Harga beras membumbung tinggi karena banyak sawah yang gagal panen.
Penyebabnya bukan hanya karena faktor kekeringan, tetapi juga karena rendahnya
kesuburan tanah. Kandungan bahan organik tanah yang sangat rendah menjadi salah satu
penyebabnya. Memanfaatkan jerami sisa panen padi untuk kompos secara bertahap dapat
mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas padi Indonesia.
Diperkirakan kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa
menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar
5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain:
efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah
yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus
meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan
organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang
cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula.
Padi menyerap unsur hara dari dalam tanah. Dengan bantuan energi dari sinar
matahari, hara dari dalam tanah ditambah dengan CO2 dari udara ini diubah menjadi
senyawa komplek untuk membentuk batang, daun, dan bulir-bulir padi. Padi/beras akan
dipanen dan dibawa ke tempat lain, sedangkan jerami sisa-sisa panen umumnya dibakar.
Proses ini berlangsung lama. Unsur hara dan bahan organik tanah lambat laun
akan semakin terkuras habis. Selama ini unsur hara lebih banyak dipenuhi dengan
menambahkan pupuk kimia anorganik. Bahan organik yang ada di dalam tanah tidak
mendapat perhatian dan kandungannya di dalam tanah semakin menipis.
Jerami yang dihasilkan dari sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah
menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap
dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan
1
kesuburan tanah. Di sisi lain kandungan hara kompos jerami, meskipun sedikit, dapat
menambah kandungan hara tanah.
Kompos selain dibuat dari jerami dapat juga dibuat dari seresah atau sisa-sisa
tanaman lain. Rumput-rumputan, sisa daun, batang pisang, atau sisa tanaman dapat juga
dibuat kompos. Pada prinsipnya semua limbah organik dapat dijadikan kompos.
Batang kayu, bambu, ranting pohon, atau tulang juga termasuk bahan organik
tetapi sebaiknya tidak ikut dikomposkan dengan jerami. Limbah-limbah ini termasuk
limbah organik keras. Meskipun dapat juga dibuat kompos, namun bahan ini memerlukan
waktu yang cukup lama untuk terdekomposisi.
Padi Sehat
2
Beras produksi Pak Haji Zaka disebut dengan padi sehat, karena bebas dari residu
pestisida maupun obat-obatan kimia. Beras ini terasa lebih enak, lebih pulen, dan lebih
tahan lama.
3
Pengomposan sebaiknya dilakukan di dekat sawah yang akan diaplikasi kompos
atau di dekat sumber bahan baku yang akan dibuat kompos. Pemilihan lokasi ini akan
menghemat biaya transportasi dan biaya tenaga kerja. Lokasi juga dipilih dekat dengan
sumber air. Karena apabila jauh dengan sumber air akan menyulitkan proses
pengomposan.
Secara umum tahapan pengomposan adalah pencampuran dengan aktivator,
inkubasi, dan setelah kompos matang dapat segera diaplikasikan di lahan sawah. Jerami
dan bahan-bahan lain dicampur dengan aktivator pengomposan secara merata dan cukup
air. Pencampuran dilakukan di dalam cetakan dan sambil dipadatkan. Selanjutnya
tumpukan jerami ditutup dengan plastik mulsa untuk menjaga kelembaban, kadar air, dan
suhu selama proses pengomposan. Tumpukan dibiarkan selama 1 1,5 bulan. Setelah
kompos matang - yang ditandai dengan perubahan warna menjadi coklat kehitaman,
tekstur menjadi lunak dan mudah dihancurkan - kompos siap diaplikasikan ke lahan
sawah.
Sekali panen, satu hektar sawah dapat menghasilkan kurang lebih dua kubik
jerami. Kompos yang dihasilkan kurang lebih setengah dari bobot awalnya. Kompos
jerami diaplikasikan di lokasi yang sama dengan asal jerami tersebut.
4
Gambar 2. Membuat kompos jerami mudah, murah, dan cepat.
5
Gambar 4. Padi Sehat yang diberi kompos jerami tumbuh lebih subur, walau
dengan sedikit pupuk kimia, dan tanpa pestisida/obat-obatan kimia.
www.isroi.org
Informasi penulis:
Isroi, SSi., MSi.
Peneliti Mikroba di
Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia
Alamat: Perumahan Bumi Panggugah, Jl. Kenanga No. 4, Ciomas Bogor.
Email: isroi93@gmail.com; isroi@ipard.com
Telp: 0251 348842 (kantor)
Telp.: 0251 7520214/085216212192 (rumah)
No. Rek. Bank : 1741250514
BCA KCP Kebon Kembang, a.n Isroi