NO. PERCOBAAN : 09
JUDUL PERCOBAAN : PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN
KOAKSIAL DENGAN UJUNG BUKA
1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mengukur distribusi tegangan pada titik level pengukuran 0m, 25m, 75m,
100m dengan frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil-hasil
pengukuran.
1.2 Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang didapat.
1.3 Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengena distribusi
tegangan pada transfer /2.
2. PENDAHULUAN
Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25
meter dan dilengkapi dengan soket,sehingga dapat dipasang dalam hubungan
seri. Dalam percobaan, kapsitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut
1
mempunyai kapsitansi : C = 97 pF/m , i.e
4. DIAGRAM RANGKAIAN
5. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Merangkai perangkat seperti dalam diagram rangkaian, ujung saluran
dibuka. Mengatur generator U1=2Vpp dan frekuensi diberikan dalam
tabel. Menggunakan probe 10:1 pada oslioskop dan mengkalibrasi probe
tersebut.
Y1 (1V/Div; 10:1) ke MP1.
Y2 (1-2 V/Div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
Mengatur RB sesuai dengan keperluan.
Menghubungkan Ground Osiloskop dan Generator ke MP10. Mengisi
tabel tersebut.
Mempertahankan U1=2Vpp untuk setiap kenaikan frekuensi.
Mengapa timbul tegangan pada MP6 dibandingkan MP10?
5.2 Y1 ke MP1 sebesar 2Vpp.
Y2 ke MP5.
Mengatur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Mencatat
frekuensinya.
Distribusi gelombang apa yang terjadi?
5.3 Y2 ke MP5 dan mengatur hingga maksimum dengan Y1 menyelidiki titik
pengukuran 2 sampai 4 dan mengamati MP5 pada waktu yang
bersamaan. Apa hasilnya?
5.4 Bila kedua hasil pengukuran dibandingakan, metoda mana yang lebih
baik?
5.5 Pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan.
Mengatur U1 = -10dB. Melakukan pengukuran pada MP1 ke MP5
dengan ground dihubungkan ke titik menyertainya, yakni 1 dan 10, 2, 9,
dan seterusnya.
5.6 Bagaimana tanggapan tegangan pada sauran ujung buka?
Kapan tegangan maksimum terjadi?
Pada frekuensi berapa transfer 1:1 diharapkan terjadi?
Mencatat nilai untuk f= 740 kHz dan f= 680 kHz.
Mengapa frekuensi turun ke 680 kHz?
Untuk 5.1
Untuk 5.2
U1 = 2 Vpp, menghasilkan U5 maksimum = 5,04 Vpp pada frekuensi = 200
kHz.
U5 maksimum menghasilkan distribusi gelombang sinus yaitu tegangan
maksimum muncul pada ujung akhir saluran.
Untuk 5.3
U5 memperlihatkan : amplitudo pada MP5 semakin besar ketika dilakukan
pengukuran pada titik MP2 sampai dengan MP4. Pengukuran dilakukan pada
frekuensi 200 kHz, yaitu pada tegangan maksimum.
Hasil yang didapat pada MP2 = 4,5 Vpp, pada MP3 = 5,28 Vpp, dan pada MP4
= 6,72 Vpp.
Untuk 5.4
Menurut kelompok kami, metoda yang paling baik adalah metoda pada langkah
kerja 5.3, karena perubahan tegangan pada setiap titik terlihat kenaikannya.
Untuk 5.5
Tabel 2. Pengukuran dengan bebas pentanahan.
f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Satuan
10 kHz -10 -10,17 -10,17 -10,17 -10,17 dB
100 kHz -10 -10,17 -10,17 -10,17 -10,17 dB
200 kHz -10 -11,84 -11,25 -10,97 -10,97 dB
300 kHz -10 -13,9 -13,17 -12,48 -12,48 dB
400 kHz -10 -15,7 -13,9 -13,17 -13,53 dB
500 kHz -10 -19,19 -16,19 -15,24 -15,24 dB
600 kHz -10 -21,6 -17,52 -15,9 -15,9 dB
700 kHz -10 -23,3 -18,2 -16,19 -16,19 dB
800 kHz -10 -23,9 -18,9 -16,27 -16,27 dB
900 kHz -10 -23,3 -19,6 -16,41 -16,41 dB
1 MHz -10 -22 -20,7 -16,7 -17,27 dB
1,1 MHz -10 -21,2 -22,6 -17,8 -17,8 dB
1,2 MHz -10 -20,7 -24,52 -18,41 -18,41 dB
1,3 MHz -10 -19,6 -25,9 -18,5 -18,5 dB
1,37 MHz -10 -19,19 -26,9 -17,8 -17,8 dB
Untuk 5.6
Tegangan pada ujung buka, naik sampai frekuensi 1000 kHz.
Kondisi ini menunjukkan kondisi maksimum batas frekuensi tegangan naik
pada pengukuran saluran koaksial.
Tegangan maksimum terjadi pada 10 kHz.
Tegangan minimum terjadi pada 1,37 MHz.
Transfer 1 : 1 ( : 2 ) diharapkan terjadi pada frekuensi 10 dan 100 kHz.
Transfer 1 : 1 artinya kondisi dimana tegangan input sama dengan tegangan
output.
Tabel 3. Pengukuran (tegangan maksimum) untuk f = 740 kHz dan 680 kHz
f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 Satuan
740 kHz -18,5 -23,9 -18,5 -16,19 -16,19 dB
680 kHz -19,6 -23,3 -18,2 -15,9 -15,9 dB
8. KESIMPULAN
9. LAMPIRAN
Osiloskop
Function Generator
Osiloskop
Function Generator