PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini psikotropika sudah menjadi barang yang biasa ada didalam masyarakat, sudah
tidak menjadi barang yang aneh lagi, bayangkan saja disetiap berita televisi selalu ada
berita tentang narkoba . Peredaran psikotropika saat ini sudah bisa mencapai daerah yang
terpelosok sekalipun, dan mulai dari kalangan strata bawah samapai yang paling atas juga
ikut menyalahgunakan psikotropika. Psikotropika sebenarnya digunakan didalam bidang
kesehatan dan ilmu pengetahuan.
Saat ini sudah ada peraturan yang mengatur tentang penyalahgunaan psikotropika, tetapi
masih banyak juga kasus yang tidak tersentuh oleh peraturan tersebut. Karena jaringan
narkotika ini cukup besar wilayahnya, tidak hanya didalam negeri saja, kasus
penyelahgunaan obat ini sudah melibatkan jaringan internasional dan sudah masuk
kedalam kategori pidana khusus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama dikenal di Indonesia, jauh sebelum
pecahnya Perang Dunia ke-2 pada zaman penjajahan Belanda. Pada umumnya para
pemakai candu (opium) tersebut adalah orang-orang Cina.
Ganja (Cannabis Sativa) banyak tumbuh di Aceh dan daerah Sumatera lainnya, dan
telah sejak lama digunakan oleh penduduk sebagai bahan ramuan makanan sehari-
hari. Tanaman Erythroxylon Coca (Cocaine) banyak tumbuh di Jawa Timur dan pada
waktu itu hanya diperuntukkan bagi ekspor.
Meskipun demikian obat-obatan sintetisnya dan juga beberapa obat lain yang
mempunyai efek serupa (menimbulkan kecanduan) tidak dimasukkan dalam
perundang-undangan tersebut.
2
Baru pada waktu tahun 1970, masalah obat-obatan berbahaya jenis narkotika menjadi
masalah besar dan nasional sifatnya. Pada waktu perang Vietnam sedang mencapai
puncaknya pada tahun 1970-an, maka hampir di semua negeri, terutama di Amerika
Serikat penyalahgunaan obat (narkotika) sangat meningkat dan sebagian besar
korbannya adalah anak-anak muda. Nampaknya gejala itu berpengaruh pula di
Indonesia dalam waktu yang hampir bersamaan.
Menyadari hal tersebut maka Presiden mengeluarkan instruksi No.6 tahun 1971
dengan membentuk badan koordinasi, yang terkenal dengan nama BAKOLAK
INPRES 6/71, yaitu sebuah badan yang mengkoordinasikan (antar departemen) semua
kegiatan penanggulangan terhadap berbagai bentuk yang dapat mengancam keamanan
negara, yaitu pemalsuan uang, penyelundupan, bahaya narkotika, kenakalan remaja,
kegiatan subversif dan pengawasan terhadap orang-orang asing.
3
2.1.1 Definisi Psikotropika
Pasikotropika adalah zat-zat kimia yang menekan kerja susunan saraf pusat dan
memberikan efek mengkhayal (halusinasi), gangguan cara berpikir, perubahan
emosi/perasaan, dan juga memberikan efek stimulasi (merangsang). Jenis
psikotropika yang dikenal adalh ekstasi dan shabu-shabu. Pada mulanya, obat-obat
psikotropika digunakan dibidang kesehatan/medis, namun dalam perkembangannya
sering disalahgunakan oleh para pemakainya.
Psikotropika adalah obat yang bekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis,
kelakuan atau pengalaman (Hari Sasangka, 2003: 63).
1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi
4
2.1.2 Jenis-jenis Psikotropika
a. Menurut Farmakologi
Obat-obat yang menekan fungsi-fungsi psikis tertentu di SSP
- Obat Golongan Neuroptika
Disebut juga obat antipsikotika, adalah obat-obat yang menekan fungsi
psikis tertentu, tanpa menekan fungsi-fungsi umum seperti berpikir dan
berkelakuan normal. Obat-obatab ini dapat meredakan emosi dan
agresi yang pada umumnya diderita oleh psikosis, yaitu penderita
penyakit jiwa seperti schizophrenia.
- Obat yang tergolong Transquillizer
Adalah obat-obat penenang yang berkhasiat selektif terutama pada
bagian obat yang menguasai emosi-emosi kita, yakni system limbis
dan menekan SSP. Bedanya dengan neuroptika adalah bukan
merupakan antipsikotika.
Obat-obat yang menstimulir (merangsang) fungsi-fungsi tertentu di SSP
- Obat golongan anti depressive
Adalah obat yang dipergunakan untuk menghilangkan, memperbaiki
dan meringankan gejala-gejala suasana jiwa seperti murung dan lain
sebagainya.
- Obat golongan Psikostimulansia
Obat ini memiliki kemampuan untuk mempertinggi inisiatif,
kewaspadaan serta prestasi fisik dan mental, rasa letih dapat
diminimalisir bahkan dihilangkan. Termasuk dalam golongan ini
adalah amfetamin-amfetamin serta doping yang lain.
Obat-obat yang mengacaukan mental tertentu
Obat ini justru kebalikan dari golongan neuroptika yang berguna
meredakan emosi serta khayalan, obat ini justru menimbulkan halusinasi,
pikiran-pikiran, dan impian-impian khayalan. Obat ini termasuk golongan
psikodisleptika. Contoh obat golongan ini adalah (LSD (Lysergic Acid
Dicthylamide).
5
b. Menurut UU nomor 5 tahun 1997
1. Psikotropika Golongan I
Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi
amat kuat, mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :
Broloamfetamine MMDA
2. Psikotropika Golongan II
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :
Amphetamine
Dexamphetamine
Fenetylline
6
Levamphetamine
Levomethampheta-mine
Mecloqualone
Methamphetamine
Methamphetamineracemate
Methaqualone
Methylphenidate
Phencyclidine - PCP
Phenmetrazine
Secobarbital
Dronabinol
Zipeprol
4. Psikotropika Golongan IV
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakbatkan sindroma ketergantungan.
7
Obat-obat yang termasuk golongan ini adalah :
Allobarbital Cloxazolam
Alprazolam Delorazepam
Amfepramone Diazepam
Aminorex Estazolam
Barbital Ethchlorvynol
Benzfetamine Ethinamate
Bromazepam Ethyl loflazepate
Butobarbital Etil Amfetamine
Brotizolam Fencamfamin
Camazepam Fenproporex
Chlordiazepoxide Fludiazepam
Clobazam Flurazepam
Clonazepam Halazepam
Clorazepate Haloxazolam
Clotiazepam
1. ECSTASY
8
XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya
berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-
kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil
mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan
timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu
diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak
terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat
dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa
kosong, rileks dan asyik. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa
membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk
menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur
menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat
lelah dan tertekan.
2. SHABU-SHABU
9
banyak mempunyai persoalan / masalah dalam kehidupan, sebaiknya
narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Selain itu, pengguna Sabu sering
mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu
sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga
merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan
tidak lagi bertambah (The Law Of Diminishing Return). Beberapa pemakai
mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar
mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan
banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai
Sabu.
Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia,
Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi :
a. Depresant
yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan saraf pusat
(Psikotropika Gol 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil BK, Rohypnol, Magadon,
Valium, Mandrak (MX).
b. Stimulant
yaitu yang bekerja mengaktif kerja susan saraf pusat, contohnya amphetamine,
MDMA, N-etil MDA & MMDA. Ketiganya ini terdapat dalam kandungan
Ecstasi.
10
c. Hallusinogen
yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan
contohnya licercik acid dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline. Disamping itu
Psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal
harganya. Penggunaan Psikotropika biasanya dicampur dengan alkohol atau
minuman lain seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan
Narkotika.
11
BAB III
KESIMPILAN
Psikotropika adalah zat atau obat. baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika.
Yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.
Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan
dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang)
bagi para pemakainya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://kristya-kembara.blogspot.com/2009/12/narkotika-dan-psikotropika.html
http://www.drarief.com/mengenal-psikotropika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:z8ZSNfnTsJkJ:te.effendi.googlepag
es.com/NarkobaVIdanVII.pdf+definisi+psikotropika&hl=id&gl=id&sig=AHIEtb
RTTn_camjlGi2kCW0rmlrWxBlUeA
http://dunia-tanpanarkoba.blogspot.com/2009/08/sejarah-narkoba.html
13