DISUSUN OLEH :
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit(lapisan partikel halus).
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami
proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme
baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi,
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,
lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah
hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya.
Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman
5. Menurut Ramann
Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan
Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik,
biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya
berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat dan
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan
udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B,
Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif
dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang
ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
Proses pembentukan tanah yang berasal dari batuan-batuan besar dipengaruhi oleh banyak
faktor. Akan tetapi, secara umum proses ini melewati 4 tahapan besar, yakni proses pelapukan
batuan, pelunakan struktur, tumbuhnya tumbuhan perintis, dan proses penyuburan. Berikut akan
Sumber : http://www.ebiologi.com/2016/02/proses-pembentukan-tanah.html
Dari gambar di atas diperoleh informasi bahwa proses pembentukan tanah sebagai berikut :
Batuan yang berada di permukaan bumi karena pengaruh iklim lambat laun mengalami proses
Pelapukan kimiawi sangat dipengaruhi oleh hujan asam yang sering terjadi di awal proses
terbentuknya bumi. Asam yang dihasilkan dari kondensasi metana, sulfur, dan klorida dan terbawa
ke dalam hujan bersifat sangat korosif, sehingga mengikis batuan-batuan tersebut secara kimia.
Hujan asam ini terjadi sangat sering, sehingga pelapukan terjadi hingga batuan-batuan yang
Pelapukan fisik dipengaruhi oleh perubahan iklim dan cuaca yang terjadi dengan sangat ekstrim.
Perubahan suhu secara drastis membuat ikatan batuan menjadi lapuk dan mudah mengalami
cracking (pemecahan). Perlu diketahui bahwa, dalam pelapukan fisik, struktur kimia dari batuan
tidak berubah sama sekali, oleh karena itu mineral yang terkandung dari hasil pelapukan tetap
sama.
Pelapukan biologi umumnya tidak terjadi saat awal proses pembentukan tanah. Jenis pelapukan
ini berlangsung secara terus menerus setelah tanah terbentuk dan siap digunakan sebagai media
hidup beragam jenis hewan dan tumbuhan mikro. Bisa dikatakan bahwa pelapukan biologi adalah
Batuan-batuan remah yang terbentuk dari proses pelapukan kemudian mengalami pelunakan.
Dalam hal ini, air dan udara memegang peranan sangat besar. Kedua zat tersebut masuk dan
Selain membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga lebih sesuai menjadi media
tempat hidup, air dan udara juga mendorong calon mahluk hidup dapat mulai tumbuh di
permukaan. Akan tetapi, organisme yang dapat berkembang pada tahapan proses pembentukan
tanah ini terbilang masih sangat terbatas, misalnya lumut dan mikroba.
Sama seperti proses pelapukan, proses pelapukan struktur batuan juga membutuhkan waktu
yang sangat lama. Para ahli memperkirakan bahwa bumi menghabiskan jutaan tahun untuk
Setelah tahapan pelunakan struktur batuan selesai, proses pembentukan tanah dilanjutkan
dengan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan perintis. Tumbuhan-tumbuhan ini berukuran lebih
besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk ke dalam batuan yang telah lunak dapat
membantu memecah batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari bagian permukaan
batuan membuat batuan yang berada di bagian dalam dapat melapuk secara sempurna. Pada
Di tahap ini, tanah yang terbentuk mulai mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik.
Tanah yang awalnya hanya mengandung mineral-mineral yang berasal dari proses pelapukan
batuan akan bertambah subur dengan adanya pelapukan materi-materi organik yang berasal dari
hewan dan tumbuhan yang mati di permukaan. Mikroorganisme tanah memegang peran penting
Setelah tahapan keempat ini, tanah yang biasa kita lihat sehari-hari sudah terbentuk dengan
sempurna. Tumbuhan dan hewan autotrof mencari sumber makanannya dalam media tersebut.
Akan tetapi, proses pembentukan tanah sebetulnya masih terus berlangsung mengingat faktor-
faktor yang mempengaruhi terbentuknya tanah masih tetap ada hingga saat ini.
B. Jenis-Jenis Tanah
Yaitu agregat tak berkohesi yang tersusun dari vregmin2 sub anguler / angular. Partrikel
berukuran sampai 1/8 inci dinamakan pasir dan yg berukuran 1/8 inci sampai 6/8 inci disebut
kerikil. Fragmen bergaris tengah lebih bwesar dari 8 inci disebut boulders (bongkah).
2. Hardpan
Yaitu tanah yg tahanan terhadap penetrasi alat pemboran besar sekali. Cirinya sebagian besar
dijumpai dalam keadaan bergradasi baik, luar biasa padat, dan merupakan agregat partikel mineral
yang kohesif.
Merupakan tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil/sama sekali tak ada. Jenis yang
plastisitasnya plg kecil biasanya mengandung butiran kuarsa sedimensi, yg kadang2 disebut:
tepung batuan (rockfluor),sedangkan yang sangat plastis mengandung partikel berwujud serpihan
& dikenal sebagai Lanau plastis.
4. Lanau organik
Merupakan tanah agak plastis, berbutir halus dengan campuran partikel-partikel bahan organik
terpisah secara halus. Warna tanah bervariasi dari abu-abu terang ke abu-abu sangat gelap, di
samping itu mungkin mengandung H2S,CO2, serta berbgai gas lain hasil peluruhan tumbuhan yang
akan memberikan bau khas kepada tanah. Permeabilitas Lanau organic sangat rendah sedangkan
kompresibilitasnya sangat tinggi.
5. Lempung
6. Lempung organik
Merupakan lempung yang sebagian sifat-sifat fifis pentingnya dipengaruhi adanya bahan
organik yang terpisah dalam keadaan jenuh lempung organik cenderung bersifat sangat
kompresibel tapi pada keadaan kering kekuatannya sangat tinggi. Warnanya abu-abu tua atau
hitam, berbau menyolok.
7. Gambut (peat)
Merupakan agregat agak berserat yang berasal dari serpihan makroskopik dan mikroskopik
tumbuh-tumbuhan. Warnanya coklat terang dan hitam bersifat kompresibel , sehingga tak mungkin
menopang pondasi.
SISTEM KLASIFIKASI TANAH
Sistem Klasifikasi Tanah adalah suatu sistem penggolongan yang sistematis dari jenisjenis
tanah yang mempunyai sifatsifat yang sama ke dalam kelompokkelompok dan sub kelompok
Sistem klasifikasi tanah dibuat pada dasarnya untuk memberikan informasi tentang
karakteristik dan sifat-sifat fisis tanah. Karena variasi sifat dan perilaku tanah yang begitu
beragam, sistem klasifikasi secara umum mengelompokan tanah ke dalam kategori yang umum
dimana tanah memiliki kesamaan sifat fisis. Klasifikasi tanah juga berguna untuk studi yang lebih
terperinci mengenai keadaan tanah tersebut serta kebutuhan akan pengujian untuk menentukan
sifat teknis tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah, berat isi dan sebagainya
(Bowles, 1989).
Sistem klasifikasi bukan merupakan sistem identifikasi untuk menentukan sifat-sifat mekanis
dan geoteknis tanah. Karenanya, klasifikasi tanah bukanlah satu-satunya cara yang digunakan
Dalam sistem ini, Cassagrande membagi tanah atas 3 (tiga) kelompok (Sukirman, 1992)
yaitu :
3. Tanah organik yang dapat dikenal dari warna, bau dan sisa-sisa tumbuh-
Dimana :
Garis A pada umumnya memisahkan material seperti tanah liat (clay) dari material tanah
catatan: Jika batas pengukuran tanah berada di kiri garis U, maka perlu dilakukan
Official)
Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Hoentogler dan Terzaghi, yang akhirnya diambil
oleh Bureau Of Public Roads. Pengklasifikasian sistem ini berdasarkan kriteria ukuran butir dan
A-8. A-8 adalah kelompok tanah organik yang bersifat tidak stabil sebagai bahan lapisan struktur
jalan raya, maka pada revisi terakhir oleh AASHTO diabaikan (Sukirman, 1992).
Sumber : http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2011/09/sistem-klasifikasi-
tanah.html
Klasifikasi tanah
Keterangan :
1. http://belajar-teknik-sipil.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-tanah.html
2. http://www.ebiologi.com/2016/02/proses-pembentukan-tanah.html
3. http://helmysuhendar.blogspot.co.id/2013/03/makalah-tanah-struktur-jenis-teksture.html
4. http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2011/09/sistem-klasifikasi-tanah.html