Anda di halaman 1dari 16

Bells palsy, tekanan intrakranial

dan herniasi
Bells palsy
BeIls palsy adalah kelumpuhan atau paralisis
wajah unilateral karena gangguan nervus
fasialis perifer yang bersifat akut dengan
penyebab yang tidak teridentifikasi dan
dengan perbaikan fungsi yang terjadi dalam 6
bulan
Epidemiologi
Insiden bervariasi di berbagai Negara di
seluruh dunia. Perbedaan insidensi ini
tergantung pada kondisi geografis masing-
masing negara.
Insiden meningkat tiga kali lebih besar pada
wanita hamil (45 kasus per 100.000).
Sebanyak 5-10% kasus Bells palsy adalah
penderita diabetes mellitus.
Gambaran Klinis
Bells palsy adalah suatu gangguan saraf fasialis
perifer akut, yang biasanya mengenai hanya satu
sisi wajah. Pasien Bells palsy biasanya datang
dengan paralisis wajah unilateral yang terjadi
secara tiba-tiba. Gejala dan tanda yang dihasilkan
tidak hanya pada serabut motorik termasuk ke
otot stapedius, tetapi juga pada inervasi otonom
kelenjar lakrimal, submandibular, sensasi
sebagian telinga, dan pengecapan pada dua
pertiga lidah melalui korda timpani
Diagnosis
Anamnesis dan dan pemeriksaan fisik yang
tepat merupakan kunci dalam mendiagnosis
Bells palsy
Anamnesis
Anamnesis yang lengkap mengenai onset,
durasi, dan perjalanan penyakit, ada tidaknya
nyeri, dan gejala lain yang menyertai penting
ditanyakan untuk membedakannya dengan
penyakit lain yang menyerupai. Pada Bells palsy
kelumpuhan yang terjadi sering unilateral pada
satu sisi wajah dengan onset mendadak (akut)
dalam 1-2 hari dan dengan perjalanan penyakit
yang progresif, dan mencapai paralisis maksimal
dalam 3 minggu atau kurang
Kriteria Diagnosis
Menurut Taverner (1954 ):
A. Paralisis dari semua kelompok otot ekspresi
wajah pada satu sisi wajah
B. Onset yang tiba- tiba
C. Tidak adanya tanda- tanda penyakit susunan
saraf pusat (SSP)
D. Tidak adanya tanda penyakit telinga dan
penyakit cerebellopontine angle
Tekanan intra kranial
Tekanan intrakranial merupakan jumlah total
dari tekanan yang mewakili volume jaringan
otak, volume darah intrakranial dan cairan
serebrospinalis.
TEKANAN TINGGI INTRAKRANIAL
ETIOLOGI (Adams RD 1989)
Volume intrakranial yang meninggi dapat
disebabkan oleh:
Tumor serebri
Infark yang luas
Trauma
Perdarahan
Abses
Hematoma ekstraserebral
Acute brain swelling
Dari faktor pembuluh darah
Meningginya tekanan vena karena kegagalan
jantung atau karena obstruksi mediastinal superior,
tidak hanya terjadi peninggian volume darah vena
di piameter dan sinus duramater, juga terjadi
gangguan absorpsi cairan serebrospinalis.
Obstruksi pada aliran dan pada absorpsi dari
cairan serebrospinalis, maka dapat terjadi
hidrosefalus
Gejala klinis
Nyeri Kepala
Muntah
Kejang
Papil edem
Gambaran radiologi foto polos kepala
Erosi dorsum sellae
Pergeseran kelenjar pineal
Herniasi
Herniasi otak adalah kondisi medis yang
sangat berbahaya di mana jaringan otak
menjadi berpindah dalam beberapa cara
karena peningkatan tekanan intrakranial
(tekanan di dalam tengkorak).
Etiologi
Abses
Pendarahan
Hidrocephalus
Stroke yang menyebabkan pembengkakan otak
Sebuah herniasi otak dapat terjadi:
Antara daerah-daerah di dalam tengkorak, seperti
yang dipisahkan oleh sebuah membran kaku yang
disebut tentorium
Melalui pembukaan alami di dasar tengkorak
yang disebut foramen magnum
Gejala klinis
Karakteristik fisik dapat menunjukkan
kerusakan otak parah. Misalnya seperti
penurunan kesadaran , dengan Glasgow Coma
Skor dari tiga sampai lima, salah satu atau
kedua pupil dapat membesar dan mengecil
tetapi gagal dalam merespon terhadap
cahaya. Muntah juga dapat terjadi karena
kompresi dari muntah pusat di medula
oblongata.
Lanjutan
Dapat juga dijumpain :
Henti jantung (tanpa denyut nadi)
Pernafasan Irregular
Nadi Irregular
Hilangnya semua refleks batang otak
(berkedip-kedip, tersedak, respon pupil
terhadap cahaya tidak ada)

Anda mungkin juga menyukai