh bulkheads yang stabil dan besar untuk memikul gaya terpusat yang sangat
besar yang diberikan pada masing masing tendon. Sebutan pratarik berarti pemberian
pratarik pada baja prategang, bukan pada baloknya. Dengan demikian, balok pratarik adalah
balok prategang dimana tendon prategang ditarik sebelum dicor, sedangkan balok pasca
tarik adalah balok dengan tendon prategangnya ditarik sesudah balok dicor dan mencapai
landasan pracetak berupa slab beton bertulang yang panjang dicor diatas tanah dengan
bulkheads angker vertikal atau dinding di ujung-ujungnya.. Untuk lebih jelas lihatlah
gambar dibawah. Strand baja diregangkan dan diangker ke dinding vertikal, yang di desain
untuk menahan gaya prategang eksentrisitas besar,. Pemberian prategang dapat dilakukan
dengan memberi prategang pada strand secara individual, atau semua strand pada satu
operasi pendongkrakan.
Metode ini digunakan untuk beton-beton pracetak dan biasanya digunakan untuk
27
panjang.
Kabel tendon dipersiapkan terlebih dahulu pada sebuah angkur yang mati (fixed anchorage)
dan sebuah angkur yang hidup (live anchorage). Kemudian live anchorage ditarik dengan
dongkrak (jack) sehingga kabel tendon bertambah panjang. Jack biasanya dilengkapi
dengan manometer untuk mengetahui besarnya gaya yang ditimbulkan oleh jack. Setelah
mencapai gaya yang diinginkan, beton dicor. Setelah beton mencapai umur yang cukup,
kabel perlahan-lahan dilepaskan dari kedua angkur dan dipotong. Kabel tendon akan
berusaha kembali ke bentuknya semula setelah pertambahan panjang yang diakibatkan oleh
penarikan pada awal pelaksanaan. Hal inilah yang menyebabkan adanya gaya tekan internal
pada beton.
Bulkhead / angker
28
b. Kabel yang dipakai umumnya lurus sehingga tidak tahan terhadap pergeseran atau
Untuk profil tendon harped, landasan untuk memberikan prategang berupa alat
pemegang. Karena landasan dapat mempunyai panjang ratusan feet, maka elemen prategang
pracetak dapat dihasilkan pada satu operasi, dan strands prategang yang diekspos
Prinsip : Kabel ditarik terlebih dahulu, kemudian beton dicor di sekeliling kabel.
konstruksi beton prategang segmental pada jembatan dengan bentang yang panjang.
Selongsong kabel tendon dimasukkan dengan posisi yang benar pada cetakan beton beserta
atau tanpa tendon dengan salah satu ujungnya diberi angkur hidup dan ujung lainnya angkur
mati atau kedua ujungnya dipasang angkur hidup. Beton dicor dan dibiarkan mengeras
hingga mencapai umur yang mencukupi. Selanjutnya, dongkrak hidrolik dipasang pada
angkur hidup dan kabel tendon ditarik hingga mencapai tegangan atau gaya yang
direncanakan. Untuk mencegah kabel tendon kehilangan tegangan akibat slip pada ujung
29
(c)
sesudah beton mengeras. Strand diletakkan di dalam saluran longitudinal di dalam elemen
beton pracetak. Gaya prategang ditransfer melalui penjangkaran ujung seperti chucks dari
Prinsip : Beton dicor terlebih dahulu disediakan tempat di dalamnya agar setelah
mengeras dengan tegangan mencapai 275 kg/cm2, kemudian kabel ditarik sampai gaya
30
kombinasi yang disebabkan oleh beban langsung dan lenturan yang dihasilkan oleh beban
Analisa tegangan-tegangan yang timbul pada suatu elemen struktur beton prategang
2. Didalam batas-batas tegangan kerja, baik beton maupun baja berperilaku elastis, tidak
dapat menahan rangkak yang kecil yang terjadi pada keduamaterial tersebut pada
pembebanan terus-menerus.
3. Suatu potongan datar sebelum melentur dianggap tetap datar meskipun sudahmengalami
lenturan, yang menyatakan suatu distribusi regangan linier padakeseluruhan tinggi batang.
Selama tegangan tarik tidak melampaui batas modulus keruntuhan beton (yang
sesuai dengan tahap retakan yang terlihat pada beton), setiap perubahan dalam pembebanan
batang menghasilkan perubahan tegangan pada beton saja, satu-satunya fungsi dari tendon
kombinasi yang disebabkan oleh aksi beban langsung dan lenturan yang dihasilkan oleh
2.6 MaterialBetonPrategang
2.6.1. Beton
Menurut (Budiadi,Andri,2008)
betonadalahcampurandarisemen,air,danagregatsertasuatubahan
tambahan.Setelahbeberapajamdicampur,bahan-bahantersebutakanlangsung
mengerassesuaibentukpadawaktubasahnya.Betonyangdigunakanuntukbeton
31
betonminimal30Mpa.Kuattekanyangtinggidiperlukanuntukmenahan
tegangantekanpadaserattertekan,pengangkurantendon,mencegahterjadinya
Betonadalahmeterialyangkuatterhadapkondisitekan,akantetapi
materialyanglemahterhadapkondisitarik.Kuattarikbetonbervariasimulaidari8
sampai14persendarikuattekannya.Rendahnyakapasitastarikbeton
menimbulkanterjadinyaretaklenturpadatarafpembebananyangmasihrendah.
Gayalongitudinalyangditerapkantersebutdiatasdisebutgaya
prategang,yaitugayatekanyangmemberikanprategangpadapenampangdi
sepanjangbentangsuatuelemenstrukturalsebelumbekerjanyabebanmatidan
bebanhiduptransversalataubebanhiduphorizontaltransien.Gayaprategang
iniberupatendonyangdiberikanteganganawalsebelummemikulbeban
kerjanya,yangberfungsimengurangiataumenghilangkantegangantarikpada
bertulangbiasa.
Betonprategangadalahmaterialyangsangatbanyakdigunakandalam
kontruksi.Betonprategangpadadasarnyaadalahbetondimanategangan-tegangan
internaldenganbesarsertadistribusiyangsesuaidiberikansedemikianrupa sehinggategangan-
teganganyangdiakibatkanolehbeban-bebanluardilawan
sampaisuatutingkatyangdiinginkan.Prategangmeliputitambahangayatekan
padastrukturuntukmengurangiataubahkanmenghilangkangayatarikinternal dandalamhalini
retak padabetondapatdihilangkan.
32
tekanyangcukuptinggidengannilaif'cminK-300,moduluselastisyangtinggi dan
mengalamirangkakultimityanglebihkecil,yangmenghasilkan
diperlukanuntukmenahantegangantekanpadaserattertekan,pengangkuran
tendon,mencegahterjadinyakeretakan.Pemakaianbetonberkekuatantinggi
dapatmemperkecildimensipenampangmelintangunsur-unsurstrukturalbeton
prategang.Denganberkurangnyaberatmatimaterial,makasecarateknis
maupunekonomisbentangyanglebihpanjangdapatdilakukan.
Menurut (Budiadi,Andri,2008)
sebelum pembebananluardenganbesardandistribusitertentu
bekerjasehinggateganganyangdihasilkandaribebanluardilawansampai
tingkatyangdiinginkan.Gayapratekandihasilkandenganmenarikkabeltendon
yangditempatkanpadabetondenganalatpenarik.Setelahpenarikantendon mencapai
dikerjakantidakhilang.Penarikankabeltendondapat dilakukanbaiksebelumbetondicor(pre-
tension)atausetelahbetonmengeras (post-tension).
betonpratengangdengansystempascatarik(post-tension).
33
Kawattunggalyangdipakaiuntukbetonprategangadalahyangsesuai dengan
Strandsterbuatdaritujuhkawatdenganmemuntirenam
diantaranyapadapichsebesar12sampai16kalidiameterdisekelilingkawat
Mpa
Untuk memaksimumkan luas baja strands 7 kawat untuk suatu diameter nominal ,
kawat strands dapat dipadatkan seperti gambar di bawah ini . Standar ASTM juga
Minimum
Nominal
Material type Minimum tensile strength
Diameter Area (mm2)
and standard breaking Load (fp)
(mm)
Mpa
5 19,6 30,4 1550
Wire 5 19,6 33,3 1700
7 38,5 65,5 1700
9,3 54,7 102 1860
7-wire strand
12,7 100 184 1840
super grade
15,2 143 250 1750
7 wire strand
12,7 94,3 165 1750
regular grade
23 415 450 1080
26 530 570 1080
Bars ( super
29 660 710 1080
grade)
32 804 870 1080
38 1140 1230 1080
Tabel 2.1 Tipikal Baja Prategang (Budiadi,Andri.2008)
Sehubungandenganperbedaansistemuntukpenarikandan
mempunyaipengetahuanumummengenaimetode-metodeyangadadan
mengingatnyapadasaatmenentukandimensikomponenstruktur,sehingga tendon-
tendondaribeberapasistemdapatditempatkandenganbaik.
dilakukan sebagaiberikut:
denganpemakaiandongkrak (flatjack).
3. Pemakaianbajayangditariksecaralongitudinalyangditanamdalambeton atau
ditempatkandalamselongsong.
4. Pemakaianprinsipdistorsisuatustrukturstatistaktentubaik dengan
perpindahanmaupundenganrotasisatubagianrelatifterhadapbagian lainnya.
betonsampai betontersebutmengeras.
6. Pengembangan tarikan terbatas pada baja dan tekanan pada beton dengan memakai
semenyangmengembang
Metodeyangbiasadipakanuntukmemberikanparategangpadasemen
betonstrukuraladalahdenganmenarikbajakearahlongitudinaldenganalat penarikyangberbeda-
beda.Prategangdenganmenggunakangaya-gayalangsung diantaratumpuan-
memberikangaya-gayayangdiinginkan.
Pengankeranada2macamyaitu:angkermatidanangkerhidup.Angker
35
tendondilakukan.Angkermatiseringdigunakandalamprategangdengansistem
pratarik.Sedangkanangkerhidupdapatdilakukanpenarikankembalijikahalitu diperlukan.
Pegangkeraniniseringdijumpaidalamprategangdengansistempasca tarik
36