Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016
SUB UNIT : 1 (Dusun Giri Setra, RW 01, RW 03)
UNIT : JBR-13
KECAMATAN : Kalipucang
KABUPATEN : Pangandaran
PROVINSI : Jawa Barat

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Nindy Sevirasari


Nomor Mahasiswa : 13/348331/PN/13257

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Sumber
No Permasalahan Lokasi
(P/M/D)
1. Sering terjadi banjir kiriman dari Dusun Giri P/M
Ciamis, Tasikmalaya dan Setra
beberapa Kabupaten lain yang
posisinya lebih tinggi dari Dusun
Giri Setra yang menggenangi
lahan penduduk
2. Kurangnya kesadaran masyarakat Dusun Giri P/M
dalam membuang sampah pada Setra
tempatnya
3. Minimnya ruang publik Desa P/M
Kalipucang

4. Minimnya plang penunjuk arah Desa P/M


Kalipucang

5. Penerapan ilmu sains dengan cara Desa D/M


menarik kepada anak sekolah SD Kalipucang

6. Kurangnya minat siswa SD pada Desa D/M


pelajaran Kalipucang

7. Kurangnya pengetahuan tentang Dusun Giri D/M


nama ilmiah berbagai macam Setra
tanaman
8. Kurang terawatnya fasilitas Desa M
olahraga yang tersedia Kalipucang

9. Kurangnya pemanfaatan lahan Dusun Giri P/M


kosong di sekolah, sehingga jika Setra
banjir akan tergenang
10. Rendahnya pengetahuan Desa P/D
masyarakat tentang pencegahan Kalipucang
dan penaggulangan penyakit pada
ternak

11. Produktivitas hasil pertanian Desa P/D


seperti padi masih rendah serta Kalipucang
hanya dikonsumsi pribadi
12. Pemanfaatan alat kompos belum Dusun Giri P
maksimal Setra

13. Banyaknya lahan hijau pekarangan Desa M


yang belum termanfaatkan secara Kalipucang
optimal
14. Kurang beragamnya olahan gula Desa P/M
aren Kalipucang

15. Pengemasan terasi yang belum Dusun Giri M


sesuai standar Setra

16. Masih rendahnya edukasi tentang Desa M


pentingnya meminum susu dan Kalipucang
mengonsumsi telur
17. Tidak optimalnya penggunaan Desa M
bahan bakar dalam pembuatan Kalipucang
gula merah
18. Kegiatan kelompok tani yang tidak Dusun Giri M
aktif Setra

19. Intensifikasi lahan pertanian yang Dusun Giri M


belum maksimal Setra

20. Saluran drainase yang belum ada Dusun Giri P/M/D


di lahan sawah Setra

21. Belum adanya pemanfaatan jerami Dusun Giri M


dan sekam hasil panen padi Setra
secara optimal
22. Petani hanya menggunakan pupuk Dusun Giri M
anorganik Setra

23. Lahan pekarangan yang belum Desa M


termanfaatkan secara optimal Kalipucang

24. Kurangnya motivasi remaja dalam Dusun Giri P


mengikuti TPA Setra
25. Kurangnya pemahaman anak-anak Dusun Giri D
SD tentang bahasa inggris Setra

26. Tidak sesuainya pendidikan Desa D


pendidik di tingkat SD Kalipucang

27. Minimnya kegiatan remaja putri Dusun Giri P


Setra

28. Belum adanya kegiatan Dusun Giri D


perlombaan di tingkat PAUD Setra

29. Minimnya nasionalisme dan Desa D/M


pengetahuan remaja akan
keindonesiaan
30. Minimnya pengetahuan remaja Desa D/M
akan organisasi Internasional Kalipucang
khususnya ASEAN
31. Kurangnya motivasi untuk Desa P/M
melanjutkan sekolah ke jenjang Kalipucang
yang lebih tinggi
32. Vakumnya kegiatan pemuda Dusun Giri P/M
pemudi Setra

33. Kurangnya kesehatan masyarakat Desa D


terhadap kesehatan pribadi seperti Kalipucang
perilaku hidup sehat
34. Minimnya pengetahuan anak Desa P
sekolah tentang cara, manfaat, Kalipucang
dan waktu yang tepat untuk
menggosok gigi
35. Tingginya angka insidensi DBD Desa D
Kalipucang

36. Sebanyak 80% Desa Kalipucang Desa P


menderita diabetes Kalipucang
37. Tidak terdapat tempat khusus Dusun Giri P
untuk kegiatan posyandu Setra

38. Kurangnya pengetahuan warga Dusun Giri M


tentang pemanfaatan ketela Setra

39. Terbatasnya kemampuan Desa M


pemasaran produk gula merah Kalipucang

40. Penggunaan pestisida anorganik Desa M


secara terus-menerus dalam Kalipucang
penanganan OPT pada tanaman
padi
*P : Perangkat Desa, M : Masyarakat, D : Dinas Instansi Vertikal / Stakeholder
PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN
No Permasalahan Alasan Pemilihan*
1. Intensifikasi lahan pertanian yang belum Lahan sawah yang berada di Dusun
maksimal Giri Setra hanya dimanfaatkan
untuk menanam padi saja,
sedangkan hasilnya belum optimal
karena banjir yang menyebabkan
lahan terendam dan gagal panen.
Hasil panen yang diperoleh petani
tidak maksimal karena kurangnya
pengetahuan petani tentang cara
budidaya tanaman pangan dan
perkebunan. Pentingnya dilakukan
intensifikasi lahan dengan
penerapan sistem tanam surjan dan
multiple croping dapat
meningkatkan produktivitas lahan
sawah dan pekarangan. Intensifikasi
lahan pertanian penting dilakukan
pada daerah yang memiliki lahan
sempit. Sistem tanam surjan telah
terbukti meningkatkan produktivitas
lahan sawah seperti yang telah
diterapkan di Kulon Progo. Daerah
Kulon Progo juga sering mengalami
kebanjiran. Hal ini serupa dengan
lahan sawah yang dimiliki petani di
Dusun Giri Setra. Intensifikasi lahan
pertanian dengan sistem tanam
multiple croping juga telah terbukti
meningkatkan produktivitas lahan
pertanian. Hal ini sudah diterapkan
oleh ketua kelompok tani Dusun Giri
Setra saja. Beliau mengatakan
bahwa penerapan multiple croping
dengan tumpangari memberikan
hasil produksi lebih baik dari sistem
tanam monokultur.
2. Lahan pekarangan yang belum Lahan pekarangan di Desa
termanfaatkan secara optimal Kalipucang banyak yang belum
termanfaatkan secara optimal,
sehingga perlu adanya penanaman
pekarangan seperti dengan
menanam tanaman hortikultura atau
penanaman tabulampot (Tanaman
Buah dalam Pot) agar dapat
meningkatkan produktivitas lahan
milik warga. Penamanan tanaman
buah mampu mencegah terjadinya
erosi tanah jika terjadi banjir,
sehingga hal ini juga mampu
mengatasi masalah banjir yang
sering menimpa Desa Kalipucang.
Penanaman tanaman sayur dapat
meningkatkan pendapatan warga
dan mengurangi anggaran belanja
rumah tangga, karena sayur yang
dipanen dapat langsung
dimanfaatkan oleh warga untuk
dikonsumsi secara pribadi.
3. Kurangnya pemanfaatan lahan kosong Di Dusun Giri Setra terdapat 1 SD
di sekolah, sehingga jika banjir akan yaitu SD 02 Kalipucang. Kondisi
tergenang halaman sekolah terlihat gersang
dan kosong. Jika banjir kiriman
datang akan menyebabkan halaman
sekolah terendam. Solusi yang
dapat ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah
dengan mengadakan pemberian
pelajaran keterampilan kepada
siswa SD mengenai penanaman
halaman sekolah melalui program
sekolah hijau, membuat herbarium
tanaman dan juga menanamkan
rasa cinta kepada siswa terhadap
kegiatan menanam melaui program
pembuatan vertikultur dengan
pemanfaatan barang bekas.
Program sekolah hijau memberikan
manfaat seperti mengenalkan
kepada anak pentingnya menanam
untuk penghijaun dan menjaga
kelestarian lingkungan khususnya
lingkungan sekolah dan dapat
sebagai upaya dalam mengatasi
banjir. Program pembuatan
vertikultur cocok diajarkan untuk
siswa SD karena vertikultur
merupakan teknik menanam
tanaman budidaya secara vertikal,
sederhana dan mudah untuk
diterapkan pada anak-anak.
Program pembuatan herbarium
diterapkan pada siswa SD karena
dapat meningkatkan keterampilan,
menambah kreatifitas, minat dan
bakat siswa sejak dini.
4. Penggunaan pestisida anorganik terus- Pengendalian OPT pada tanaman
menerus dalam penanganan OPT pada padi yang terdapat di Desa
tanaman padi Kalipucang masih menggunakan
pestisida anorganik. Pestisida
anorganik memiliki kelemahan yaitu
dapat merusak kesuburan tanah.
Untuk itu penerapan pestisida
organik dapat mengatasi OPT
sekaligus menjaga kelestarian
lingkungan.
*Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya sehingga
layak diangkat sebagai program KKN-PPM UGM
RENCANA PROGRAM KKN-PPM UGM
No. Volume Waktu
No Nama Program Bahan Sumber Dana
Sektor (Orang) (Jam)
1. Pengenalan 2.2.06 Bibit, Botol 60 60 Mahasiswa
Budidaya bekas, Rp 200.000,00
Tanaman Tambang,
Tanah,
Hortikultura
Pupuk
secara vertikultur

2. Green School 3.4.08 Bibit 60 60 Mahasiswa


tanaman, Rp 200.000,00
Tanah,
Pupuk
Kandang,
Polibag
3. Pengenalan 3.4.02 Daun 60 60 Mahasiswa
Herbarium kering, Rp 200.000,00
kertas
origami,
kertas
HVS, lem,
buku
gambar,
selotip,
alat tulis,
plastik,
buku tulis
4. Pemanfaatan 2.2.09 Bibit 20 27 Mahasiswa
Lahan tanaman Rp 300.000,00
Pekarangan buah,
Tanah,
(Tabulampot)
Pupuk,
Polibag
5. Sosialisasi 2.2.19 Leaflet, 20 20 Mahasiswa
Penerapan PPT, Rp 50.000,00
Sistem Tanam Proyektor,
LCD
Surjan dan
Multiple Croping

6. Sosialisasi dan 2.2.07 Leaflet, 20 78 Mahasiswa


Pembuatan PPT, Rp 100.000,00
Pestisida Nabati Proyektor,
LCD,
bahan
pestisida
nabati,
EM4 dan
molase

Anda mungkin juga menyukai