Lp-Combustio Dayu Ari
Lp-Combustio Dayu Ari
Oleh
IDA
AYU
ARI
WAHYUNI DEWI
NIM. 1502116007
1. Biodata
Terdiri atas nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamt, tnggal MRS,
dan informan apabila dalam melakukan pengkajian klita perlu informasi selain
dari klien. Umur seseorang tidak hanya mempengaruhi hebatnya luka bakar akan
tetapi anak dibawah umur 2 tahun dan dewasa diatsa 80 tahun memiliki penilaian
tinggi terhadap jumlah kematian (Lukman F dan Sorensen K.C). data pekerjaan
perlu karena jenis pekerjaan memiliki resiko tinggi terhadap luka bakar agama dan
pendidikan menentukan intervensi ynag tepat dalam pendekatan
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien luka bakar (Combustio) adalah nyeri,
sesak nafas. Nyeri dapat disebabakna kerena iritasi terhadap saraf. Dalam
melakukan pengkajian nyeri harus diperhatikan paliatif, severe, time, quality
(p,q,r,s,t). sesak nafas yang timbul beberapa jam / hari setelah klien mengalami
luka bakardan disebabkan karena pelebaran pembuluh darah sehingga timbul
penyumbatan saluran nafas bagian atas, bila edema paru berakibat sampai pada
penurunan ekspansi paru.
Gambaran keadaan klien mulai tarjadinya luka bakar, penyabeb lamanya kontak,
pertolongan pertama yang dilakuakn serta keluhan klien selama menjalan
perawatanketika dilakukan pengkajian. Apabila dirawat meliputi beberapa fase :
fase emergency (48 jam pertama terjadi perubahan pola bak), fase akut (48 jam
pertama beberapa hari / bulan ), fase rehabilitatif (menjelang klien pulang)
Merupakan riwayat penyakit yang mungkin pernah diderita oleh klien sebelum
mengalami luka bakar. Resiko kematian akan meningkat jika klien mempunyai
riwaya penyakit kardiovaskuler, paru, DM, neurologis, atau penyalagunaan obat
dan alkohol
a. keadaan umum
Umumnya penderita datang dengan keadaan kotor mengeluh panas sakit dan
gelisah sampai menimbulkan penurunan tingkat kesadaran bila luka bakar
mencapai derajat cukup berat
b. TTV
Tekanan darah menurun nadi cepat, suhu dingin, pernafasan lemah sehingga tanda
tidak adekuatnya pengembalian darah pada 48 jam pertama
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nasfas tidak efektif b.d edema & efek inhalasi asap.
C .INTERVENSI COMBUSTIO
5. Pasang ET jika
memeungkinkan
Airway Suction
Monitor Respirasi
1. Monitor kecepatan,irama,
kedalaman dan upaya
bernafas
3. Monitoring pernafasan
hidung, adanya ngorok
4. Pertahankan kebersihan
jalan udara (suction dan
terapi dada)
9. Evaluasi tindakan
pengurang nyeri/kontrol
nyeri.
Administrasi analgetik :.
14. Monitor TV
6. Monitor td dehidrasi
7. Monitor v/s
6. Anjurkan menggunakan
pakaian tipis menyerap
keringat.
Nutritional terapi
7. Anjurkan istirahat.
Proteksi infeksi.
9. Dengarkan keluhan
keluarga.
Pendidikan kesehatan
8. Berikan reinforcement
positip pada pasien.
11 PK: Insuf Renal Setelah dilakukan askep ... 1. Pantau tanda dan gejala insuf
jam Perawat akan renal ( peningkatan TD, urine
menangani atau <30 cc/jam, peningkatan BJ
mengurangi komplikasi urine, peningkatan natrium
dari insuf renal urine, BUN Creat, kalium,
pospat dan amonia, edema).
2. Timbang BB jika
memungkinkan
2. Dorong klien u/
meningkatkan intake nutrisi
yang kaya kalium
3. Kolaborasi u/ koreksi
kalium secara parenteral
4. Pantau cairan IV
3. Kolaborasi dalam
pemberian therapi
antiinfeksi
4. Pantau dan berikan oxigen
DAFTAR PUSTAKA
Cecily Lynn Betz & Linda A. Sowden . 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri ed 5.
Jakarta : EGC
Pembimbing/CI Mahasiswa
................................................
NIP.