Anda di halaman 1dari 3

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Administrasi diartikan :

- Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan Organisasi.
- Usaha dan kegiatan yang dikaitkan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan serta mencapai tujuan.
- Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemerintahan.
- Kegiatan kantor dan Tata usaha.

Prajudi Atmosudirdjo mengatakan Administrasi Negara mempunyai 3 arti sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu fungsi Pemerintah


2. Sebagai aparatur dan aparat Pemerintahan
3. Sebagai Proses penyelenggaraan tugas pekerjaan, memerlukan kerjasama secara teratur.

E. Utrecht Administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat) Administrasi yang dibawah pimpinan Pemerintahan melakukan sebagian dari pekerjaan Pemerintahan.

Dimock & Dimock Administrasi Negara adalah aktifitas-aktifitas Negara dalam melaksanakan kekuasaan-kekuasaan politiknya dalam arti sempit, altifitas-aktifitas badan eksekutif saja dalam melaksanakan
Pemerintahan.

Pemerintah/ Pemerintahan
Secara teroti dan praktek, terdapat perbedaan antara Pemerintah dan Pemerintahan. Pemerintah adalah bestUUrvoering atau pelaksanaan tugas Pemerintah, sedangkan Pemerintahan adalah Organ/
alat atau aparat yang menjalankan Pemerintahan.
Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan dalam arti sempit.
- Pemerintah dalam arti Luas : mencakup semua alat kelengkapan Negara yang pada pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan eksekutif, legislative dan yudisial atau alat kelengkapan Negara lain yang bertindak
untuk dan atas nama Negara.
- Pemerintah dakan arti sempit : yaitu cabang kekuasaan eksekutif atau Organ/alat perlengkapan Negara yang diserahi tugas Pemerintahan atau melaksanakan Undang-undang.

Untuk jelasnya dapat dikemukakan beberapa pendapat di bawah ini :

a. Pemerintahan dalam arti luas


Menurut ajaran Trias Politica oleh Montesquieu melupti tiga kekuasaan :

- Pembentukan Undang-undang
- Pelaksanaan
- Peradilan

b. Pemerintahan dalam arti sempit


Yang dimaksut Pemerintahan/ Administrasi dalam arti sempit itu ialah hanya badan pelaksanaan tidak termasuk badan Perundang-undangan, badan peradilan dan badan kepolisian.
Dalam berbagai keputusan ustilah Pemerintahan disebutkan memiliki dua pengertian antara lain :

- sebagai fungsi : yakni aktifitas Pemerintah adalah melaksanakan tugas-tugas Pemerintahan, dalam istilah Donner, Penyelenggaraan kepentingan umum oleh dinas publik/ Pemerintahan (umum) sebagai Organ
kumpulan Organ-Organ dari Organisasi Pemerintahan yang dibebani dengan melaksanakan tugas Pemerintahan.
- sebagai Organisasi : Pemerintah sebagai Organisasi bila mana kita mempelajari ketentuan-ketentuan susunan Organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, dan kewajiban masing-masing
departemen Pemerintahan. Pemerintah sebagai fungsi kita meneliti ketentuan-ketentuan yang mengatur apa dan cara tindakan aparatur Pemerintah sesuai dengan kewenangan masing-masing.

1.3. Diskripsi/ Pengertian HAN


HAN adalah merupakan bagian dari Hukum publik, yakni Hukum yang mengatur tindakan Pemerintah dan mengatur hubungan antara Pemerintah dengan warga Negara atau hubungan antara Organ
Pemerintah. HAN memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara bagaimana Organ Pemerintahan melaksanakan tugasnya. J adi HAN berisi aturan main yang berkenaan dengan fungsi Organ-
Organ Pemerintahan.

HAN/HTP adalah merupakan instrument juridis yang digunakan oleh Pemerintah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan masyarakat, disisi lain HAN merupakan Hukum yang dapat digunakan oleh
anggota masyarakat untuk mempengaruhi dan memperoleh perlindungan dari Pemerintah. Jadi HAN memuat peraturan mengenai aktifitas Pemerintah.

HAN meliputi peraturan-peraturan yang berkenaan dengan Administrasi . Administasi berarti sama dengan Pemerintahan. Oleh karena itu HAN disebut juga HTP. Perkataan Pemerintah dapat
disamakan dengan kekuasaan eksekutif, artinya Pemerintahan merupakan bagian dari Organ dan fungsi Pemerintahan, yang bukan Organ dan fungsi pembuat Undang-undang dan peradilan.

1.4. Ruang Lingkup HAN/HTP


Sturen merupakan suatau kegiatan yang kontinyu, kekuasaan Pemerintahan dalam hal menerbitkan ijin mendirikan bangunan misalnya tindaklah berhenti dan diterbitkannya ijin mendirikan bangunan.
Kekuasaan Pemerintah senantiasa mengawasi agar izin tersebut digunakan dan ditaati.

Stureb berkaitan dengan penggunaan kekuasaan, konsep kekuasaan adalah konsep Hukum publik, sebagai konsep Hukum publik. Penggunaan kekuasaan harus dilandaskan pada asas-asas Negara
Hukum, asas demokrasi dan asas instrumental. Dengan asas demokrasi tidaklah sekedar adanya badan perwakilan rakyat. Disamping badan perwakilan rakyat, asas keterbukaan dan lembaga peran serta
masyarakat(inspraak) dalam pengambilan keputusan sangat penting artinya. Asas instrumental berkaitan dengan hakekat Hukum Administrasi sebagai instrument.

Parajudi Atmosudirdjo membagi HAN dalam dua bagian:

- HAN Heteronom : Bersumber pada UUD, Tap MPR dan UU.


- HAN Otonomi : Ialah Hukum operasional yang diciptakan Pemerintah dan Administrasi Negara.

1.6. Hubungan HAN Dengan Cabang Hukum Lainnya


1.6.1. Hubungan HAN Dengan HTN

a. Van Hollenhoven : Badan Pemerintah tanpa aturan Hukum Tata Negara akan lumpuh, oleh karena badan ini mempunyai wewenang apapun atau wewenangnya tidak berketentuan dan Badan Pemerintah tanpa
Hukum Administrasi Negara akan bebas sepenuhnya. Oleh karena badan dapat menjalankan wewenangnya menurut kehendaknya sendiri.
b. J.B.J.M. Ten Berger : adalah sebagai perpanjangan dari HTN atau Hukum sekunder dari HTN.
c. Bacsan Mustafa : HTN dan HAN itu merupakan dua jenis Hukum yang dapat dibedakan akan tetapi tidak dapat dipisahkan yang satu dengan yang lain.
d. W.F. Prins : tidak mungkin untuk menarik batas yang tegas antara dua jenis Hukum ini.
e. Kranemburg : bahwa kita tidak mungkin mempelajari Hukum Administrasi tanpa didahului dengan pelajaran HTN.
Hubungan semacam ini agaknya sama seperti yang terjadi pada Hukum dagang dan Hukum Perdata.

1.7. Landasan Hukum Administrasi Negara


Landasan Hukum Administrasi Negara terbagi tiga sebagai berikut :

a. Negara Hukum
- Asas legalitas dalam Pelaksanaan Pemerintah
- HAM
- Pembagian Kekuasaan
- Pengawasan Pengadilan
b. Demokrasi
- Badan Perwakilan Rakyat
- Asas Keterbukaan
- Peran Serta Masyarakat
c. Karakteristik Ajaran Instrumental
1.8. Fungsi Hukum Administrasi Negara
Dua konsep yang menjadi rujukan yaitu :

1. P. De Haar ct Dalam bukunya bestUUrecht in de Sociale Rechtstaat (1986) memaparkan tiga fungsi Hukum Administrasi yaitu :
a. Fungsi Normatif Meliputi Organisasi dan instrument Pemerintah
b. Fungsi Instrumental aktif dalam bentuk kewenangan, berupa beleid.
c. Fungsi Jaminan jaminan Pemerintah menyangkut keterbukaan, berbagai mekanisme control, perlindungan Hukum dang anti kerugian.

2. J. Van Der Hoven Dalam bukunya De Drie Dimensies Van Het BestUUrsrecht (1989) memaparkan tiga sisi Hukum Administrasi yaitu :
a. Yaitu Hukum tentang kekuasaan Pemerintahan
b. De Organizatie en instrumentarium.
c. De rechtsposotie vander burger regenover het bestUUr

II. SUMBER-SUMBER HAN (Hukum Administrasi Negara)

2.1. Pengertian Sumber Hukum


Secara sederhana Sumber Hukum adalah : segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan Hukum dan tempat dutemukannya aturan-aturan Hukum.
Menurut Soedikno Martokusumo, kata sumber Hukum sering digunakan dalam beberapa arti yaitu :
a. Sebagai asas Hukum, sebagai sesutau yang merupakan permulaan Hukum, misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa dan sebagainya.
b. menunjukkan Hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan pada Hukum yang sekarang berlaku, seperti Hukum Prancis, Hukum Romawi.
c. sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan Hukum (Penguasa, masyarakat)
d. sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal Hukum, misalnya dokumen, UU Lontar, batu tertulis.
e. sebagai sumber terjadinya Hukum, sumber yang menimbulkan Hukum.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, aspek kewenangan atau kompetensi yang dimiliki oleh aparat pemerintah cirinya ada dua yaitu :

1. Kewenangan atributif (orisinal)

Ialah kewenangan yang diberikan langsung oleh peraturan perundang-undangan. Contoh : presiden berwenang membuat UU, Perpu, PP. kewenangan ini sifatnya permanent, saat berakhirnya
kabur (obscure).

2. Kewenangan non atributif (non orisinal)

Kewenangan yang diberikan karena adanya pelimpahan/peralihan wewenang. Contoh : Dekan sebagai pengambil kebijakan, wakil dekan bidang akademik/kurikulum, sewaktu-waktu dekan
umroh dan menugaskan PD1

Dalam hukum tata pemerintahan pelimpahan wewenang ada 2 (dua) yakni :

1. Mandat, pemberi mandat dinamakan mandans, penerimanya dinamakan mandataris. Dalam mandat hanya sebagian wewenang yang dilimpahkan dan yang terpenting adalah
tanggung jawab/pertanggungjawaban tetap pada sipemilik wewenang. Dalam HTP jika mandat digugat, yang digugat ialah pemberi mandat dan penerima mandat. Contoh :
Dosen pengampu memberi mandat pada asistennya untuk mengadakan ujian, tetap yang berwenang memberi nilai tetap dosen bukan asistennya.

2. Delegasi, pemberi delegasi namanya delegans, penerimanya dinamakan delegatoris. Dalam delegasi semua wewenang beralih pada sipenerima delegasi termasuk
pertanggungjawaban. Dalam HTP jika delegasi digugat makahanya satu yakni sipenerima delegasi. Untuk memperjelas delegasi Ten Berge, menyatakan bahwa syarat-syarat
delegasi antara lain : a). Delegasi harus definitif, artinya delegans tidak dapat lagi menggunakan sendiri wewenang yang telah dilimpahkan itu, b). Delegasi harus berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, artinya delegasi hanya dimungkinkan kalau ada ketentuan untuk itu dalam peraturan perundang-undangan. 3). Delgasi tidak kepada
bawahan, artinya dalam hubungan hierarki kepegawaian tidak diperkenankannya adanya delegasi. 4). Kewajiban memebri keterangan (penjelasan), artinya delegans berwenang
untuk meminta penjelasan tentang pelaksanaan wewenang tersebut. 5). Peraturan kebijakan (beleidsregel), artinya delegans memberikan instruksi (petunjuk) tentang
penggunaan wewenang tersebut.

Contoh : ketika Bupati mengadakan Haji/umroh, mendeelgasikan wakil bupati untuk melaksanakan semua kewenangan yang dimiliki Bupati.

Kewenangan yang non orisinil itu sifatnya insedantal, tidak permanen. Dalam HTP juga mengatur mengenai ketidakwenangan aparat, apa penyebab aparat tidak berwenang (onbevoegdheid)
ada 3 yakni :
Ratione Material, aparat pemerintah tidak berwenang karena isi/materi kewenangan tersebut. Contoh : Wapres Jusuf Kalla membuat Kewapres, namun tidak sah karena kepres monopoli
Presiden.
Ratione Loccus, aparat pemerintah tidak berwenang kaitannya dengan wilayah hukum. Contoh : Keputusan Walikota Sleman tidak sah diberlakukan di wilayah Bantul.
3. Ratione temporis, aparat pemerintah tidak berwenang karena daluwarsa atau telah lewat waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh :
kewenangan PTUN mempunyai jangka waktu 40 hari.

Manusia
Badan Hukum:

Privat
Publik: Negara, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Badan Hukum Publik lainnya dapat bertindak dalam bidang hukum Pivat atau Perdata dan mempunyai kekayaan berupa benda-benda yang
disebut benda public
Negara (subyek hukum perdata) dapat melakukan perbuatan hukum perdata seperti menjual, menyewakan, mengurus dan memanfaatkan benda-benda tersebut
Benda-benda yang diperuntukan untuk umum atau publik Domein, yang termasuk benda tersebut adalah, jalan-jalan umum, lapangan-lapangan terbuka, gedung-gedung umum, dimana
masyarakat umum secara bebas menikmatinya.
Benda-benda milik pemerintah sendiri yaitu benda yang peruntukannya tidak untuk umum, misalnya rumah dinas, gedung-gedung perkantoran, mobil Dinas, peralatan kantor dan sebagainya
A. Barang-barang Tidak Bergerak, yakni antara lain :
Tanah kehutanan, pertanian, perkebunan, lapangan OR dan tanah yang belum dipergunakan, jalan-jalan (tidak termasuk jalan daerah), jalan kereta api, jembatan, terowongan, waduk,
lapangan terbang, bangunan irigasi, tanah pelabuhan, dll.
Gedung kantor, pabrik, bengkel, sekolah, RS, studio, lab, dll
Gedung tempat tinggal tetap atau sementara seperti : rumah tempat tinggal, tempat istirahat, asrama, pesanggarahan, bungalow, dan lain-lain gedung seperti itu.
Monumen-monumen seperti : monumen purbakala (candi-candi), monumen alam, monumen peringatan sejarah, dan monumen purbakala
B. Barang-Barang Bergerak, yakni antara lain :
Alat-alat besar seperti : Bulldozer, traktor, mesin pengebor tanah, dll.
Peralatan yang berada dipabrik, bengkel, studio, lab, stasiun pembangkit listrik, dsb seperti mesin, dynamo, generator, mikroskop, alat pemancar radio, alat pemotretan, alat proyeksi, dll.
Peralatan kantor, seperti: mesin tik, mesin stensil, mesin pembukuan, computer, mesin jumlah, brankas, radio, jam, kipas angin, almari, meja, kursi, dll; sedangkan inventaris yang sederhana
tidak perlu dimasukkan.
Semua inventaris perpustakaan dan inventaris benda bercorak kebudayaan.
Alat pengangkutan darat, laut, dan udara.
Inventaris perlengkapan rumah sakit, sanatorium, asrama, rumah yatim-piatu.

Anda mungkin juga menyukai