ABSTRAK
Pengkajian pemanfaatan jerami jagung fermentasi pada sapi dara Bali, bertujuan untuk meningkatkan
pemanfaatan sumberdaya pakan lokal dan meningkatkan kualitas pakan ternak. Metode yang digunakan
adalah dengan pendekatan teknologi budidaya ternak, dimana paket teknologi pakan untuk setiap hari per
ekor sapi adalah jerami jagung dan atau rumput 10% bobot badan serta konsentrat 1,5% per bobot badan
(RO); dan pakan jerami jagung yang difermentasi, untuk setiap ekor sebanyak 6 8 kg dan ditambah
konsentrat 3 kg (R1). Jumlah sapi 24 ekor yang terdiri dari 12 ekor milik petani koperator dan 12 ekor milik
petani non koperator. Data yang dikumpulkan yaitu tinggi pundak, lingkar dada, panjang dada, dalam dada,
dan lebar dada serta data usahatani. Data dianalisa secara deskriptif dan keuntungan usahatani menggunakan
B/C ratio. Pengukuran dilakukan setiap interval 1 (satu) bulan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rataan
persentase kenaikan pertambahan pertumbuhan dengan perlakuan jerami jagung tanpa fermentasi
dibandingkan dengan perlakuan dengan menggunakan jerami jagung fermentasi berturut-turut, yaitu lingkar
dada 10,41 cm vs 11,00, tinggi pundak 8,09 vs 8,09 cm, panjang badan 12,75 cm vs 13,3 cm, dalam dada
11,42 cm vs 18,8 cm, dan lebar dada 27,58 cm vs 27,80 cm. disamping peningkatan pertumbuhan juga
mempercepat perkawinan sapi dara Bali dari umur 22 bulan menjadi umur kurang lebih 21 bulan.
Keuntungan yang di peroleh dengan pemanfaatan jerami jagung tanpa fermentasi sebesar 5%, sedangkan
pemanfaatan jerami jagung dengan fermentasi adalah 16%.
Kata Kunci : Jerami jagung, fermentasi, sapi, pakan
105
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Pengeringan
Sinar matahari
106
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 2. Rataan persentase kenaikan pertambahan pertumbuhan diukur dari lingkar dada, tinggi pundak,
panjang dada, dalam dada, dan lebar dada pada sapi dara Bali yang diberikan jerami jagung tanpa
dan fermentasi di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo,
2004
Perlakuan Lingkar dada Tinggi pundak Panjang badan Dalam dada Lebar dada
Jerami jagung tanpa
fermentasi 10,41 8,09 12,75 11,42 27,58
(petani non koperator)
Jerami jagung
fermentasi 11,00 9,10 13,3 18,8 27,80
(petani Koperator)
Tabel 3. Pertambahan bobot badan sapi dara Bali di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten
Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004
Bobot Badan
Petani koperator
(Kg)
Awal 256 256 228 173 228 265 244 265 274 252 306 316
Akhir 311 316 244 201 261 311 256 232 278 256 325 335
Kenaikan 55 60 16 28 33 46 12* -33* 4* 4* 19 19*
Petani non koperator
Awal 256 256 166 139 256 244 316 287 261 311 283 269
Akhir 278 283 166 173 265 244 325 283 261 301 316 297
Kenaikan 22 27 0 34 9 0 9 -4 0 -10 33 28
107
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 4. Rataan biaya dan pendapatan pemeliharaan satu ekor sapi dara Bali selama 14 bulan dengan
pemberian pakan jerami jagung dengan fermentasi + konsentrat di Desa Pangeya, Kecamatan
Wonosari Kab. Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004
Tabel 5. Rataan biaya dan pendapatan pemeliharaan satu ekor sapi dara Bali selama 14 bulan dengan
pemberian pakan jerami jagung tanpa fermentasi + konsentrat di Desa Pangeya, Kecamatan
Wonosari Kab. Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004
Jumlah 4.463.250
II. Penerimaan
Penjualan Sapi 1 ekor 2.716.000 2.716.000
Kelahiran 1 ekor (umur 5 bulan) 1.750.000 1.750.000
Nilai akhir -
Penjualan pupuk kandang kering 5 kg x 425 hari 100 212.500
Jumlah 4.678.500
III. Keuntungan 212.250
Benefit cost ratio (B/C) 0,05
108
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
109