Anda di halaman 1dari 13

DISUSUN OLEH :

NAMA :
IMAM AGUS FAISAL (2017151191)
WILLY AGUSTIAN (2017151 )

KELAS : 1E

PRODI : PENDIDIKAN OLAHRAGA

DOSEN PEMBIMBING : FERRI HIDAYAT, M.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Makalah ini dapat digunakan sebagai
wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan
dalam belajar Materi Aliran-Aliran dalam Pendidikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah
dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Aliran-Aliran dalam Pendidikan, Amin.

Palembang, 10 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aliran Pendidikan ......................................................................................................... 3


2.2. Macam-macam Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan ........................................................ 3
2.3. Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia ............................................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan ................................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial
budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul
berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang
disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan
dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap
manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-
pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan
yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah
bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut
muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan
pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya
di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Aliran-aliran dalam pendidikan pada umumnya mengemukakan satu gagasan atau
pendapat secara umum mengenai pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pengantar aliaran aliran klasik dan macam-macam aliran-aliran klasik
yang nantinya agar kita dapat mengetahui dan memahami berbagai aspek dari aliran-
aliran klasik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1. Apa pengertian dari aliran dalam pendidikan?
1.2.2. Apa saja aliran-aliran klasik dalam pendidikan?
1.2.3. Jelaskan masing-masing aliran-aliran klasik dalam pendidikan?
1.2.4. Apa aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia?

1
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diperoleh dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Mengetahui pengertian dari aliran dalam pendidikan.
1.3.2. Mengetahui macam-macam aliran-aliran dalam pendidikan.
1.3.3. Mengetahui penjelasan masing-masing aliran-aliran dalam pendidikan.
1.3.4. Mengetahui aliran pokok pendidikan yang ada di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aliran Pendidikan


Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa
pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu
diskusi berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan
demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu aspek dari
aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon tenaga kependidikan
harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan.
Gagasan dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan iptek.
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu disebut aliran-aliran
pendidikan. Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu
berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu
selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya, dan karena
dialog tersebut akan melahirkan lagi pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya.
Pada setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang
perkembangan manusia. Hal ini berdasarkan atas faktor-faktor dominan yang dijadikan
sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia.

2.2. Macam-macam Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan


2.2.1. Aliran Empirisme
Tokoh aliran ini adalah John Locke ( 1704-1932 ) dengan teori Tabul
Larasa yaitu anak lahir didunia bagaikan kertas putih yang bersih, pengalaman
empirik yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh besar dalam
menentukan perkembangan anak. Menurut pandangan empirisme pendidikan
memegang peranan yang penting karena dapat menyediakan lingkungan
pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman.

3
Aliran ini dipandang berat sebelah karena hanya mementingkan peranan
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar yang
dibawa sejak lahir dianggap tidak menentukan. Faktanya dalam kehidupan
sehari-hari terdapat anak-anak yang berhasil karena bakatnya meski lingkungan
sekitar tidak mendukung, keberhasilan ini disebabkan adanya kemampuan yang
berasal dari dalam diri anak yang berupa kecerdasan, motivasi atau potensi
potensi lainnya meskipun demikian penganut aliran ini masih pada pendapatnya
yang memandang manusia sebagai makluk yang pasif dan dapat dimanipulasi.
Hal ini diyakini juga oleh B.F Skinner ataupun pandangan Behavioral
lainnya. Behaviorisme itu menjadikan perilaku manusia yang tanpa keluar
sebagai sasaran kajiannya dengan tetap menekankan bahwa perilaku itu sebagai
hasil belajar semata. Meskipun demikian banyak ragam dari pandangan
behavioral dalam menentukan faktor paling dominan dalam proses belajar,
seperti:
a. Ivan Pavlov (1849-1936) dari rusia dan Jhon B. Watson (1878-1958) dari
Amerika Serikat, yang menekankan pendangannya tentang peranan
stimulus respon terhadap perilaku.
b. b. Edward L. Thorndike ( 1874- 1949 ) dan B.F Skinner dari Amerika
Serikat yang menyatakan pandangannya bahwa peranan dari dampak atau
balikkan dari suatu perilaku seperti dalam Opera Conditioning.
c. N.E. Miller dan J Dollard (1941 ) yang dikembangkan oleh A. Bandura
menyatakan bahwa peranan pengamatan dan imitasi sangat penting
dengan Participant Modeling.

2.2.2. Aliran Nativisme


Schopenhouer filsuf jerman (1788-1800) sebagai tokoh aliran ini
berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik maupun buruk.
Oleh karenanya hasil akhir dari sebuah proses pendidikan ditentukan oleh
pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Menurut pandangan ini keberhasilan
pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Dikatakan bahwa yang jahat
akan menjadi jahat dan yang baikakan menjadi baik. Pendidikan yang tidak

4
sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk
perkembangan anak itu sendiri, bagi aliran ini lingkungan tidak akan
memberikan arti sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi
perkembangan anak.

2.2.3. Aliran Naturalisme


Prancis J.J Rousseau (1712-1778) berpendapat bahwa semua anak yang
baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik. Pembawaan baik anak akan
menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan. Rousseau berpendapat bahwa
pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat merusak pembawaan
anak yang baik itu. Aliran ini juga disebut negativisme, karena berpendapat
bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam.
Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Yang dilaksanakan
adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan baik itu tidak menjadi
rusak oleh tangan manusia melalui proses kegiatan pendidikan itu. J.J Rousseau
ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat
sehingga anak-anak yang diperoleh secara alamiah sejak saat kelahirannya itu
dapat secara spontan dan bebas. Ia mengusulkan adanya permainan bebas kepada
anak didik untuk mengembangakan pembawaanya, kemampuan-kemampuannya,
dan kecenderungan-kecenderungannya. Pendidikan harus dijauhnya dari
perkembangan anak karena hal itu dapat menjauhkan anak dari segala hal yang
bersifat dibuat buat dan dapat membawa anak kembali ke alam untuk
mempertahankan segala yang baik. Seperti yang diketahui, gagasan naturalisme
yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini tidak terbukti malahan
terbukti sebaliknya pendidikan makin lama makin diperlukan.

2.2.4. Aliran Konvergensi


William Stern (1871-1939) berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan
didunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Penganut
aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang

5
sangat penting. Bakat yang dibawa anak pada saat lahir akan berkembang dengan
baik tanpa adanya dukungan adanya dukungan lingkungan yang susuai untuk
perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak
tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu, sebagai contoh,
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata adalah juga
konvorgensi. Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi
lingkungannya, anak belajar berbicara melalui bahasa tertentu. Lingkunganpun
mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya.
Karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa
lingkungannya, misalnya bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa inggris, dan
sebagainya. Kemampuan dua orang anak ( yang tinggal dalam lingkungan yang
sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu sebabnya oleh adanya
perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan situasi lingkungan, biarpun
lingkungan kedua anak tersebut menggunakan bahasa yang sama. William Stren
berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan
lingkungan.
Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai
pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia. Meskipun
demikian, terdapat variasi pendapat tentang faktor faktor mana yang peling
penting dalam menentukan tumbuh kembang itu. Seperti yang telah dikemukakan
bahwa varias-variasi itu tercermin antara lain dalam perbedaan pandangan
tentang strategi yang tepat untuk memahami perilaku manusia, seperti
strategi disposisional/konstitusional, strategi phenomenologis, strategi behavioris,
strategi psikodinamik/psikoanalik, dan sebagainya. Demikian pula halnya dalam
belajar mengajar, variasi pendapat itu telah menyebabkan munculnya berbagai
teori belajar dan teori model belajar. Sebagai contoh, dikenal berbagai pendapat
tentang model- model mengajar seperti rumpun mengajar behavioral (umpan
model belajar tuntas, model belajar kontrol diri sendiri, model belajar simulasi,
dan model belajar asertif), rumpun model

6
pemrosesan informasi (model belajar inkuiri, model presentasi kerangka dasar
dan model pengembangan berfikir) dan lain lain.

2.3. Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia


2.3.1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal
3 Juli 1932 di Yogyakarta selanjutnya mulai didirikan Taman Indria (Taman
kanak-kanak) dan kursus guru, selanjutnya taman muda (Taman SD) disusul
Taman Dewasa merangkap taman guru (mulo kweek school ). Sekarang ini telah
dikembangkan sehingga meliputi taman madya, Prasarjana, dan Sarjana Wiyata.
Dengan demikian Taman siswa telah meliputi semua jenjang persekolahan, dari
pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi.
Perguruan tinggi taman sisiwa mempunyai tujuh asas perjuangan untuk
menghadapi pemerintahan kolonial belanda serta sekaligus untuk
mempertahankan kelangsungan hidup yang bersifat nasional dan demokratis.
Ketujuh asas tersebut biasanya disebut dengan asas 1922 adalah sebagai berikut:

1) Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri (zelf


beschikkingsrech) dengan mengingat terbitnya persatuan dalam peri
kehidupan umum.
2) Pengajaran harus memberikan pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti
lahir dan batin dapat memerdekakan diri
3) Pengajaran harus bersandar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri
4) Pengajaran Harus tersebar luas sampai dapat menjangkau
kepada seluruh Rakyat
5) Untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun bathin
hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan
apapun dan dari siapun yang mengikat, baik ikatan secara lahir mapun ikatan
secara bathin.

7
6) Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus
membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
7) Dalam mendidik anak perlu adanya keikhlasan lahir maupun bathin untuk
mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak.

2.3.2. Pergururaan Pendidikan INS dan Kayu Tanam


Asas dan tujuan ruang lingkup Perguruan Pendidikan INS dan Kayu
Tanam antara lain:
a. Berfikir logis dan rasional
b. Keaktifan atau kegiatan
c. Pendidikan masyarakat
d. Memperhatikan pembawaan anak
e. Mentang intelektualisme
Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh Syafei mengembangkan asas-asas
pendidikan INS menjadi dasar-dasar pendidikan Republik Indonesia. Dasar-dasar
tersebut dikembangkan dengan megintegrasikan asas-asas Ruang Pendidikan
INS, sila-sila dari Pancasila.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini dan masa yang akan datang terus
berkembang sesuai seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan
iptek. Hasil-hasil dari pemikiran itu disebut aliran dalam pendidikan. Aliran tersebut
mempengaruhi pendidikan diseluruh dunia, termasuk pendidikan di Indonesia. Dari
aliran-aliran pendidikan di atas kita tidak bisa mengatakan bahwa salah satu adalah yang
paling baik. Sebab pengguaannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan
kondisinya pada saat itu, karena setiap aliran memiliki dasar-dasar pemikiran sendiri.
Aliran-aliran pendidikan baru yang berkembang sebenarnya adalah
pengembangan dari keempat aliran-aliran klasik yang ada yaitu, (1) aliran empirisme, (2)
aliran Nativisme, (3) aliran naturalisme, dan (4) aliran konvergensi. Pada dasarnya
aliran-aliran pendidikan kritis mempunyai suatu kesamaan ialah pemberdayaan individu.
Sedangkan di Indonesia ada dua aliran pokok pendidikan yang dominan
memberi warna dalam praktik pendidikan yaitu aliran perguruan taman siswa oleh Ki
Hadjar Dewantara dan aliran pendidikan INS Kayu Taman yang didirikan oleh
muhammad syafii. Kajian tentang berbagai aliran pendidikan itu akan memberikan
pengetahuan dan wawasan historis kepada tenaga kependidikan, yang pada gilirannya
kelak dapat memberikan kontribusi terhadap dinamika pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Fuji Entin, 2011. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN


https://www.slideshare.net/coprallzsangalaz/makalah-aliranaliran-dalam-pendidikan (diunduh
10 Oktober 2017)

10

Anda mungkin juga menyukai