Anda di halaman 1dari 5

P2 TUBERKULOSIS PARU

No.Dok :
KERANGKA
No.Revisi : : 00
ACUAN
Tanggal :
KEGIATAN
Halaman : 1/5

Endah Emayanti,
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
PUSKESMAS SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008

I. PENDAHULUAN
Strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse ) yang
direkomendasikan oleh WHO dalam Program Pemberantasan Penyakit TBC
merupakan strategi yang dapat memberikan angka kesembuhan tinggi dan
dinyatakan oleh Bank Dunia sebagai strategi kesehatan yang cst effective.
Seiring dengan pembentukan GERDUNAS-TBC maka Pemberantasan
Penyakit Tuberkulosis paru berubah menjadi Program Penanggulangan
Tuberkulosis dengan stratei DOTS yang telah dilaksanakan sejak tahun 1995.
Dasar Kebijaksanaan :
1. Evaluasi penyakit TBC yang dilaksanakan bersama oleh Indonesia dan
WHO pada April 1994
2. Lokakarya Nasional Progaram P2TB, September 1994
3. Dokumen Perencanaan ( Plan of Action ), September 1994
4. Rekomendasi Komite Nasional Penanggulangan TBC Paru ( Komnas TBC),
September 1996
5. Gerdunas - TBC, 24 Maret 1999. Dengan strategi DOTS management
penanggulangan TBC di Indonesia ditekankan

II. LATAR BELAKANG


Penyakit TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat : Hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) tahun 1995 menunjukan bahwa
penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor 3 ( tiga ) setelah penyakit
kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok usia
dan nomor 1 ( satu ) dari golongan penyakit infeksi.
Tahun 1999 WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus
baru TBC dengan kematian karena TBC sekitar 140.000. Secara kasar
diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130penderita baru
TBC paru BTA positf. Penyakit TBC menyerang sebagian besar kelompok usia
kerja belum dapat dijangkau seluruh Puskesmas maupan Rumah Sakit
Pemerintah, swasta dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Tahun 1995-1998
cakupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru mencapai 10 % dan error
rate pemeriksaan laboratorium belum dihitung dengan baik. Belum adanya

Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
P2 TUBERKULOSIS PARU

No.Dok :
KERANGKA
No.Revisi : : 00
ACUAN
Tanggal :
KEGIATAN
Halaman : 2/5

Endah Emayanti,
PUSKESMAS SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008

keseragaman penatalaksanaan penderita dan sistim pencatatan disemua unit


pelayanan kesehatan.
Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap
dimasa lalu diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC terhadap
Obat Anti Tuberculosis. Untuk Wilayah Puskesmas Bulu Lor terdapat 23 kasus
TBC.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC.
2. Tujuan Khusus :
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita
baru BTA positif yang ditemukan
b. Tercapainya cakupan penemuan penderita baru.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 1. Penemuan dan diagnosis penderita
setiap hari
2. Penentuan klasifikasi dan type TBC
3. Pemeriksaan dahak secara
mikroskopis langsung
4. Pengobatan penderita dan pengawas
pengobatan
5. Cross check sediaan dahak
6. Penyuluhan
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Evaluasi
9. Perencanaa dan pengelolaan logistic

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
P2 TUBERKULOSIS PARU

No.Dok :
KERANGKA
No.Revisi : : 00
ACUAN
Tanggal :
KEGIATAN
Halaman : 3/5

Endah Emayanti,
PUSKESMAS SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008

1. Pelaksananaan Penanggulangan Tuberkulosis oleh petugas puskesmas


melakukan anamnesa pasien TB baru, memberikan dan menjelaskan obat
sesuai dari therapy dokter, melakukan kontak rumah dengan mengecek
dahak keluarga serumah, memberikan pendkesh tentang TB. 2 bulan
setelah pengobatan awal dilakukan cek dahak, Cek dahak lanjut setelah 5
bulan pengobatan. Cek dahak lagi akhir pengobatan.
2. Peran Lintas Program
a. Upaya Kesling : apabila ditemukan pasien Tuberkulosis yang
kesehatan lingkungannya tidak terjaga dengan baik maka dapat
dikonsulkan kepada petugas kesling
b. Upaya Promkes : adanya penyuluhan mengenai pentingnya
mengetahui penyakit Tuberkulosis
c. Upaya Gizi : apabila ditemukan pasien tuberkulosis pada anak usia 0-
59 bulan bulan maka di konsulkan kepada petugas gizi
d. Upaya Perkesmas : apabila ditemukan pasien tuberkulosis maka
akan dilakukan perkesmas.
3. Peran Lintas Sektor
a. Kader Kesehatan : Pemantau Minum Obat ( PMO )
b. Kelurahan : Sosialisasi dan Penjaringan Penyakit Tuberkulosis
c. TOMA : Memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai mitos
Tuberkulosis yang berkembang di masyarakat
4. Pelaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis oleh Petugas
puskesmas dilandasi oleh Tata Nilai Puskesmas SEHAT
S : Santun
E : Empaty
H : Handal
A : Adil
T : Teladan

VI. SASARAN

Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
P2 TUBERKULOSIS PARU

No.Dok :
KERANGKA
No.Revisi : : 00
ACUAN
Tanggal :
KEGIATAN
Halaman : 4/5

Endah Emayanti,
PUSKESMAS SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008

1. Masyarakat wilayah Puskesmas Bulu Lor sejumlah 60973 penduduk.


2. Pasien dengan batuk lebih dari 2 minggu Target 72 Penduduk Per tahun
3. Keluarga kontak TBC Target 1512 Penduduk per Tahun
4. Pasien dengan hasil periksa BTA positif dan BTA Negatif ( hasil rongten
positif).

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan ( Bulan) Tahun 2016
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konseling
v v v v v v v v v v v v
hari Rabu
Penyuluhan
v v v
TB
Penemuan/
Pencarian v v v v v v v v v v v V
kasus TB
Pemeriksaan
kontak
serumah
v v v v v v v v v v v v
( sesuai/
saat ada
kasus baru)
Pencatatan
dan v v v v v v v v v v v V
pelaporan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan Penanggulangan Tuberkulosis dilaksanakan setiap
3 bulan sekali
2. Pelaksana evaluasi Program Penanggulangan Tuberkulosis adalah
Penanggung jawab penyakit Tuberkulosis
3. Pelaporan evaluasi Program Penanggulangan Tuberkulosis dilaksanakan
oleh penanggung jawab Tuberkulosis kepada Penanggung Jawab UKM,
kepala Puskesmas, Dinas kesehatan Kota semarang,Dinas Kesehatan

Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor
P2 TUBERKULOSIS PARU

No.Dok :
KERANGKA
No.Revisi : : 00
ACUAN
Tanggal :
KEGIATAN
Halaman : 5/5

Endah Emayanti,
PUSKESMAS SKM., MSi
BULU LOR NIP. 19690608 199203
2 008

Provinsi Jawa tengah dan Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu 1 &


Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu 2

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan: Pelaksana Program Penanggulangan Tuberkulosis melakukan
pencatatan melalui buku Register Tuberkulosis
2. Pelaporan Program Penanggulangan Tuberkulosis dilaksanakan oleh
Penanggung Jawab Penyakit Tuberkulosis dan dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah.
3. Evaluasi dilaksanakan menggunakan form evaluasi dan dilaksanankan
setiap akhir kegiatan dan ditindaklanjuti perbaikan pelaksanaan kegiatan
berikutnya.

Peringatan: Dilarang menggandakan dokumen ini sebagian maupun seluruhnya tanpa ijin
Kepala Puskesmas Bulu Lor

Anda mungkin juga menyukai