Anda di halaman 1dari 6

IV.

Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

No Sampel Asam Ascorbat Kalii Iodium 0,2 N


1 Data I 50 mg + 10 ml aqua 19 ml
2 Data II 50 mg + 10 ml aqua 28,5 ml
3 Data III 50 mg + 10 ml aqua 23 ml
4 Data IV 50 mg + 10 ml aqua 26,5 ml

2. Reaksi
C6H8O6 + I2 C6H8O6 + 2 HI
C6H8O6 = Reduktor I = Okdidator
(C6H8O6)n + I-3 (C6H8O6)n I-3
V. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, kami telah melakukan titrasi oksidimetri metode
iodimetri untuk menetapkan kadar asam askorbat sebagai larutan baku primer
dengan kalii iodium sebagai larutan baku sekunder dan kanji ( Amilum Manihot
Utillisima ) sebagai indikator.

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan kami telah lakukan kami


memperoleh hasil yang sudah sesuai dengan literatur dimana reaksi yang terjadi
yaitu :

C6H8O6 + I2 C6H8O6 + 2I- + 2H+

( Ganja , Ibnu Gholib ., Rohman, Abdul . 2007 )

Dimana asam askorbat sebagai reduktor yang mengalami oksidasi oleh


iodium. Dimana asam askorbat di oksidasi menjadi asam dehidro askorbat ( santa
Monica college,2016 ). Sedangkan iodium di reduksi menjadi iodida sesuai
dengan reaksi berikut :

I2 + 2e 2I-

(Ganja , Ibnu Gholib ., Rohman, Abdul . 2007 )

Perubahan warna yang terjadi telah sesuai dengan literatur dimana dengan
menggunakan indikator amilum akan memberikan warna biru pada saat
tercapainya titik akhir. Amilum bereaksi dengan I2 (Ganja , Ibnu Gholib .,
Rohman, Abdul . 2007 ) dengan reaksi sebagai berikut :

( C6H12O6)n + I3- ( C6H12O6)n 13

Kami menggunakan kalii iodium sebagai oksidator kalii iodium 60 ml 1 N


diencerkan dengan 300 ml aquadest sehingga di peroleh normalitasnya sebesar 0,2
N lalu di masukkan dalam buret. Dititrasi dengan erlenmeyer yang berisi 50 mg
Asam askorbat, 10 ml aquadest dan 3 tetes indikator kanji. Hal yang harus di
perhatikan adalah sebelum menambahkan indikator kanji, sebaiknya kanji diaduk
terlebih dahulu agar endapan amilum yang terbentuk bisa homogen kembali.
Dicatat volume akhir titrasi.

% kadar Asam Askorbat yang kami peroleh ialah 3,346 % volume titran
kalii iodium 8,25 yang kami peroleh sudah sesuai dengan literatur bahwa iodium
akan mudah bereaksi membentuk perubahan warna dengan indikator kanji (
Harjadi, 1986 ). Tetapi jika % kadar asam benzoat di gunakan pada sediaan, hal
tersebut sangat kurang karena dimana seharusnya tidak kurang dari 99,0 % (
DEPKES RI,.1979 ).

Volume titran yang kami gunakan sedikit berbeda dengan kelompok lain
hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh tidak utuhnya setiap tetesan kanji yang
digunakan agar endapan amilum yang terbentuk dapat homogen kembali. Hal
tersebutlah yang memperlambat perubahan warna yang terjadi.
VI. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan telah diperoleh hasil


sebagai berikut :

1. Volume titran kalii iodium sebanyak 19 ml


2. % kadar Asam Askorbat 3,346 %
3. Reaksi yang terjadi saat titik equivalen
4.
DAFTAR PUSTAKA

Basset, J. 1994. Vogel Kimia Analitik Kuantitatif Anorganik. F.O.C,

Jakarta.

Depkes RI., 1994. Farmakope Indonesia Edisi IV.Depkes RI. Jakarta.

Harjadi. W . 1994. Ilmu kimia analitik dasar. Gramedia, Jakarta.

Santa Monica college, 2016

Diakses pada :

http : // www.smc.edu/AcademicPrograms/Physical
sciences/documents/chemistry 11 experiments/ vitamin-c prosedure.pdf

organiksmakma3c30.blogspot.com
5. ( C6H12O6)n + I3- ( C6H12O6)n I3-

Anda mungkin juga menyukai