HAND OUT
REFERENSI
1. Bobak Irene, Lowdermik Deitra Leonard, Jensen Margaret Duncan,
Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta, 2005
2. Chapman, Vicky, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, EGC.
Jakarta; 2006
3. Cuningham, Gant, Leveno dkk, Obstetri Williams edisi 21, EGC, Jakarta;
2004.
4. DEPKES RI : Buku Acuan Persalinan Normal, Jakarta;2004.
5. Pusdiknakes : WHO ; JHPIEGO, Buku Asuhan Persalinan, Jakarta;2003.
PENDAHULUAN
Partograf merupakan gambaran persalinan yang meliputi semua pencatatan
yang berhubungan dengan penatalaksanaannya. Hasil rekaman ini lebih
efisien daripada catatan panjang dan memberikan gambaran piktogram
terhadap hal-hal yang penting dari persalinan serta tindakan yang
segera harus dilakukan terhadap perkembangan persalinan yang abnormal.
PARTOGRAF
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan persalinan, asuhan,
pengenalan penyulit dan informasi untuk membuat keputusan klinik.
Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu, juga mencegah
terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secra seksama, yaitu :
Denyut jantung janin : setiap jam.
Frekwensi dan lamanya kontraksi uterus : setiap jam.
Nadi : setiap jam.
Pembukaan servik : setiap 4 jam.
Penurunan : setiap 4 jam.
Tekanan darah dan temperatur tubuh : setiap 4 jam.
Produksi urine, aseton dan protein : setiap 2 sampai 4 jam.
Jika ditemui tanda tanda penyulit, penilaian kondisi ibu dan bayi, harus lebih
sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila dalam diagnosa
ditetapkan adanya penyulit dalam persalinan. Jka frekwensi kontraksi berkurang
dalam satu tay dua jam pertama, nilai ulang kesehatan dan kondisi aktual ibu
dan bayinya. Bila tidak ada tanda-tanda kegawatan atau penyulit, ibu
dipulangkan dan dipesankan untuk kembali jika kontraksinya menjadi teratur dan
3. Kemajuan Persalinan.
Pembukaan Servik.
Dengan menggunakan metode yang dijelaskan dibagian pemeriksan fisik
dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan servik setiap 4 jam ( lebih sering
dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit ). Saat ibu berada dalam fase aktif
persalinan, catat pada partograf hasil temuan dari setiap pemeriksaan.
Tanda X harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya
pembukaan servik. Beri tanda untuk temuan temuan dari
pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali selama fase aktif
persalinan di garis waspada. Hubungankan tanda X dari setiap
pemeriksaan dengan garis utuh ( tidak terputus )
Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin.
Dengan menggunakan metode yang dijelaskan di bagian pemeriksaan fisik
dalam bab ini, nilai dan catat pembukaan servik (setiap 4 jam) lebih sering
dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit, nilai dan catat turunnya bagian
terbawah atau presentasi janin. Pada persalinan normal, kemajuan
pembukaan serik umumnya diikuti dengan turunnya bagian terbawah atau
presentasi janin. Pada persalinan normal, kemajuan pembukaan servik
umumnya diikuti dengan turunnya bagian terbawah atau presentasi janin.
Tapi kadangkala, turnnya bagian terbawah /presentasi janin baru terjadi
setelah pembukaan serviksebesar 7 cm.
Kata-kata turunnya kepala dan garis tidak terputus dari 0-5 tertera disisi
yang sama dengan angka pembukaan servik. Berikan tanda O pada
garis waktu yang sesuia. Sebagai contoh, jika kepala bisa dipalpasi 4/5,
tulis tanda O dinomer 4, hubungkan tanda O dari setiap pembukaan
dengan garis tidak terputus.
Garis Waspada dan garis Bertindak.
Garis waspada dimuali pada pembukaan servik 4 cm dan berakhir pada
titik di mana pembukaaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1
cm / jam. Pencatatan selam faseaktif persalinan harus dimulai digaris
waspada jika pembukaan ervik mengarah kesebelah kanan garis waspada
( pembukaan < 1 cm/jam ), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit
( misalnya fase aktif yang memanjang, macet, dll ).
Perimbangkan pula adanya tindakan interfensi yang diperlukan, misalnya
persiapan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan ( rumah sakit atau
puskesmas ) yang mampu menangani penyulit dan kegawat daruratan
obstetri. Garis bertindak tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan
oleh 8 kotak atau 4 jalur kesisi kanan. Jika pembukaan servik berada
disebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan
persalinan harus dilakukan. Ibu harus tib ditempat rujukan sebelum garis
bertindak terlampaui.
5. Kontaraksi Uterus.
Persalinan yang normal disertai his yang normal. Pada persalinan normal,
makin lanjut persalinan berlangsung, his akan makin lama, makin sering
dan semakin sakit.
1. Mengamati his.
Pengamatan his dilakukan setiap jam dalam fase laten, dan setiap
setengah jam dalam fase aktif. Yang harus diamati adalah :
o frekuensi : diukur jumlah his / 10 menit
o lama : dalam detik dari permulaan his terasa dengan palpasi
perut sampai hilang.
2. Mencatat his pada partograf :
Cara pengisian :
Berbeda dengan halaaman depan yang harus diisi pada akhir setiap
pemeriksaan, lembar paretograf ini diiisi setelah semua proses persalinan
selesai. Adapun caara pengisian acatatatn persalinan pada lembar belakang
partograf secara lebih terinci disampaikan menurut unsur-unsurnya sebagai
berikut :
A. Data dasar.
Terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, catatan, alasan merujuk,
tempat rujukan dan pendamping pada saat merujuk. Isi data pada masing-
masing tempat yang tealah disediakan,atau dengan cara memberi tanda
pada kotak disamping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan no 5, lingkari
jawaban yang sesuai dan untuk pertasnyaan no 8njawaban bisa lebih dari 1.
B. Kala I.
Kala I terdiri dari pertanyaan pertanyaan tentang partograf saat melewati
garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaannya, dan
hasil penatalaksanaan tersebut. Untuk pertanyaan no 9, lingkari jawaban
yang sesuai. Pertanyaan lainnya hanya diiisi jika terdapat masalah laiinya
dalam persalinan.
C. Kala II.
Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat janin, distosia
bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya. Beri tanda pada
kotak disamoping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan no 13, jika
jawabannya Ya tulis indikasinya. Sedangkan untuk no 15 dan 16 jika
jawabannya Ya , isi jenis tindakan yang telah dilakukan. Untuk pertanyaan
no 14 jawaban bisa lebih dari satu. Sedangkan untuk masalah lain hanya diisi
apabila terdapat masalah lain pada kala II.
D. Kala III.
Kala III terdiri dari lama kala III, pemberian oksitoksin, penegangan tali pust
terkendali, massage fundus, plasenta lahir lengkap, placenta tidak lahir lebih
dari 30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah penyerta,
penatalaksanaan dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan dan
beri tanda pada kotak disamping jawaban yang sesuai. Untuk no 25,26 dan
28 lingkari jawaban yang benar
E. BBL.
Informasi tentang BBL terdiri dari berat dan panjang badan, jenis kelamin,
penilaian kondisi BBL, pemberian ASI, masalah penyerta, penatalaksanaan
terpilih dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan serta beri
tanda pada kotak disamping jawaban yang sesuai. Untuk pertantyaan no 36
dan 37, lingkari jawaban yang sesuai sedangkan untuk no 38 jawaaban bisa
lebih dari satu.
F. Kala IV.
Kala IV berisi data tentang tekanan darah,nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi
uterus, kandung kemih dan perdarahan. Pemantauan pada kala IV ini sangat
penting terutama untuk menilai apakah ada resiko atau terjadi perdarahan
pasca persalinan. Pengisian pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit
pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan setiap 30 menit pada satu
jam berikutnaya. Isi setiap kolom sesuai dengan hasil pemeriksaan dan
jawab pertanyaan mengenai masalah kala IV pada tempat yang telah
disediakan. Bagian yang digelapkan tidak usah diisi.
EVALUASI
TAHAPAN PEMBELAJARAN
Alat Bantu
:
OHT, OHP
& Flipchart
Metoda :
Diskusi
2 Latihan Siswa (Evaluasi) Alat Bantu
1. Apa yang disebut dengan :
partograf ? Power
2. Sebutkan kegunaan utama dari Point dan
partograf ? LCD
3. setiap ?
Penutup
1. menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa
2 2. menugaskan mahasiswa untuk membaca handout Metode :
3. mengucapkan salam ceramah
Bahan : BAHAN
1. Obat suntikan yang akan dipakai ( vaksin BCG
dan pelarutnya )
Peralatan & Perlengkapan :
Peralatan :
1. Bak semprit steril yang didalamnya terdapat spuit
BCG
2. Bengkok kosong 1 Buah
3. Perlak dan alas 1 Buah
4. Daftar atau buku suntikan
5. Kom berisi kapas air hangat secukupnya
TAHAP PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUAN
a. Mengucapkan salam dan menarik perhatian siswa
b. Menghubungkan keterampilan yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya
c. Menjelaskan struktur penyampaian agar tercapai OPS
d. Menyampaikan referensi
e. Menyampaikan pentingnya keterampilan yang diajarkan ini ketika praktek
dilapangan
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah-langkah Key Point
1. Persiapan Pasien Beri penjelasan pada
pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
Beri penjelasan dengan
lengkap dan jelas
mengalir selama 10 15
detik, keringkan dengan
handuk bersih