Lizawati
Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361
Telp./Fax: 0741-583051
Abstract
Critical point in tree impregnation lays in flowering process. To date in Indonesia flower arrangement still be
leaned on natural arrangement. Temperature manipulation to arrange the flower cost money difficult and
costly applied in tropical. Physical treatment like water stress, clipping of root and ringing of the trunk can
cause the damage or tree death. Usage of growth retardants of resistor grow expected will race the flower
appearance. Application of gibberellin inhibitor, such as paclobutrazol enhances flower bud induction in some
tropical fruit crops.
18
Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 2, Juli - Desember 2008
bunganya. Karena itu penggunaan zat-zat yang biosintesis giberelin. Banyak jenis retardan yang
bersifat antigibberelin diharapkan dapat diketahui menghambat biosintesis giberelin,
merangsang pembungaan. diantaranya adalah AMO-1618 dan cycocel, yang
memblokir aktivitas enzim ent-kaurena sintetase A
ZAT PENGHAMBAT TUMBUH DAN pada sintesis copalilpirofosfat, sedangkan
STIMULASI PEMBUNGAAN paclobutrazol (Gambar 1), ancimidol dan
uniconazol menghambat sintesis giberelin pada
Zat penghambat tumbuh (retardan) sebagai oksidasi ent-kaurene (Gambar 2) (Krishnamoorthy,
suatu senyawa organik yang dapat menghambat 1981; Sponsel, 1995).
perpanjangan batang, meningkatkan warna hijau Retardan yang sudah banyak dibuktikan sangat
dari daun dan secara tidak langsung mempengaruhi efektif menekan pertumbuhan vegetatif adalah
pembungaan tanpa menyebabkan pertumbuhan paclobutrazol (Efendi, 1996). Rumus empirisnya
yang abnormal (Weaver, 1972). adalah C12H20 CIN3O dengan rumus kimia (2 RS,
Pemakaian retardan memungkinkan adanya 3 RS)-1-(4-klorofenil)-4,4-dimetil-2-(1H-1,2,4,-
suatu pendekatan secara langsung pada triazol-1-il)pentan 3-ol dan rumus bangun seperti
pengendalian pertumbuhan dengan menghambat terlihat pada Gambar 1.
H H OH CH3
Cl -- ------ C-----C-----C-----C-----CH3
H H CH3
N
N
N
GGPP
Ent-kaurena sintetase A
CPP
Ent-kaurena sintetase B
Ent-kaurena
Penghambatan oleh
paclobutrazol
Asam ent-kaurenat
Gas-aldehida
Giberelinx
Ket :
HMGCoA = Hidroksimetilglutaril Coenzim A
MVA=asam mevalonat;IPP=Isopentenil pirofosfat
GPP= Geranil pirofosfat; FPP = Fernesil pirofosfat
GGPP = Geranil geranil pirofosfat
CPP = Copalilpirofosfat
19
Lizawati: Induksi Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Buah dengan Penggunaan Retardan
Pemberian zat penghambat tumbuh seperti terbanyak dan waktu berbunga tercepat
paclobutrazol, daminozide dan cycocel walaupun (Poerwanto et al., 1997).
sering menginduksi pembungaan, tetapi tidak Ethephon adalah salah satu zat pengatur
memacu perkembangan dan pemunculan bunga. tumbuh sintetik yang dikenal dengan nama dagang
Kombinasi perlakuan zat penghambat tumbuh ethrel. Menurut Moore (1979) senyawa ethephon
dengan zat pemecah dormansi diharapkan akan larut dalam air dan dapat melepaskan etilen dalam
memacu pemunculan bunga. larutan atau jaringan tanaman melalui proses reaksi
Paclobutrazol dapat diserap oleh tanaman hidrolisis pada pH netral. Selanjutnya dijelaskan
melalui daun, pembuluh daun, pembuluh batang bahwa zat pemecah dormansi ethephon yang
dan akar selanjutnya ditranslokasikan secara mengalami degradasi akan menghasilkan etilen,
akropetal melalui xilem ke bagian tanaman lain. ion-ion klor dan fosfat. Kemampuan ethephon
Selain itu paclobutrazol dapat bertahan dalam dalam memecahkan dormansi terjadi karena etilen
tanaman selama 6 bulan pada suhu 50oC (ICI, yang dilepas akan meningkatkan permeabilitas
1986). Senyawa paclobutrazol pada meristem sub membran sel sehingga mempermudah pergerakan
apikal dapat menghambat produksi giberelin molekul ke sitoplasma.
kemudian menyebabkan penurunan laju Etilen adalah zat pengatur tumbuh endogen
pembelahan sel, sehingga menghambat atau eksogen yang dapat menimbulkan berbagai
pertumbuhan vegetatif dan secara tidak lansung respon fisiologis dan morfologis tanaman antara
akan mengalihkan asimilat ke pertumbuhan lain mendorong pemecahan dormansi tunas,
reproduktif yang dibutuhkan untuk membentuk menghambat pertumbuhan batang, mendorong
bunga, buah dan perkembangan buah (Weaver, pembungaan, pembentukan buah, pembentukan
1972 ; Wattimena,1998). umbi, inisiasi akar, dan penuaan, mengontrol
Menurut Gianfagna (1987) sejumlah senyawa ekspresi seks tanaman, merangsang eksudasi
yang menghambat biosintesis giberelin juga (pengeluaran getah atau lateks) dan menghambat
menghambat biosintesis sterol, tetapi kurang perluasan daun (Davies, 2004).
diyakini kalau sterol terlibat dalam pemanjangan
batang. Oleh sebab itu pengaruh utama INDUKSI PEMBUNGAAN DENGAN
paclobutrazol pada pemendekan batang (ruas) APLIKASI RETARDAN DAN ZAT
adalah karena terhambatnya biosintesis giberelin. PEMECAH DORMANSI
Steffens et al. (1985) melaporkan bahwa
aplikasi paclobutrazol selain dapat menekan Zat kimia penghambat pertumbuhan seperti
biosintesis gibberelin, juga dapat meningkatkan cycocel dan diaminozide diproduksi untuk
biosintesis asam absisat (ABA), sehingga mengatur ukuran tanaman, tetapi mereka juga
mendorong terjadinya dormansi mata tunas. Efendi ditemukan dapat merangsang pembentukan kuncup
(1996) menyatakan bahwa pemberian bunga. Apel dan cherri manis yang diperlakukan
paclobutrazol tanpa diikuti pemberian zat pemecah dengan diaminozide lebih banyak menghasilkan
dormansi menyebabkan bunganya muncul lebih bunga pada musim semi berikutnya daripada yang
lama daripada yang diberikan. Menurut Poerwanto tidak diperlakukan. Senyawa kimia ini bekerja
et al. (1997), untuk mempercepat pemecahan mata dengan cara menghambat sintesis gibberelin.
tunas bunga mangga yang masih dorman dapat Senyawa kimia berbeda akan menghambat jalur
dilakukan dengan memberikan zat pemecah sintesis pada tempat yang berbeda. Saat
dormansi benzil adenin, ethephon dan KNO3. diaminozide dan asam mevalonat radioaktif,
Pemberian zat pemecah dormansi satu bulan subtrat awal biosintesis gibberelin, dimasukkan ke
setelah aplikasi paclobutrazol menghasilkan bunga nucellus-jaringan endosperma dari ovul almond,
terbanyak dibandingkan pemberian pada dua atau sintesis gibberelin dari asam mevalonat menurun
tiga bulan sesudah paclobutrazol, ditambahkan dibanding jaringan kontrol yang dimasukkan
juga bahwa penggunaan ethephon sebagai zat hanya radioaktif asam mevanolat. Hal ini
pemecah dormansi lebih dianjurkan karena mengindikasikan diaminozide menghambat
harganya murah dibandingkan benzil adenin. metabolisme diterpene dengan menyebabkan kadar
Ethephon termasuk zat pemecah dormansi beberapa prekursor gibberelin tinggi sementara
yang dapat mempercepat pembungaan pada yang lain ditekan (Ryugo, 1990).
mangga. Pemberian ethephon dengan konsentrasi Penggunaan zat-zat yang bersifat antigibberelin
400 ppm sebulan setelah diberi perlakuan diharapkan dapat merangsang pembungaan. Zat
paclobutrazol menghasilkan jumlah tunas bunga penghambat biosintesis gibberelin, paclobutrazol,
dilaporkan menginduksi pembungaan beberapa
20
Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 2, Juli - Desember 2008
pohon buah-buahan tropik (Voon et al. 1992). pada tanaman mangga cv. Kensington pride
Purnomo & Prahardini (1989) juga berhasil dibandingkan dengan tanpa pemberian retardan.
membungakan mangga dua bulan lebih awal
dengan perlakuan paclobutrazol. Paclobutrazol KESIMPULAN
berhasil meningkatkan pembungaan dan
menyebabkan pembungaan awal pada durian dan Pengunaan zat-zat yang bersifat
lici namun menghambat laju tumbuh bunga dan penghambat pertumbuhan dapat merangsang
buah durian (Chandraparnik et al. 1992). pembungaan. Zat penghambat pertumbuhan seperti
Efendi (1996) melaporkan bahwa aplikasi paclobutrazol daminozide, cycocel dan morphactin
paklobutrazol pada bulan Agustus dan Oktober dapat mengiduksi pembungaan tetapi tidak
menyebabkan munculnya bunga secara bersamaan memacu perkembangan dan pemunculan bunga.
pada bulan Januari. Pada tanaman yang mendapat Kombinasi perlakuan zat penghambat tumbuh
paclobutrazol lebih awal memerlukan waktu 142 dengan zat pemecah dormansi (BA, KNO3 dan
hari untuk memunculkan bunga, sedangkan yang ethephon) diharapkan dapat memacu pemunculan
lain hanya memerlukan waktu 96 hari. bunga beberapa pohon buah-buahan tropik.
Tertundanya waktu pemunculan bunga ini terjadi
karena perkembangan bunga terhambat oleh faktor DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang kurang sesuai. Tanaman yang
telah terinduksi bunganya oleh paclobutrazol Armadi, Y. 2000. Studi aplikasi paclobutrazol dan
mungkin dapat segera dipaksa untuk memunculkan KNO3 dalam menstimulasi pembungaan rambutan
bunganya dengan pemberian zat pemencah (Nephelium lappaceum L.) di luar musim.
dormansi. Blaikie, S.J dan Kulkarni V. 2002. Manipulating
Hasil penelitian Poerwanto dan Susanto (1996), flowering in mango cv Kensington pride. Proceding
pada tanaman jeruk siem menunjukkan bahwa of the international symposium on Tropical and
pemberian paclobutrazol pada bulan Desember subtropical fruits. Acta. 575 (2) : 791 796.
meningkatkan jumlah bunga yang muncul dan Chandraparnik, S., H. Hiranpradit, U. Punnachit dan S.
pemberian zat pemencah dormansi (200 ppm Salakpetch. 1992. Paclobutrazol influence flower
ethephon, 20 g/l KNO3, atau 100 ppm benzil induction in durian (Durio zebethinus Murr.). Acta
adenina) yang disemprotkan pada 1-2 bulan Hort. 321: 282-290.
sesudah aplikasi paclobutrazol meningkatkan Davies, J.D. 2004. Plant hormon: biosintesis, signal
jumlah bunga yang muncul dan mempercepat transduction, action. 3rd Ed. Kluwer Acad. Publ.
munculnya bunga. London
Pemberian paclobutrazol dengan dosis 0.50 Efendi. 1996. Effects of paclobutrazol applications
g/pohon cukup efektif untuk menginduksi followed by dormancy breaking subtance on flower
pembungaan mangga Gadung 21 berumur empat formation of mango, rambutans and citrus. Pros.int.
con. Tropic. Fruit. Kuala Lumpur. Malaysia.
tahun, dan zat yang paling efektif memecahkan
tunas bunga dorman adalah benzil adenina 0.10 Gianfagna, T.J. 1987. Natural and synthetic growth
regulators and their use In P. J. Davies. Plant
g/l, diikuti etefon 0.40 g/l dan 0.80 g/l, serta KNO3
Hormones and their Role in Peats Growth and
40 g/l yang diberikan satu bulan setelah pemberian Development.
paclobutrazol (Poerwanto, Efendi dan Harjadi,
ICI. 1986. Paclobutrazol plant growth regulator for
1997).
techical data. Plant protection Division, surrey,
Perlakuan dosis paclobutrazol pada tanaman England. 41 p.
rambutan dapat menekan pertumbuhan vegetatif
Moore, T.C. 1979. Biochemistry and physiology of plant
tanaman (jumlah tunas muncul dan panjang tunas), hormones. Springer-Verlag New York Inc. New
dan juga menekan pertumbuhan komponen malai York.
dengan memperpendek lebar malai dan panjang
Poerwanto, R dan S Susanto. 1996. Pengaturan
malai serta mengurangi jumlah anak malai yang pembungaan dan pembuahan jeruk siem (Citrus
terbentuk, dan pemberian paclobutrazol dapat reticulata Blanco) dengan paclobutrazol dan zat
menginduksi pembungaan lebih cepat dengan pemecah dormansi. J. Il. Pert. Indon. Vol. 6(2) : 39
memajukan waktu pembungaan dari 10 18 hari 44.
dibandingkan tanaman kontrol (Armadi, 2000). Poerwanto, R, E Darda dan S S Harjadi 1997.
Hasil penelitiaan Blaikie & Kulkarni (2002) Pengaturan pembungaan mangga gadung 21 di luar
juga menunjukkan bahwa penggunaan retardan musim dengan paclobutrazol dan zat pemecah
morphactin dan paclobutrazol dapat mempercepat dormansi. J. Hayati. Vol. 4 (2) : 41-46.
waktu pembungaan dan meningkatkan hasil buah
21
Lizawati: Induksi Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Buah dengan Penggunaan Retardan
Purnomo, S. dan P.E.R. Prahardini. 1989. Perangsangan Bernier, G. B., J. M. Kinet dan R. M. Sachs. 1985. The
pembungaan dengan paclobutrazol dan pengaruhnya Physiology of Flowering. Vol. I. The Initiation of
terhadap hasil buah mangga (Mangifera indica L.) Flowers. CRC Press, Florida.
Hortikultura 27: 16-24. Davenport, T. L. 1983. Daminozide and gibberellin
Ryugo, K. 1990. Flowering and fruit set in temperate effects on floral induction of Citrus latifolia.
fruit trees. P 21-26. In : Jan Bay Petersen (ed). Off Horticultural Science 18: 947-949.
Season Production of Horticultural Crops. FFTC. Goldschmidt, E. E. dan S. P. Monselise. 1972.
Taipei. Hormonal Control of Flowering in Citrus and Some
Sponsel, V M. 1995. The biosynthesis and metabolism Other Woody Perennials. Dalam D. J. Carr [ed.],
of gibberellins in higher plants. P: 66-92. In P J Plant Growth Substances 1970. Springer-Verlag,
Davies. Plant hormone : physiology, biochemistry Berlin.
and molecular biology. 2nd Ed. Kluwer Acad. Publ. Poerwanto, R. dan H. Inoue. 1990. Effect of air and soil
London. temperature in autumn on flower induction and some
Steffens, G.L., S.Y. Wang, M.Faust dan J.K. Byun. physiological responses of Satsuma mandarin.
1985. Growth, carbohydrate, and mineral element Journal of Japan Society for Horticultural Science
status of shoot and spur leaves and fruit Spartan 59: 207-214.
apple trees treated with paclobutrazol. J. Amer. Soc. Weaver, R. J. 1972. Plants Growth Substances in
Hort. Sci. 110:850-855 Agriculture. Freman, San Francisco, USA.
Voon, C.H, N. Hongshanichi, C.P Paivan dan A.J.
Rowley. 1992. Cultural development in tropical
fruits : an over view. Acta hort. 3211 (1) : 270-281.
Wattimena, G.A. 1998. Zat pengatur tumbuh tanaman.
Laboratarium kultur jaringan PAU. Biotek. IPB. 145
p.
22