Gambar Teknik
Fungsi dan Tujuan Gambar
1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seseorang kepada
orang lain. Gambar sering disebut bahasa teknik, oleh karena itu diharapkan gambar
dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan ringkas namun mempunyai
pengertian yang luas. Oleh karena itu berapa tinggi mutu keterangan yang dapat
diberikan dalam gambar tergantung dari bakat perancang gambar.
2. Fungsi Gambar
Fungsi gambar digolongkan menjadi 3 :
a. Sebagai Bahan Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang kepada orang-orang
yang berkepentingan terhadap perencanaan, proses, pembuatan, perakitan, dan
pemeriksaan produk. Orang-orang yang berkepentingan tidak hanya dalam
lingkungan pabrik, tetapi juga kalangan luas diluar pabrik.
b. Sebagai Data Teknis
Gambar merupakan data teknis yang sangat penting karena memuat teknologi dari
suatu perusahaan yang dikemas dalam bentuk file. Oleh karena itu gambar perlu
diawetkan untuk kepentingan produk guna perbaikan dan diperlukan sebagai bahan
masukan rencana-rencana baru dikemudian hari.
c. Sebagai Dasar Peningkatan/pengembangan
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan
dalam bentuk gambar melalui proses yang diulang-ulang dan dievaluasi, sehingga
dapat dihasilkan gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar juga berfungsi
sebagai peningkat daya berfikir para perencananya. Oleh karena itu seorang
perencana tanpa kemampuan menggambar akan mengalami kesulitan dalam
menyampaikan keinginan dan angan-angannya.
3. Tujuan Gambar
a. Internasionalisasi Gambar
Pada awalnya perencana dan pembuat alat merupakan orang yang sama, dengan
demikian gambar hanya merupakan alat berfikir dan konsep saja, sehingga aturan
gambar tidak diperlukan. Jika perencana dan pembuat alat tidak lagi merupakan
orang yang sama, tetapi mempunyai hubungan satu sama lain, maka diperlukan
Pelatihan K-3 1
Teori Gambar Teknik
4. Alat-alat Gambar
1. Meja gambar dan mesin gambar.
Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata dan tidak
melengkung serta memiliki tepi yang lurus. Mesin gambar yang dipasang diatas meja
gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat gambar lain, seperti
penggaris, segi tiga dan busur derajat.
2. Kertas Gambar
Menurut fungsinya kertas gambar dibagi 2 :
a. Kertas gambar untuk tata letak (kertas mm)
b. Kertas gambar untuk gambar asli (Manila, Padalarang, Kalkir dll)
Kertas gambar yang digunakan mempunyai ukuran yang telah dinormalisasikan.
Ukuran yang paling banyak digunakan adalah seri/model A yang diikuti angka 0 s/d 4.
Ukuran standar A0 mempunyai luas 1 m2 dengan perbandingan panjang dan lebar
adalah 2:1. Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran
Pelatihan K-3 2
Teori Gambar Teknik
panjangnya. Pada umumnya kertas gambar digunakan dengan sisi panjang mendatar,
kecuali untuk model gambar tertentu yang memerlukan kertas vertical.
Pensil dibedakan menjadi 3, yang dinyatakan oleh gabungan huruf dan angka sbb :
a. keras diberi lambang H (hard)
b. sedang diberi lambang F (firm) atau HB (half black)
c. lunak diberi lambang B (black)
Tiap-tiap golongan dibagi dalam 6 tingkatan kekerasan yang dinyatakan dengan angka:
Rapido/trek pen dengan tinta gambar sebagai pengganti pensil digunakan untuk
membuat gambar kerja pada kertas kalkir.
4. Jangka
Perlengkapan ini biasanya tergabung dalam satu kotak jangka yang berisi jangka
besar, jangka kecil, jangka pegas (orleon), alat penyambung, dan pena penggaris.
Jangka dibedakan menjadi 2 golongan :
a. jangka biasa, digunakan untuk membuat lingkaran dan busur
b. jangka pembagi (kedua ujungnya runcing), digunakan untuk membagi garis,
memindahkan ukuran, dll.
Pelatihan K-3 3
Teori Gambar Teknik
5. Penggaris;
Untuk membuat gambar kerja diperlukan beberapa macam penggaris atau mistar
gambar, antara lain penggaris lurus atau bentuk T, sepasang segitiga, mal lengkung,
mal bentuk, dll. Peralatan lain yang juga diperlukan sebagai alat bantu menggambar
adalah sebagai berikut :
a. Mistar skala, digunakan untuk menentukan skala gambar secara langsung.
b. Busur derajat, digunakan untuk menentukan besar sudut atau membagi sudut.
c. Mal/sablon huruf/angka, digunakan untuk menuliskan huruf atau angka.
d. Sablon lingkaran digunakan untuk membuat lingkaran atau busur.
e. Mal lengkung untuk membuat kurva atau lengkungan tak beraturan.
f. Karet penghapus, digunakan untuk menghapus gambar yang salah.
g. Pelindung penghapus, digunakan untuk melindung bagian yang tidak dihapus.
h. Pita gambar, digunakan untuk perekat gambar diatas meja gambar.
Pelatihan K-3 4
Teori Gambar Teknik
Untuk menggambar proyeksi sebuah benda digunakan beberapa macam garis. Ada tujuh
macam garis yang dipakai untuk menggambar teknik mesin sbb :
B2
Q
B2
Q
E2
F
B5 A
B3
B1
C
E1
B1
Pelatihan K-3 5
Teori Gambar Teknik
Gambar Proyeksi
1. Pengertian Proyeksi
Proyeksi adalah bayangan khayalan dari benda yang dipandang dan ditentukan oleh
garis-garis pandangan pengamat yang disebut garis-garis proyeksi. Garis-garis
proyeksi tersebut memotong bidang pandangan (bidang proyeksi) dan perpotongannya
disebut pandangan (proyeksi). Jadi pada kenyataanya bayangan khayalan itu
merupakan gambar yang menunjukkan bentuk benda yang dipandang oleh pengamat.
Jika kita akan membuat benda menurut gambar, kita harus membuat bayangan yang
tepat dari benda yang akan dibuat. Dalam hal ini sipembuat benda harus sanggup
membayangkan tentang bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat sesuai dengan
pikiran perencana. Perencana menjelaskan maksudnya dengan perantaraan gambar sket
yang bisa dimengerti oleh pelaksana.
Perbedaan antara proyeksi perspektif dan proyeksi sejajar ditunjukkan pada gambar
berikut. Pada proyeksi perspektif benda dipandang dari titik mata, sedangkan pada
proyeksi sejajar benda dipandang dari titik tak berhingga.
Bidang proyeksi
V D
D'
Proyektor C' C
A' A Benda
Pengamat
B' B
Proyeksi Perspektif
Pelatihan K-3 6
Teori Gambar Teknik
Bidang proyeksi
V
D
Proyektor D'
C
Pengamat pada jarak C'
tak terhingga A' A Benda
B'
B
Proyeksi Sejajar
Dari kedua macam proyeksi tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti
ditunjukkan pada gambar blok diagram proyeksi dibawah ini.
PROYEKSI
Perspektif Sejajar
Proyeksi
Majemuk
SISTEM SISTEM
PROYEKSI PROYEKSI
EROPA AMERIKA
Proyeksi Piktorial
Proyeksi Miring
Proyeksi Perspektif
Proyeksi Aksonometri
Pelatihan K-3 7
Teori Gambar Teknik
Proyeksi Perspektif
Yaitu proyeksi yang diperoleh dari suatu titik pandang. Pada gambar perspektif garis-
garis proyeksi (proyektor) tidak sejajar, melainkan dipusatkan pada satu titik, yaitu mata
pengamat. Lukisan yang terdapat pada bidang pandangannya disebut proyeksi
perspektif. Pada metode ini proyeksinya tidak menunjukkan bentuk dan dimensi yang
sebenarnya dari obyek yang dipandangan.
Proyeksi Perspektip
Proyeksi Miring
Yaitu proyeksi dimana garis-garis yang diproyeksikan tidak tegak lurus terhadap bidang
proyeksi, tetapi membuat sudut sembarang (miring) dengan sudut kemiringan sebesar
30, 45 atau 60. Jika dipergunakan sudut 45, maka cara ini disebut proyeksi miring
sejajar (parallel). Untuk memperoleh proyeksi kubus yang jelas ambillah garis-garis
miring dari proyeksi kubus itu menjadi setengahnya, sedangkan garis-garis dari rusuk
yang tidak kelihatan ditarik dengan garis potong-potong.
Proyeksi Miring
Pelatihan K-3 8
Teori Gambar Teknik
Proyeksi Aksonometri
Teori proyeksi aksonometri ini termasuk bagian dari teori proyeksi orthogonal, yaitu
proyeksi sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Perbedaanya ialah
permukaan benda yang diproyeksikan dimiringkan terhadap bidang proyeksi, sehingga
tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan menggambarkan bentuk benda
seperti sebenarnya.
1
V
4 2
1
2 3
Proyeksi Aksonometri
120
120 120
30 30
Proyeksi Orthogonal
Yaitu proyeksi yang diperoleh dari garis-garis proyeksi yang sejajar dan tegak lurus
pada bidang proyeksi. Pada bidang proyeksinya menggambarkan bentuk dan dimensi
yang sebenarnya. Antara benda dan titik penglihatan di tak terhingga diletakkan bidang
tembus pandang sejajar dengan bidang yang akan digambar. Bayangan yang dilihat
pada bidang tembus pandang ini merupakan gambar proyeksi. Jika benda dilihat dari
depan, maka gambar pada bidang tembus pandang ini disebut pandangan depan.
Pelatihan K-3 9
Teori Gambar Teknik
Dengan cara demikian benda tadi dapat diproyeksikan pada bidang proyeksi horisontal
dan vertikal baik dari sebelah kiri maupun kanan.
Proyeksi orthogonal pada umumnya terdiri dari beberapa bidang proyeksi (majemuk).
Dengan menggabungkan gambar-gambar proyeksi tersebut dapat diperoleh gambaran
jelas dari benda yang dimaksud.
V 2
1
2
4
3
4
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi Perspektip
Proyeksi Orthogonal
Pelatihan K-3 10
Teori Gambar Teknik
Proyeksi Majemuk
Yang dimaksud dengan proyeksi majemuk adalah proyeksi sebuah benda yang
dipandang dari arah yang berbeda-beda. Garis proyeksi dari pandangan pengamat pada
tiap arah itu tegak lurus pada bidang proyeksi dan sejajar satu sama lain (proyeksi
orthogonal).
P. Atas
P. Depan
P. Kanan
P. Atas
P. Depan P. Kanan
Proyeksi Majemuk
Pelatihan K-3 11
Teori Gambar Teknik
P. atas
P. belakang
P. H
kiri
P. kanan
P. depan
P. bawah
e
a
b c
Pelatihan K-3 12
Teori Gambar Teknik
Jika kita menghendaki proyeksi benda dari enam pandangan dan tergambar pada enam
bidang proyeksi secara terpisah, maka sisi-sisi kotak kaca yang berbentuk kubus harus
dibentangkan sebidang dengan kertas gambar. Sisi muka vertikal kotak kaca diletakkan
pada kertas gambar, sedangkan sisi-sisi lainnya dibentangkan sedemikian rupa sehingga
keenam sisinya merupakan bidang proyeksi yang terletak pada satu bidang datar. Dari
bentangan ini diperoleh enam pandangan benda pada enam bidang proyeksi, yaitu :
Pandangan atas, tergambar pada bidang proyeksi atas (I)
Pandangan muka, tergambar pada bidang proyeksi muka (II)
Pandangan kanan, tergambar pada bidang proyeksi kanan (III)
Pandangan bawah, tergambar pada bidang proyeksi bawah (IV)
Pandangan kiri, tergambar pada bidang proyeksi kiri (V)
Pandangan belakang, tergambar pada bidang proyeksi belakang (VI)
VI V III
II
IV
Pelatihan K-3 13
Teori Gambar Teknik
Analisa pandangan :
Prinsip menggambar teknik adalah memilih kombinasi pandangan yang tepat dan
terpenting dari enam kombinasi pandangan. Selanjutnya kita tinjau beberapa kombinasi
pandangan dengan menganalisa keenam pandangan yang terdapat pada kotak kaca.
1. Pandangan depan, atas dan kanan;
Kombinasi pandangan ini adalah yang paling umum dipakai untuk menggambar
teknik mesin, karena tiap pandangan dari benda yang diproyeksikan dapat langsung
memberikan dua dari tiga dimensi benda, yaitu panjang, lebar atau tinggi.
2. Pandangan depan, atas dan kiri;
Kombinasi pandangan ini menunjukkan pandangan kiri digambar pada bagian kiri
pandangan muka. Kombinasi pandangan ini kita pilih jika bentuk benda lebih nyata
dipandang dari kiri daripada dipandang dari kanan, hanya disini terdapat penunjukan
garis atau bagian yang tidak kelihatan dari benda dengan garis potong-potong.
P. Atas P. Atas
Pand. Depan, Atas dan Kanan Pand. Depan, Atas dan Kiri
Pelatihan K-3 14
Teori Gambar Teknik
Pand. Depan, Bawah dan Kanan Pand. Atas, Depan, Kiri dan Belakang
P. Blk
P. Depan
Pelatihan K-3 15
Teori Gambar Teknik
3. Sistem Proyeksi
Apa yang telah diuraikan pada bab terdahulu jelaslah bahwa bidang-bidang proyeksi itu
dipakai untuk memproyeksikan benda yang terletak dalam ruang yang dibatasi oleh
bidang-bidang proyeksi itu sendiri. Dalam proyeksi orthogonal kita memakai tiga buah
bidang yang tegak lurus satu sama lain, yang berfungsi sebagai bidang-bidang proyeksi,
yaitu :
a. Bidang proyeksi horizontal (H), disebut juga bidang proyeksi I, menunjukkan
pandangan atas;
b. Bidang proyeksi vertikal (V), disebut juga bidang proyeksi II, menunjukkan
pandangan muka;
c. Bidang proyeksi profil (P), disebut juga bidang proyeksi III, menunjukkan
pandangan kanan.
Jika diumpamakan luas permukaan bidang-bidang proyeksi tak terbatas, maka bidang-
bidang H dan V akan membagi ruang dalam 4 bagian, yang dinamakan sudut-sudut
ruang atau kwadran-kwadran, maka :
a. ruang diatas H dan dimuka V adalah kwadran I
b. ruang diatas H dan dibelakang V adalah kwadran II
c. ruang dibawah H dan dimuka V adalah kwadran III
d. ruang dibawah H dan dibelakang V adalah kwadran IV
y
V
Kw II Kw I
P
O
x
H
z
Kw III Kw IV
Jika bidang-bidang proyeksi H, V dan P tersebut saling memotong menurut 3 buah garis
yang berpotongan tegak lurus satu sama lain di titik O, maka didapat sumbu x, sumbu y
dan sumbu z.
Pelatihan K-3 16
Teori Gambar Teknik
y y
P V
V
P Kw I
PK PD
O
x x
O H
PA z
Bentangan Kw I Kwadran I
Bidang Proyeksi Kwadran I
Pelatihan K-3 17
Teori Gambar Teknik
Jika bendanya diletakkan pada kwadran ketiga, disebut proyeksi kwadran ketiga atau
cara proyeksi sudut ketiga, yang dalam penggunaannya disebut Sistem Proyeksi
Amerika.
PA
O O
x
x H
z PD PK
V P
Kw III P
V y
4. Perbandingan Proyeksi
Jika hasil-hasil gambar proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga dibandingkan,
maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikan dari yang lain. Harus
diingat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan dalam satu gambar. Jika
dalam gambar telah ditentukan sistem proyeksi yang dipakai, maka lambang
proyeksinya harus disertakan pada kolom nama gambar.
Pelatihan K-3 18
Teori Gambar Teknik
Proyeksi Titik
Proyeksi orthogonal suatu titik pada suatu bidang proyeksi adalah titik potong garis
proyeksi dengan bidang proyeksi. Jika jarak titik tersebut terhadap bidang V = 0 maka
proyeksinya adalah titik itu sendiri. Apabila sebuah titik A terletak dalam kwadran III
dengan posisi sembarang dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi H, V dan P,
maka proyeksi dari titik itu adalah titik potong proyektor dengan bidang proyeksi
masing-masing. Bentangkan bidang H, V dan P sehingga sebidang dengan kertas
gambar, sehingga diperoleh tiga buah titik pandangan.
H
V
Ah
O
Titik
Av Ap
V P
Pelatihan K-3 19
Teori Gambar Teknik
V V V
P
P
P Q
Q Q
Pada gambar berikut diperlihatkan proyeksi sebuah garis sembarang yang terletak pada
bidang proyeksi kwadran III.
z
H Qh
Ph
x
P O
Pp
Pv
Q Qp
Qv P
V
y
Proyeksi garis dalam ruang
Qh
Ph
x
O Pp
Pv
Qv Qp
y
Proyeksi Garis Pada Bentangan Bidang
Pelatihan K-3 20
Teori Gambar Teknik
Pada gambar dibawah ini diperlihatkan beberapa proyeksi garis lurus pada bidang V,
dengan posisi yang berbeda-beda :
a. Garis AB tegak lurus bidang V, maka diperoleh proyeksi titik B;
b. Garis BC sejajar bidang V, maka diperoleh proyeksi garis BC, yang panjangnya
sama dengan sisi BC;
c. Garis DE tidak sejajar bidang V, maka diperoleh proyeksi garis DE, yang lebih
pendek dari sisi DE.
A A
B B
V V
D
B,A C
B,A
C
C,D
a b
E
V
E D
Pelatihan K-3 21
Teori Gambar Teknik
D
B
A V E
V D
C
E
G
A,B D F
G
D,C K F
b
a
V L
K
L
N
N M
M
c
Membaca Gambar
1. Maksud dan Tujuan :
a. Sebelum mengenali bentuk suatu benda, terlebih dahulu kita harus membaca dan
memahami gambar tersebut;
b. Berpedoman pada sistem dan gambar proyeksi yang berlaku;
c. Untuk mendapatkan pengertian atau bayangan bentuk benda berdasarkan obyek
pandangan atau proyeksi yang digunakan;
d. Dapat menghubungkan tiap-tiap proyeksi yang ada satu sama lain, sehingga bentuk
benda dalam ruang dapat dibayangkan dalam pikiran;
e. Mencari hubungan yang nyata antar elemen dari proyeksi benda;
f. Dapat menganalisa secara detail tentang dimensi lubang, ketebalan rusuk-rusuk
benda pada tiap-tiap bidang proyeksi;
g. Dengan pembacaan berulang-ulang dapat membetulkan hal-hal yang dipandang
kurang jelas.
Pelatihan K-3 22
Teori Gambar Teknik
1 2 3
4 5 6
7 8 9 10
11 16 17
12 13 18 19
14 15 20 21
Pelatihan K-3 23
Teori Gambar Teknik
E F E F
C D C D
G H G H
A B A B
Pelatihan K-3 24
Teori Gambar Teknik
Pelatihan K-3 25
Teori Gambar Teknik
salah
20
benar
20
salah benar
20
20
30
30
20
30
3
10
benar benar
20
20
15 30
Pelatihan K-3 26
Teori Gambar Teknik
Pelatihan K-3 27
Teori Gambar Teknik
Potongan Meloncat
Pelatihan K-3 28
Teori Gambar Teknik
Gambar Penampang
Untuk membedakan gambar penampang atau potongan dengan gambar pandangan
digunakan garis arsir yaitu garis-garis tipis miring dalam benda kerja. Kemiringan garis
arsir adalah 45 terhadap garis sumbu atau garis gambar. Jarak antara garis-garis arsir
disesuaikan dengan besar kecilnya gambar, tidak boleh terlalu jarang atau terlalu rapat.
Jarak garis arsir harus lebar bila bidang yang diarsir besar dan lebih rapat bila bidang yang
diarsir lebih sempit. Untuk benda yang sama, arah arsir dan jarak arsirnya harus sama.
Bila penampang arsir terlalu tipis, maka dapat dilakukan penghitaman seluruhnya.
Bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama dan bagian-bagian
yang berdampingan harus debedakan arah arsirannya. Untuk gambar penampang dari
potongan-potongan sejajar benda yang sama yang terdapat pada potongan meloncat, benda
kerja diarsir bergeser. Garis-garis arsir dapat dihilangkan sebagian untuk menuliskan huruf
atau angka ukuran, jika hal ini tidak dapat dilakukan diluar daerah arsir.
Contoh gambar penampang :
Pelatihan K-3 29
Teori Gambar Teknik
R32
R17
A A Salah
Lj 106
15
50 17
45
30
70
Benar
Pelatihan K-3 30
Teori Gambar Teknik
30 75 30 45
Diperiksa : Rahardjo
Disetujui :
22
DUDUKAN POROS N0 : 3 A2
20 115 25 20
15 15 75 30 45
Diperiksa : Rahardjo
Disetujui :
22
DUDUKAN POROS N0 : 3 A2
20 115 25 20
Pelatihan K-3 31
Teori Gambar Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan K-3 32
Teori Gambar Teknik
1 2 3
4 5 6
7 8 9 10
11 16 17
12 13 18 19
14 15 20 21
Pelatihan K-3 33