Valid tidaknya test dikontrol dengan mengikutsertakan pada zone S suatu kontrol validitas
yang berupa IgG goat-substrat. Karena IgG goat bukan antibodi spesifiknya narkoba, maka baik
pada sampel urin yang ada, ada dalam jumlah di bawah ambang batas pemeriksaan atau tidak
ada sama sekali narkobanya, semuanya tidak akan menjenuhi dan hanya akan mendifusikan IgG
goat-substrat dari zone S ke zone C untuk menemui dan mengikat IgG anti-IgG goat yang
dikonjugasi enzim (KAGE) sehingga terjadi reaksi enzim-substrat yang berwarna di zone C.
(http://abiluvummi.wordpress.com/2011/01/31/laporan-immunologi-p-narkoba/)
3. Timer
VIII. ANALITIK
1. Simpan sampel pada suhu kamar, lalu buka bungkus strip dan gunakan sesegera mungkin.
2. Celupkan secara vertical strip pada specimen urine selama 10-15 detik, jangan melebihi batas
urine.
3. Tunggu terbentuknya garis. Baca hasil pada 5 menit, jangan lebih dari 10 menit.
2) Negative : Terbentuk dua pita pink pada Control (C) dan pada Test (T).
3) Invalid : Tidak terbentuk pita pink pada Control (C) dan pada Test (T). atau terbentuk pita
pink pada Test (T) sedangkan pada Control (C) tidak terbentuk pita pink.
X. HASIL PEMERIKSAAN
NAMA PASIEN :
JENIS KELAMIN :
UMUR :
XI. PEMBAHASAN
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Dalam Pemeriksaan Narkoba ada beberapa cara salah satunya dengan menggunakan Rapid Test.
Rapis Test ini menggunakan Strip, dalam Strip Test tersebut ada yang menggunakan 3
Parameter yaitu Amphetamine (AMP), Marijuana (THC), Morphin (MOP) dan ada yang
menggunakan 6 Parameter yaitu Ampethamine (AMP), Methampethamine (METH),
Cocaine (COC), Morphine (MOP), Marijuana (THC), Benzodiazephine (BZO). Dalam
pemeriksaan kali ini kita memakai Strip Test dengan 3 parameter.
Strip test telah Dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibuat dalam bentuk
imunokromatografi kompetitif kualitatif yang praktis, tidak memerlukan tenaga trampil dan
cepat (hasil dapat diperoleh dalam 3-10 menit). Dengan sampel urin teknik ini memiliki
sensitivitas sesuai dengan standard National Institute on Drug Abuse (NIDA, sekarang
SAMHSA), dan dengan spesifisitas 99,7%.
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan narkoba dengan mengunakan metode
dengan terbentuk hanya 1 garis yaitu pada area control, dan hasil negative dengan terbentuk 2
garis yaitu pada area control dan test, dan invalid apabila terbentuk garis pada test atau tidak
Perlu diingat untuk pemeriksaan ini, pembacaan harus dilakukan saat 5 menit dan tidak
boleh melebihi 10 menit karena akan terbentuk hasil yang positif palsu.
Pada prkatikum kali ini dilakukan pemeriksaan pada pasien dan di perolah hasil yang
negative yaitu di tandai dengan terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test.
XII. KESIMPULAN
Dari pemeriksaan terhadap pasien di peroleh hasil negative yaitu ditandai ndengan
terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar: Hasanuddin
University Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Widal
http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_C
(http://id.wikipedia.org/wiki/HIV)
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/03/pengertian-test-widal-atau-uji-widal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/hepatitis_B
http://digilib.unimus.ac.id
http://prodia.co.id/imuno-serologi/tpha
http://www.djamilah-najmuddin.com/sifilis-pada-wanita
http://bomberpipitpipit.wordpress.com/jenis-jenis-narkoba
http://abiluvummi.wordpress.com/2011/01/31/laporan-immunologi-p-narkoba/
(http://caldoknotes.blogspot.com/2011/03/salah-satu-metode-tes-kehamilan.html)
(http://djjars.blogspot.com/2012/04/tes-kehamilan-dengan-deteksi-hormon_07.html#.UOu8JGfdJLU
http://www.news-medical.net/health/What-is-the-Hepatitis-C-Virus-%28Indonesian%29.aspx)
http://gardamd.blogspot.com/2011/10/jenis-jenis-pemeriksaan-hivaids.html