Anda di halaman 1dari 4

1.

Sejarah Teknik Industri


Teknik industri lahir sejak zaman yunani kuno. Pada masa itu, manusia menggunakan batu dan tulang sebagai
peralatan kerjanya. Alat - alat yang digunakan mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan
produktivitas pada persoalan produksi. Hal ini terjadi sampai pada saat ini. Teknik industri sebenarnya berakar
kuat pada masa revolusi industri. Revolusi industri telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan
membantu lahirnya konsep konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari. Inovasi teknologi yang terjadi pada
waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada
industri tekstil.

Awal mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda. Frederick Winslow Taylor sering
ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun seluruh gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu
mungkin telah memengaruhi perkembangan Teknik Industri seperti risalah The Wealth of Nations karya Adam
Smith, dipublikasikan tahun 1776, Essay on Population karya Thomas Malthusdipublikasikan
tahun 1798, Principles of Political Economy and Taxation karya David Ricardo, dipublikasikan tahun 1817,
dan Principles of Political Economy karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini
mengilhami penjelasan paham Liberal Klasik mengenai kesuksesan dan keterbatas dariRevolusi Industri. Adam
Smith adalah ekonom yang terkenal pada zamannya. "Economic Science" adalah frasa untuk menggambarkan
bidang ini di Inggris sebelum industrialisasi America muncul .

Kontribusi penting lainnya dan mengilhami Taylor adalah Charles W. Babbage. Babbage adalah profesor ahli
matematika di Cambridge University. Salah satu kontribusi pentingnya adalah buku yang berjudul On the
Economy of Machinery and Manufacturers tahun 1832 yang mendiskusikan banyak topik menyangkut
manufaktur. Babbage mendiskusikan gagasan tentang Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian tugas dan
bagaimana proses pembelajaran dipengaruhi, dan efek belajar terhadap peningkatan pemborosan. Dia juga
sangat tertarik pada metode pengaturan pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang
menganjurkan membangun komputer mekanis. Dia menyebutnya "analytical calculating machine" , untuk
tujuan memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Sejarah Teknik Industri tidak lengkap tanpa menyebut Frederick Winslow Taylor. Taylor mungkin adalah
pelopor Teknik Industri yang paling terkenal. Dia mempresentasikan gagasan mengenai pengorganisasian
pekerjaan dengan menggunakan manajemen kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah "Scientific
Management" untuk menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi empiris. Kegiatannya, seperti yang
lainnya, meliputi topik-topik seperti pengorganisasian pekerjaan dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan,
dan kompensasi tambahan bagi seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific
Management memiliki efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik di Amerika maupun di luar
negara Amerika.

Saat Amerika Serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diam-diam pemerintah mendaftarkan para ilmuwan
untuk meneliti perencanaan, metode produksi, dan logistik dalam perang. Para ilmuwan ini mengembangkan
sejumlah teknik untuk pemodelan dan memprediksi solusi optimal. Lebih lanjut saat informasi ini terbongkar.
lahirlah Operation Research. Banyak hasil penelitian yang masih sangat teoretis dan pemahaman bagaimana
menggunakannya dalam dunia nyata tidak ada. Hal inilah yang menyebabkan jurang antara kelompok Operation
Research (OR) dan profesi insinyur terlalu lebar. hanya sedikit perusahaan yang dengan sigap membentuk
departemen Operation Research dan mengkapitalisasikannya.

Pada 1948 sebuah komunitas baru, American Institute for Industrial Engineers (AIIE), dibuka untuk pertama
kalinya. Pada masa ini Teknik Industri benar-benar tidak mendapat tempat yang khusus dalam struktur
perusahaan. Selama tahun 1960 dan sesudahnya, beberapa perguruan tinggi mulai mengadopsi teknik-teknik
operation research dan menambahkannya pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk pertama kalinya
metode-metode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisis, termasuk metode empiris terdahulu lainnya.
Pengembangan baru terhadap optimisasi dalam matematika sebagaimana metode baru dalam analisis statistik
membantu dalam mengisi lubang kosong bidang Teknik Industri dengan pendekatan teoretis.

Kemudian, permasalahan Teknik Industri menjadi begitu besar dan kompleks pada dan saat komputer digital
berkembang. Dengan komputer digital dan kemampuannya menyimpan data dalam jumlah besar, insinyur
Teknik Industri memiliki alat baru untuk mengkalkulasi permasalahan besar secara cepat. Sebelumnya
komputasi pada suatu sistem memakan mingguan bahkan bulanan, tetapi dengan komputer dan perkembangan
sub-program "sub-routines", perhitungan dapat dilakukan dalam hitungan menit dan dengan mudah dapat
diulangi terhadap kriteria problem yang baru. Dengan kemampuannya menyimpan data, hasil perhitungan pada
sistem sebelumnya dapat disimpan dan dibandingkan dengan informasi baru. Data-data ini membuat Teknik
Industri menjadi cara yang kuat dalam mempelajari sistem produksi dan reaskinya bila terjadi perubahan.

2). Tokoh - tokoh Teknik Industri

1. Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan konsep perancangan produksi
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenagatenaga kerja, yang menekankan pentingnya
spesialisasi.
2. Charles Babbage dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers, mengemukakan
perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu industri.
3. Henry Towne dalam bukunya The Engineers as Economist, mengemukakan pentingnya peran
para insinyur dalam memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam melakukan
proses produksi.
4. Frederic W.Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri, karena dia merupakan ilmuwan yang
mencetuskan tentang konsep teknik industri. Dia mengemukakan hal-hal yang menyangkut
perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja dalam proses kerja
keilmuan teknik industri.
5. Frank B. Gilbreth, mengemukakan mengenai pentingnya pengaturan dalam merancang, tata cara, dan
prosedur kerja secara sederhana suatu industri, sehingga memperoleh cara kerja yang efisien dan
efektif.
6. Henry Gantt, memfokuskan teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan pendekatan
penyederhanaan kerja.
3). Evolusi Teknik Industri mula dari asal muasalnya
Pada awal berdirinya, teknik industri yang umumnya berasal dari teknik mesin memang berfokus kepada

bagaimana meningkatkan proses manufaktur sehingga meningkat produktivitasnya.Pada masa awal ini,

perekayasa industri sadar bahwa pendekatan mekanistis (mechanical approach) memi liki keterbatasan

maksimum peningkatan produktivitas yang bisa diraih, sehingga mereka beralih ke pendekatan yang multi

perspectif namun terintegrasi dengan menggunakan singkatan sederhana 5M: manusia, mesin, material,

metode dan money.

Pada masa berikutnya, dengan pengenalan dan meluasnya prinsip dan manajemen kualitas telah melebarkan

ruang lingkup kinerja yang tadinya hanya produktivitas menjadi ke berbagai ukuran untuk memuaskan

keinginan pelanggan. Berbagai ukuran seperti kualitas, biaya, keselamatan kerja, budaya, berkembang

karena diangap secara langsung, maupun tidak langsung berhubungan dengan usaha untuk memuaskan

pelanggan. Namun, di masa ini pula, pelanggan dianggap hanyalah sebagai konsumen akhir bukan sebagai

partner dalam mengembangkan produk atau layanan.

Kemudian kesadaran timbul, bahwa proses yang harus dikelola harus juga memikirkan proses desain dan

setelah produk dijual, ini berarti ruang lingkup pengelolaan meluas ke siklus daur hidup produk secara

lengkap: dari desain, pembuatan, pengiriman dan pemeliharaan produk tersebut. Hal ini membutuhkan cara

pandang dinamis antara dua level tingkatan yang dikenal sebagai cara pandang helikopter (helicopter view).

Kombinasi ketiga hal ini multi-perseptif yang integratif 5M, kualitas dan daur siklus produk (product life

cycle) adalah dasar utama pengembangan kurikulum di seluruh dunia, termasuk di TIUI.

Dengan berjalannya waktu berikutnya, Pendidikan TI melihat bahwa para alumninya ternyata juga sukses

menerapkan keilmuannya di bidang non-manufaktur, atau bisa disebut sebagai industri jasa, terutama karena

adanya perspektif sistem yang terkandung dalam pendidikan TI. Penterjemahan konsep siklus daur produk

juga dilakukan dengan timbulnya konsep siklus daur sistem, sebagai sebuah konsep yang lebih men yeluruh

untuk mengakomodir berbagai warna pendidikan Teknik Industri saat ini. Pergesearan ke arah sistem, juga

didorong karena produk tidak lagi dilihat sebagai produk, namun sebagai sistem produk+jasa. Hal ini

pulalah yang membuat di berbagai kampus di Amerika, nama departemen teknik industri sering berubah

menjadi departemen teknik sistem dan industri (industrial and systems engineering).
4). Lapangan Pekerjaan Teknik Industri
Seorang alumni Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:

Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu


o Lulusan TI sangat dibutuhkan khususnya untuk menangani perencanaan dan pengendalian
produksi, pengendalian kualitas, pengembangan sistem manajemen kualitas. Hampir semua
perusahaan membutuhkan ini, khususnya perusahaan manufaktur seperti Toyota Astra Motor,
PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dll.
Bidang sistem informasi
o Posisi yang biasanya diduduki lulusan TI misalnya staf IT, staf dalam pemasangan sistem
informasi, bahkan banyak alumni yang membuka usaha di bidang software house. Perusahaan
yang membutuhkan lulusan TI misalnya: SAP Indonesia, Oracle Telekomsel, Pertamina,
P&G, dll.
Bidang pemasaran
o Beberapa posisi yang biasanya ditempati oleh lulusan TI misalnya market research, technical
sales, dll. Misalnya di perusahaan P&G, Unilever, Nestle, Astra, dll.
Bidang logistik
o Perencanaan dan pengelolaan sistem distribusi merupakan bidang yang mulai banyak
dimasuki oleh lulusan TI seperti di P&G, PT Semen Gresik, dll.
Bidang manajemen sumber daya manusia
o Pengelolaan sumber daya manusia mulai dari masalah rekruitmen, pengembangan sistem
penggajian dan manajemen personalia termasuk pengembangan SDM dalam pelatihan.
Alumni TI yang bekerja di bidang ini misalnya di PT Semen Padang, P&G, dll.
Bidang keuangan (bank dan asuransi)
o Misalnya BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, dsb.
Bidang konsultasi manajemen
o Misalnya Boston Consulting Group, Accenture, Nielsen Company, dsb.

Menurut survei Alumni Teknik Industri ITB angkatan 2007, ini adalah lima bidang pekerjaan yang paling

banyak menyerap lulusan teknik industri:

1. Pertambangan dan penggalian

2. Industri pengolahan

3. Informasi dan komunikasi

4. Jasa keuangan dan asuransi

5. Jasa profesional, ilmiah dan teknis

Anda mungkin juga menyukai